50 Kata-Kata Bahasa Jawa dan Jawabannya yang Kocak, Obat Bosan untuk Menghibur Diri
Kumpulan kata bahasa Jawa dan jawabannya untuk menghibur diri.
Kumpulan kata bahasa Jawa dan jawabannya untuk menghibur diri.
50 Kata-Kata Bahasa Jawa dan Jawabannya yang Kocak, Obat Bosan untuk Menghibur Diri
Kata-kata Bahasa Jawa kerap kali menarik untuk dilontarkan kala berkumpul dengan keluarga atau nongkrong bareng teman.Ditambah lagi, banyak orang yang menilai logat Bahasa Jawa itu terkesan unik dan kocak. Sehingga menambah keseruan kala berkumpul.
Kata-kata bahasa Jawa bisa digunakan untuk membuat suasana berkumpul semakin seru.
Berikut ini kata-kata Bahasa Jawa dan jawabannya yang kocak, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (12/6/2024).
Kata Bahasa Jawa
1. Udane awet, koyo lambemu nek ngomel, nggak leren-leren. (Hujannya awet, kayak mulutmu kalau ngomel, enggak berhenti-henti)
2. "Waktu adalah uang." Yen kancamu mbok jak dolan ngomong raenek wektu, berarti wonge ra ndue duwit. (Waktu adalah uang. Kalau temanmu kamu ajak main bilangnya enggak ada waktu, berarti temanmu enggak punya uang)
3. Kacang iku gurih, tapi nek dikacangi iku perih. (Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih)
-
Bagaimana cara kata-kata bahasa Jawa lucu bisa menghibur? Hal itu, menambah keseruan dalam membawanya dan membuat orang lain ngakak.
-
Bagaimana cara mengatasi rasa galau dengan kata-kata lucu bahasa jawa? Kata-kata galau lucu dalam Bahasa Jawa bisa menjadi pilihanmu dalam mengatasi rasa jenuh akibat masalah cinta maupun kehidupanmu.
-
Apa yang membuat kata-kata bahasa Jawa lucu? Kata-kata bahasa Jawa lucu bisa dipakai saat berkumpul dengan keluarga atau nongkrong bareng teman-teman. Terlebih, bahasa Jawa adalah bahasa yang memiliki logat yang unik dan khas.
-
Kenapa orang galau mencari kata-kata lucu bahasa jawa? Kata-kata galau lucu dalam Bahasa Jawa bisa menjadi pilihanmu dalam mengatasi rasa jenuh akibat masalah cinta maupun kehidupanmu.
-
Kenapa kata-kata bahasa Jawa lucu banyak ditemukan? Kata-kata bahasa Jawa lucu saat ini mudah untuk dijumpai. Terlebih, bahasa Jawa adalah bahasa yang banyak penuturnya.
-
Kapan kata-kata galau lucu bahasa jawa paling ngenes tapi bikin ngakak? Di bawah ini telah dirangkum Merdeka.com dari berbagai sumber, Senin (2/10) 40 kata-kata galau lucu dalam Bahasa Jawa paling ngenes namun bikin ngakak selengkapnya.
4. "Saking galau ne, krungu lagu Balonku wae atiku kemropok." (Begitu galaunya sampai dengar lagu Balonku aja hatiku hancur.)
5. "Sak abot-abote masalahmu, nek ditimbang yo ra bakal payu." (Seberat apa pun masalahmu, kalau ditimbang juga tidak akan laku)
6. "Nek bojo iku tulang rusuk, berarti mantan iku fosil." (Kalau pasangan bagaikan tulang rusuk kita, maka mantan adalah fosil)
7. "Urip iku akeh cobaan. Yen akeh saweran iku jenenge dangdutan." (Hidup itu banyak cobaan, kalau banyak saweran namanya dangdutan)
8. "Nek ngomong ojo manis-manis, mundak cangkeme dirubung semut." (Kalau bicara jangan manis-manis, nanti mulutnya didatangi semut)
9."Dadi koe ngiri karo aku? Yo wis aku ngalah, aku tak nganan." (Jadi, kamu iri sama aku? Ya, sudah aku mengalah saja, aku pergi ke kanan)
10. "Guyon ki ojo kelewatan. Nek kelewatan ngko mutere kadohan." (Bercanda jangan kelewatan, kalau kelewatan putar baliknya jauh)
11. "Nek ngomong ojo dhuwur-dhuwur. Ngko lambemu kesampluk pesawat." (Kalau berbicara jangan tinggi-tinggi, nanti mulutmu tersambar pesawat)
12. "Gantenge secukupe wae lah, nek kelewihen mbok dadi srigala." (Ganteng secukupnya saja, kalau kelebihan nanti jadi serigala)
13. "Witing tresno jalaran seko sering dijak dolan rono-rono." (Cinta tumbuh dari sering diajak jalan ke sana ke mari)
14. "Aku tanpamu bagaikan sego kucing ilang karete. Ambyar." (Aku tanpamu bagai nasi kucing hilang karetnya, hancur)
15. "Combro wae ono isine, moso atimu suwung." (Combro saja ada isinya, masa hatimu kosong)
16. "Dadi wong ojo koyo wit gedhang, due jantung tapi ra duwe ati." (Jadi orang jangan kayak pohon pisang, punya jantung tapi enggak punya hati)
17. "Urepmu gak duwe tujuan? Koyok wong kebelet tapi ga nemu jedeng ae." (Hidup tanpa tujuan seperti orang yang kebelet, tapi tidak menemukan WC)
18. "LDR = Lunga dewe rapopo" (Pergi sendiri tidak apa-apa)
19. "Dosa sing paling ngelarani iku dosambat ora duwe duit." (Dosa yang paling menyakitkan adalah mengeluh tidak punya duit)
20. "Wong lemu kui, dudu kakean mangan, tapi program diete sing gagal." (Orang gemuk itu, bukan kebanyakan makan, tapi program dietnya gagal)
21. "Sing bergincu bakal kalah karo sing berilmu." (Yang berlipstik bakal kalah sama yang berilmu)
22. "Sing bergincu bakal kalah karo sing berilmu." (Yang berlipstik bakal kalah sama yang berilmu)
23. "Dadi wong ojo kaku-kaku, ndak koyo kanebo garing." (Jadi orang jangan terlalu kaku, nanti seperti kanebo kering)
24. "Kabeh tugas kuwi gampang, nek ora usah digarap." (Semua pekerjaan itu mudah, jika tidak usah dikerjakan)
25. "Kui mantan opo pahlawan? Kok dikenang wae?" (Itu mantan atau pahlawan? Kok kamu kenang terus?)
26. "Foto DP kok karo pacare terus, opo mbiyen leh tuku HP urunan?" (Foto DP kok sama pacarnya terus, apa dulu beli HP-nya patungan?)
28. "Kui mantan opo pahlawan? Kok dikenang wae?" (Itu mantan atau pahlawan? Kok kamu kenang terus?)
29. "Truk wae nduwe gandengan, mosok kowe ora nduwe gandengan?" (Truk saja punya pasangan, masak kamu nggak punya?)
30. "Saking galau ne, krungu lagu Balonku wae atiku kemropok." (Begitu galaunya sampai dengar lagu Balonku aja hatiku hancur.)
31. "Nek de'e ngadoh ra mesti dee sengit, iso wae dee meh ngentut." (Ketika dia mulai menjauh, bukan berarti dia benci, siapa tahu dia mau kentut)
32. "Ikhlas iku koyok keset, dipidek pidek tetep kudu welcome." (Ikhlas itu seperti keset, walau diinjak-injak tetap harus welcome.)
33. "Nek bojo iku tulang rusuk, berarti mantan iku fosil." (Kalau pasangan bagaikan tulang rusuk kita, maka mantan adalah fosil)
34. "Awakmu ojo kakehan kode, salah peng telu tak blokir lho" (Kamu jangan kebanyakan kasih kode. Salah tiga kali, hatinya bisa terblokir)
35. "Omonganmu koyo parfum isi ulang, podo wangine tapi gak asli." (Perkataanmu seperti parfum isi ulang, sama harumnya tapi pals.)
36. "Obat sing pait wae iso nggawe mari, mosok koe sing manis iso nggawe loro?" (Obat yang pahit saja bisa menyembuhkan, masa kamu yang manis bisa menyakiti?)
37. "Kula ngertos nek rejeki niku mung titipan. Tapi Gusti, mbok nek nitip kathah sekedhik." (Saya tahu kalau rejeki itu titipan. Tapi kalau nitip, agak banyakan dikit, dong, Tuhan)
38. Kowe nek sayang ngomong, ojo ngode terus. Aku dudu brangkas sing butuh kode. (Kamu kalau sayang itu bilang, jangan memberikan kode saja. Aku bukan brangkas yang butuh kode)
39. Rasah sok romantis, nek akhire mung tragis. Mending seng humoris tapi akhire manis. (Nggak perlu romantis, kalau akhirnya hanya tragis. Mending yang humoris tapi akhirnya manis)
40. Nek ngomong ojo manis-manis, mundak cangkeme dirubung semut. (Kalau bicara jangan terlalu manis-manis, nanti mulutnya diserbu semut)
41. Yen tak sawang sorote mripatmu, ketoke kowe arep nembung utang karo aku. (Kalau aku lihat sorot matamu, sepertinya kamu akan meminta hutang padaku)
42. Kowe butuh duit?? Reneo, ayo nangis bareng. (Kamu butuh uang? Ke sini, ayo nangis bersama)
43. Asline aku yo kudu nangis, tapi wedi mengko umbelku metu. (Aslinya aku ingin nangis, tapi takut nanti ingusku keluar)
44. Wong lemu kui, dudu kakean mangan, tapi program diete sing gagal. (Orang gemuk itu, bukan kebanyakan makan, tapi program dietnya gagal)
45. Ketan, ketemu mantan pas aku gowo gebetan. (Ketan, bertemu mantan pas aku membawa gebetan)
46. Ambyar, alah mboh wes kadong sayang ujunge bubar. (hancur, nggak ngerti lagi sudah terlanjur sayang tapi ujungnya putus)
47. Makkk, atine anakmu ora kuat mak. (ibu, hatinya anakmu tidak kuat bu)
48. Aku bernapas kowe bernapas, mosok kene jodoh. (aku bernapas, kamu bernapas, masak iya kita jodoh)
49. Jaremu lungo tuku sego, lha muleh malah gowo lanangane tonggo. (Katanya pergi beli nasi, lha pulang malah bawa pasangannya tetangga).
50. Tetese grimis karo tetese tangisanmu, iseh jeru tetesen banyu motone wong tuoku.(Tetesan gerimis sama tetesan tangismu, lebih dalam tetesan air mata orangtuaku).