![Kisah Hidup Slamet Riyadi Difabel Asal Trenggalek, Diremehkan Orang sejak Kecil Kini Buktikan Sukses Jadi Musisi dan Kreator Konten](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/25/1719284225890-9bo23h.jpeg)
Kisah Hidup Slamet Riyadi Difabel Asal Trenggalek, Diremehkan Orang sejak Kecil Kini Buktikan Sukses Jadi Musisi dan Kreator Konten
Ia pernah bekerja dengan gaji Rp10 ribu per hari
Ia pernah bekerja dengan gaji Rp10 ribu per hari
Slamet Riyadi, warga Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, berkali-kali menyesali kehadirannya di dunia. Ia bertanya-tanya mengapa tidak lahir dengan fisik normal seperti saudara-saudaranya.
Slamet menyadari dirinya berbeda dengan saudara-saudara kandungnya saat ia berusia tuujuh tahun.
"Saya tidak tahu apa yang membuat (fisik) saya begini, di keluarga hanya saya. Kakak dan adik saya normal," ujarnya, dikutip dari YouTube PecahTelur, Jumat (21/6/2024).
Slamet terlahir dengan kondisi istimewa, tangan kirinya hanya sampai bahu, sementara tangan kanannya hanya memiliki dua jari. Slamet juga terlahir tanpa kedua kaki.
Cacian dan makian sudah didengar Slamet sejak kecil. Kata-kata pedas itu masih ia ingat hingga sekarang.
"Banyak yang mencaci maki saya. Katanya, saya ini cacat, kalau besar pasti akan merepotkan orang lain," ujar Slamet.
Pada usia sembilan tahun, Slamet sempat tidak berani keluar rumah karena malu dan takut dicaci-maki.
Saat usianya 12 tahun, satu-satunya orang yang menyayanginya dengan tulus di keluarga ialah sang ibu. Selepas sang ibu meninggal, ia sangat sedih.
"Ibu saya meninggal, saya jadi tidak punya siapa-siapa, hanya punya diri sendiri. Dari situ saya belajar agar bisa percaya diri," ungkapnya.
Selepas meninggalnya sang ibu, Slamet mencoba berbagai pekerjaan. Ia pernah berperan sebagai suster ngesot di rumah hantu pertunjukan pasar malam.
Bak gayung bersambut, niat Slamet membangun kepercayaan diri didukung dengan pertemuannya dengan Taryaningsih, pendiri Yayasan Naeema yang berfokus pada pemberdayaan difabel di Kabupaten Trenggalek.
Kepercayaan diri Slamet semakin meningkat sejak ia bergabung dengan Yayasan Naeema dan bertemu dengan rekan-rekan difabel lainnya. Mulai 2017, ia mulai serius menjajaki dunia musik dangdut dan campursari.
"Saya mulai main musik, nulis lagu, sekarang bikin konten juga. Asyik gitu bermusik. Nyanyi di hajatan-hajatan," ungkap Slamet.
Tak hanya menjadi musisi, kini Slamet juga seorang kreator konten. Pengikut akun Instagramnya @cakmet_real tembus angka 21 ribu.
"Saya berharap bisa hidup normal (percaya diri, tidak dicaci-maki) sebagaimana orang lain," tandasnya.
Di tengah para prajurit yang asyik bernyanyi dan joget, dia memberi iringan musik.
Baca SelengkapnyaTerinspirasi dari banyaknya limbah kayu yang dihasilkan dari produksi alat musik, gadis ini mencoba berinovasi dengan teman-temannya
Baca SelengkapnyaAda musisi yang terpilih untuk periode kedua dalam Pemilu 2024 ini. Siapa saja mereka? Berikut ulasan selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMenjadi anak tunggal bukan alasan dirinya mudah menggapai kesuksesan.
Baca SelengkapnyaSederet artis ini pernah tinggal di panti asuhan, buktikan bisa sukses tanpa keluarga.
Baca SelengkapnyaMemperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.
Baca SelengkapnyaBegini perjuangan hidup kakek tukang becak yang kini jarang dapat penumpang. Penghasilan tak sampai Rp50 ribu sebulan.
Baca SelengkapnyaBegini kisah seorang wanita sengaja lepas baterai jam miliknya demi bantu kakek servis jam. Bikin terharu warganet.
Baca SelengkapnyaBegini potret harmonis keluarga eks pejabat tinggi DKI. Tiga putrinya bikin salah fokus.
Baca Selengkapnya