Virus Corona Menjadi Penyakit Mematikan, Begini Penjelasan Ahli Virologi
Merdeka.com - Covid-19 disebabkan oleh virus corona strain baru yang disebut SARS-CoV-2. Virus corona termasuk dalam kelompok virus yang menginfeksi hewan yang bisa ditularkan ke manusia dan sebaliknya.
Infeksi virus corona biasanya memainkan salah satu, dari dua cara. Kedua cara tersebut dengan menginfeksi paru-paru yang mencakup beberapa kasus yang biasa dikenal dengan flu biasa, atau menginfeksi usus yang menyebabkan diare.
Covid-19dimulai di paru-paru seperti virus corona flu biasa. Tetapi kemudian menyebabkan kekacauan dengan sistem kekebalan yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru jangka panjang atau kematian.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi tubuh? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.
-
Bagaimana flu menyebar? Flu merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan yang menyebar terutama melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus ini menyebar melalui tetesan kecil yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Tetesan ini dapat terhirup oleh orang lain atau menempel pada permukaan seperti gagang pintu atau meja. Jika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka, kemungkinan besar mereka akan tertular flu.
-
Bagaimana bakteri dan virus bisa menginfeksi tubuh? Misalnya saja lewat kontak fisik dengan orang lain, memegang benda-benda, bersentuhan dengan hewan, terkena bersin seseorang, dan sebagainya.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
-
Apa saja penyebab infeksi paru-paru? Faktor yang Menyebabkan Infeksi Paru-Paru 1. BakteriMikroorganisme yang dikenal sebagai bakteri sering kali menjadi penyebab utama infeksi pada paru-paru. Jika dibandingkan dengan patogen lain, infeksi paru-paru yang diakibatkan oleh bakteri biasanya berlangsung lebih lama dan memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi. Tindakan medis yang cepat dan tepat dapat secara signifikan mengurangi infeksi bakteri dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin muncul. Beberapa jenis bakteri yang umum ditemukan sebagai penyebab infeksi paru-paru antara lain Streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Bordetella pertussis, dan Mycobacterium tuberculosis. Penting untuk dipahami bahwa setiap jenis bakteri mungkin memerlukan metode pengobatan yang berbeda, sehingga diagnosis yang tepat sangat penting untuk penanganan yang berhasil.2. VirusBerbagai jenis virus memiliki kemampuan untuk menyerang sistem pernapasan dan jaringan paru-paru, yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru. Patogen virus yang sering kali ditemukan sebagai penyebab infeksi paru-paru meliputi virus influenza, coronavirus (termasuk SARS-CoV-2 yang memicu COVID-19), enterovirus, dan respiratory syncytial virus (RSV). Infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus biasanya menunjukkan karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan infeksi bakteri, baik dari segi gejala, durasi, maupun cara penanganannya. Contohnya, antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, sehingga penanganan lebih difokuskan pada perawatan suportif dan, dalam beberapa kasus, penggunaan obat antiviral tertentu.3. JamurInfeksi jamur dapat mempengaruhi sistem pernapasan, termasuk paru-paru, meskipun kejadian ini relatif jarang dibandingkan dengan infeksi bakteri atau virus. Beberapa jenis jamur, seperti Aspergillus, Cryptococcus, Pneumocystis jirovecii (dulu dikenal sebagai Pneumocystis carinii), dan Histoplasma capsulatum, dapat menginfeksi jaringan paru-paru. Infeksi jamur pada paru-paru umumnya lebih sering terjadi pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti penderita HIV dan AIDS, pasien kanker, atau mereka yang sedang menjalani terapi imunosupresif.
-
Virus kerja nya gimana? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang.
SARS-CoV-2 secara genetik sangat mirip dengan virus corona jenis umum pada pernapasan manusia lainnya, termasuk SARS-CoV dan MERS-CoV. Namun, perbedaan sedikit genetiknya, menjadi cukup signifikan terutama dalam dampak seberapa mematikan infeksi yang dihasilkan.
Perbedaan virus corona baru dengan yang lainnya
SARS-CoV-2 memiliki semua informasi genetik yang sama seperti virus corona sebelumnya yaitu SARS-CoV, yang menyebabkan wabah global pada tahun 2003. Namun virus corona baru memiliki sekitar 6000 mutasi baru yang mengalami perubahan dari awal infeksi hingga penyebaran.
Dibandingkan dengan virus corona manusia lainnya seperti MERS-CoV, yang muncul di Timur Tengah pada tahun 2012, virus baru ini memiliki versi khusus dari informasi umum yang sama untuk menginvasi sel dan menyalinnya sendiri.
Namun, SARS-CoV-2 memiliki 1 set gen yang sama sekali berbeda yang disebut alat ekstra, yang memberikan virus baru ini sedikit keuntungan dalam situasi tertentu. Misalnya, MERS memiliki protein tertentu yang mematikan kemampuan sel untuk membunyikan alarm untuk sistem imun terhadap pengganggu di dalam tubuh semacam virus.
SARS-CoV-2 memiliki gen yang belum diketahui fungsi spesifiknya dalam beberapa hal pada genomnya.
Bagaimana virus corona menginfeksi
Setiap virus corona baru (Covid-19) yang mulai meginfeksi, memulainya dari bagian selubung lemak luar partikel virus, yaitu kulit bundar yang melindungi satu untaian panjang materi genetik dan memasukkannya ke dalam sel manusia.
Materi genetik ini memberikan instruksi kepada sel untuk membuat sekitar 30 bagian virus yang berbeda, yang memungkinkan virus untuk bereproduksi
Sel-sel yang mudah terinfeksi oleh Covid-19, memiliki protein yang disebut ACE2 yang memiliki fungsi penting untuk mengatur tekanan darah.
Infeksi dimulai ketika protein lonjakan (protein spike) yang merupakan tonjolan berbentuk paku pada virus menempel pada sel protein ACE2. Dari situ, protein lonjakan akan berubah bentuk, membuka diri dan memasukkan untaian materi genetik ke dalam sel.
SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, menyebar dari orang ke orang melalui kontak dekat. Wabah Shincheonji Gereja di Korea Selatan pada bulan Februari lalu menggambarkan ilustrasi yang baik tentang bagaimana dan seberapa cepat SARS-CoV-2 menyebar.
Hal ini dimulai dari satu atau dua orang yang terinfeksi virus corona duduk berhadap-hadapan dengan sangat dekat bersama orang yang tidak terinfeksi selama beberapa menit pada suatu waktu di ruangan yang ramai.
Dalam dua minggu, beberapa ribu orang di negara itu terinfeksi, dan lebih dari setengah infeksi pada saat itu disebabkan oleh pertemuan di gereja.
Wabah ini dimulai dengan cepat karena otoritas kesehatan masyarakat tidak mengetahui potensi wabah dan tidak menguji secara luas pada tahap itu. Sejak saat itu, pihak berwenang telah bekerja keras dan jumlah kasus baru di Korea Selatan terus menurun.
Bagaimana virus membuat orang sakit
SARS-CoV-2 tumbuh dalam sel paru-paru tipe II, yang mengeluarkan zat seperti sabun yang membantu udara menyelinap jauh ke dalam paru-paru, dan dalam sel yang melapisi tenggorokan.
Seperti halnya SARS, sebagian besar kerusakan pada Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, disebabkan oleh sistem kekebalan yang melakukan pertahanan maksimal untuk menghentikan penyebaran virus.
Jutaan sel dari sistem kekebalan menyerang jaringan paru-paru yang terinfeksi dan menyebabkan sejumlah besar kerusakan dalam proses pembersihan virus dan setiap sel yang terinfeksi.
Setiap lesi COVID-19 berkisar dari ukuran satu anggur kecil hingga ukuran 1 tangkai anggur besar. Tantangan bagi petugas kesehatan yang merawat pasien adalah untuk mendukung tubuh dan menjaga darah tetap teroksigenasi sementara paru-paru memperbaiki sendiri.
SARS-CoV-2 memiliki skala keparahan yang berbeda. Pasien di bawah usia 10 tampaknya membersihkan virus dengan mudah, kebanyakan orang di bawah 40 tampaknya pulih dengan cepat, tetapi orang tua yang menderitaCovid-19 menjadi semakin parah.
Protein ACE2 yang digunakan oleh SARS-CoV-2 sebagai pintu untuk memasuki sel, memiliki tugas yang penting untuk mengatur tekanan darah, dan protein tersebut tidak bisa melakukan tugasnya ketika virus sampai di sana terlebih dahulu. Ini adalah salah satu alasanCovid-19 lebih parah pada orang dengan tekanan darah tinggi.
Sebagian SARS-CoV-2lebih parah daripada influenza musiman karena memiliki lebih banyak cara untuk menghentikan sel memanggil sistem kekebalan tubuh untuk meminta bantuan.
Misalnya, salah satu cara sel mencoba merespons infeksi adalah dengan membuat interferon, protein pemberi sinyal alarm.
SARS-CoV-2 memblokir ini dengan kombinasi kamuflase, memotong penanda protein dari sel yang berfungsi sebagai suar marabahaya dan akhirnya menghancurkan semua instruksi anti-virus yang dibuat sel sebelum digunakan.
Akibatnya,Covid-19 dapat bertahan selama satu bulan, menyebabkan sedikit kerusakan setiap hari, sementara kebanyakan orang dapat mengatasi satu kasus flu dalam waktu kurang dari seminggu.
Saat ini, tingkat penularan SARS-CoV-2sedikit lebih tinggi daripada pandemi virus influenzaH1N1 2009, tetapi SARS-CoV-2setidaknya 10 kali lebih mematikan.
Dari data yang tersedia sekarang, Covid-19 tampaknya sangat mirip sindrom pernapasan akut yang parah (SARS), meskipun kemungkinannya lebih kecil dibandingkan SARS.
Apa yang tidak diketahui?
Masih ada banyak misteri tentang virus corona baru ini secara umum. Cara bagaimana mereka menyebabkan penyakit, cara mereka berinteraksi dengan protein di dalam sel, struktur protein yang membentuk virus baru dan bagaimana beberapa mesin penyalin virus dasar bekerja.
Dan yang belum diketahui lainnya adalah bagaimana COVID-19 akan merespon perubahan musim.
Penyakit flu cenderung semakin parah pada musim dingin, baik di belahan utara dan selatan. Beberapa virus corona lainnya pada manusia menyebar pada level rendah sepanjang tahun, tetapi kemudian tampaknya memuncak pada musim semi.
Namun tidak ada yang benar-benar tahu pasti mengapa virus-virus ini bervariasi sesuai musim.
Sumber: Science Alert (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
Baca SelengkapnyaPenyakit tipes telah menjadi ancaman kesehatan di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaVirus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaMeskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaFlu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPada saat anak terinfeksi rotavirus, kondisi diare bisa terjadi dan butuh diatasi dengan tepat.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi yang parah jika tidak ditangani atau diabaikan.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini tak hanya bisa menimpa orang dewasa namun juga dapat terjadi pada anak-anak atau bahkan bayi yang baru saja lahir.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim penghujan seperti sekarang, sejumlah jenis penyakit juga mulai mengintai dan mengancam.
Baca Selengkapnya