Mengenal Majelis Riyadhul Jannah, Kelompok Pembacaan Selawat Nabi Anggotanya Tersebar hingga Berbagai Negara
Keberadaan majelis ini bermula saat KH. Abdurochim Syadzily mendapat bermimpi ziarah ke makam Nabi Muhammad.
Anggotanya tersebar di berbagai provinsi di Indonesia hingga mancanegara
Mengenal Majelis Riyadhul Jannah, Kelompok Pembacaan Selawat Nabi Anggotanya Tersebar hingga Berbagai Negara
Kelompok Pembacaan Selawat Nabi
Keberadaan majelis ini bermula saat KH. Abdurochim Syadzily mendapat bermimpi ziarah ke makam Nabi Muhammad. Dia kemudian membentuk majelis pembacaan maulid simthuduror yang dikarang oleh al Habib Ali bin Muhammad bin Husin al Habsy yang dirangkai dengan majelis ta'lim. (Foto: Instagram @khofifah.ip)
-
Siapa yang bershalawat untuk Nabi? 'Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya.' (QS. Al Ahzab: 56)
-
Apa arti bacaan sholawat Nabi? Secara khusus, sholawat Nabi adalah bacaan yang diamalkan untuk memanjatkan doa serta memuji Rasulullah sebagai Rasul utusan Allah. Selain itu, mengamalkan bacaan sholawat juga menjadi salah satu ibadah untuk menyembah Allah.
-
Apa arti Sholawat Nabi? Sholawat Nabi dalam Islam adalah kalimat pujian atau doa yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Kalimat shalawat ini merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan kepada Nabi Muhammad sebagai utusan terakhir Allah kepada umat manusia.
-
Bagaimana cara membaca Sholawat Nabi? Mengutip dari Liputan6, bacaan shalawat 3x merupakan amalan terbaik yang dianjurkan Allah SWT untuk dilantunkan setiap hari.
-
Mengapa sholawat munjiyat dianjurkan? Dengan membaca sholawat munjiyat ini, Anda bisa mendapatkan ketenangan dari rasa cemas yang sedang dirasakan.
Mimpi Pendiri Majelis
Dalam mimpinya, Abdurochim Syadzily berziarah ke makam Rasulullah bersama para jemaahnya. Ia meminta para jemaah untuk masuk terlebih dahulu ke makam Rasulullah. Setelah seluruh jemaah masuk, baru ia sebagai pengasuh masuk sendirian ke makam Nabi Muhammad. Di sana, Abdurochim Syadzily bermunajat hingga meneteskan air mata. Ia memohon syafaat kepada Rasulullah. Rasulullah Saw mengulurkan tangan kepada Abdurochim Syadzily. Ia kemudian mencium dan memegang erat tangan Nabi Muhammad. "... sampai beliau pengasuh terjaga dari tidurnya, sehingga membekas bau harum tangan yang mulia Rasulullah Saw yang melekat pada tangan pengasuh," demikian penjelasan yang dikutip dari situs berbasis agama, LADUNI.ID.
Ziarah ke Solo
Beberapa bulan kemudian, Abdurochim Syadzily berziarah kepada Habib Anis bin Alwi Al Habsy Solo yang merupakan salah satu cucu pengarang maulid simthuduror. Habib Anis bin Alwy Al habsy memberi Ijazah kepada Abdurochim Syadzily untuk menyebarluaskan maulid simthuduror di daerahnya. Abdurochim Syadzily menjalankan amanah tersebut dengan istikamah sebagai jalan dakwah menebar kebaikan Islam.
Awal Perjalanan
Abdurochim Syadzily mulai menyebarluaskan maulid simthuduror di pondok pesantren Riyadlul Jannah Kabupaten Malang asuhannya sendiri. Pembacaan maulid bersama para santri dilakukan setiap malam menjelang subuh. Selanjutnya, Abdurochim Syadzily mengadakan pembacaan maulid untuk masyarakat umum setiap satu bulan sekali yaitu setiap jumat legi malam sabtu pahing. Pada awal-awal, majelis bulanan ini hanya dihadiri beberapa orang. Setelah beberapa tahun berjalan, jemaah yang mengikuti majelis rutin bulanan terus bertambah jumlahnya. Tak berhenti sampai di situ, para jemaah kemudian ingin menyelenggarakan pembacaan maulid di daerah tempat tinggal mereka masing-masing.
Perkembangan
Pembacaan maulid di luar Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Kabupaten Malang mulai dilakukan di musala-musala kecil. Dimulai dari Kecamatan Purwodadi, Lawang, dan Singosari. Saat itu, hari pelaksanaannya belum teratur. Setelah berjalan beberapa bulan dan permintaan pembacaan maulid terus meningkat, Abdurochim Syadzily memutuskan menetapkan pembacaan maulid dilakukan pada hari sabtu malam minggu alias satu pekan sekali. Selanjutnya, bersama Al Ustadz Habib Anis bin syihab lawang dan Al Habib Aqil bin Ali bin Aqil Malang, Abdurochim Syadzily mulai mengadakan safari maulid berkeliling dari masjid ke masjid. Kegiatan tersebut eksis hingga kini.
Jemaah Capai Ribuan
Pada tahun 2009, Abdurochim Syadzily mendapat isyaroh untuk mengadakan safari maulid 40 malam. Dia kemudian menawarkan kepada takmir masjid di Malang Raya untuk menjadi penyelenggara pembacaan maulid. Hal itu tidak berjalan mudah karena masih banyak orang belum mengenal maulid simthuduror. Meski demikian, safari maulid 40 malam berhasil digelar. Berkat kegiatan tersebut, jemaah pembacaan maulid bertambah hingga mencapai ribuan orang. Pada safari maulid 40 malam tahun 2010, banyak masjid yang tidak mendapat bagian untuk di tempati. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme para jemaah majelis Riyadhul Jannah.
"Majelis Riyadhul Jannah telah meluas cabangnya ke berbagai provinsi di Indonesia bahkan ke berbagai negara. Semoga terus menyemai kebaikan bagi masyarakat untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah dan Rasulullah."
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa