Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tari Rampak Gedruk Buto, Kesenian Ikon Kemarahan Raksasa Lereng Merapi

Tari Rampak Gedruk Buto, Kesenian Ikon Kemarahan Raksasa Lereng Merapi Tari Rampak Gedruk Buto ©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Merdeka.com - Tradisi dan kebudayaan erat kaitannya dengan ikatan manusia, alam dan pencipta. Keyakinan menghasilkan ritual dalam kultus yang terjaga dalam adat istiadat. Sebuah keunikan Indonesia yang patut dibanggakan. Tersebar di setiap daerah dengan ciri khasnya masing-masing. Begitupula sebuah tradisi di Lereng Gunung Merapi ini. Berdandan ala monster yang rupanya begitu menyeramkan.

Inilah kesenian Tari Rampak Gedruk Buto, lahir di Magelang Jawa Tengah. Berkembang hingga Boyolali, Semarang, bahkan menjamah ke Sleman, Yogyakarta. Para pemerannya menari dengan gerakan tangan dan kaki yang kompak. Cosplay monster dalam Tari Rampak Gedruk Buto ini menjadi ikon dari raksasa yang mendiami Gunung Merapi.

Warga Lereng Merapi percaya, melihat kerusakan alam yang merajalela akan memicu kemarahan dari raksasa. Tak hanya sekedar kesenian, makna untuk menjaga alam tercurah pada kesenian unik di Lereng Merapi ini.

tari rampak gedruk buto

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Tari Rampak Gedruk Buto biasanya menjadi kesenian tahunan untuk memeriahkan perayaan tertentu. Buto digambarkan dalam sebuah kostum menyeramkan dengan raut kemarahan. Simbol inilah keyakinan warga Lereng Merapi akan kemarahan sang raksasa. Kerusakan alam, eksploitasi, pembukaan lahan akibat ulah tangan manusia.

Mengingat, Kerusakan lingkungan di kawasan Gunung Merapi dan Merbabu memang cukup parah. Diakibatkan oleh alih fungsi lahan konservasi menjadi lahan pertanian dan permukiman dan penggunaan pestisida yang berlebihan.

Berkat keunikannya, Rampak Gedruk Buto selalu menyedot masyarakat untuk berdatangan dan menyaksikan. Tak hanya hiburan semata, namun makna kemarahan Buto atau raksasa dipertahankan menjadi sebuah pelajaran menjaga alam.tari rampak gedruk buto

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Layaknya sebuah tarian, Rampak Gedruk Buto punya ciri khas gerakannya sendiri. Tak begitu rumit, hanya didominasi dengan gerakan menghentakkan kaki secara beriringan. Hentakan kaki diiringi dengan ayunan tangan, menggambarkan kemurkaan raksasa yang gagah dan berkuasa.

Pada kaki mereka terpasang busa dengan puluhan lonceng yang menempel. Gemerincing suaranya memekakkan telinga, memecah keramaian. Berirama senada dengan hentakan kaki para penari Rampak Gedruk Buto. Diiringi lantunan irama kendang dan beberpa gamelan.

Kata rampak sendiri memiliki arti serempak, sedangkan gedruk berarti hentakan kaki. Nama kesenian ini menunjukkan gerakan tarian hentakan kaki bersama-sama yang menggambarkan hentakan kaki raksasa.tari rampak gedruk buto

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Kostum Rampak Gedruk Buto begitu menonjol pada topengnya yang menyeramkan. Pelototan matanya begitu besar dengan gigi runcingnya yang mencuat keluar. Terbuat dari ukiran kayu dengan warna yang beragam, mulai dari biru, merah, cokelat, kuning, hingga hitam.Pakaian yang dikenakan juga terdiri dari pilihan warna yang mencolok seperti merah, kuning, hijau, dan biru. Selain itu sayak atau untaian kain, sampur atau selendang, hiasan uncal, serta rambut sang buto.

Para penari Rampak Gedruk Buto biasnya terdiri dari 10 orang pemain. Kekompakan menjadi kunci utama membawakan tarian ini. Semakin kompak, maka hentakan kaki mereka semakin terdengar kencang. Rampak Gedruk Buto dapat dibawakan dengan arak-arakan atau dalam sebuah panggung pementasan.

tari rampak gedruk buto

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Biasanya sebelum Tari Rampak Gedruk Buto digelar, para pemangku adat akan melakukan ritual. Doa dan sesajen dipersembahkan agar penari punya stamina lebih dan gerakan tariannya lebih kuat. Tak jarang, mereka juga melibatkan roh-roh para leluhur untuk memasuki para penari. Agar gerakan mereka lincah seperti buto atau raksasa.

Pementasan tarian ini biasanya berlangsung selama 45 menit. Tari Rampak Gedruk Buto menjadi wujud keprihatinan masyarakat dengan alam. Terlebih menjadi kesenian yang telah lama melekat pada penduduk Magelang sejak lama. Terinspirasi dari cerita perang Prabu Baka dan Babad Tanah Jawa. Tarian ini mengambil unsur 'garang' dari kemarahan sang raksasa. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tarian Khas Sukabumi Ini Dulunya Digunakan untuk Usir Hewan Buas, Begini Kisahnya
Tarian Khas Sukabumi Ini Dulunya Digunakan untuk Usir Hewan Buas, Begini Kisahnya

Dahulu para penari asal Jawa Tengah dibawa ke Sukabumi untuk mengusir hewan buas dan makhluk halus melalui tarian.

Baca Selengkapnya
Potret Topeng Terbesar di Dunia Berasal dari Jawa Timur, Berat 60 Kilogram hanya Diangkat Pakai Gigi
Potret Topeng Terbesar di Dunia Berasal dari Jawa Timur, Berat 60 Kilogram hanya Diangkat Pakai Gigi

Para penari bisa mengangkat topeng ini dengan mudah bukan karena hal mistik.

Baca Selengkapnya
Menyimpan Banyak Misteri, Ini Deretan Mitos Gunung Merbabu yang Bikin Merinding
Menyimpan Banyak Misteri, Ini Deretan Mitos Gunung Merbabu yang Bikin Merinding

Konon Gunung Merbabu banyak dihuni makhluk halus dan menjadi pusat dari sebuah kerajaan gaib

Baca Selengkapnya
Serunya Seni Barong Geni Khas Gegesik Cirebon, Atraksi Semburan Apinya Curi Perhatian
Serunya Seni Barong Geni Khas Gegesik Cirebon, Atraksi Semburan Apinya Curi Perhatian

Kesenian ini menarik untuk disimak karena menampilkan kekayaan budaya asli Cirebon.

Baca Selengkapnya
Mitos Gunung Merapi yang Bikin Merinding, dari Pasar Gaib hingga Gerbang Keraton
Mitos Gunung Merapi yang Bikin Merinding, dari Pasar Gaib hingga Gerbang Keraton

Mitos-mitos ini telah diwariskan turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sekitar gunung berapi paling aktif di Indonesia ini.

Baca Selengkapnya
Mengenal Terebang Gebes, Seni Tetabuhan Rebana Khas Tasik yang Bikin Pendengarnya Hilang Kesadaran
Mengenal Terebang Gebes, Seni Tetabuhan Rebana Khas Tasik yang Bikin Pendengarnya Hilang Kesadaran

Pendengar kesenian ini konon bisa hilang kesadaran dan ikut menari.

Baca Selengkapnya
Misteri dan Keeksotisan Gunung Kerinci yang Melegenda
Misteri dan Keeksotisan Gunung Kerinci yang Melegenda

Tak hanya menyimpan keindahan dan keeksotisan alam, Gunung Kerinci juga menyimpan banyak kisah mistis dan misteri yang belum terpecahkan hingga kini.

Baca Selengkapnya
10 Gunung Paling Angker di Indonesia, Ceritanya Bikin Merinding
10 Gunung Paling Angker di Indonesia, Ceritanya Bikin Merinding

Tak hanya keindahan alamnya, 10 gunung ini juga menyimpan kisah mistis yang bikin bergidik ngeri

Baca Selengkapnya
Menguak Fakta Gunung Kelam, Bongkahan Batu Monolit Terbesar di Dunia yang Ada di Kalbar
Menguak Fakta Gunung Kelam, Bongkahan Batu Monolit Terbesar di Dunia yang Ada di Kalbar

Gunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Petake Gerinjing, Seni Tradisional Pagaralam yang Penuh Pesan Moral
Mengenal Tari Petake Gerinjing, Seni Tradisional Pagaralam yang Penuh Pesan Moral

Salah satu tarian tradisional Indonesia ini mengandung kepercayaan dan juga penuh pesan moral yang mungkin relevan dengan kehidupan kita sekarang ini.

Baca Selengkapnya
Melihat Sisi Baik dan Buruk Manusia dalam Pertunjukan Raja Dogar Garut, Libatkan 2 “Domba Raksasa”
Melihat Sisi Baik dan Buruk Manusia dalam Pertunjukan Raja Dogar Garut, Libatkan 2 “Domba Raksasa”

Kesenian Raja Dogar jadi aset budaya Garut yang harus dikenalkan dan dilestarikan.

Baca Selengkapnya
Mitos Seputar Gunung Ciremai yang Bikin Merinding, Begini Kisahnya
Mitos Seputar Gunung Ciremai yang Bikin Merinding, Begini Kisahnya

Gunung Ciremai memiliki banyak mitos yang berkembang di tengah masyarakat, mulai dari keberadaan Kerajaan Nini Pelet hingga suara gamelan misterius.

Baca Selengkapnya