Jenis-Jenis Konflik dalam Organisasi, Ketahui Pengertian dan Prosesnya
Merdeka.com - Terdapat jenis-jenis konflik dalam organisasi yang menarik untuk Anda pelajari. Konflik adalah suatu hal yang tak terhindarkan dalam hubungan sosial, tak terkecuali dalam organisasi. Ketidaksesuaian tujuan dan nilai-nilai pribadi seseorang dalam hal tertentu seringkali sangat resisten terhadap konflik.
Konflik secara umum tak dapat dihilangkan sepenuhnya. Konflik hanya bisa ditekan atau dikurangi kualitas, kuantitas, dan intensitasnya. Konflik bahkan telah menjadi realita hidup yang harus diterima dan dijalani tak hanya dalam lingkup organisasi, bahkan dalam lingkup kecil dan pribadi seperti keluarga.
Dalam organisasi, konflik biasanya timbul akibat adanya masalah-masalah hubungan pribadi dengan struktur organisasi. Jenis-jenis konflik dalam organisasi pun beragam. Berikut penjelasan selengkapnya tentang pengertian dan jenis-jenis konflik dalam organisasi yang perlu Anda ketahui.
-
Mengapa konflik pribadi bisa terjadi? Konflik pribadi dapat memiliki dampak yang beragam, mulai dari ketegangan dalam hubungan interpersonal, produktivitas yang terganggu, hingga terjadinya kekerasan fisik atau emosional. Oleh karena itu, penting bagi individu-individu yang terlibat untuk mengelola konflik dengan baik, baik melalui komunikasi yang efektif, negosiasi, maupun upaya-upaya lain untuk mencapai solusi yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat.
-
Bagaimana cara konflik muncul? Konflik berasal dari bahasa Latin 'configure' yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
-
Apa itu konflik pribadi? Konflik pribadi adalah pertentangan atau ketegangan yang terjadi antar individu.
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik interpersonal? Konflik yang ada di antara dua orang disebut konflik interpersonal. Konflik berada di luar setiap orang (karena itu menjadi awalan 'inter-') dan hanya ada di antara dua orang. Konflik antar pribadi dapat dilihat setiap kali dua orang tidak setuju pada suatu topik. Contohnya yaitu anak balita ketika mereka memperebutkan satu mainan atau dua pasien panti jompo ketika mereka berdebat tentang politik.
-
Kenapa konflik vertikal bisa terjadi di lingkungan kerja? Faktor-faktor ini dapat menciptakan konflik antara pihak yang memiliki wewenang pengambilan keputusan dan mereka yang merasakan dampak langsung dari keputusan tersebut.
Konflik dalam Organisasi Menurut Para Ahli
Konflik adalah hal yang pasti akan muncul dan sering terjadi dalam organisasi. Mitchell, B., Setiawan, B. dan Rahmi, D. H. (dalam Wahyudi, 2006) menjelaskan bahwa konflik atau pertentangan pada kondisi tertentu mampu mengidentifikasi sebuah proses pengelolaan lingkungan dan sumber daya yang tidak berjalan secara efektif, mempertajam gagasan, bahkan dapat menjelaskan kesalahpahaman.
Konflik didefinisikan sebagai suatu proses interaksi sosial di mana dua orang atau lebih, atau dua kelompok atau lebih, berbeda atau bertentangan dalam pendapat atau tujuan mereka (Cummings, P. W. dalam Wahyudi, 2006).
Alisjahbana, S. T. (dalam Wahyudi, 2006), mengartikan konflik sebagai perbedaan pendapat dan pandangan diantara kelompok-kelompok masyarakat yang akan mencapai nilai yang sama.
Sedangkan Stoner, J. A. F. & Freeman, R. E. (dalam Wahyudi, 2006) berpendapat bahwa konflik organisasi mencakup ketidaksepakatan soal alokasi sumberdaya yang langka atau perselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau kepribadian.
Luthans, F. (dalam Wahyudi, 2006) mengartikan konflik merupakan ketidaksesuaian nilai atau tujuan antara anggota organisasi. Lebih lanjut dikemukakan oleh Luthans, perilaku konflik dimaksud adalah perbedaan kepentingan/minat, perilaku kerja, perbedaan sifat individu dan perbedaan tanggung jawab dalam aktivitas organisasi.
Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Walton, R. E. (dalam Wahyudi, 2006) yang menyatakan bahwa konflik organisasi adalah perbedaan ide atau inisiatif antara bawahan dengan bawahan, manajer dengan manajer dalam mengoordinasikan kegiatan-kegiatan (coordinated activities). Perbedaan inisiatif dan pemikiran sebagai upaya identifikasi masalah-masalah yang menghambat pencapaian tujuan organisasi.
Proses Terjadinya Konflik
Konflik merupakan hal yang tidak terjadi secara mendadak tanpa sebab dan proses. Akan tetapi, konflik terjadi melalui tahapan-tahapan tertentu. Hendricks, W. (1992) dalam publikasi oleh unila.ac.id mengidentifikasi proses terjadinya konflik terdiri dari tiga tahap.
1) Peristiwa sehari-hari; ditandai adanya individu merasa tidak puas dan jengkel terhadap lingkungan kerja. Perasaan tidak puas kadang-kadang berlalu begitu saja dan muncul kembali saat individu merasakan adanya gangguan.
2) Adanya tantangan; apabila terjadi masalah, individu saling mempertahankan pendapat dan menyalahkan pihak lain. Tiap anggota menganggap perbuatan yang dilakukan sesuai dengan standar dan aturan organisasi. Kepentingan individu maupun kelompok lebih menonjol daripada kepentingan organisasi.
3) Timbulnya pertentangan; masing-masing individu atau kelompok bertujuan untuk menang dan mengalahkan kelompok lain.
Sementara menurut Robbins (2003), ia berpendapat bahwa konflik sebenarnya terjadi melalui lima tahap, yaitu tahap oposisi atau ketidakcocokan potensial, tahap kognisi dan personalisasi, tahap maksud, tahap perilaku dan tahap hasil.
Jenis-Jenis Konflik dalam Organisasi
Jenis-jenis konflik dalam organisasi dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasar hal ini, dikenal lima jenis konflik dalam organisasi (T. Hani Handorko, 1984), yaitu;
1. Konflik dalam diri individu.
Jenis-jenis konflik dalam organisasi yang pertama adalah konflik dalam diri individu. Konflik ini terjadi apabila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari pada kemampuannya.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama.
Jenis-jenis konflik dalam organisasi yang kedua adalah konflik antar individu dalam satu organisasi yang sama. Konflik ini seringnya diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal dari adanya konflik antar peranan (seperti antara manajer dan bawahan).
3. Konflik antara individu dan kelompok.
Jenis-jenis konflik dalam individu yang ketiga adalah konflik antar individu dan kelompok. Ini adalah jenis konflik yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma-norma kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama.
Jenis-jenis konflik dalam organisasi yang ke empat adalah konflik antar kelompok dalam satu organisasi yang sama. Konflik jenis ini biasanya terjadi karena adanya pertentangan kepentingan antar kelompok.
5. Konflik antar organisasi.
Jenis-jenis konflik dalam organisasi kelima adalah konflik antar organisasi. Ini adalah jenis konflik yang biasanya timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga-harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik adalah suatu keadaan di mana terjadi ketegangan, pertentangan, atau perselisihan antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan berbeda.
Baca SelengkapnyaKonflik vertikal mengacu pada bentuk konflik atau pertentangan yang terjadi antara tingkatan atau lapisan yang berbeda dalam struktur organisasi atau masyarakat
Baca SelengkapnyaKonflik adalah suatu proses sosial yang terjadi ketika ada perbedaan pandangan atau kepentingan antara dua pihak atau lebih.
Baca SelengkapnyaKonflik pribadi dapat terjadi dalam berbagai macam konteks masalah.
Baca SelengkapnyaSARA adalah singkatan dari suku, agama, ras, dan antargolongan.
Baca SelengkapnyaSetiap bagian dari roda kehidupan, manusia tidak pernah lepas dari unsur sosial dan budaya.
Baca SelengkapnyaTerjadinya konflik antara orangtua dan anak perlu diselesaikan dengan tepat agar tidak berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaDemotivasi kerja menghasilkan dampak negatif pada produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaSetiap hari kita terlibat dalam berbagai komunikasi dengan bentuk yang bermacam-macam, baik dengan orang lain ataupun dengan diri sendiri.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengelola emosi dalam hubungan suami istri.
Baca SelengkapnyaDiskriminasi adalah masalah sosial yang dapat memicu perpecahan.
Baca Selengkapnya