2 Jenis Vertigo Berikut Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Vertigo merupakan sebuah penyakit yang membuat pengidapnya merasakan rasa sakit yang luar biasa di bagian kepala.
Vertigo merupakan sebuah penyakit yang membuat pengidapnya merasakan rasa sakit yang luar biasa di bagian kepala.
2 Jenis Vertigo Berikut Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Vertigo adalah kondisi medis yang menyebabkan seseorang merasa seolah-olah diri mereka atau lingkungan di sekitarnya bergerak atau berputar, meskipun sebenarnya tidak ada gerakan nyata. Sensasi ini bisa sangat mengganggu dan membuat penderitanya kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari. Biasanya, kondisi ini akan hilang timbul dan bisa berlangsung selama beberapa menit, jam, atau bahkan hari.
Vertigo bukanlah penyakit, tetapi gejala dari berbagai gangguan kesehatan yang berbeda. Memahami jenis-jenis vertigo adalah langkah penting untuk mendiagnosis dan mengobati kondisi ini dengan tepat.
-
Mengapa vertigo bisa terjadi? Vertigo peripheral merupakan jenis vertigo yang paling umum terjadi. Kondisi ini biasanya akibat gangguan pada telinga bagian dalam yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh.
-
Kenapa Vertigo terjadi? Penyebabnya bisa termasuk infeksi, tumor otak, cedera otak traumatis atau stroke.
-
Apa definisi Vertigo? Vertigo adalah rasa pusing yang menimbulkan sensasi seakan-akan seseorang atau lingkungan di sekitarnya berputar atau bergerak.
-
Apa yang memicu vertigo? Menggerakkan kepala secara tiba-tiba dapat memicu gejala vertigo. Gerakan yang cepat dan tidak terduga dapat menyebabkan sensasi pusing, mual, dan kehilangan keseimbangan. Oleh karena itu, penting untuk menghindari gerakan kepala yang tiba-tiba untuk mencegah serangan vertigo.
-
Bagaimana mengatasi Vertigo? Apabila Anda tengah mengalami kondisi ini, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi timbulnya gejala vertigo adalah sebagai berikut: - Menghindari gerakan jongkok, membungkuk, atau mendongakkan kepala secara cepat. - Menghindari gerakan secara tiba-tiba. - Gerakkan kepala dengan perlahan. - Mengenali faktor pemicu vertigo, sehingga bisa menghindarinya. - Segera duduk atau berbaring ketika vertigo menyerang.
-
Bagaimana vertigo bisa menyebabkan kehilangan keseimbangan? Vertigo memengaruhi kemampuan tubuh dalam menjaga keseimbangan. Jika Anda terkena serangan vertigo, Anda bisa terjatuh dan mengalami cedera, seperti patah tulang atau luka serius, terutama pada lansia yang memiliki risiko lebih tinggi untuk patah tulang pinggul atau cedera kepala.
Secara umum, vertigo dibagi menjadi dua jenis utama: vertigo perifer dan vertigo sentral. Vertigo perifer merupakan jenis yang paling umum dan disebabkan oleh masalah pada telinga bagian dalam atau saraf vestibular yang menghubungkan telinga dengan otak. Vertigo sentral, di sisi lain, disebabkan oleh gangguan pada otak, seperti stroke, migrain, atau tumor. Kedua jenis vertigo ini memiliki gejala yang serupa, tetapi penyebab dan pendekatan pengobatannya bisa sangat berbeda.
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai 2 jenis vertigo ini yang penting untuk diketahui, dilansir dari berbagai sumber.
Vertigo Sentral
Jenis vertigo yang pertama adalah vertigo sentral. Vertigo sentral terjadi karena adanya masalah pada saraf otak bagian pusat. Bagian otak yang terpengaruh adalah bagian otak kecil atau cerebellum. Bagian ini berguna untuk mengontrol koordinasi gerakan tubuh dan keseimbangan.
Vertigo sentral bisa diakibatkan oleh penyakit atau masalah yang ada di otak. Namun, bisa juga vertigo ini terjadi karena hal lain, seperti konsumsi obat-obatan yang berlebihan.
Penyebab Vertigo Sentral
Migrain
Penyebab vertigo sentral yang pertama adalah migrain. Migrain adalah sakit kepala sebelah yang disertai dengan nyeri. Kondisi ini biasanya dialami oleh orang-orang yang cenderung masih muda.
Untuk mengobati migrain, Anda bisa memijat kepala atau pelipis atau dengan mengkompres dahi atau belakang leher Anda dengan air dingin.
Stroke
Penyebab vertigo sentral yang selanjutnya adalah stroke. Stroke merupakan kondisi di mana terjadi penyumbatan pembuluh darah di bagian otak karena beberapa kondisi kesehatan.
Tumor Otak
Tumor otak juga dapat menyebabkan terjadinya vertigo jenis sentral. Tumor otak yang terjadi pada bagian otak kecil dapat mengakibatkan gangguan koordinasi gerakan tubuh dan menyebabkan sakit kepala yang terasa sangat kuat.
Neuroma Akustik
Penyebab vertigo sentral yang selanjutnya adalah neuroma akustik. Neuroma akustik adalah tumor jinak yang tumbuh pada saraf yang menghubungkan antara otak dan telinga.
Lantaran ini adalah tumor jinak, sehingga tidak akan sampai menyebar ke bagian tubuh lainnya. Namun, tetap saja tumor ini dapat tumbuh besar dan merusak saraf-saraf penting.
Multiple Sclerosis
Penyebab vertigo sentral yang selanjutnya adalah multiple sclerosis. Multiple sclerosis merupakan penyakit yang terjadi pada sistem kekebalan tubuh, yang memengaruhi sistem saraf pusat.
Multiple sclerosis dapat merusak myelin melalui peradangan. Myelin adalah pelindung yang menutupi sel-sel saraf.
Obat-obatan
Mengonsumsi banyak obat-obatan juga diyakini dapat menimbulkan efek samping vertigo karena terdapat beberapa obat-obatan yang mengandung bahan kimia dan dapat berpengaruh dengan kondisi dalam otak.
Gejala Vertigo Sentral
1. Vertigo yang Berkepanjangan
Vertigo sentral sering menyebabkan episode vertigo yang berkepanjangan, yang dapat berlangsung dari beberapa menit hingga berjam-jam. Sensasi berputar atau bergerak ini biasanya lebih intens dan tidak hilang dengan cepat seperti pada vertigo perifer.
2. Gangguan Penglihatan
Penderita vertigo sentral sering mengalami gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda (diplopia), penglihatan kabur, atau kesulitan dalam menggerakkan mata. Nistagmus, gerakan mata yang tidak terkendali, juga lebih umum terjadi dan biasanya berlangsung lebih lama dibandingkan dengan vertigo perifer.
3. Sakit Kepala
Sakit kepala yang hebat sering menyertai vertigo sentral, terutama jika disebabkan oleh migrain vestibular atau stroke. Sakit kepala bisa terjadi sebelum, selama, atau setelah episode vertigo.
4. Ketidakseimbangan dan Kesulitan Berjalan
Vertigo sentral dapat menyebabkan ketidakseimbangan yang parah, membuat penderita sulit berdiri atau berjalan. Mereka mungkin merasa seperti akan jatuh ke satu sisi dan memerlukan bantuan untuk bergerak.
5. Kelemahan atau Mati Rasa
Penderita mungkin mengalami kelemahan atau mati rasa di bagian tubuh tertentu, terutama jika vertigo disebabkan oleh stroke atau masalah neurologis lainnya. Gejala ini sering menunjukkan adanya gangguan yang lebih serius di otak.
6. Mual dan Muntah
Mual dan muntah adalah gejala umum dari vertigo, tetapi pada vertigo sentral, gejala ini bisa lebih intens dan sulit dikendalikan. Muntah berulang bisa menjadi tanda bahwa vertigo disebabkan oleh masalah pada otak.
7. Kesulitan Berbicara dan Menelan
Vertigo sentral bisa menyebabkan kesulitan dalam berbicara (dysarthria) atau menelan (dysphagia). Ini adalah gejala yang menunjukkan adanya gangguan di area otak yang mengontrol fungsi-fungsi tersebut.
8. Perubahan Kesadaran
Pada kasus yang lebih serius, vertigo sentral dapat menyebabkan perubahan tingkat kesadaran, seperti kebingungan, mengantuk, atau bahkan kehilangan kesadaran.
Gejala-gejala ini memerlukan evaluasi medis segera karena bisa menunjukkan kondisi medis yang serius seperti stroke, tumor otak, atau penyakit neurologis lainnya. Jika mengalami gejala-gejala ini, penting untuk mencari bantuan medis sesegera mungkin untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
Vertigo Periferal
Jenis vertigo yang kedua adalah vertigo periferal. Vertigo periferal adalah jenis vertigo yang disebabkan oleh masalah di bagian dalam telinga atau saraf vestibular yang menghubungkan telinga bagian dalam ke otak. Ini adalah bentuk vertigo yang paling umum dan biasanya terkait dengan gangguan sistem vestibular di telinga bagian dalam.
Vertigo periferal biasanya terjadi secara episodik dan bisa dipicu oleh perubahan posisi kepala, seperti membalikkan kepala terlalu cepat atau bangun dari posisi tidur. Meskipun sensasi berputar bisa sangat intens, vertigo periferal sering kali bersifat sementara dan dapat mereda dengan perubahan posisi yang lebih lambat atau dengan pengobatan tertentu.
Penyebab Vertigo Periferal
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
Satu di antara penyebab vertigo perifral yang paling umum adalah BPPV. BPPV biasanya hanya akan terjadi dalam waktu yang singkat.
Kondisi BPPV terjadi karena dipicu oleh gerakan kepala atau perubahan posisi kepala secara tiba-tiba, seperti bangun dari tidur atau posisi duduk secara tiba-tba dan mendongakkan kepala terlalu ekstrem.
Labirintitis
Labirintitis adalah penyebab vertigo periferal yang berikutnya, di mana seseorang akan merasa dirinya bergerak, padahal tidak. Penyebab vertigo ini terjadi karena adanya infeksi pada bagian telinga dalam, yang merupakan bagian penting untuk mengendalikan pendengaran dan keseimbangan.
Kondisi seperti ini biasanya muncul bersamaan dengan gejala seperti sakit kepala, mual, dan demam. Bakteri dan virus menjadi penyebab utama infeksi tersebut.
Vestibular Neuronitis
Vestibular neuronitis adalah penyebab vertigo periferal selanjutnya. Vestibular neuronitis terjadi karena infeksi yang menyebar ke saraf vestibular, yaitu saraf yang bertugas dalam mengatur keseimbangan. Kondisi ini biasanya terjadi setelah adanya infeksi virus, seperti flu atau pilek.
Maniere
Penyebab vertigo periferal yang terakhir adalah penyakit maniere. Penyakit ini adalah penyakit yang menyerang telinga bagian dalam. Penyakit ini akan menyebabkan vertigo yang dapat bertahan hingga 24 jam.
Gejala Vertigo Periferal
Gejala vertigo perifer seringkali bersifat spesifik dan dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut adalah beberapa gejala utama yang biasanya terkait dengan vertigo perifer:
1. Sensasi Berputar
Sensasi berputar atau merasa diri atau lingkungan sekitar bergerak adalah gejala utama vertigo perifer. Sensasi ini biasanya datang tiba-tiba dan bisa sangat intens, membuat penderitanya merasa tidak stabil atau seperti akan jatuh.
2. Mual dan Muntah
Penderita vertigo perifer sering mengalami mual dan muntah akibat sensasi berputar yang kuat. Gejala ini dapat berlangsung selama episode vertigo dan berkurang setelah vertigo mereda.
3. Gangguan Keseimbangan
Vertigo perifer menyebabkan gangguan keseimbangan, membuat penderitanya merasa tidak stabil atau goyah saat berdiri atau berjalan. Ketidakstabilan ini bisa memicu risiko jatuh, terutama saat episode vertigo berlangsung.
4. Nistagmus
Nistagmus, atau gerakan mata yang tidak terkendali, sering terlihat pada penderita vertigo perifer. Gerakan ini biasanya cepat dan berulang, dan dapat diamati oleh dokter selama pemeriksaan fisik.
5. Telinga Berdenging atau Tuli Sementara
Beberapa jenis vertigo perifer, seperti penyakit Meniere, dapat menyebabkan tinnitus (telinga berdenging) atau penurunan pendengaran sementara di salah satu atau kedua telinga. Gejala ini sering kali menyertai sensasi berputar dan dapat bervariasi dalam intensitas.
6. Rasa Penuh atau Tekanan di Telinga
Penderita vertigo perifer kadang-kadang merasakan tekanan atau rasa penuh di dalam telinga, terutama pada kasus penyakit Meniere atau infeksi telinga bagian dalam. Rasa ini dapat berkontribusi pada ketidaknyamanan umum selama episode vertigo.
7. Pemicu Tertentu
Gejala vertigo perifer sering dipicu oleh gerakan tertentu, seperti perubahan posisi kepala atau tubuh. Misalnya, pada Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV), vertigo sering kali dipicu oleh perubahan posisi kepala yang tiba-tiba, seperti bangun dari tidur atau membalikkan kepala.
Gejala-gejala ini biasanya bersifat episodik dan dapat bervariasi dalam durasi serta intensitas. Meskipun sangat mengganggu, vertigo perifer sering kali dapat diobati dengan manuver khusus, obat-obatan, atau terapi rehabilitasi vestibular yang membantu mengurangi gejala dan memperbaiki keseimbangan. Jika mengalami gejala-gejala ini, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.