Risiko yang Harus Dihadapi Agen BRIlink Setiap Kali Transaksi, dari Gangguan Sinyal Internet hingga Human Error
Menjadi seorang Agen BRIlink bukanlah hal yang mudah. Sering kali mereka harus menghadapi kendala-kendala saat melayani nasabah dalam bertransaksi.
Menjadi seorang Agen BRIlink bukanlah hal yang mudah. Sering kali mereka harus menghadapi kendala-kendala saat melayani nasabah dalam bertransaksi.
Risiko yang Harus Dihadapi Agen BRIlink Setiap Kali Transaksi, dari Gangguan Sinyal Internet hingga Human Error
Menjadi seorang Agen BRIlink bukanlah hal yang mudah. Sering kali mereka harus menghadapi kendala-kendala saat melayani nasabah dalam bertransaksi.
Itulah yang dirasakan Purnomo (44), seorang Agen BRIlink asal Kalurahan Sidoarum, Godean. Pada sebuah meja kasir yang sempit di warungnya, ia harus melayani pembeli yang belanja sekaligus melayani mereka yang ingin melakukan transaksi pembayaran lewat Agen BRIlink.
-
Apa modus penipuan yang sering dialami oleh Agen BRIlink? Beberapa kali ia didatangi seseorang yang meminta dikirimi uang ke alamat rekening tertentu.Orang itu berkata kalau uang itu harus segera dikirim karena untuk membayar pengobatan salah seorang anggota keluarga yang habis kecelakaan.
-
Bagaimana modus penipuan yang pernah dialami oleh Agen BRIlink? Modus penipuan yang pernah dialaminya tak hanya satu dua macam. Suatu hari pernah ada seseorang sebelumnya sudah melakukan transaksi pembayaran di gerai milik Marjono. Tak lama setelah transaksi selesai, orang itu kembali lagi. Dia bilang pada Marjono kalau uang yang dikirim barusan belum terkirim ke pemilik rekening tujuan sambil menunjukkan struk pembayaran yang berisi jumlah uang nominal yang dikirim barusan. Marjono tahu itu struk palsu yang sudah diedit oleh orang tersebut.'Untungnya saya punya rekap. Setiap transaksi pembayaran pasti langsung saya catat,' kata Marjono saat ditemui Merdeka.com pada Kamis (7/3).
-
Apa saja layanan Agen BRILink? Melalui Agen BRILink, nasabah BRI maupun masyarakat umum bisa mendapatkan pelayanan yang sama seperti halnya di unit kerja Bank BRI. Mulai dari transfer, setor dan tarik tunai, bayar listrik, bayar belanja online, beli pulasa, setoran pinjaman, top up BRIZZI, info saldo, bayar tagihan BPJS, bayar telepon, bayar cicilan, serta setoran pinjaman.
-
Kenapa Agen BRIlink menjadi sasaran modus penipuan? Marjono mengatakan berbagai modus penipuan bisa menimpa sebuah Agen BRIlink. Kalau ini sudah terjadi, mereka tak bisa berbuat apa-apa. Uang melayang, tentunya apes kalau uang yang sudah raib ke tangan para penipu tak bisa kembali.
-
Kenapa Agen Brilink Bantul curiga dengan korban penipuan? Janggal Karena Korban Diminta Transfer saat Menang Hadiah Kejanggalan Susilowati mulanya muncul dari kedua korban yang mendapat hadiah. Namun mereka justru diminta menstransferkan sejumlah uang ke rekening asing. Dia yakin, ketika seseorang mendapatkan hadiah, seharusnya tidak diminta untuk memberikan uang.
-
Apa keuntungan jadi Agen BRILink? Gandung memberikan fee kepada pelanggan sebesar Rp5 ribu untuk satu kali transaksi dengan nominal sampai Rp1 juta, berlaku kelipatan.
Tak jarang konsentrasi Purnomo terbelah. Sebagai seorang manusia, khilaf adalah hal yang wajar. Namun kesalahan kecil sering kali bisa berakibat fatal.
Kalau Purnomo salah sedikit saja mengetik satu angka dari nomor rekening tujuan, transaksi transfer uang berpeluang salah sasaran. Atau jika luput menulis satu angka “nol” di mesin pembayarannya, jumlah nominal uang yang dikirim sangat jauh dari yang seharusnya.
“Seperti ini memang butuh kejelian. Idealnya kan disendirikan loketnya (antara transaksi belanja dan transaksi Agen BRIlink-red). Kalau di sini masih jadi satu,” ujar Purnomo.
Tak hanya Purnomo, tantangan serupa juga dialami Agnes Nuraeni (41), seorang Agen BRILink asal Kalurahan Ambarketawang, Gamping, Sleman. Pada awal menjadi Agen BRIlink, ia hanya bermodal handphone untuk melakukan transfer uang atau pembayaran lainnya.
Pernah suatu hari saat mengirimkan uang dari nasabah, kecepatan jaringan internet di tempatnya sangat lambat. Ia tidak tahu pada saat jaringan lambat itu sebenarnya proses pengiriman uang tetap berlangsung dan uang tetap terkirim. Karena ketidaktahuan, ia mengulang proses pengiriman uang itu dari awal.
“Waktu itu keterangannya ‘server error’. Jadi tak ulangi lagi sekali. Tapi kok saldo saya terkirimnya dobel. Kalau sama penerima uangnya dua kali masuknya,” kata Agnes.
Hal serupa juga pernah dialami Budi (42). Ia mengaku pernah harus “nombok” untuk sebuah transaksi pembayaran.
“Kalau ngitungnya enak saja. Katakanlah kita ambil keuntungan Rp2.000 setiap transaksi, lalu setiap hari ada 20 transaksi, kalikan seminggu, sebulan, sudah banyak. Tapi kita yang menjalani, ada situasi yang nggak enak. Padahal kalau ada kendala transaksi, kita harus nombok,” kata Ibu Budi.
Selain berhadapan dengan kendala transaksi, tak jarang Budi juga harus berhadapan dengan sikap nasabah yang membuat hatinya tersinggung. Ia kerap kali menemui nasabah yang protes saat transaksi harus dikenai biaya admin.
“Secara umum masalahnya sepele-sepele aja. Tapi kita harus pintar bagaimana cara berkomunikasi dengan nasabah, nasabah nggak merasa dirugikan, dan nasabah nggak lari ke tempat lain,”
pungkas Budi menutup cerita pengalamannya selama menjadi Agen BRIlink sejak tahun 2017.