Cerita di Balik Green Movement, Yayasan Peduli Lingkungan Milik Tasya Kamila

Merdeka.com - Tasya Kamila, penyanyi cilik yang tenar di era 2000-an itu diketahui mengemban tugas mulia sebagai duta lingkungan hidup oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Tugas yang diemban Tasya bahkan sudah dilakukannya sejak 2005.

Lebih dari 15 tahun memikul tanggung jawab tersebut, Tasya Kamila sudah melakukan berbagai programnya. Selain itu, ternyata ia juga mengelola sebuah yayasan tentang lingkungan.

Yayasan ini pun sudah lama dibentuk olehnya. Lalu, seperti apa kisah tentang yayasan milik Tasya Kamila ini? Berikut selengkapnya:

Duta Lingkungan

You Tube - CXO Media

Cerita tersebut diungkapkan oleh Tasya dalam video perbincangan yang diunggah di kanal Youtube CXO Media beberapa hari lalu. Dalam kesempatan tersebut, Tasya berbagi kisah tentang kariernya di luar dunia hiburan.

Yayasan milik istri Randy Bacthiar itu didirikan setelah Ia menjadi duta lingkungan selama 10 tahun. Ia ingin membuat suatu tempat yang menjadi titik lebur para penggiat lingkungan.

"Jadi aku punya yayasan yang bergerak di bidang pendidikan lingkungan. Namanya Green Movement," ungkap Tasya.

"Jadi awalnya kenapa aku buat yayasan itu karena di tahun 2005 aku udah dinobatkan jadi duta lingkungan," imbuhnya.

Program

Salah satu program dari yayasan tersebut adalah penanaman pohon. Ia juga sering membuat program pelatihan di beberapa sekolah di Jabodetabek bersama yayasan tersebut.

"Setelah 10 tahun aku jadi duta lingkungan aku pengen buat wadah buat anak muda jadi belajar lagi serta turun langsung ke pelestarian lingkungan," jelas Tasya.

"Pertama kita pernah bikin pelatihan buat anak-anak sekolah. Itu kita jelasin tentang pelatihan lingkungan hidup dan adopsi pohon," tambahnya.

Proses

Meski tidak berdampak langsung Tasya percaya jika proses itu tak membohongi hasil. Hal itu pun juga diterapkan oleh Tasya dalam mewujudkan mimpi-mimpinya.

"Yang kita lakukan itu dampaknya nggak hari ini juga. Bisa dampaknya lima tahun ke depan atau dampaknya nggak di sini atau di tempat lain," ucap Tasya.

"Kita pasti punya banyak mimpi tapi kalau tidak bikin rencananya pasti agak sulit juga," pungkasnya. (mdk/dem)