Mengenal Gangguan Kepribadian Narsistik, Berikut Gejala dan Penyebabnya
Merdeka.com - Narsis adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang bertindak mementingkan diri sendiri dalam segala situasi. Penting diketahui bahwa narsis atau narsisme adalah sebuah gangguan kepribadian yang memiliki basis medis.
Gangguan Kepribadian Narsistik atau NPD sebenarnya adalah kondisi yang serius. Jika Anda memiliki diagnosis NPD, orang lain mungkin melihat Anda sebagai orang yang hanya peduli dengan keinginan dan kebutuhan diri sendiri. Namun dalam diri, Anda merasa tidak aman, kurang dari dan kosong.
Menderita gangguan kepribadian narsistik dapat membuat Anda kesulitan berhubungan dengan orang lain. Kondisi ini bahkan dapat memengaruhi hubungan dengan keluarga, teman, dan rekan kerja Anda. Narsisme adalah salah satu dari 10 gangguan kepribadian yang umum diderita.
-
Apa itu Gangguan Kepribadian Narsistik? Dilansir dari Cleveland Clinic, Gangguan Kepribadian Narsistik adalah kondisi kesehatan mental yang mempengaruhi cara seseorang melihat dirinya dan berinteraksi dengan orang lain. Individu dengan NPD seringkali memiliki kebutuhan yang berlebihan untuk mendapatkan pujian dan merasa penting, yang dapat menyebabkan perilaku yang merugikan diri mereka sendiri maupun orang lain.
-
Apa itu narsisme? Narsisme adalah salah satu gangguan kepribadian yang menarik perhatian banyak peneliti dan psikolog. Gangguan ini dikenal dengan istilah lengkapnya, yaitu Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau Gangguan Kepribadian Narsistik.
-
Siapa yang menunjukkan tanda narsistik? Individu dengan NPD seringkali memiliki kebutuhan yang berlebihan untuk mendapatkan pujian dan merasa penting, yang dapat menyebabkan perilaku yang merugikan diri mereka sendiri maupun orang lain.
-
Apa ciri utama dari narsistik terselubung? Ciri utama seseorang dengan narsistik terselubung di antaranya, introvert, hipersensitif, self-absorbed, mementingkan diri sendiri, anxious, defensif, insecure secara sosial, tidak punya kegembiraan, kerap merasa sedih atau bahkan tertekan.
-
Bagaimana narsistik terselubung bisa terlihat? Seseorang dengan narsistik terselubung biasanya terlihat suportif, baik dan rendah hati di muka umum. Padahal, dalam hati atau secara personal dirinya mungkin meremehkan dan merasa lebih unggul.
-
Siapa yang lebih banyak memiliki gangguan kepribadian narsistik? Gangguan kepribadian narsistik lebih banyak dimiliki oleh laki-laki dibandingkan perempuan, dan sering kali dimulai pada usia remaja atau awal masa dewasa.
Gangguan ini dapat menyebabkan penderitanya berpikir, merasa, dan berperilaku dengan cara yang merugikan diri sendiri atau orang lain. Tanda-tanda gangguan kepribadian biasanya muncul pada usia remaja akhir dan awal masa dewasa. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai gangguan kepribadian narsistik yang menarik untuk Anda ketahui.
Mengenal Apa Itu Gangguan Kepribadian Narsistik
Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi kesehatan mental di mana penderitanya memiliki rasa mementingkan diri sendiri yang terlalu tinggi. Mereka membutuhkan dan mencari terlalu banyak perhatian dan ingin setiap orang untuk mengagumi mereka.
Orang dengan gangguan ini mungkin tidak memiliki kemampuan untuk memahami atau peduli dengan perasaan orang lain. Namun di balik topeng kepercayaan diri yang ekstrim ini, mereka tidak yakin dengan harga dirinya dan mudah kecewa dengan kritik sekecil apa pun.
Gangguan kepribadian narsistik menyebabkan masalah di banyak bidang kehidupan, seperti hubungan, pekerjaan, sekolah, atau masalah keuangan. Orang dengan gangguan kepribadian narsistik umumnya tidak bahagia dan kecewa ketika mereka tidak diberi bantuan atau kekaguman khusus yang mereka yakini pantas mereka dapatkan.
Mereka kerap merasa tidak puas dan selalu menemukan masalah dalam suatu hubungan, dan orang lain mungkin tidak senang berada di dekat mereka. Perawatan untuk gangguan kepribadian narsistik berpusat pada terapi bicara atau psikoterapi. Gangguan kepribadian narsistik lebih banyak mempengaruhi laki-laki daripada perempuan, dan sering dimulai pada remaja atau awal masa dewasa.
Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik
Gejala gangguan kepribadian narsistik dan seberapa parah tingkatannya bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Para penderita gangguan ini umumnya dapat:
1. Memiliki rasa mementingkan diri sendiri yang terlalu tinggi dan butuh dikagumi secara terus-menerus dan berlebihan.
2. Merasa bahwa mereka berhak mendapatkan keistimewaan dan perlakuan khusus.
3. Berharap untuk diakui sebagai superior bahkan tanpa prestasi.
4. Membesar-besarkan bakat dan prestasi yang mereka miliki, lebih dari yang sebenarnya.
5. Sibukkan dengan fantasi tentang kesuksesan, kekuatan, kecemerlangan, kecantikan atau pasangan yang sempurna.
6. Percaya mereka lebih unggul dari orang lain dan hanya bisa menghabiskan waktu bersama atau dipahami oleh orang yang sama spesialnya.
7. Bersikap kritis dan memandang rendah orang yang mereka anggap tidak penting.
8. Mengharap bantuan khusus dan menginginkan orang lain melakukan apa yang mereka inginkan tanpa mempertanyakannya.
9. Memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
10. Memiliki ketidakmampuan atau keengganan untuk mengenali kebutuhan dan perasaan orang lain.
11. Iri pada orang lain dan percaya orang lain iri pada mereka.
12. Berperilaku arogan, banyak menyombongkan diri dan terlihat sombong.
13. Bersikeras untuk memiliki yang terbaik dari segalanya — misalnya, mobil atau kantor terbaik.
Pada saat yang sama, orang dengan gangguan kepribadian narsistik kesulitan menangani apa pun yang mereka pandang sebagai kritik. Mereka bisa:
Penderita gangguan kepribadian narsistik biasanya tidak ingin berpikir bahwa ada sesuatu yang salah dalam dirinya, sehingga mereka tidak mencari pengobatan.
Jika mereka mencari pengobatan, kemungkinan besar untuk gejala depresi, penyalahgunaan obat atau alkohol, atau masalah kesehatan mental lainnya. Apa yang mereka pandang sebagai penghinaan terhadap harga diri membuat mereka sulit untuk menerima dan menindaklanjuti kondisi gangguan ini dengan pengobatan.
Penyebab Gangguan Kepribadian Narsistik
Penyebab pasti dari gangguan kepribadian narsistik hingga saat ini masih belum diketahui. Gangguan tersebut dapat terjadi akibat kombinasi faktor-faktor yang meliputi:
Meskipun penyebab gangguan kepribadian narsistik belum bisa diketahui, beberapa peneliti berpendapat bahwa pola asuh yang terlalu protektif atau lalai mungkin berdampak pada anak-anak yang lahir dengan kecenderungan untuk mengembangkan gangguan tersebut. Genetika dan faktor lain juga dapat berperan dalam perkembangan gangguan kepribadian narsistik.
Karena penyebab gangguan kepribadian narsistik tidak diketahui, tidak ada cara yang pasti untuk mencegah kondisi ini. Tetapi, ada beberapa hal yang dapat membantu mengelola kondisi ini yaitu:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Percaya diri berlebih bisa dibilang narsis? Jangan sampai salah, simak ciri-ciri narsistik di artikel berikut!
Baca SelengkapnyaPenderita gangguan ini biasanya merasa superior, kurang empati terhadap orang lain, dan seringkali memiliki kebutuhan untuk selalu dikagumi.
Baca SelengkapnyaApa itu perilaku narsistik, apa saja tandanya, dan kapan Anda perlu mencari bantuan profesional?
Baca SelengkapnyaNarsistik terselubung sering dijumpai namun banyak yang tidak menyadari. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaPeople pleaser memprioritaskan keinginan orang lain di atas dirinya sendiri.
Baca SelengkapnyaWalaupun jarang disadari, tanda-tanda iri dan dengki terhadap kebahagiaan orang lain dapat terlihat dari perilaku.
Baca SelengkapnyaPernahkah Anda mengenal istilah impostor syndrome? Istilah ini pada saat ini kembali menjadi perhatian dan penting untuk kita pahami.
Baca SelengkapnyaGaslighting adalah bentuk manipulasi yang membuat seseorang meragukan dirinya sendiri. Pelecehan emosional ini dapat terjadi di lingkungan manapun.
Baca SelengkapnyaPenderita BDD sering merasa cemas dan terobsesi dengan kekurangan yang dirasakan pada tubuhnya.
Baca SelengkapnyaSerakah bukan hanya sekadar sifat negatif, tetapi juga dapat dianggap sebagai penyakit hati yang mampu menjangkiti siapa saja.
Baca SelengkapnyaOrang dengan mythomania dapat membesar-besarkan atau menciptakan cerita.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini baru dilakukan di Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya