Terbentuk Secara Alami, Ini Potret Jembatan Akar Pohon yang Viral di Yogya
Hingga kini, jembatan itu masih digunakan warga sebagai akses penghubung antar RT
Hingga kini, jembatan itu masih digunakan warga sebagai akses penghubung antar RT
Terbentuk Secara Alami, Ini Potret Jembatan Akar Pohon yang Viral di Yogya
Di Desa Margodadi, Seyegan, terdapat jembatan yang bentuknya cukup unik. Namanya jembatan akar. Oleh warga, jembatan ini dimanfaatkan sebagai penghubung antar RT.
-
Bagaimana jembatan bambu dibuat? Terlihat di lokasi bahwa jembatan hanya ditumpuk menggunakan 3 sampai 4 batang bambu saja. Warga juga merekatkannya menggunakan paku dan kawat, yang kekuatannya jauh dari kondisi standar.
-
Bagaimana jembatan ini dibangun? Jembatan ini dibangun menggunakan rangka baja tipe Callender Hamilton dengan menggunakan dua profil siku ganda sebagai rangka jembatannya.
-
Bagaimana jembatan itu dibangun? Pondasi jembatannya terbuat dari batu andesit. Untuk penyangga di tiap ujungnya ada dua dan masing-masing penyangga terdiri dari empat seling besi.
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
-
Dimana saja jembatan di Banyuwangi dibangun? Tahun 2023 ini, pemkab melakukan pembangunan dan perbaikan sebanyak 52 jembatan yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi, 10 di antaranya adalah jembatan rekonstruksi bencana.
-
Bagaimana Jembatan Talang Abang dibuat? Mengutip Youtube Majapahit Study Club, proses pembuatan jembatan ini tak menggunakan semen. Pembangunan jembatan menggunakan kapur gamping, batu bata serta lem dari getah pohon. Pasalnya, saat itu belum ada semen.
Dilansir dari kanal YouTube Seyegan TV, jembatan akar terbentuk secara alami dari pohon preh. Dahulu jembatan ini terbuat dari bekas rel kereta tebu. Namun karena umurnya sudah cukup tua, maka jembatan besi tersebut dirambati oleh akar dari pohon preh yang tumbuh lebat di sebelahnya.
Lokasi Jembatan Akar Pohon sangat mudah diakses karena letaknya tak jauh dari perkampungan warga. Untuk bisa masuk ke tempat wisata itu, pengunjung dikenakan tarif sukarela.
Sumber YouTube Jalan Amrita
Suasana di tempat itu masih sangat asri karena banyak pepohonan yang rimbun dan teduh. Pohon preh yang akarnya membentuk jembatan dipercaya sudah berusia ratusan tahun. Ketinggiannya sudah mencapai 10 meter.
Karena bentuknya yang unik, jembatan itu menjadi obyek foto yang menarik bagi siapapun yang mengunjunginya.
Biasanya banyak pengunjung yang mendatangi jembatan itu pada sore hari. Pada hari Sabtu dan Minggu, akan banyak pengunjung yang berdatangan dan harus bergantian kalau mau berfoto di jembatan.
Pak Masdul, salah seorang warga sekitar mengatakan, jembatan itu mulai ramai dikunjungi sejak Bulan Juli-Agustus. Namun sesungguhnya jembatan itu sudah ada sejak ratusan tahun silam.
“Sebelum ada jalan ke utara itu, jembatan ini sudah ada. Ini penghubung antara RT sini dengan RT yang di sana. Dulu ada jalan setapak,” kata Pak Masdul.
Salah seorang pengunjung bernama Ibu Wari, mengatakan bahwa ia pertama kali mengetahui keberadaan jembatan itu dari temannya. Ia mengaku senang bisa berkunjung ke tempat itu.
“Ya saya senang karena ini alami, ada sawah-sawah pemandangan enak, sejuk, tempatnya dingin, saya suka di sini. Baru pertama kali ini saya ke sini,” ujar Ibu Wari dikutip dari kanal YouTube Jalan Amrita.
Pasangan suami istri, Hastra dan Isti, mengatakan mereka tahu keberadaan Jembatan Akar dari Instagram. Sebelum viral, ia tidak mengetahui jembatan itu padahal rumahnya berada di Seyegan.
“Bagus, terbentuk secara alami,” ujar Isti seperti dikutip dari kanal YouTube Jalan Amrita.