Penyakit Musim Pancaroba, Waspadai Dampak Buruk dan Cara Mencegahnya
Merdeka.com - Seringkali kita dihadapkan dengan rasa cemas jika telah terjadi peralihan musim. Peralihan musim sendiri lebih dikenal dengan sebutan pancaroba.
Mengingat Indonesia berada di wilayah tropis, hanya ada dua musim yang silih berganti tiap tahunnya. Yakni musim kemarau dan musim penghujan. Fenomena alam ini memang wajar adanya, namun bagi manusia perubahan suhu yang signifikan membuat tubuh tidak mampu menyesuaikan dengan baik yang berujung terserang penyakit.
Penyakit musim pancaroba memang terjadi secara musiman. Sering terjadi saat peralihan musim yang ditandai oleh keadaan udara yang tidak menentu. Angin kencang curah hujan tinggi, yang diselingi dengan panas terik matahari.
-
Kenapa penyakit mudah menular di musim pancaroba? Pada momen ini, cuaca menjadi tidak menentu dengan perubahan suhu yang cukup drastis.
-
Apa penyakit paling sering di musim pancaroba? Satu penyakit yang paling sering muncul saat musim pancaroba adalah demam berdarah.
-
Apa penyakit yang sering muncul saat pancaroba? Masa pancaroba, yang ditandai dengan cuaca yang tidak menentu, membawa risiko berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah demam berdarah dengue.
-
Siapa yang lebih rentan terkena penyakit di musim pancaroba? Perubahan yang terjadi pada tubuh anak dapat membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
-
Apa saja ciri-ciri musim pancaroba? Ciri umum cuaca pada masa peralihan musim, sesuai dengan penjelasan BMKG, adalah perubahan cuaca yang relatif cepat dari pagi hingga sore hari. Selanjutnya, BMKG juga menambahkan ciri signifikan lain dari musim pancaroba ini adalah cuaca biasanya cerah dan berawan pada saat ini, dengan panas yang cukup terik, lalu diikuti oleh pembentukan awan yang signifikan dan hujan lebat dalam waktu singkat, yang biasanya terjadi pada sore hari.
-
Kapan penyakit muncul saat pancaroba? Selain demam berdarah, penyakit lain seperti influenza dan diare juga sering muncul pada masa perubahan musim ini.
Udara yang tidak menentu ini disebut dengan angin pancaroba. Sebagaimana KBBI menyebutkan angin pancaroba berhembus dengan aliran tetap di antara garis balik utara dan garis balik selatan menuju khatulistiwa dan kembali menuju garis balik utara dan selatan.
BMKG sendiri punya prediksi tahunan musim pancaroba terjadi pada bulan Oktober yang merupakan peralihan musim kemarau menuju penghujan. Sedangkan pancaroba berikutnya rata-rata terjadi pada bulan Maret hingga April peralihan penghujan ke musim kemarau.
Berdasarkan data, dr Domas Fitria Widyasari, dokter RS UGM mengatakan musim pancaroba terjadi dibarengi dengan berbagai virus maupun bakteri yang menyebar. Contoh penyakit musim pancaroba ini ialah Demam berdarah (DBD), ISPA, flu, diare, tifus, dan penyakit lain akibat virus, seperti cacar air dan campak.
Untuk mengantisipasinya, berikut ulasan penyakit musim pancaroba yang harus diwaspadai dan cara mencegahnya yang benar melansir dari Brilio.com dan Humas Universitas Gadjah Mada.
Penyakit Musim Pancaroba yang Sering Terjadi
© Boldsky.com
1. Influenza
Influenza merupakan penyakit musim pancaroba yang kerap kali terjadi. Ketika musim pancaroba berlangsung, virus influenza tidak hanya menyerang orang dewasa, anak-anak pun mudah terkena. Komplikasi dapat terjadi pada bayi berusia dua tahun atau kurang dan mereka yang berusia lanjut.
Jika terlanjur terkena influenza, upaya penyembuhannya ialah harus beristirahat dan minum air putih yang banyak agar flu cepat mereda. Jika sakit tak sembuh, segera konsultasikan ke dokter untuk diberikan obat antivirus. Bisa juga melakukan vaksinasi setiap tahun untuk pencegahan terjangkit virus influenza.
2. Demam Berdarah Dengue (DBD).
Penyakit musim pancaroba yang satu ini di Indonesia seperti penyakit musiman. Sudah banyak penderitanya. Virus dengue menjadi penyebab penyakit ini melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus. Gejala DBD seperti demam tinggi, mual, muntah, sakit kepala, adanya bintik-bintik pada kulit, nyeri di bagian belakang mata, otot dan sendi nyeri, badan lemas, perdarahan di hidung dan gusi.
Komplikasi DBD bisa berbahaya, mulai dari syok, perdarahan berat, hingga menyebabkan kematian. Untuk pertolongan pertama pada penderita dengan memberikan kompres hangat di bagian lipatan paha dan ketiak disertai minum obat pereda demam. Jangan lupa minum air putih yang cukup untuk memenuhi cairan tubuh. Segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Kebiasaan hidup sehat dapat memperburuk risiko terserang penyakit demam berdarah, kita perlu bertindak dengan melakukan aksi 3M Plus, yaitu:• Menutup dengan rapat tempat-tempat penampungan air• Menguras hingga bersih tempat penampungan air• Mengubur/memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang berpotensi sebagai penampungan air tempat nyamuk bersarang
Selain itu, cara lain yang dapat dilakukan ialah memakai kelambu ketika tidur, memasang kawat anti nyamuk di ventilasi, menghentikan kebiasaan gantung baju, menanam tanaman pengusir nyamuk (seperti lavender, serai wangi, jahe dan seledri).
3. Chikungunya
Masih sama seperti penyakit DBD, Chikungunya terjadi akibat gigitan nyamuk yang membawa virus chikungunya, yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus juga jadi penyebab demam berdarah. Usia yang rentan terkena adalah mereka yang berusia lanjut, bayi baru lahir, juga orang-orang yang mengidap penyakit tertentu seperti diabetes dan jantung.
Akibat buruk penyakit chikungunya memang mengerikan. Gejala chikungunya mirip demam berdarah yaitu mengalami demam tinggi, sakit kepala, sendi dan otot terasa nyeri, ruam, lelah, mual berlangsung sekitar 3–7 hari setelah gigitan nyamuk. Penderita bisa mengalami lumpuh sementara akibat chikungunya walau kasus kematian jarang terjadi.
4. Diare
Hampir sebagian besar orang pernah mengalami diare. Diare juga menjadi penyakit musim pancaroba yang harus diwaspadai. Di musim pancaroba, angin kencang mudah membawa virus dan bakteri hinggap di makanan yang kita santap, masuk ke tubuh dan akhirnya terserang diare. Selain itu mengonsumsi makanan sembarangan dan tidak bersih dapat menyebabkan diare.
Untuk pencegahan, tentunya harus memperhatikan kebersihan makanan dan tak lupa cuci tangan hingga bersih sebelum menyantapnya.
5. Tipes
Musim pancaroba terutama memasuki penghujan akan banyak menimbulkan genangan air. Dari sanalah salah satu penyakit berbahaya bersarang, yakni penyakit tipes.
Tipes sering juga disebut dengan demam tifoid. Penyakit ini biasanya menyebar melalui makanan, air, atau ditularkan dari orang yang terinfeksi melalui fesesnya. Tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri inilah yang menjadi Penyebab Tipes dan memicu gejala gejala penyakit tipes seperti demam tinggi, sembelit, diare, ataupun nyeri perut.
Di Indonesia, tipes sudah menjadi penyakit yang umum, dan sangat sering terjadi. Segala usia dapat terserang penyakit ini, terutama anak-anak. Hal ini disebabkan karena anak anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih lemah. Selain itu, tipes dapat menyerang orang yang senang jajan sembarangan, dan tinggal di pemukiman kumuh dengan sanitasi yang buruk dan air bersih terbatas.
Penyakit Musim Pancaroba Menyerang Pernapasan
©www3.imperial.ac.uk
6. Sesak Napas dan Alergi
Asma atau sesak napas muncul ketika ada radang pada saluran udara di tubuh kita. Berkegiatan di udara dingin bisa memperparah kondisinya. Penyakit musim pancaroba ini sering terjadi akibat alergi udara dingin/panas. Terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit tersebut bisa gampang kambuh. Batuk, bersin, pilek dan sesak napas adalah pertanda kita mulai terserang.
Sebagai antisipasi dan supaya tidak kambuh, perlu memakai masker saat keluar rumah dan tidak lupa obat pengontrol asma bagi penderita.
7. Infeksi saluran pernapasan.
Ada dua jenis infeksi saluran pernapasan (respiratory tract infections) yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Infeksi saluran pernapasan atas (upper respiratory tract infections yang disingkat URI/URTI) yang menyerang tenggorokan, sinus, rongga hidung. Contohnya seperti sinusitis, laringitis, pilek dan tonsillitis.
Berbagai jenis virus dan bakteri yang menyerang pada infeksi saluran pernapasan atas adalah Influenza dan Parainfluenza, Respiratory Syncytial Virus (RSV), Rhinoviruses, Epstein-Barr Virus (EBV), Pertussis, Streptococcus grup A, dan Diphtheria. Gejalanya seperti pilek, batuk, demam, sakit kepala, otot terasa nyeri, sakit tenggorokan yang semuanya terjadi sekitar 3 sampai 14 hari.
Untuk penyembuhan infeksi saluran pernapasan atas akibat virus, dapat mengonsumsi obat seperti paracetamol kalau mengalami demam. Kalau penyakit yang diakibatkan oleh bakteri, dokter bisa memberikan obat antibiotik.
Kemudian infeksi saluran pernapasan bawah (lower respiratory tract infections atau LRI/LRTI) yang menyerang jalan napas dan paru. Virus dan bakteri penyebabnya berupa Influenza A, H.influenzae, Varicella-zoster virus (VZV), Human metapneumovirus (hMVP), Streptococcus pneumoniae, Respiratory syncytial virus (RSV), Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae, bakteri anaerob dan Enterobacteria.
Infeksi saluran pernapasan bawah terjadi terutama saat musim hujan di mana anak-anak usia balita (bawah lima tahun) sering terjangkit. Batuk berdahak disertai lendir, demam, mengi dan sesak napas adalah gejala dari penyakit LRI ini. Contoh infeksi saluran pernapasan bawah seperti bronkitis, bronchiolitis, dan pneumonia (paru-paru basah). Kontak langsung dengan penderita seperti sentuhan tangan, batuk, bersin, memegang benda yang sudah terkontaminasi dapat menularkan penyakit ini.
Untuk mencegah infeksi saluran pernapasan berikut tips sehat yang dapat dilakukan:
1. Tidak kontak langsung dengan penderita
2. Rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan badan
3. Selalu mengonsumsi makanan bergizi. Kita perlu asupan nutrisi supaya sistem kekebalan tubuh tetap terjaga jadi tidak gampang terserang penyakit
4. Hindari stres, lakukan hal-hal yang menenangkan pikiran seperti meditasi atau relaksasi
5. Tidak merokok ataupun menghirup asapnya
6. Cuci tangan dengan sabun usai beraktivitas terutama setelah memegang benda-benda kotor
7. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal
8. Menjauh atau tutup mulut dan hidung saat sedang batuk atau bersin
Cara Mencegah Penyakit Musim Pancaroba yang Benar
©2021 Merdeka.com
Penyakit karena virus, akan lebih mudah untuk berkembang biak saat peralihan musim. Dengan kondisi lingkungan yang lembap dan paparan sinar matahari yang mulai berkurang pertumbuhan virus akan berlangsung lebih cepat.
Masyarakat diharapkan untuk lebih waspada menghadapi musim pancaroba ini. Kondisi cuaca yang buruk harus diantisipasi dengan menjaga kondisi tubuh dengan baik agar terhindar dari berbagai penyakit musim pancaroba yang berkembang. Berikut cara mencegah terjadinya penyakit musim pancaroba dengan pola hidup sehat.
1. Pakai masker untuk melindungi mulut dan hidung saat keluar rumah di musim pancaroba
2. Siapkan jaket, sweater, payung atau jas hujan sebelum keluar rumah sebagai antisipasi pada cuaca yang tidak menentu
3. Mengonsumsi makanan bergizi yang kaya vitamin dan mineral seperti buah-buahan, sayuran, ikan, daging, telur. Makan makanan sehat dapat meningkatkan sistem imun dan tubuh pun terhindar dari penyakit
4. Istirahat yang cukup, hindari begadang. Kurang tidur menyebabkan tubuh lelah dan sistem imun menurun berakibat kita jadi gampang sakit
5. Selain itu, air juga berperan dalam mengedarkan oksigen, membuang zat-zat tak berguna dalam tubuh dan merupakan komponen penting untuk membentuk plasma darah. Minum air setidaknya 2 liter atau lebih dalam sehari
6. Mengonsumsi suplemen supaya daya tahan tubuh meningkat jika sistem imun dalam kondisi lemah dan konsultasikan ke dokter. Suplemen tersebut biasanya berupa vitamin C, vitamin B6 dan zat besi. Tidak perlu minum suplemen kalau tubuh sudah cukup ternutrisi dengan mengonsumsi makanan bergizi
7. Perhatikan kebersihan diri juga lingkungan sekitar. Rajin cuci tangan selesai beraktivitas dan sebelum makan, bersihkan area rumah dari sampah-sampah dan musnahkan genangan air tempat nyamuk berkembang biak.
8. Rutin berolahraga seperti jogging, bersepeda atau jalan kaki, dengan begitu kesehatan tubuh tetap terjaga
9. Rajin minum air putih supaya cairan dalam tubuh terpenuhi sehingga semua organ berfungsi dengan baik (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perubahan cuaca yang tidak stabil ini kerap membawa dampak pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan hingga aktivitas sehari-hari.
Baca SelengkapnyaMusim pancaroba, periode transisi yang penuh perubahan antara musim kemarau dan musim hujan, sering kali membawa tantangan kesehatan yang unik.
Baca SelengkapnyaPerubahan lingkungan di musim pancaroba membuat kuman dan virus berkembang dengan cepat dan mudah menginfeksi anak-anak.
Baca SelengkapnyaPada musim pancaroba seperti ini, sangat penting untuk menjaga kesehatan anak dengan tepat.
Baca SelengkapnyaPancaroba yang terjadi beberapa waktu belakangan menyebabkan seseorang menjadi mudah sakit karena perubahan kelembapan yang terjadi.
Baca SelengkapnyaMasuk angin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan suhu, infeksi virus, atau paparan angin dingin.
Baca SelengkapnyaSalah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.
Baca SelengkapnyaHadapi musim pancaroba tanpa cemas, tips-tips ini dijamin ampuh untuk jaga kesehatan tubuh kamu!
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Terserang ISPA di Musim Pancaroba, Lakukan Hal Ini
Baca SelengkapnyaDibalik kesejukannya, musim hujan juga membawa dampak negatif bagi kesehatan. Mereka yang imunnya rendah, akan jadi korban dari penyakit musim hujan.
Baca SelengkapnyaDatangnya musim hujan sekaligus menghadirkan sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaFlu adalah penyakit yang paling sering terjadi selama musim hujan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencegahnya agar tubuh tetap fit di musim hujan.
Baca Selengkapnya