Peristiwa 12 Januari 2010, Gempa Bumi Haiti Hancurkan Ibu Kota Port au Prince
Merdeka.com - Bencana alam merupakan suatu peristiwa alam yang dapat terjadi kapan dan di mana saja. Hal ini tidak lain karena kondisi alam yang dapat berubah-ubah karena berbagai macam faktor. Mulai dari faktor cuaca, aktivitas gunung berapi, hingga akibat kondisi pemanasan global yang semakin buruk dan menyebabkan bencana alam.
Salah satu bencana alam yang sering terjadi di berbagai belahan bumi adalah gempa bumi. Pergeseran lempeng ini mampu menyebabkan kerusakan bangunan bahkan hingga kondisi hancur rata dengan tanah. Lebih dari itu, bencana alam gempa bumi yang selalu datang secara tiba-tiba ini juga sering memakan banyak korban jiwa.
Salah satunya, peristiwa 12 Januari 2010 di mana gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter mengguncang negara Haiti. Tepatnya sekitar 25 km barat daya dari Ibu Kota Haiti, Port-au-Prince, gempa ini mampu meruntuhkan banyak bangunan di sekitarnya. Tidak main-main, gempa ini pun menelan ratusan ribu korban jiwa.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Di mana gempa bumi paling mematikan terjadi? Gempa bumi dahsyat mengguncang provinsi Shaanxi di barat laut Tiongkok akibat pergeseran patahan Weinan dan Huashan.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
Peristiwa gempa bumi Haiti ini tergolong masif jika dilihat dari besaran gempa dan dampak yang ditimbulkan. Tidak heran, jika peristiwa ini menjadi peristiwa besar yang selalu dikenang oleh masyarakat Haiti dan masyarakat dunia. Ini juga mengingatkan manusia bahwa alam dapat mengancam kapan saja sehingga diperlukan kewaspadaan yang optimal sebagai tindakan pencegahan.
Dilansir dari laman Britannica, berikut kami merangkum peristiwa 12 Januari 2010 gempa bumi besar yang terjadi di Ibu Kota negara Haiti.
Gempa Haiti 2010
©2021 Merdeka.com/Liputan6.com
Peristiwa gempa bumi Haiti pada 12 Januari 2010 terjadi pada pukul 16.53 sore waktu setempat. Gempa yang berkekuatan 7,0 Skala Richter ini mengguncang sekitar 25 km barat daya dari Ibu Kota Haiti, Port-au-Prince.
Peristiwa ini juga diikuti dengan beberapa gempa susulan dengan kekuatan yang cukup besar pula. Tercatat, setelah guncangan pertama disusul oleh gempa berkekuatan 5,9 dan 5,5 Skala Richter.
Tidak berhenti sampai di situ, gempa susulan pun masih terjadi pada hari-hari berikutnya. Termasuk gempa yang terjadi pada 20 Januari 2010 dengan kekuatan 5,9 Skala Richter.
Gempa susulan ini di sebuah kota sekitar 55 km barat Prot-au-Prince, yaitu tepatnya di Petit Goave. Dikatakan, ini menjadi peristiwa gempa bumi terbesar sejak abad ke-18. Terakhir diketahui, gempa terbesar yang mengguncang Haiti pada tahun 1984 dengan kekuatan 6,9 Skala Richter.
Penyebab Gempa
Peristiwa gempa bumi Haiti pada 12 Januari 2010, diketahui terjadi akibat pergeseran lempeng tektonik. Pergeseran lempeng ini terjadi di Karibia ke arah timur di sepanjang Sistem sesar geser Enriquillo – Plantain Garden. Gempa yang terjadi pada kedalaman 8,1 mil (13 km) dinilai sangat dangkal sehingga menghasilkan getaran di permukaan bumi yang kuat.
Guncangan gempa dahsyat ini bahkan juga dirasakan di seluruh Haiti dan Republik Dominika. Selain itu, beberapa negara yang dekat dengan Haiti juga ikut merasakan getaran, seperti beberapa bagian dekat Kuba, Jamaika, dan Puerto Rico.
Banyak Bangunan Hancur
©2021 Merdeka.com/Liputan6.com
Peristiwa 12 Januari yang berupa guncangan gempa besar melanda Haiti ini pun menyebabkan banyak kerusakan bangunan. Terutama di wilayah Ibu Kota, Port-au-Prince yang padat penduduk mengalami dampak kerusakan yang paling parah.
Beberapa bangunan terkenal yang mengalami rusak berat seperti, Katedral dan Istana Nasional. Selain itu markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, penjara nasional, dan gedung parlemen juga mengalami dampak yang sama. Sedangkan pada wilayah yang dekat dengan pusat gempa, benar-benar hancur rata.
Dalam hal ini, negara Haiti memang masih memiliki keterbatasan dan kondisi infrastruktur yang kurang baik. Ini menjadi salah satu faktor terjadinya dampak yang begitu besar dari peristiwa gempa tersebut.
Bahkan kondisi kota dan perbaikan infrastruktur belum sepenuhnya pulih akibat badai tropis dan dua badai pada Agustus hingga September 2008. Selain itu, negara ini juga belum memiliki perlengkapan yang memadai untuk menghadapi bencana semacam ini.
Menelan Tiga Ratus Ribu Korban
Bukan hanya dampak kerusakan bangunan, peristiwa gempa Haiti 12 Januari 2010 ini juga menelan hingga ratusan ribu korban jiwa. Dalam hal ini, pemerintah Haiti mengeluarkan data jumlah resmi sebesar 300.000 korban jiwa meninggal akibat gempa yang mengguncang Ibu Kota Port-au-Prince ini. Sementara itu, sekitar ratusan ribu warga berhasil selamat mengungsi.
Selain itu dikatakan, sepertiga dari total penduduk mengalami dampak krisis berat akibat bencana alam tersebut. Dari jumlah ini, lebih dari satu juta orang kehilangan tempat tinggal akibat dampak kerusakan bangunan yang sangat parah.
Di daerah perkotaan yang hancur, para pengungsi terpaksa singgah di emperan jalan. Ini termasuk kondisi krisis yang sangat memprihatinkan bagi seluruh masyarakat yang berdampak.
Dampak Lainnya
Kondisi krisis akibat peristiwa gempa yang terjadi, juga mendorong banyaknya tindakan penjarahan. Hal ini terjadi tidak lain karena persediaan bantuan kebutuhan yang tidak cukup bagi masyarakat.
Belum lagi, kondisi semakin diperburuk dengan beberapa ribu tahanan yang melarikan diri akibat bangunan penjara yang rusak. Dua minggu setelah kejadian, banyak penduduk kota yang kemudian datang mengungsi ke daerah terpencil, baik atas kemauan sendiri maupun program relokasi dari pemerintah. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AFP juga melaporkan bahwa satu keluarga terjebak di reruntuhan sebuah rumah - dan sejumlah orang di kota tersebut dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaLebih dari 2.012 orang tewas dan sedikitnya 2.059 terluka akibat gempa di Maroko.
Baca SelengkapnyaIni menjadi gempa paling mematikan di negara itu sejak tahun 2004.
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaSelain korban tewas, pemerintah setempat menyebutkan jumlah korban luka yang tercatat ada sebanyak 736 orang.
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan 6,8 magnitudo mengguncang Maroko, menewaskan lebih dari 2.000 jiwa.
Baca SelengkapnyaGempa bumi besar Hanshin terjadi pada tanggal 17 Januari 1995 di Jepang, dengan kekuatan 7,3 skala Richter.
Baca SelengkapnyaTim SAR terus berpacu melawan waktu untuk mencari dan menyelamatkan korban lainnya, meskipun harapan itu semakin kecil.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut merusak 49 rumah, sekolah, hingga masjid.
Baca SelengkapnyaDi sepanjang jalan, banyak bangunan luluh lantak. Bahkan bangunan bertingkat pun banyak yang hancur.
Baca SelengkapnyaGempa dahsyat dengan kekuatan magnitudo 6,9 mengguncang Maroko pada Jumat (8/9) pukul 23.14 malam waktu setempat.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut cukup terasa karena terjadi di darat
Baca Selengkapnya