Merajai Dunia Sastra Jawa Kuno Selama 7 Abad, Ini 3 Fakta Menarik Kakawin
Merdeka.com - Di Nusantara, karya sastra telah dikenal sejak zaman dahulu kala. Bahkan sejak era Jawa Kuno, telah banyak para pujangga yang telah melahirkan beragam karya sastra.
Pada masa itu, para pujangga banyak menuliskan bentuk puisi tradisional yang berisi doa maupun puji-pujian bagi Dewa maupun Raja. Melansir dari Ullensentalu.com, bentuk puisi itu dikenal dengan nama Kakawin.
Bahkan sebagai satu forman karya sastra, Kakawin merajai dunia sastra Jawa Kuno selama tujuh abad, yakni dari abad ke-9 hingga 15 Masehi.
-
Kapan kata-kata Jawa Kuno mulai populer? Melansir dari berbagai sumber, Jumat (29/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Kapan kumpulan kata-kata bahasa Jawa ini dihimpun? Berikut ini kata-kata Bahasa Jawa dan jawabannya yang kocak, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (12/6/2024).
-
Apa contoh puisi lama tentang kerajaan? Puisi lama memiliki ciri-ciri puisi yang biasanya berisi puisi rakyat dan tidak ada nama pengarangnya.
-
Apa yang dimaksud dengan kumpulan kata bahasa Jawa ini? Kumpulan kata bahasa Jawa dan jawabannya untuk menghibur diri. Kata-kata Bahasa Jawa kerap kali menarik untuk dilontarkan kala berkumpul dengan keluarga atau nongkrong bareng teman.
-
Bagaimana kata-kata Jawa Kuno dijadikan petuah dan sindiran? Oleh karena itu, kata-kata Jawa Kuno cocok dijadikan petuah dan sindiran yang sulit dilupakan.
-
Mengapa kata-kata Jawa Kuno tentang kehidupan banyak dicari oleh masyarakat? Tidak bisa dipungkiri, sering kali kata-kata Jawa Kuno menceritakan tentang kehidupan.
Lalu bagaimana wujud dari Kakawin itu sendiri? Seberapa besar pengaruhnya bagi dunia sastra Tanah Air zaman sekarang? Berikut selengkapnya:
Berasal dari India
©Sajjad Hussain/AFP
Sastra Kakawin berasal dari India. Sastra jenis itu merupakan karya awal pujangga pada masa Jawa Kuno yang kemudian diajarkan secara turun temurun. Penulisan Kakawin di tanah Jawa diawali pada masa kerajaan Hindu-Buddha di mana waktu itu banyak diajarkan di wihara maupun padepokan.
Memasuki masa kerajaan Islam, Kakawin hadir dalam bentuk tembang dan suluk yang diajarkan para wali di pesantren. Kini, kakawin masih masuk menjadi bahan pengajaran pendidikan modern pada sekolah-sekolah di Indonesia, khususnya pada muatan lokal bahasa Jawa yang diajarkan di daerah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakara dan Jawa Timur.
Unsur Kakawin
©Wikipedia.org
Dikutip dari Ullensentalu.com, Kakawin merupakan karya sastra yang paling memenuhi konsep falsafah Jawa berupa cara mencapai kesempurnaan hidup. Unsurnya tak jauh berbeda dibandingkan dengan puisi pada umumnya yaitu terdiri dari metrum, bait, dan pupuh.
Pada Kakawin, metrum berpedoman pada dua hal, yaitu panjang pendek vokal yang dikenal dengan istilah guru lagu dan jumlah suku kata dalam satu larik atau baris yang dikenal dengan istilah wittamatra. Dalam satu bait puisi terdiri dari tiga atau empat larik dengan susunan guru lagu dan witamatra yang sama.
Contoh Kakawin Jawa Kuno
©Wikipedia.org
Pada era Jawa Kuno, salah satu Kakawin yang terkenal bernuansa Hindu berjudul “Arjunawiwaha” yang berarti pernikahan Arjuna. Kakawin yang menceritakan tentang kepahlawanan salah satu tokoh Kitab Mahabaratha itu mengajarkan tentang pentingnya keyakinan kepada Tuhan, diri, dunia, dan akhirat, untuk memahami nilai kebenaran.
Selain itu, ada pula Kakawin terkenal bernuansa Buddha yang berjudul “Sutasoma”. Kakawin ini berkisah tentang kehidupan Pangeran Sutasoma yang lahir sebagai penjelmaan Sang Buddha.
Lain halnya dengan Arjunawiwaha, Kakawin Sutasoma mengajarkan tentang sikap toleransi di tengah berbagai perbedaan. Dari Kakawin ini pula motto nasional diambil, yaitu teks “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puisi lama memiliki orisinalitas yang tidak diketahui pengarangnya.
Baca SelengkapnyaJawa Timur termasuk provinsi yang menyimpan bukti sejarah kerajaan-kerajaan besar di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAda banyak pantun lucu yang bisa membuat Anda tertawa ngakak dan lepas.
Baca SelengkapnyaPantun Sunda berbeda dengan karya sastra Melayu, dan bisa digunakan untuk kegiatan ruwatan.
Baca SelengkapnyaKeberadaan naskah itu membuktikan bahwa dulu di lereng Merapi-Merbabu terdapat komunitas sastrawan yang besar
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan pantun Jawa ngapak lucu yang bikin tertawa ngakak.
Baca SelengkapnyaAdanya perpaduan satra klasik Jawa dengan tradisi Sunda melahirkan seni wawacan yang indah.
Baca SelengkapnyaKata-kata istilah Jawa kuno dapat berisi banyak makna dan pesan positif.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 50 pantun Jawa lucu buat teman yang bisa bikin tertawa sekaligus baper.
Baca SelengkapnyaPuisi adalah salah satu genre sastra yang paling tua dan mengedepankan sisi emosional. Puisi lama dan puisi baru adalah jenis-jenis dalam puisi.
Baca SelengkapnyaPajajaran termasuk pemerintahan kuno yang maju di nusantara. Saat itu, mereka sudah memiliki enam pelabuhan dengan jaringan jalan yang menghubungkan pulau Jawa
Baca SelengkapnyaSalah satu tradisi dari Provinsi Jambi yang konon sudah berusia ratusan tahun ini sampai sekarang masih terus dilestarikan.
Baca Selengkapnya