Doa Setelah Dhuha dan Keutamaannya, Kenali Amalan Sunnah yang Satu Ini
Sholat dhuha adalah amalan sunnah yang memiliki banyak keutamaan.
Sholat dhuha adalah amalan sunnah yang memiliki banyak keutamaan.
Doa Setelah Dhuha dan Keutamaannya, Kenali Amalan Sunnah yang Satu Ini
Doa setelah dhuha patut dilafalkan usai menjalankan ibadah sunnah yang satu ini. Dhuha merupakan salat sunnah yang dapat dikerjakan sebanyak dua rakaat dan lebih dengan kelipatan yang sama. Bagi umat Muslim, menjalankan salat Dhuha merupakan waktu yang tepat untuk meminta rezeki dan memohon ampunan.
Salat Dhuha dikerjakan pada pagi hari yakni pukul 08.00 hingga 11.00. Diyakini, seorang hamba yang menjalankan salat Dhuha dan melafalkan bacaan doa setelah Dhuha pasti diijabah olehNya. Dengan membaca doa setelah Dhuha, Anda akan mendapatkan safaatnya. Salah satu safaat yang dijanjikan adalah diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Rasulullah SAW pernah bersabda:"Barangsiapa yang menjaga sholat dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan," (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Selain manfaat doa setelah Dhuha, salat sunnah ini juga memiliki banyak keutamaan lainnya apabila dikerjakan. Salah satunya adalah akan dibangunkan sebuah rumah di surga oleh Allah SWT.
Mengutip NU Online, doa setelah Dhuha dianjurkan sebagaimana ditemukan di kitab-kitab fiqih Mazhab Syafii yaitu I’anatut Thalibin, Tuhfatul Muhtaj, dan Hasyiyatul Jamal. Berikut selengkapnya tentang doa setelah Dhuha dan keutamaannya yang penting untuk diketahui.
Bacaan Dzikir dan Doa Setelah Dhuha
Sebelum mengetahui bacaan doa setelah Dhuha, dzikir juga sangat dianjurkan dibaca setelah mengamalkan ibadah sunnah ini. Dzikir dan doa setelah Dhuha akan menambah kesempurnaan ibadah Anda. Adapun dzikir setelah Dhuha adalah;1. Membaca Istighfar Sebanyak 33 Kali
Astaghfirullaahal ‘adziim.
Artinya: “Ampunilah aku Ya Allah, Dzat Yang Maha Agung."
2. Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali.
3. Membaca Surat Al-Falaq sebanyak 3 kali.
4. Membaca Surat An-Naas sebanyak 3 kali.
5 Membaca Tasbih Sebanyak 33 Kali
Subhanallah 33x
Artinya: “Maha Suci Allah."
6. Membaca Tahmid Sebanyak 33 Kali
Alhamdulillah 33x
Artinya: “Segala puji hanya bagi Allah."
7. Membaca Takbir Sebanyak 33 Kali
Allaahu akbar 33x
Artinya: “Allah Dzat yang Maha Besar."
8. Membaca Tahlil
Laa ilaaha illallaahu.
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah."
Doa Setelah Dhuha
Tidak ada doa khusus yang diajarkan Rasulullah SAW setelah selesai menjalankan salat dhuha. Sehingga dalam kitab-kitab fiqih, para ulama sama sekali tidak mencantumkan doa setelah salat dhuha. Namun terdapat satu doa setelah salat dhuha yang populer dipanjatkan oleh kaum Muslim di seluruh dunia.
Doa ini bukanlah berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Doa ini dicantumkan oleh Asy-Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan disebutkan pula oleh Ad-Dimyathi dalam I’anatuth Thalibiin.
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
Allāhumma innad dhuhā’a dhuhā’uka, wal bahā’a bahā’uka, wal jamāla jamāluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka.
Artinya: Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu.
اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعْسِرًا (مُعَسَّرًا) فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allāhuma in kāna rizqī fis samā’i fa anzilhu, wa inkāna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkāna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kāna harāman fa thahhirhu, wa inkāna ba‘īdan fa qarribhu,
bi haqqi duhā’ika wa bahā’ika wa jamālika wa quwwatika wa qudratika. ātinī mā atayta ‘ibādakas shālihīn.
Artinya: Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang salih. Setelah itu, dianjurkan juga membaca lafal doa berikut ini:
اَللهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكُ أُقَاتِلُ
Allāhumma bika ushāwilu, wa bika uhāwilu, wa bika uqātilu.
Artinya: Dengan-Mu, aku menerjang. Dengan-Mu, aku berupaya. Dengan-Mu, aku berjuang.
Sebagai penutup, dianjurkan untuk menutup doa salat dhuha dengan lafal berikut ini sebanyak 40 atau 100 kali jika memungkinkan:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Rabbighfir lī, warhamnī, wa tub ‘alayya, innaka antat tawwābur rahīm.
Artinya: Tuhanku, ampunilah aku. Kasihanilah daku. Terimalah tobatku. Sungguh, Kau maha penerima tobat dan maha penyayang.
Keutamaan Salat Dhuha
Setelah mengetahui bacaan doa setelah Dhuha perlu juga diketahui keutamaan salat Dhuha. Dikutip dari buku Berkah Shalat Dhuha karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, menjelaskan tentang keutamaan mengerjakan salat Dhuha secara rutin, yakni:1. Sebagai sedekah
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
"Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat." (H.R. Muslim dari Abu Dzar). 2. Sebagai investasi amal cadangan
Salah satu fungsi ibadah salat sunah adalah untuk menyempurnakan kekurangan salat wajib. Sebagaimana diketahui, salat adalah amal yang pertama kali diperhitungkan pada hari Kiamat. Salat juga merupakan kunci semua amal kebaikan. Jika salatnya baik maka baiklah amal ibadah yang lain. Begitu juga sebaliknya, jika rusak salatnya, ia akan merugi dan kecewa. Salat sunah, termasuk salat Dhuha, merupakan investasi atau amal cadangan yang dapat menyempurnakan kekurangan salat fardhu (wajib).
3. Ghanimah atau keuntungan yang besar
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
"Barangsiapa salat Dhuha 2 rakaat, ia tidak akan termasuk golongan pelupa/lalai. Barang siapa salat Dhuha 4 rakaat, akan dimasukkan kepada golongan orang-orang yang taubat (kembali kepada Allah). Barangsiapa salat Dhuha 6 rakaat, akan dicukupi kebutuhannya hari itu. Barangsiapa salat Dhuha 8 rakaat, termasuk golongan hamba-hamba yang patuh. Dan barangsiapa salat Dhuha 12 rakaat maka Allah akan membangun baginya rumah di surga.” (H.R. Thabrani dari Abu Darda') 4. Dicukupi kebutuhan hidupnya
Orang yang gemar melaksanakan salat Dhuha karena Allah, akan diberikan kelapangan rezeki oleh Allah. Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadits Qudsi dari Abu Darda bahwa Allah berfirman:
"Wahai anak Adam, rukuklah (salatlah) karena Aku pada awal siang (salat Dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhanmu sampai sore hari." (H.R. Tirmidzi)