Peristiwa 12 Februari: Mengenal Safety Pup Day di Amerika, Ini Sejarahnya

Merdeka.com - Seperti diketahui, anak-anak bukan hanya tanggung jawab orang tua tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama dalam masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat, khususnya orang dewasa turut berperan dalam memberikan perlindungan dan menjamin keselamatan anak-anak dari berbagai tindakan atau ancaman berbahaya, salah satunya penculikan.

Dalam hal ini, anak-anak dinilai sebagai kelompok rentan karena masih bersifat polos dan mudah dipengaruhi. Selain itu, dari segi fisik, anak-anak juga cenderung lemah dibandingkan orang dewasa. Hal ini sering kali menjadi celah bagi orang-orang jahat untuk bertindak kriminal, termasuk penculikan.

Dengan begitu, sudah menjadi kewajiban bersama bahwa masyarakat harus melindungi anak dari risiko tindakan ini. Ini juga termasuk memberikan edukasi pada anak-anak tentang pentingnya tindakan pencegahan keselamatan. Di mana anak-anak perlu memahami, batasan atau hal apa saja yang tidak boleh dilakukan ketika bertemu dengan orang baru yang tidak dikenal.

Bahkan di beberapa negara, khususnya Amerika, sudah diterapkan Safety Pup Day, tidak lain adalah gerakan kampanye tindakan pencegahan keselamatan anak-anak. Jika dilihat dari namanya, Safety Pup Day berarti Hari Anak Anjing. Meskipun terdengar lucu, namun pemberian nama ini memiliki sejarah tersendiri.

Dilansir dari National Today, berikut kami merangkum sejarah peristiwa 12 Februari yang diperingati sebagai Safety Pup Day di Amerika, bisa Anda simak.

Sejarah Peristiwa 12 Februari: Safety Pup Day

©2015 Merdeka.com

Seperti disebutkan sebelumnya, Safety Pup Day merupakan gerakan kampanye tentang tindakan pencegahan keselamatan anak yang diperingati setiap tanggal 12 Februari di Amerika. Kampanye ini dilatarbelakangi oleh kasus penculikan anak yang masih kerap terjadi di masyarakat.

Anak-anak juga dinilai sebagai kelompok rentan yang menjadi korban penculikan tidak lain karena sifatnya yang masih polos dan mudah dipengaruhi. Dalam hal ini, masyarakat tergerak untuk melakukan kampanye tindakan pencegahan demi menjaga keselamatan dan menjamin keamanan anak-anak dari risiko penculikan.

Kampanye ini menggunakan boneka anjing yang dijadikan simbol atau maskot untuk memberikan kesan yang menyenangkan pada anak-anak. Ini merupakan suatu metode pendekatan untuk memberikan informasi tentang tindakan pencegahan dan keselamatan anak dengan lebih menyenangkan dan mudah dimengerti oleh anak-anak.

Sehingga kampanye ini tidak hanya menghibur anak-anak namun juga memberikan edukasi yang baik tentang bagaimana cara anak-anak bisa menjaga keselamatan mereka dari tindakan berbahaya seperti penculikan. Sejak pertama kali dibuat dan dilakukan pada 12 Februari 1985 oleh Departemen Penelitian dan Pengembangan NCSC, kini maskot anak anjing dan kampanye Safety Pup Day sudah mulai dikenal dan akrab bagi ratusan ribu anak-anak di seluruh negeri.

Bukan hanya sekedar maskot, Safety pup juga mulai muncul di berbagai karton susu lengkap dengan tips dan edukasi tentang keselamatan, yang telah didistribusikan ke miliaran dolar di setiap sekolah dan rumah-rumah. Dengan kampanye ini, diharapkan anak-anak bisa lebih sadar dalam menjaga keselamatan mereka, begitu pula dengan masyarakat umum yang berperan aktif untuk melindungi dan menjamin keamanan anak-anak.

Pentingnya Tindakan Pencegahan Keselamatan

©2015 Merdeka.com

Setelah mengetahui sejarah peristiwa 12 Februari yang diperingati sebagai Safety Pup Day di Amerika, terakhir akan dijelaskan mengenai pentingnya tindakan pencegahan dan edukasi keselamatan anak. Pertama, edukasi keselamatan menjadi hal penting yang perlu diberikan pada anak-anak, mengingat puluhan kasus penculikan terjadi setiap bulan. Kampanye Safety Pup Day dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak dan masyarakat tentang isu ini.

Kampanye Safety Pup Day juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak tentang berbagai potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan mereka. Semakin anak-anak paham tentang potensi yang dapat terjadi, semakin meningkat pula kesadaran mereka untuk melakukan tindakan pencegahan demi menjaga keselamatan diri.

Bukan hanya anak-anak dan masyarakat, semua pihak juga perlu mendukung gerakan ini guna menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Mulai dari pemerintah, lembaga sekolah, layanan publik, dan hingga orang tua sebagai pihak yang paling dekat dengan anak-anak.