Kenali Ciri-ciri Vertigo, Dari Penyebab hingga Penanganan yang Tepat
Kenali tanda-tanda vertigo, penyebab, gejala, serta cara penanganannya. Pelajari kapan sebaiknya konsultasi ke dokter dan tips untuk mencegah vertigo.
Vertigo adalah pengalaman pusing berputar yang membuat penderitanya merasa seolah-olah dirinya atau lingkungan sekitar bergerak atau berputar. Kondisi ini bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan gejala dari gangguan keseimbangan tubuh yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Penderita vertigo sering kali kehilangan keseimbangan dan mengalami disorientasi.
Berbeda dengan pusing biasa, vertigo memiliki ciri khas yaitu sensasi berputar yang sangat kuat. Mereka yang mengalami vertigo dapat merasakan seakan-akan ruangan di sekitarnya berputar atau tubuhnya sendiri yang berputar, meskipun sebenarnya mereka dalam posisi diam. Sensasi ini dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa jam, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Vertigo dapat muncul secara tiba-tiba dan sering kali dipicu oleh perubahan posisi kepala.
-
Apa itu penyebab umum vertigo? BPPV merupakan penyebab paling umum dari vertigo. Kondisi ini terjadi ketika kristal kalsium (otokonia) di telinga bagian dalam terlepas dari posisi normalnya dan berpindah ke saluran setengah lingkaran.
-
Kenapa Vertigo terjadi? Penyebabnya bisa termasuk infeksi, tumor otak, cedera otak traumatis atau stroke.
-
Mengapa vertigo bisa terjadi? Vertigo dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang mempengaruhi sistem keseimbangan tubuh. Sistem ini melibatkan telinga bagian dalam, mata, dan sensor-sensor di tubuh yang memberikan informasi tentang posisi dan gerakan kepada otak. Gangguan pada salah satu komponen sistem ini dapat memicu vertigo.
-
Bagaimana mengatasi Vertigo? Apabila Anda tengah mengalami kondisi ini, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi timbulnya gejala vertigo adalah sebagai berikut: - Menghindari gerakan jongkok, membungkuk, atau mendongakkan kepala secara cepat. - Menghindari gerakan secara tiba-tiba. - Gerakkan kepala dengan perlahan. - Mengenali faktor pemicu vertigo, sehingga bisa menghindarinya. - Segera duduk atau berbaring ketika vertigo menyerang.
-
Bagaimana cara mengatasi vertigo? Serangan awal vertigo umumnya terjadi selama beberapa jam. Kondisi ini dapat berulang apabila tidak segera ditangani secara tepat.
Kondisi ini dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan bahkan meningkatkan risiko jatuh atau cedera, terutama pada orang yang sudah lanjut usia. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda vertigo agar dapat diidentifikasi sejak dini dan mendapatkan penanganan yang sesuai. Memahami ciri-ciri vertigo dapat membantu penderitanya untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam mengatasi kondisi ini, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, Senin(9/12).
Beberapa Jenis Vertigo yang Umum Dikenal
Vertigo dapat dibedakan menjadi dua kategori utama berdasarkan penyebabnya, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral. Memahami kedua kategori ini sangat penting untuk memastikan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Vertigo Perifer
Vertigo perifer merupakan jenis vertigo yang paling sering dijumpai. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan pada sistem vestibular di telinga bagian dalam, yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh. Beberapa ciri khas vertigo perifer meliputi:
- Serangan vertigo yang muncul secara tiba-tiba dan sangat kuat
- Gejala yang semakin parah saat kepala bergerak
- Sering disertai rasa mual dan muntah
- Durasi serangan biasanya lebih singkat, berkisar antara beberapa detik hingga beberapa menit
- Adanya kemungkinan gangguan pendengaran atau suara berdenging di telinga
Penyebab umum dari vertigo perifer mencakup Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV), labirintitis, neuritis vestibular, dan penyakit Meniere.
Vertigo Sentral
Vertigo sentral muncul akibat gangguan pada sistem saraf pusat, terutama di bagian otak yang mengatur keseimbangan. Jenis vertigo ini umumnya lebih jarang dibandingkan vertigo perifer, tetapi sering kali lebih serius. Ciri-ciri vertigo sentral antara lain:
- Serangan vertigo yang cenderung lebih ringan namun berlangsung lebih lama
- Gejala yang tidak terlalu terpengaruh oleh pergerakan kepala
- Kemungkinan adanya gejala neurologis tambahan seperti kesulitan berbicara, kelemahan pada anggota tubuh, atau gangguan penglihatan
- Mual dan muntah yang lebih jarang dibandingkan dengan vertigo perifer
- Risiko lebih tinggi terhadap kondisi serius seperti stroke atau tumor otak
Penyebab vertigo sentral dapat berasal dari migrain vestibular, stroke, multiple sclerosis, atau tumor otak.
Memahami perbedaan antara vertigo perifer dan sentral sangatlah penting dalam proses diagnosis serta menentukan rencana perawatan. Meskipun keduanya dapat menimbulkan sensasi pusing yang berputar, cara penanganannya bisa sangat berbeda. Oleh karena itu, evaluasi medis yang tepat diperlukan untuk membedakan kedua jenis vertigo ini dan memberikan perawatan yang sesuai.
Vertigo Ditandai dengan Beberapa Gejala
Mengenali ciri-ciri vertigo adalah langkah krusial untuk mendiagnosis dan menangani kondisi tersebut. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang umum muncul pada penderita vertigo yang perlu diperhatikan:
1. Sensasi Berputar
Gejala utama yang dialami penderita vertigo adalah sensasi berputar atau melayang yang terasa sangat kuat. Penderita dapat merasakan seolah-olah ruangan di sekelilingnya berputar atau tubuhnya sendiri yang bergerak, meskipun sebenarnya mereka dalam posisi diam. Sensasi ini sering kali sangat mengganggu dan dapat menyebabkan disorientasi yang signifikan.
2. Kehilangan Keseimbangan
Vertigo sering mengakibatkan gangguan keseimbangan yang cukup parah. Penderita mungkin merasa kesulitan untuk berdiri dengan stabil, berjalan lurus, atau melakukan gerakan sederhana tanpa terjatuh atau terhuyung-huyung.
3. Mual dan Muntah
Seringkali, sensasi pusing yang hebat disertai dengan rasa mual yang kuat. Dalam banyak situasi, mual ini dapat berlanjut menjadi muntah, terutama ketika serangan vertigo berlangsung lama atau sangat parah.
4. Nistagmus
Nistagmus adalah gerakan mata yang tidak terkendali dan cepat, biasanya bergerak dari sisi ke sisi. Gejala ini sering terlihat pada penderita vertigo dan dapat menjadi indikator dalam mendiagnosis kondisi ini.
5. Sakit Kepala
Banyak penderita vertigo melaporkan bahwa mereka juga mengalami sakit kepala bersamaan dengan serangan vertigo. Sakit kepala ini bisa berkisar dari ringan hingga berat, dan dalam beberapa kasus mungkin mirip dengan migrain.
6. Keringat Berlebih
Selama serangan vertigo, penderita dapat mengalami keringat berlebih, terutama jika serangan tersebut disertai dengan kecemasan atau ketidaknyamanan yang sangat tinggi.
7. Telinga Berdenging
Pada kasus vertigo perifer, penderita sering mengalami tinnitus atau telinga berdenging. Kondisi ini biasanya muncul bersamaan dengan perubahan pendengaran atau sensasi penuh di telinga.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang mengalami vertigo akan merasakan semua gejala ini, dan tingkat keparahan gejala dapat bervariasi di antara individu. Selain itu, durasi dan frekuensi serangan juga dapat berbeda-beda.
Beberapa individu mungkin mengalami serangan yang singkat hanya dalam beberapa detik, sementara yang lain mungkin merasakan episode yang berlangsung berjam-jam atau bahkan berhari-hari.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, terutama jika terjadi secara berulang atau mengganggu aktivitas sehari-hari, sangat penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis. Diagnosis yang tepat dan penanganan yang cepat dapat membantu mengelola vertigo dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Faktor Penyebab Vertigo
Vertigo dapat muncul akibat berbagai faktor, mulai dari gangguan pada telinga bagian dalam hingga masalah yang berkaitan dengan sistem saraf pusat. Memahami penyebab vertigo sangat krusial untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa penyebab utama vertigo:
1. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
BPPV merupakan penyebab vertigo yang paling umum. Kondisi ini terjadi ketika kristal kalsium (otokonia) di telinga bagian dalam terlepas dari posisi normalnya dan berpindah ke dalam saluran setengah lingkaran. Pergerakan kepala dapat memicu pergerakan kristal tersebut, yang mengirimkan sinyal yang salah ke otak mengenai posisi dan gerakan, sehingga menimbulkan sensasi berputar.
2. Penyakit Meniere
Penyakit Meniere adalah gangguan pada telinga bagian dalam yang ditandai dengan serangan vertigo yang berulang, tinnitus (telinga berdenging), fluktuasi pendengaran, serta rasa penuh di telinga. Penyebab pasti dari kondisi ini belum sepenuhnya dipahami, tetapi diyakini berhubungan dengan akumulasi cairan di telinga bagian dalam.
3. Vestibular Neuritis atau Labirintitis
Kedua kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang saraf vestibular atau labirin di telinga bagian dalam. Hal ini dapat mengakibatkan serangan vertigo yang mendadak dan intens, sering kali disertai dengan mual dan ketidakseimbangan.
4. Migrain Vestibular
Beberapa individu dengan riwayat migrain dapat mengalami vertigo sebagai salah satu gejala migrain mereka, bahkan tanpa disertai sakit kepala. Kondisi ini dikenal sebagai migrain vestibular dan dapat menyebabkan episode vertigo yang berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa hari.
5. Stroke atau TIA (Transient Ischemic Attack)
Stroke atau TIA yang mempengaruhi area otak yang mengontrol keseimbangan dapat mengakibatkan vertigo. Gejala ini biasanya disertai dengan tanda neurologis lain seperti kesulitan berbicara, kelemahan pada satu sisi tubuh, atau gangguan penglihatan.
6. Multiple Sclerosis (MS)
MS adalah penyakit autoimun yang memengaruhi sistem saraf pusat. Ketika MS mempengaruhi area otak yang bertanggung jawab atas keseimbangan, hal ini dapat menyebabkan vertigo.
7. Tumor Otak
Meskipun jarang, tumor yang berlokasi di otak kecil atau batang otak dapat menimbulkan vertigo sebagai salah satu gejalanya.
Mereka dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk meneliti riwayat medis, melakukan pemeriksaan fisik, serta mungkin melakukan tes tambahan seperti pemindaian otak atau tes keseimbangan, untuk menentukan penyebab yang mendasari dan merencanakan perawatan yang sesuai.
Diagnosis Vertigo
Proses diagnosis vertigo melibatkan serangkaian langkah dan pemeriksaan yang bertujuan untuk menemukan penyebab yang mendasari serta menentukan jenis vertigo yang dialami oleh pasien. Langkah-langkah ini sangat penting untuk merancang pengobatan yang tepat dan efektif. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam diagnosis vertigo:
Riwayat Medis
Langkah pertama dalam proses diagnosis vertigo adalah melakukan pengambilan riwayat medis yang komprehensif. Dokter akan menanyakan berbagai hal, termasuk:
- Karakteristik gejala vertigo, seperti sensasi berputar, durasi, dan frekuensi.
- Faktor pemicu, seperti perubahan posisi atau gerakan tertentu.
- Gejala yang menyertai, seperti mual, muntah, atau gangguan pendengaran.
- Riwayat penyakit lain, termasuk migrain, hipertensi, atau diabetes.
- Riwayat penggunaan obat-obatan.
- Riwayat trauma pada kepala atau leher.
Pemeriksaan Fisik
Setelah riwayat medis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, yang mencakup:
- Pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorokan.
- Tes keseimbangan dan koordinasi.
- Pemeriksaan gerakan mata untuk mencari nistagmus.
- Pemeriksaan fungsi saraf kranial.
- Pengukuran tekanan darah dan denyut nadi.
Tes Khusus untuk Vertigo
Beberapa tes khusus mungkin dilakukan untuk mendiagnosis vertigo, antara lain:
- Tes Dix-Hallpike, yang digunakan untuk mendiagnosis BPPV.
- Tes Impuls Kepala, untuk menilai fungsi sistem vestibular.
- Tes Romberg, yang menilai keseimbangan dengan mata tertutup.
- Elektronistagmografi (ENG) atau Videonistagmografi (VNG) untuk mengevaluasi gerakan mata yang abnormal.
- Posturografi Dinamis Komputerisasi, yang menilai keseimbangan dalam berbagai kondisi.
Pemeriksaan Pendengaran
Pemeriksaan pendengaran, seperti audiometri, dapat membantu mendeteksi masalah pada telinga dalam yang mungkin berkontribusi pada vertigo.
Pencitraan
Dalam beberapa situasi, dokter mungkin akan merekomendasikan pencitraan otak untuk menyingkirkan penyebab serius seperti tumor atau stroke. Beberapa jenis pencitraan yang mungkin dilakukan termasuk:
- CT Scan, yang digunakan untuk melihat struktur tulang dan kemungkinan adanya perdarahan.
- MRI, yang memberikan gambaran detail mengenai jaringan lunak otak dan telinga dalam.
Tes Laboratorium
Dokter mungkin juga akan melakukan tes darah untuk memeriksa adanya infeksi, gangguan metabolik, atau kondisi lainnya yang dapat berkontribusi pada vertigo.
Proses diagnosis vertigo seringkali membutuhkan waktu dan bisa melibatkan beberapa kunjungan ke dokter atau spesialis. Oleh karena itu, penting untuk bersabar dan memberikan informasi yang selengkap mungkin kepada tim medis. Diagnosis yang tepat sangat penting untuk merumuskan rencana pengobatan yang efektif.
Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan dapat merencanakan pengobatan yang sesuai. Ini mungkin melibatkan kombinasi obat-obatan, terapi fisik, perubahan gaya hidup, atau dalam beberapa kasus, prosedur medis.
Pengobatan Vertigo
Pengobatan vertigo berbeda-beda tergantung pada penyebab yang mendasari dan tingkat keparahan gejala yang dialami. Tujuan utama dari pengobatan adalah untuk mengurangi gejala, mencegah terjadinya komplikasi, serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Berbagai pendekatan pengobatan yang umum digunakan untuk menangani vertigo antara lain:
Manuver Reposisi Kanalit
Untuk vertigo yang disebabkan oleh BPPV (Benign Paroxysmal Positional Vertigo), manuver reposisi kanalit seperti Manuver Epley atau Manuver Semont terbukti sangat efektif. Prosedur ini melibatkan serangkaian gerakan kepala yang dirancang untuk memindahkan kristal kalsium kembali ke posisi yang benar di telinga bagian dalam.
Terapi Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang mungkin diresepkan untuk mengatasi vertigo dan gejala terkait meliputi:
- Antihistamin: Seperti meclizine atau dimenhydrinate untuk mengurangi pusing dan mual.
- Antiemetik: Untuk mengatasi mual dan muntah.
- Diuretik: Terutama untuk penyakit Meniere, guna mengurangi tekanan cairan di telinga dalam.
- Obat anti-kecemasan: Jika vertigo disertai dengan kecemasan yang signifikan.
- Kortikosteroid: Dalam kasus tertentu, untuk mengurangi peradangan.
Terapi Vestibular
Terapi vestibular merupakan bentuk fisioterapi yang dirancang untuk membantu sistem keseimbangan beradaptasi dengan perubahan. Ini melibatkan serangkaian latihan yang bertujuan untuk:
- Meningkatkan stabilitas pandangan.
- Meningkatkan keseimbangan statis dan dinamis.
- Mengurangi sensitivitas terhadap gerakan.
- Meningkatkan koordinasi secara umum.
Perubahan Gaya Hidup
Beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu dalam mengelola vertigo meliputi:
- Menghindari pemicu yang diketahui, seperti gerakan kepala tertentu.
- Mengurangi konsumsi garam, terutama untuk penyakit Meniere.
- Menghindari alkohol dan kafein.
- Berhenti merokok.
- Manajemen stres melalui teknik relaksasi atau meditasi.
Psikoterapi
Bagi pasien yang mengalami kecemasan atau depresi terkait vertigo, terapi kognitif-perilaku atau bentuk psikoterapi lainnya dapat membantu dalam mengelola aspek psikologis dari kondisi ini.
Penting untuk diingat bahwa pengobatan vertigo harus disesuaikan dengan kebutuhan individu setiap pasien. Apa yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak sama efektifnya untuk orang lain. Selain itu, beberapa bentuk vertigo dapat membaik dengan sendirinya seiring waktu tanpa pengobatan khusus.
Pasien perlu bekerja sama secara erat dengan tim medis mereka untuk mengembangkan rencana pengobatan yang komprehensif. Ini mungkin melibatkan kombinasi dari beberapa pendekatan yang telah disebutkan. Pemantauan rutin dan penyesuaian rencana pengobatan mungkin diperlukan demi mencapai hasil yang optimal.
Pencegahan Vertigo
Meskipun tidak semua kasus vertigo dapat dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya serangan atau membantu mengelola gejala. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mencegah vertigo:
Menghindari Pemicu
Identifikasi dan hindari faktor-faktor yang dapat memicu serangan vertigo pada diri Anda. Ini mungkin mencakup:
- Gerakan kepala yang tiba-tiba atau ekstrem
- Perubahan posisi yang cepat (misalnya, bangun terlalu cepat dari posisi berbaring)
- Stres berlebihan
- Kelelahan ekstrem
- Paparan cahaya yang berkedip atau pola visual yang intens
Menjaga Keseimbangan Cairan
Menjaga keseimbangan cairan sangat penting, terutama bagi penderita penyakit Meniere. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
- Batasi asupan garam untuk mengurangi retensi cairan
- Jaga hidrasi yang cukup dengan minum air secara teratur
- Hindari konsumsi alkohol dan kafein berlebihan
Gaya Hidup Sehat
Adopsi gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko vertigo. Beberapa cara untuk mencapai hal ini adalah:
- Olahraga teratur untuk meningkatkan keseimbangan dan koordinasi
- Tidur yang cukup dan berkualitas
- Makan makanan seimbang dan bergizi
- Berhenti merokok
- Mengelola berat badan
Manajemen Stres
Stres dapat memperburuk gejala vertigo. Oleh karena itu, praktikkan teknik manajemen stres seperti:
- Meditasi atau mindfulness
- Yoga atau tai chi
- Teknik pernapasan dalam
- Hobi yang menenangkan
Latihan Keseimbangan
Lakukan latihan keseimbangan secara rutin untuk memperkuat sistem vestibular Anda. Beberapa latihan yang dapat dilakukan adalah:
- Berdiri dengan satu kaki
- Berjalan di garis lurus
- Latihan fokus mata
Posisi Tidur yang Tepat
Untuk penderita BPPV, penting untuk memperhatikan posisi tidur. Beberapa tips yang bisa diikuti adalah:
- Tidur dengan kepala sedikit terangkat
- Hindari tidur miring ke sisi yang terkena
- Bangun perlahan-lahan di pagi hari
Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk mendeteksi dan mengelola kondisi yang dapat berkontribusi pada vertigo. Beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan meliputi:
- Pemeriksaan tekanan darah
- Tes pendengaran
- Pemeriksaan mata
- Evaluasi neurologis jika diperlukan
Penting untuk diingat bahwa pencegahan vertigo mungkin tidak selalu 100% efektif, terutama jika ada kondisi medis yang mendasarinya. Namun, dengan menerapkan strategi-strategi ini, banyak orang dapat mengurangi frekuensi dan intensitas serangan vertigo mereka secara signifikan.
Pendekatan pencegahan yang paling efektif akan bervariasi tergantung pada penyebab spesifik vertigo pada masing-masing individu. Oleh karena itu, sangat penting untuk bekerja sama dengan profesional kesehatan dalam mengembangkan strategi pencegahan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Anda.
Kapan sebaiknya Anda Pergi ke Dokter?
Walaupun beberapa kasus vertigo yang ringan dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan perawatan di rumah, ada saat-saat di mana konsultasi medis menjadi sangat penting. Penting untuk mengenali kapan saatnya untuk mencari bantuan profesional agar dapat mengelola vertigo dengan efektif dan mencegah komplikasi yang mungkin muncul. Berikut adalah beberapa kondisi yang mengharuskan Anda untuk segera berkonsultasi dengan dokter:
1. Gejala yang Persisten atau Memburuk
Apabila Anda mengalami serangan vertigo yang berlangsung lebih dari beberapa jam atau gejala yang terus memburuk, ini adalah sinyal bahwa Anda perlu evaluasi medis. Vertigo yang tidak kunjung membaik dapat menunjukkan adanya masalah yang lebih serius yang memerlukan penanganan khusus.
2. Serangan yang Sering Berulang
Jika Anda mengalami serangan vertigo yang berulang, meskipun setiap episode tergolong singkat, ini bisa menjadi tanda dari kondisi yang mendasari yang memerlukan diagnosis dan pengobatan. Frekuensi serangan yang tinggi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mungkin menunjukkan perlunya intervensi medis.
3. Kehilangan Pendengaran
Jika vertigo Anda disertai dengan perubahan pendengaran, seperti kehilangan pendengaran tiba-tiba atau telinga berdenging (tinnitus), Anda harus segera mencari bantuan medis. Ini bisa menjadi tanda dari masalah di telinga bagian dalam yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah kerusakan permanen.
4. Vertigo yang Mengganggu Aktivitas Sehari-hari
Apabila vertigo mulai mengganggu kemampuan Anda untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, mengemudi, atau merawat diri sendiri, ini adalah tanda bahwa Anda perlu bantuan profesional. Dokter dapat membantu Anda mengembangkan strategi pengelolaan yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup Anda.
5. Vertigo yang Disertai Mual dan Muntah Parah
Walaupun mual ringan sering menyertai vertigo, mual dan muntah yang parah atau terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan memerlukan perhatian medis. Ini juga bisa menjadi tanda dari masalah yang lebih serius yang memerlukan evaluasi lebih lanjut.
Ingatlah bahwa vertigo, meskipun sering kali bukan tanda dari kondisi yang mengancam jiwa, tetap bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan yang serius. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda merasa khawatir tentang gejala vertigo Anda.
Diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam mengelola kondisi ini dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul. Selalu lebih baik untuk berhati-hati dan mendapatkan evaluasi profesional daripada mengabaikan gejala yang mungkin menunjukkan masalah yang lebih serius.
Dokter Anda dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh, mendiagnosis penyebab vertigo Anda, dan merekomendasikan rencana pengobatan yang paling sesuai untuk situasi Anda.