Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aturan Penggunaan Disinfektan di Rumah, Perhatikan Frekuensi dan Intensitasnya

Aturan Penggunaan Disinfektan di Rumah, Perhatikan Frekuensi dan Intensitasnya Ilustrasi membersihkan rumah. ©Shutterstock.com/Diego Cervo

Merdeka.com - Ketika pandemi virus corona baru kian merebak, banyak daerah yang mengambil tindakan pencegahan penyebaran yang lebih luas. Di antaranya yaitu memberlakukan Kejadian Luar Biasa (KLB), menutup tempat wisata dan tempat umum. Seperti taman, serta dilakukan penyemprotan dengan disinfektan.

Diketahui, ada disinfektan yang mengandung alkohol dan klorin, dapat merusak lapisan lemak pelindung virus dan membuatnya menjadi lemah. Oleh sebab itu WHO menyarankan untuk menyemprot disinfektan terutama ke permukaan benda yang kerap disentuh banyak orang seperti gagang pintu, saklar, remot, meja, dan lain-lain.

Namun WHO juga menegaskan untuk tidak menyemprotkan disinfektan ke tubuh manusia karena dapat membahayakan kesehatan terutama jika masuk ke mulut maupun mata.

Orang lain juga bertanya?

Lalu, seberapa sering Anda harus mendisinfektan rumah Anda terutama jika memiliki seseorang dengan gejala COVID-19 di rumah?

Memahami Pentingnya Mendisinfektan Rumah Anda

Pertama, penting untuk memahami mengapa Anda perlu mendisinfeksi permukaan benda di rumah Anda secara berkala.

penyemprotan disinfektan di kebon sirih

2020 Merdeka.com/Imam Buhori

Virus ini menyebar ketika seseorang batuk atau bersin dan mengeluarkan tetesan pernapasan. Tetesan tersebut, dapat menempel ke permukaan yang keras yang kemudian kita sentuh atau dari tangan kita ke permukaan yang kita sentuh.

Virus ini dapat bertahan hidup pada permukaan yang berbeda untuk berbagai jangka waktu. Kemudian ada kemungkinan kita menyentuh dan terpapar oleh virus tersebut. Jika kita menyentuh wajah kita, kita berisiko menulari diri kita sendiri.

Jadi membersihkan permukaan yang kerap disentuh, di mana banyak tangan dapat menyimpan dan mengambil virus atau kuman lain, sangat penting. Keteraturan pembersihan dan disinfektan tergantung pada situasi khusus Anda dan apa yang berkembang di sekitar Anda.

Seberapa Sering Penyemprotan Kalau Tidak Ada Pasien Corona

Bahkan jika tidak ada seorang pun di rumah tangga Anda yang sakit.

"Anda harus tetap membersihkan secara teratur dan mendisinfeksi setiap hari sebagai tindakan pencegahan awal," kata Alexa Mieses, asisten profesor di departemen kedokteran keluarga di University of North Carolina, Chapel Hill dilansir dari Huffpost.

"Ada perbedaan antara membersihkan dan mendisinfeksi," katanya. Anda harus melakukan rutinitas pembersihan rutin, yang mencakup menghilangkan kotoran dan debu, dan produk pembersih rumah tangga biasa bisa digunakan untuk ini," imbuh Mieses.

"Namun, saat Anda mendisinfektan, Anda mencoba membunuh kuman. Untuk ini, Anda harus menggunakan pemutih atau pembersih dengan alkohol 70%," kata Mieses.

Seberapa sering Anda harus mendisinfeksi tergantung pada apakah Anda berada dalam kategori berisiko tinggi untuk COVID-19, berapa banyak orang yang tinggal di rumah Anda, dan seberapa sering Anda semua berbagi barang dan permukaan yang sama.

Meskipun tidak ada aturan yang keras dan ketat, Anda mungkin harus mendisinfeksi permukaan setiap kali Anda memiliki pengunjung dalam bentuk apa pun, dan mendisinfektan lebih sering jika Anda berisiko tinggi atau memiliki anggota keluarga yang bekerja di luar rumah.

"Anda mungkin tidak perlu membersihkan seluruh rumah Anda dari atas ke bawah setiap hari, tetapi lebih fokus pada permukaan sentuhan tinggi," kata Mieses.

Ketika kita berbicara tentang permukaan sentuhan tinggi, yang kita maksud adalah gagang pintu, meja, bak cuci, sakelar lampu, remote control, toilet, pegangan untuk apa pun, lemari atau barang-barang lain yang sering digunakan atau disentuh keluarga Anda, Mieses menjelaskan.

Kunci mobil, kacamata hitam, dan barang-barang lain yang mungkin sering Anda sentuh (dan dibawa keluar rumah) juga bagus untuk dibersihkan.

Frekuensi dan Intensitas Penyemprotan

Jika seseorang di rumah Anda mengalami gejala virus corona, Anda harus mendisinfeksi permukaan lebih banyak, sesering mungkin sebab, orang yang tidak sakit mungkin bersentuhan dengan mereka.

"Jika orang dengan gejala ringan, saya akan mendorong mereka untuk membersihkan area mereka sendiri jika mereka mengisolasi diri, sebanyak yang mereka bisa," kata S. Wesley Long, direktur medis mikrobiologi diagnostik di Rumah Sakit Methodist Houston. "Saya akan membersihkan dan mendisinfeksi permukaan bersama lebih sering."

penyemprotan disinfektan di kebon sirih

2020 Merdeka.com/Imam Buhori

Mieses mengatakan Anda mungkin ingin mengenakan sarung tangan untuk "melindungi diri Anda dari bahan kimia yang keras dan meminimalkan risiko Anda," terinfeksi virus.

Cuci tangan Anda dengan sangat sering juga, terutama jika Anda pernah menyentuh sesuatu yang mungkin disentuh orang yang mempunyai gejala. Ingatlah untuk mencuci setidaknya 20 detikuntuk membunuh kuman secara efektif, dan perlu diingat bahwa sabun dan air lebih baik daripada pembersih tangan.

Cara Lain untuk Menjaga Kondisi Rumah Tetap Aman di Tengah Pandemi

Meski Anda akan banyak memanfaatkan disinfektan untuk keseharian Anda selama pandemi virus corona, penting untuk diperhatikan supaya tidak mencampur disinfektan dengan bahan kimia yang lain yang tidak Anda pahami dan ikuti instruksi pabrik maupun otoritas kesehatan yang terpercaya.

Tidak peduli seberapa sering Anda mendisinfektan, menjaga jarak fisik tetap perlu dilakukan. Serta mencuci tangan akan meminimalisir resiko tinggi terkena virus corona di rumah Anda sendiri.

Tetap di rumah, cuci tangan secara teratur, hindari menyentuh wajah Anda, hindari peralatan bersama seperti peralatan kebugaran. Tapi tetap aktif selama pandemi. Anda masih bisa berjalan-jalan di sekitar rumah, jadikan itu bagian dari rutinitas Anda.

Anda juga harus fokus pada kesehatan mental, selain kesehatan fisik.

"Ini bukan pertama kalinya dunia mengalami sesuatu seperti ini, tetapi ini adalah pertama kalinya bagi generasi kita," kata Mieses, menambahkan bahwa perasaan cemas dan depresi adalah respons khas terhadap apa yang terjadi.

Menjaga kesehatan mental akan berdampak pada kekebalan tubuh kita dalam menjaga kita dari virus corona. (mdk/amd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejumlah Hal yang Perlu Dilakukan saat Baru Masuk Rumah demi Jaga Kesehatan
Sejumlah Hal yang Perlu Dilakukan saat Baru Masuk Rumah demi Jaga Kesehatan

Sejumlah hal perlu diterapkan saat baru sampai di rumah demi kebersihan dan kesehatan.

Baca Selengkapnya
Pasien Mpox Bisa Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Syaratnya
Pasien Mpox Bisa Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Syaratnya

Pasien yang terjangkit virus cacar monyet (Mpox) tak harus dirawat inap.

Baca Selengkapnya
Tips Aman dari Covid-19 Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Tips Aman dari Covid-19 Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Pakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Pemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan

Pemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya
Banyak Dilingkupi Mitos, Dokter Luruskan Sejumlah Fakta Terkait Cacar
Banyak Dilingkupi Mitos, Dokter Luruskan Sejumlah Fakta Terkait Cacar

Penyakit cacar memiliki sejumlah mitos yang kerap berbeda dengan fakta sesungguhnya.

Baca Selengkapnya
Tips Menjaga Kesehatan Pernapasan Anak di Tengah Kepungan Polusi Udara
Tips Menjaga Kesehatan Pernapasan Anak di Tengah Kepungan Polusi Udara

Di tengah serbuan polusi udara seperti ini, penting untuk melindungi kesehatan anak.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya