RPL Adalah Rekognisi Pembelajaran Lampau: Panduan Lengkap Syarat dan Kelebihannya
RPL merupakan sistem yang secara resmi mengakui Capaian Pembelajaran (CP) yang diraih individu melalui berbagai metode pembelajaran.
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah proses formal yang memberikan pengakuan atas hasil pembelajaran yang diperoleh seseorang dari berbagai pengalaman, seperti kerja, pendidikan nonformal, pelatihan, dan aktivitas sosial. Proses ini memberikan kesempatan bagi individu untuk mendapatkan pengakuan resmi terhadap kompetensi yang telah mereka asah, meskipun tidak melalui jalur pendidikan yang formal.
RPL merupakan inovasi signifikan dalam dunia pendidikan yang mengakui bahwa pembelajaran dapat berlangsung di mana saja dan kapan saja, tidak hanya terbatas pada kelas tradisional. Tujuan utama dari RPL adalah memberikan peluang bagi individu untuk mengembangkan karier dan melanjutkan pendidikan tanpa harus mengulang materi yang sudah dikuasai. Dengan adanya RPL, seseorang dapat mengurangi waktu dan biaya pendidikan karena tidak perlu mengikuti mata kuliah atau program pendidikan yang isinya sudah dikuasai melalui pengalaman sebelumnya.
-
Apa yang ada di dalam contoh RPP? RPP umumnya berisi tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode pengajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian.
-
Kenapa penting mengetahui HPL? Sebab, dengan mengetahui HPL maka Anda bisa mempersiapkan diri dengan baik menuju persalinan.
-
HPL itu apa? Hari Perkiraan Lahir atau HPL adalah perkiraan hari kelahiran bayi berdasarkan usia kehamilan.
-
Bagaimana membuat RPP yang baik? Contoh buat RPP yang baik dan benar wajib diketahui dan dipahami oleh para pendidik atau guru.
-
Apa itu HPL? Hari Perkiraan Lahir atau HPL adalah perkiraan hari kelahiran bayi berdasarkan usia kehamilan.
-
Kenapa RPP dibutuhkan? RPP digunakan sebagai alat bantu bagi guru untuk merinci rencana pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode pengajaran, strategi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, serta penilaian yang akan dilakukan selama periode tertentu, biasanya satu atau beberapa pertemuan.
Dalam pandangan yang lebih luas, RPL memiliki peran penting dalam menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Program ini menciptakan mobilitas vertikal dalam pendidikan dan karier, memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang didapat dari pengalaman kerja, serta mendorong peningkatan kualifikasi tenaga kerja di tingkat nasional. Berikut ini, Liputan6.com mengulas tentang pengertian RPL beserta syarat dan kelebihannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (19/11/2024).
Seputar RPL
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) merupakan suatu sistem yang memberikan pengakuan formal terhadap Capaian Pembelajaran (CP) yang telah diraih oleh individu melalui berbagai jalur pendidikan. Sistem ini tidak hanya mengakui pendidikan formal, tetapi juga mencakup pendidikan nonformal, informal, serta pengalaman kerja yang dapat menjadi dasar untuk melanjutkan pendidikan formal atau melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu.
Dalam proses penilaian RPL, penilaian portofolio menjadi instrumen utama, terutama untuk hasil belajar yang berasal dari pendidikan nonformal, informal, dan pengalaman kerja. Portofolio ini berfungsi sebagai dokumentasi yang komprehensif, menunjukkan bukti konkret dari pembelajaran dan pengalaman yang telah diperoleh. Melalui penilaian portofolio, "assessor dapat mengevaluasi secara objektif tingkat kompetensi dan kualifikasi yang telah dicapai oleh seseorang," sehingga pengakuan yang sesuai dapat ditentukan.
Untuk Rekognisi Capaian Pembelajaran Formal sebelumnya, proses pengakuan ini ditujukan bagi calon mahasiswa yang pernah menempuh pendidikan formal di Program Studi pada Perguruan Tinggi sebelumnya, baik yang telah menyelesaikan maupun yang belum tuntas. Dalam konteks ini, pemohon diharuskan untuk mengajukan bukti seperti Ijazah dan/atau Transkrip Nilai, atau Surat Keterangan Lulus Mata Kuliah dari jenjang Pendidikan Tinggi sebelumnya. Agar proses evaluasi dapat dilakukan dengan baik, dokumen-dokumen tersebut perlu dilengkapi dengan informasi silabus yang mendetail, sehingga penilaian kesetaraan capaian pembelajaran dapat dilakukan secara akurat.
Sasaran RPL
Menurut informasi yang diperoleh dari Kemdikbud, ada beberapa tujuan utama dalam penyelenggaraan RPL. Pertama, RPL bertujuan untuk memberikan pengakuan terhadap capaian pembelajaran yang telah diraih, baik melalui jalur pendidikan formal maupun nonformal. Kedua, RPL juga berfungsi untuk mengakui pengetahuan dan keterampilan yang didapat melalui pendidikan nonformal, informal, pengalaman kerja, atau pendidikan formal sebelumnya.
Selanjutnya, tujuan ketiga dari RPL adalah untuk meningkatkan akses serta fleksibilitas dalam menempuh pendidikan tinggi. Selain itu, RPL juga mendorong konsep pendidikan sepanjang hayat, yang memungkinkan individu untuk terus belajar tanpa batasan waktu. Terakhir, RPL memberikan peluang bagi perguruan tinggi untuk memenuhi kualifikasi akademik calon dosen yang memiliki keahlian khusus, yang mungkin tidak diperoleh dari program studi yang ada. Hal ini juga mencakup pengalaman praktis yang sangat penting untuk melengkapi proses pembelajaran secara menyeluruh, sehingga mereka dapat memperoleh pengakuan kesetaraan pada jenjang kualifikasi KKNI tertentu.
Persyaratan untuk RPL
Program RPL ini telah disesuaikan dengan ketentuan yang tercantum dalam Permenristekdikti No.26 Tahun 2016. Dalam peraturan tersebut, dijelaskan bahwa pedoman RPL sangat jelas dan berlandaskan pada hukum Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003. Untuk dapat mengikuti RPL, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, yakni:
- Lulus dari SMA/SMK atau setara dan/atau pernah terdaftar di perguruan tinggi namun tidak menyelesaikan studi (DO).
- Lulusan D-1/D-II/D-III atau telah mengikuti pendidikan di perguruan tinggi tetapi tidak menyelesaikannya (tidak DO).
- Memiliki pengalaman kerja yang relevan dengan Capaian Pembelajaran (CP) program studi, yang menunjukkan penguasaan CP/kompetensi baik secara parsial maupun keseluruhan program studi yang dituju.
- Memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi serta program studi pendidikan yang bersangkutan.
Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, peserta dapat mengikuti program RPL dengan lebih mudah. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang memiliki pengalaman dan pengetahuan, meskipun tidak melalui jalur pendidikan formal secara lengkap.
Jenis RPL
Di dalam dunia pendidikan, terdapat dua kategori RPL yang penting untuk dipahami oleh para siswa.
1. RPL Tipe A
, yang melibatkan pengakuan Capaian Pembelajaran secara parsial. Proses ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk melanjutkan ke pendidikan formal. Pengakuan ini mencakup hasil belajar yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu:
- Program studi di Perguruan Tinggi sebelumnya;
- Pendidikan nonformal atau informal;
- Pengalaman kerja setelah menyelesaikan pendidikan menengah atau bentuk lain yang setara.
2. RPL Tipe B
RPL Tipe B dilakukan dengan cara mengakui Capaian Pembelajaran secara holistik. RPL Tipe B ini mencakup hasil belajar dari pendidikan formal, nonformal, informal, serta pengalaman kerja. Tujuannya adalah untuk memperoleh pengakuan kesetaraan dengan jenjang Kualifikasi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Pengakuan ini paling rendah ditetapkan pada jenjang 8 (delapan) bagi calon dosen, sesuai dengan deskripsi yang ada pada jenjang KKNI.
Keunggulan Rekayasa Perangkat Lunak
1. Efisiensi dari segi waktu dan biaya
RPL memungkinkan siswa untuk tidak perlu mengulang materi yang sudah mereka kuasai, sehingga mereka dapat menyelesaikan pendidikan lebih cepat. "Hal ini tentu berimplikasi pada penghematan biaya pendidikan karena masa studi menjadi lebih pendek." Dengan demikian, RPL memberikan pengakuan formal terhadap kompetensi yang telah dimiliki individu, baik melalui pengalaman kerja maupun pembelajaran informal yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Peluang untuk mengembangkan karier
Melalui RPL, individu memiliki kesempatan lebih besar untuk meningkatkan kualifikasi akademik tanpa harus meninggalkan pekerjaan yang sedang dijalani. Sistem ini memberikan fleksibilitas yang memungkinkan seseorang untuk belajar sambil bekerja, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan promosi serta daya saing di pasar kerja. "RPL juga berperan penting dalam meningkatkan motivasi belajar karena memberikan pengakuan atas usaha pembelajaran mandiri dan menumbuhkan kepercayaan diri dalam bidang akademik."
3. Memperluas akses ke pendidikan tinggi
RPL memberikan kesempatan kedua bagi mereka yang sebelumnya tidak dapat menyelesaikan pendidikan atau ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan adanya RPL, proses transfer antar program studi menjadi lebih mudah, serta membuka jalur alternatif untuk pendidikan lanjutan. "Hal ini menciptakan hubungan yang lebih erat antara dunia kerja dan pendidikan formal, memungkinkan transfer pengetahuan yang lebih efektif dari industri ke akademik." Dalam konteks yang lebih luas, RPL juga berkontribusi pada efisiensi sistem pendidikan nasional dengan mengurangi duplikasi dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pendidikan.
4. Memfasilitasi mobilitas akademik internasional
Sistem ini mendukung mobilitas akademik internasional dan memungkinkan transfer kredit antar negara, yang pada gilirannya meningkatkan pengakuan kualifikasi di tingkat global. "Hal ini membuka peluang karir yang lebih luas di tingkat internasional." Selain itu, RPL juga mendorong inovasi dalam dunia pendidikan dengan mengembangkan metode asesmen baru serta pendekatan pembelajaran alternatif yang lebih relevan dengan kebutuhan modern saat ini.