Ketahui Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Berikut Penjelasannya
Merdeka.com - Pembahasan dan diskusi mengenai perbedaan dua metode penelitian ilmiah yakni metode kuntitatif dan kualitatif seolah tak ada habisnya. Pengetahuan ini pun wajib diketahui dan dipahami terutama oleh mahasiswa baru yang pada akhir masa studinya harus membuat laporan akhir menggunakan salah satu dari dua metode ini. Telah banyak pakar yang juga sudah menulis buku-buku mengenai kedua jenis metode penelitian tersebut.
Sejak awal peradaban, manusia telah memiliki kecenderungan untuk ingin tahu tentang segalanya. Ini adalah manusia dengan naluri penelitiannya. Seluruh ahli peneliti menjadi cikal bakal disiplin ilmu yang diciptakannya dan itu berkembang terus hingga masa globalisasi dengan teknologi dan informatika mutakhir. Dengan melihat pada perkembangan ilmu sepanjang masa, maka manusia selalu menggunakan penelitian untuk membuktikannya.
Berdasarkan pengertiannya, Pendekatan kuantitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan rumus dan kepastian data numerik.
-
Apa perbedaan utama penelitian kualitatif dan kuantitatif? Perbedaan utama antara kedua metode penelitian tersebut terletak pada pendekatan dan jenis data yang dikumpulkan serta cara menganalisisnya. Metode penelitian kualitatif lebih menekankan pada interpretasi dan pemahaman mendalam, sedangkan metode penelitian kuantitatif lebih menekankan pada generalisasi dan pengujian hipotesis.
-
Apa perbedaan kualitatif dan kuantitatif? Terdapat perbedaan mendasar antara dua pendekatan yang sering digunakan dalam penelitian dan analisis data: kualitatif dan kuantitatif.
-
Bagaimana penelitian kualitatif mendalami fenomena? Metode penelitian kualitatif juga cenderung menggunakan teknik observasi, wawancara, dan analisis teks untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang subjek penelitian.
-
Bagaimana data kuantitatif berbeda dari data kualitatif? Ini berbeda dari data kualitatif, yang bersifat deskriptif dan tidak dapat diukur secara numerik.
-
Mengapa metode kualitatif cocok untuk penelitian eksploratif? Metode penelitian kualitatif juga memberikan ruang bagi fleksibilitas dan responsivitas terhadap perubahan dan perkembangan fenomena yang sedang diteliti. Sehingga, metode ini cocok digunakan untuk penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif, atau interpretatif dalam berbagai bidang, seperti ilmu sosial, psikologi, antropologi, dan pendidikan.
-
Mengapa data kuantitatif digunakan dalam penelitian? Metode kuantitatif seringkali disebut metode tradisional, karena metode ini telah cukup lama digunakan sehingga menjadi tradisi dalam penelitian.
Sebaliknya pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek-aspek kecenderungan, non perhitungan numerik, situasional deskriptif, interview mendalam, analisis isi, bola salju dan story, mengutip Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Universitas Kristen Petra.
Dalam artikel berikut, merdeka.com akan mencoba menguraikan perbedaan dari kedua metode penelitian yang paling umum digunakan dalam dunia akademik ini. Karena penting bagi Anda untuk mengetahui perbedaan penelitian kuntitatif dan kualitatif sebelum menentukan metode mana yang pas dengan jalur penelitian yang akan Anda ambil.
Pengertian Metode Ilmiah dalam Penelitian
Di dalam meneliti, manusia menggunakan metodologi yang selalu berubah untuk mencapai tujuan utama penelitian, yakni pengembangan kebenaran dalam ilmu pengetahuan. Jadi, metodologi adalah alat yang dapat berubah dari waktu ke waktu, sejauh ia dapat dipergunakan untuk meneliti. Sudah tentu yang termasuk di dalamnya pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu (Sugiono, 2006). Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu:
- Rasional, berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia;
- Empiris, berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
- Sistematis, artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Walaupun langkah-langkah penelitian antara metode kuantitatif, kualitatif, dan R&D berbeda, tetapi semuanya sama-sama sistematis.
5 Pandangan Dasar Perbedaan Penelitian Kuntitatif dan Kualitatif
Berikut ini adalah penjelasan mengenai pandangan dasar dari kedua pendekatan dalam penelitian tersebut. Berdasarkan Williams (1988) terdapat lima pandangan dasar dari perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Kelima dasar pandangan tersebut ialah sifat realitas, interaksi peneliti dan obyek penelitiannya, posibilitas generalisasi dan posibilitas kausal dan peranan nilai.
1. Pada dasar pandangan sifat realitas
Pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal, konkrit, teramati, dan dapat difragmentasi. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat realitas ganda (majemuk), hasil konstruksi dalam pengertian holistik. Itulah sebabnya peneliti kuantitatif lebih spesifik, percaya langsung pada sang obyek generalis, meragukan dan mencari fenomena selanjutnya pada sang obyek realitas.
2. Pada dasar pandangan interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya
Pendekatan kuantitatif melihat sebagai independen, dualistik bahkan mekanistik. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat sebagai proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipatif. Itulah sebabnya penelitian kuantitatif agak memisahkan antara si peneliti sebagai subyek pelaku aktif dan obyek penelitian sebagai obyek pelaku pasif dan dapat dibebani aneka model penelitian oleh si peneliti.
Sebaliknya dalam pendekatan kualitatif ada substitusi situasi dan mutual experience, bersama-sama di suatu medan (arena) nan tak terpisahkan yang sangat mutual dan tumpang tindih. Terasa sekali kuantitatif melontarkan subyek atas obyek yang saling terpisahkan, meneliti tentang sesuatu. Sebaliknya kualitatif melontarkan obyek atas obyek, yang tak terpisahkan, meneliti menembus di dalam sesuatu.
Dengan perkataan lain, pendekatan kuantitatif to solve the problem by surrounding the problem. Sebaliknya pendekatan kualitatif to solve the problem by penetrating the problem.
3. Pada dasar pandangan posibilitas generalis
Pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks dan waktu (nomothetic statements), sedang pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu (idiographic statements). Itulah sebabnya peneliti kuantitatif dapat dikenai atau dibebani dengan percobaan tertentu, lalu diukur hasilnya (ada macam-macam jenis eksperimen).
Sebaliknya peneliti kualitatif lebih menerjunkan diri dalam riak gelombang gejolak obyek penelitian dan terbenam di dalamnya. Ini agar dia menjadi mengerti, memahami, dan menghayati (verstehen) pada obyek penelitiannya.
4. Pada dasar pandangan posibilitas kausal
Pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara sebab riil temporal simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya. Sebaliknya pendekatan kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan akibat, apalagi secara simultan. Sebab dan akibat adalah nebula yang Pantha Rhei (mengalir kontinyu terus menerus). Itulah sebabnya pendekatan kuantitatif selalu on line process, satu arah, mulai dari awal sebab, proses, dan akhirnya akibat.
Sebaliknya pendekatan kualitatif selalu on cyclus process, kontinyu dan banyak arah, suatu interaksi yang dipetakan dan masing-masing berupa sebab dan akibat sebagai kutub-kutubnya. Proses sebab akibat adalah suatu kelanjutan dari proses sistem model atau paradigma tertentu.
5. Pada dasar pandangan peranan nilai
Pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai, obyektif dan harus seperti apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak pernah bebas nilai, termasuk si peneliti sendiri yang subyektif. Itulah sebabnya penelitian kuantitatif selalu mendaku bahwa penelitian yang terbaik ialah yang obyektif, jujur, netral, dan apa adanya, dan yang terpenting kebal terhadap nilai-nilai di sekitar suatu obyek penelitian.
Penelitian kualitatif memustahilkan hal ini. Hasil pengamatan jenis penelitian, analisa datang dan sekalian hasil penelitian tidak lepas (konstektual) dengan era, geografi, budaya dan aliran-aliran nilai yang berpengaruh di situ. Peranan nilai hendak dilihat dengan totalitas eksistensialnya.
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Berdasarkan Aspek Keilmuan dan Metodologis
Jika dilihat dari aspek keilmuan dan metodologisnya, terdapat sekitar 15 perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif yang perlu Anda ketahui secara rinci. 15 aspek perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif tersebut adalah;
1. Aspek Pendekatan Metodologis
Pada pendekatan kuantitatif, jenis-jenis bidang pendekatan ialah eksperimen, hard data, empirik, positivistik, fakta nyata di masyarakat dan statistik, eksperimen, survai, interview terstruktur, dan seterusnya. Pada pendekatan kualitatif, jenis-jenis bidang pendekatan ialah etnografis, tugas lapangan, soft data, interaksionisme simbolik, naturalistik, deskriptif, pengamatan dengan keterlibatan peran, phenomenologik, data dokumenter, studi kasus, studi sejarah deskriptif, dan studi lingkungan kehidupan, observasi, review dokumen, partisipan observer dan story.
2. Aspek Konseptualisasi
Pada pendekatan kuantitatif, jenis-jenis konseptual kunci ialah variabel, validitas, reliable, signifikansi, hipotesis, replikasi, dan seterusnya. Pada pendekatan kualitatif, jenis-jenis konseptual kunci ialah: makna, akal sehat, pengertian, batasan situasi, fakta kehidupan sehari-hari, proses, kontruksi sosial, dan sebagainya. Pada umumnya pendekatan kunci berasal dari obyek penelitian alamiah dan biarlah apa adanya, jangan diintervensi, ataupun diubah.
3. Aspek Tokoh-tokoh Pelopornya
Pada pendekatan kuantitatif, tokoh-tokoh beraliran positivistik seperti Emile Durkhein, L. Guttman, Fred Kerlinger, Donald Cambell, dan Peter Rossi. Rata-rata beliau adalah ahli yang percaya pada ilmu pasti dan eksak dengan rumus-rumus kuantum yang kuat. Pada pendekatan kualitatif, tokoh-tokoh beraliran Pragmatik seperti Max Weber, Charles Horton Cooley, Harold Garfinkel, Margaret Mead, Anselm Strauss, Herbert Blumer, Erving Goffman, George H. Mead, dan Burney Glaser. Kebanyakan dari mereka, walaupun ada yang ahli ilmu-ilmu eksak, ialah dari jenisjenis ilmu kemanusiaan misalnya kedokteran, psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi dan kebudayaan.
4. Aspek Orientasi Teoretik
Pada pendekatan kuantitatif dasar teorinya ialah struktural fungsional, positivisme, behaviorisme, logika empirik dan sistem teoritik. Mereka mengutamakan teori yang tersistematik, jelas dan pasti. Pada pendekatan kualitatif, dasar teoritiknya ialah simbolik interaksionisme, etnometodologi, phenomenologik, kebudayaan, dan sebagainya. Para kualitan ini mengutamakan bukan teori yang pasti atau mapan, mereka berteori tentang fenomena-fenomena manusia dari aspek simbol, etnik, dan seterusnya. Sesuatu yang dapat saja berubah, bahkan ada aliran ekstrim yang kualitatif dengan meniadakan teori dalam penelitian.
5. Aspek Jenis Ilmunya
Bidang ini agak terbaur dan berubah secara nuansa (range), artinya sulit untuk menspesifikan (koridor, kotak) ilmunya an sich. Namun kecenderungan ada ilmuilmu yang memiliki pendekatan ambivalen sekaligus. Kecenderungan kuantitatif terdapat pada ilmu-ilmu teknik, pasti dan alam, ekonomi, psikologi, sosiologi, computer science, dan seterusnya. Kecenderungan kuanlitatif terdapat pada ilmu-ilmu humaniora, sejarah, sosiologi, anthropologi, ilmu kebudayaan, dan seterusnya. Akhir-akhir ini ada ilmu yang memiliki pendekatan kedua-duanya seperti sosiologi, kedokteran, perilaku, ekonomi deskriptif, dan seterusnya.
6. Aspek Tujuan atau Target
Pada pendekatan kuantitatif arah dan fokus suatu penelitian ialah melalui uji teoritik, membangun atau menyusun fakta dan data, deskripsi statistik, kejelasan hubungan dan prediksi. Berarti tiap langkah mengutamakan aksioma, rumus, dan soal-soal penyelesaian dan mengatasi persoalan secara langsung. Pada pendekatan kualitatif arah dan fokus suatu penelitian ialah membangun teori dari data atau fakta, mengembangkan sintesa interaksi dan teori-teori yang dibangun dari fakta-fakta mendasar (grounded) mengembangkan pengertian, dan sebagainya. Berarti tiap langkah mengutamakan proses, apa adanya dan tanpa dibatasi normanorma, rumus, dan seterusnya.
7. Aspek Korelasi dengan Responden
Pada pendekatan kuantitatif diperlukan ukuran short term atau long term, jarak dengan yang diteliti, menilai sebagai peneliti penuh terhadap yang diteliti, dominasi pada peneliti, dan seterusnya. Mereka menghadapmukakan peneliti orang dan diteliti obyek dengan aneka ulah, aturan dan norma. Pada pendekatan kualitatif diperlukan hubungan yang sederajat dan tidak terbatas atau membedakan antara yang meneliti dan diteliti. Hubungan ialah emphatik, equilitarian, kontak yang intensif, interview mendalam, dan sebagainya. Mereka yang meneliti harus tenggelam atau sama derajat dengan yang diteliti. Bila perlu mereka berkedok sebagai informan rahasia di tengah penelitiannya. Mereka “penetrating” (menembus) di tengah masalahnya.
8. Aspek Instrumen dan Perlengkapan
Pada pendekatan kuantitatif, maka perlengkapan seperti kuesioner, inventories, komputer, indeks, pengukuran dari rumus-rumus, dan seterusnya. Jelas mereka menerapkan aplikasi teknik rumus dan kepastian. Pada pendekatan kualitatif, maka perlengkapan seperti tape recorder, audiovisual, dan seterusnya yang diperlukan. Mereka menganggap “The researcher is often the only instrument”.
9. Aspek Pendekatan terhadap Populasi
Pada pendekatan kuantitatif dipergunakan rechecking berupa kontrol, validitas, reification, obtrusiveness, dan seterusnya. Mereka mempergunakan kontrol yang jelas dengan pengulangan proses menuju pada kebenaran tujuan penelitian. Pada pendekatan kualitatif dipergunakan time consuming, reduksi data, reliabilitias, dan seterusnya.
10. Aspek Desain
Pada pendekatan kuantitatif, mereka menginginkan disain yang terstruktur, terorganisasi, urut, bagan yang sistematik. “Design is a detailed plan of operation”. Pada pendekatan yang kualitatif, mereka menginginkan disain yang fleksibel, umum, dan muncul dengan sendirinya. “Design is a punch as to how to you might proceed”. Oleh karena itu disain pendekatan kualitatif tidak pernah uniform atau seragam.
11. Aspek Penggalian Data Lapangan
Pada pendekatan kuantitatif, penggalian data dilakukan melalui coding kuantitatif, perhitungan, pengukuran, dan statistik. Kesemuanya diaplikasikan pada patokan umum dan diukur dengan patokan tersebut, untuk dinyatakan pembuktian diterima atau ditolak. Pada pendekatan kualitatif, penggalian data dilakukan melalui deskripsi obyek dan situasi, dokumentasi pribadi, catatan lapangan, fotografis, istilah-istilah atau jargonjargon kerakyatan, dokumentasi resmi, dan sebagainya. Tidak ada patokan absah dari peneliti, semua proses dianggap absah asal itu terjadi benar-benar (empirik) dan patokan baru diadakan setelah semua peristiwa terjadi.
12. Aspek Pengambilan Sampel
Pada pendekatan kuantitatif, jumlah sampel harus terseleksi jelas, dengan cara acak, terstruktur, mana yang kelompok eksperimen dan mana yang kelompok kontrol. Sampel harus mewakili populasi (representatif). Pada pendekatan kualitatif, jumlah sampel tidak perlu besar, namun purposiveness, dapat berwujud sistem bola salju, analisis isi, historiografi, dan biographical evidence.
13. Aspek Analisa Data
Pendekatan kuantitatif memakai penyimpulan analisa data berdasar deduksi, kesimpulan dari suatu koleksi data, akhirnya dihitung melalui perhitungan statistik. Analisa data kuantitatif membentuk batasan yang diterima atau ditolak oleh teori yang telah ada. Pendekatan kualitatif memakai penyimpulan konsep, induktif, model, tematik, dan sebagainya. Analisa data kualitatif dapat membentuk teori dan nilai yang dianggap berlaku di suatu tempat.
14. Aspek Keabsahan Data
Pendekatan kuantitatif memakai kontrol berupa alat statistik, pengukuran, dan hasil-hasil yang relevan dengan rumus yang berlaku. Pendekatan kualitatif memakai kontrol berupa negative evidence, triangulasi, kredibilitas, dependabilitas, transferabilitas, dan konfirmabilitas. Alat-alat pada pendekatan berupa aktivitas paska penelitian untuk lebih meyakinkan dengan mengulang pemeriksaan data, bertanya obyektif pada para ahli, hubungan-hubungan yang pasti, kepercayaan yang berulang-ulang mempola, dan seterusnya.
15. Aspek Penulisan Laporan
Pendekatan kuantitatif menulis laporan menurut bagan formal tetap, isi yang tetap, lengkap dan merupakan hasil laporan dan hasil uji dengan perhitungan dari lapangan penelitian yang empirik. Pendekatan kualitatif menulis laporan menurut logika penulis dalam urutan laporannya. Isi tidak menurut formalitas yang tetap, namun berupa rangkaian stories yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peneliti, terdiri dari story dengan penulisan yang dapat saja saling tumpang tindih namun bermakna. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua metode penelitian ini memiliki karakteristik unik yang memungkinkan para peneliti untuk memahami fenomena yang berbeda dengan cara yang berbeda pula.
Baca SelengkapnyaMetode penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah dua pendekatan yang berbeda dalam mengumpulkan dan menganalisis data dalam penelitian ilmiah.
Baca SelengkapnyaData penelitian adalah informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengukuran, atau pengumpulan fakta yang berkaitan dengan suatu masalah atau fenomena.
Baca SelengkapnyaBerikut teknik pengumpulan data beserta penjelasannya.
Baca SelengkapnyaPenerapan data kuantitatif sangat luas dan memengaruhi berbagai bidang.
Baca SelengkapnyaFakta kuantitatif objektif namun juga memiliki kekurangan tersendiri.
Baca SelengkapnyaPemilihan data yang tepat dapat mempengaruhi kualitas penelitian.
Baca SelengkapnyaContoh kerangka berpikir kuantitatif memudahkan dalam proses penulisan ilmiah.
Baca SelengkapnyaBerikut jenis-jenis data statistik lengkap beserta contoh dan modelnya yang perlu dipahami.
Baca SelengkapnyaData statistik sangat diperlukan dalam sebuah survey atau perhitungan. Namun apa itu data statistik? Simak jenis data statistik dan contohnya berikut ini.
Baca SelengkapnyaObservasi dilakukan tidak lain untuk mendapatkan data atau hasil temuan yang ingin dicari.
Baca SelengkapnyaKuesioner adalah instrumen penelitian yang terdiri dari rangkaian pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari responden.
Baca Selengkapnya