Doa Makanan yang Disihir Lengkap, Hilangkan Niat Jahat di Dalamnya

Doa dan tawakal kepada Allah merupakan langkah penting dalam menghadapi potensi bahaya sihir dalam makanan.

Dalam Islam, makanan merupakan salah satu sumber rezeki yang harus disyukuri. Namun, ada kalanya makanan bisa menjadi alat yang digunakan untuk tujuan jahat, seperti disihir. Sihir dalam makanan merupakan bentuk gangguan yang bisa berpengaruh buruk pada kesehatan dan kehidupan seseorang. Oleh karena itu, Islam mengajarkan pentingnya berdoa sebelum makan untuk memohon perlindungan dari segala hal yang buruk, termasuk makanan yang disihir.

Doa sebelum makan tidak hanya dimaksudkan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas nikmat rezeki, tetapi juga sebagai benteng perlindungan dari hal-hal yang tidak terlihat, seperti sihir. Rasulullah SAW selalu mengajarkan umatnya untuk memulai segala sesuatu dengan menyebut nama Allah, termasuk ketika hendak makan. Hal ini dipercaya dapat menjauhkan seseorang dari pengaruh buruk yang mungkin ada dalam makanan.

Doa dan tawakal kepada Allah merupakan langkah penting dalam menghadapi potensi bahaya sihir dalam makanan. Berdoa dengan keyakinan ini akan membuat hati tenang, serta memberi kekuatan untuk melawan pengaruh jahat yang mungkin hadir melalui makanan. Berikut ini adalah bunyi doa makanan yang disihir menurut Islam, yang penting untuk Anda hafal.

Bacaan Doa Makanan yang Disihir

Sejarah sihir sudah dikenal sejak lama. Bahkan Rasulullah SAW pernah menjadi sasaran sihir dari orang Yahudi Bernama Labid bin A'sam. Motifnya hasud kepada Rasulullah SAW.

Keberadaan sihir juga disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 102:

وَٱتَّبَعُوا۟ مَا تَتْلُوا۟ ٱلشَّيَٰطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَٰنَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَٰنُ وَلَٰكِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ كَفَرُوا۟ يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحْرَ وَمَآ أُنزِلَ عَلَى ٱلْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَٰرُوتَ وَمَٰرُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَآ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَزَوْجِهِۦ ۚ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا۟ لَمَنِ ٱشْتَرَىٰهُ مَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنْ خَلَٰقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا۟ بِهِۦٓ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ

Wattaba'ụ mā tatlusy-syayāṭīnu 'alā mulki sulaimān, wa mā kafara sulaimānu wa lākinnasy-syayāṭīna kafarụ yu'allimụnan-nāsas-siḥra wa mā unzila 'alal-malakaini bibābila hārụta wa mārụt, wa mā yu'allimāni min aḥadin ḥattā yaqụlā innamā naḥnu fitnatun fa lā takfur, fa yata'allamụna min-humā mā yufarriqụna bihī bainal-mar'i wa zaujih, wa mā hum biḍārrīna bihī min aḥadin illā bi`iżnillāh, wa yata'allamụna mā yaḍurruhum wa lā yanfa'uhum, wa laqad 'alimụ lamanisytarāhu mā lahụ fil-ākhirati min khalāq, wa labi`sa mā syarau bihī anfusahum, lau kānụ ya'lamụn

Artinya: "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui."

Tanpa berniat untuk berburuk sangka atau menakut-nakuti, ingatlah bawa mencegah pengaruh santet dan sihir lebih baik daripada mengobatinya. Apabila mendapatkan kiriman dari orang lain berupa makanan dan minuman, disarankan bagi Anda untuk selalu meningkatkan waspada.

Sebelum dimakan atau diminum, disarankan untuk membaca doa yang diawali tarikan nafas sebanyak tiga kali. Berikut bacaannya doanya:

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِىْ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى اْلاَرِضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Bismillahilladzi laa yadlurru ma'asmihi syaiun fil ardli wa laa fissamaai wahuas samii'ul 'aliim.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu itu tidak berbahaya di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Mengetahui.

Ciri-Ciri Makanan yang Disihir

Ciri-ciri makanan yang disihir bisa beragam, namun biasanya berkaitan dengan perubahan fisik atau efek yang tidak wajar setelah mengonsumsinya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri makanan yang diduga telah disihir:

Perubahan Rasa dan Bau Aneh

Makanan yang disihir sering kali memiliki rasa atau bau yang tidak wajar, meskipun bahan dan cara memasaknya biasa saja. Rasa yang tiba-tiba berubah menjadi pahit, busuk, atau aneh bisa menjadi tanda adanya sihir.

Penampilan Makanan yang Berbeda

Makanan yang disihir terkadang terlihat normal, namun bisa juga berubah warna atau tekstur tanpa alasan jelas. Contohnya, makanan yang semula segar tiba-tiba terlihat kusam, berjamur, atau berubah bentuk secara cepat.

Munculnya Gangguan Fisik Setelah Memakannya

Seseorang yang memakan makanan yang disihir bisa mengalami gangguan fisik, seperti mual, muntah, pusing, atau sakit yang tidak wajar segera setelah makan. Efek ini sering kali terjadi secara mendadak dan intens.

Terasa Panas di Area Dada

Selanjutnya ialah merasakan rasa panas di daerah dada ternyata bisa teridentifikasi terkena sihir melalui makanan ataupun minuman.

Hilangnya Nafsu Makan Secara Mendadak

Orang yang dihadapkan dengan makanan yang disihir bisa tiba-tiba merasa hilang selera makan tanpa alasan yang jelas. Ini bisa diikuti oleh perasaan tidak nyaman atau takut ketika melihat makanan tersebut.

Munculnya Perasaan Gelisah atau Takut

Selain efek fisik, makanan yang disihir juga bisa menimbulkan gangguan emosional. Setelah memakannya, seseorang bisa merasa gelisah, takut tanpa alasan, atau mengalami mimpi buruk. Hal ini biasanya berkaitan dengan efek sihir yang memengaruhi psikologis.

Tanda-Tanda Lain yang Tidak Wajar

Terkadang, makanan yang disihir juga bisa menyebabkan seseorang merasakan atau melihat hal-hal aneh, seperti merasa ada sesuatu yang tidak terlihat di sekelilingnya. Ini bisa mencakup perasaan tidak nyaman atau adanya energi negatif yang sulit dijelaskan.

Cara Terhindar dari Sihir

Allah SWT adalah pemilik alam semesta, Dia Dzat yang maha menguasai sehingga berkuasa penuh untuk membatalkan dan menggagalkan segala gangguan sihir.

Dengan beribadah kepada Allah SWT, seorang Muslim akan senantiasa mengingat keberadaan Allah SWT kapanpun dan di manapun. Lakukan dengan ikhlas semata-mata hanya mengharapkan ridho Allah SWT.

Jauhi segala perbuatan syirik dan sifat-sifat keji yang dapat merusak hati.

Sihir erat kaitannya dengan pekerjaan setan yang menjerumuskan manusia pada kesesatan. Untuk mengusir setan agar selalu menjauhi kita adalah dengan membaca Al-Qur'an.

Membaca surat Al-Baqarah setiap hari bisa menjadi salah satu cara ampuh untuk melindungi diri dan mengusir sihir. Sebagaimana diriwayatkan Abu Umamah al-Bahili Rasulullah SAW bersabda:

"Bacalah Al-Qur'an karena sesungguhnya ia datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa'at kepada para pembacanya. Bacalah Zahrawain, yakni Al-Baqarah dan Ali-Imran karena sungguh keduanya datang pada hari kiamat kelak seolah-olah adalah awan atau dua naungan, atau seolah-olah dua kelompok burung yang membentangkan sayap mereka demi membela para pembacanya. Bacalah surat Al-Baqarah karena sungguh mengambilnya adalah berkah dan meninggalkannya adalah keruhian, dan tukang-tukang sihir itu tidaklah mampu mengalahkannya."

Hadits serupa dari Abu Hurairah juga menjelaskan hal demikian, "Jangan kalian jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan karena sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang dibacakan padanya surat Al-Baqarah."