Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Skizofrenia Paranoid Beserta Gejala dan Penyebabnya, Menarik Diketahui

Mengenal Skizofrenia Paranoid Beserta Gejala dan Penyebabnya, Menarik Diketahui ilustrasi skizofrenia. ©www.emaze.com

Merdeka.com - Skizofrenia paranoid adalah bentuk paling umum dari skizofrenia, yaitu sejenis penyakit gangguan otak. American Psychiatric Association pada tahun 2013 mengakui bahwa paranoia adalah salah satu gejala positif skizofrenia dan bukanlah kondisi diagnostik yang terpisah.

Akibatnya, nama gangguan ini diubah menjadi hanya "skizofrenia" saja. Namun, banyak orang yang telah terlanjur akrab dengan istilah skizofrenia paranoid, karena istilah ini telah digunakan selama beberapa dekade.

Skizofrenia paranoid ditandai dengan gejala skizofrenia yang dominan positif, termasuk delusi dan halusinasi. Gejala-gejala yang melemahkan ini mengaburkan batas antara kenyataan dan halusinasi, hingga menyulitkan penderita untuk menjalani kehidupan yang normal.

Orang lain juga bertanya?

Berikut selengkapnya mengenai skizofrenia paranoid yang perlu Anda ketahui.

Gejala Awal Skizofrenia

Gejala awal skizofrenia mungkin tampak agak biasa dan dapat dijelaskan oleh sejumlah faktor lain. Gejala-gejala tersebut termasuk jarang bersosialisasi dengan teman, sulit tidur, mudah marah, atau nilai akademik yang menurun.

Dilansir dari psycom.net, selama onset skizofrenia atau yang dikenal sebagai fase prodromal, gejala negatif meningkat. Gejala negatif ini termasuk kurangnya motivasi, ketidakmampuan untuk memperhatikan, atau isolasi sosial. Tanda-tanda peringatan bahwa psikosis mungkin sudah dekat meliputi:

  • Melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang orang lain tidak lihat, dengar, dan rasakan.
  • Kecurigaan dan ketakutan umum akan niat orang lain.
  • Pikiran atau keyakinan yang persisten dan tidak biasa.
  • Kesulitan berpikir jernih.
  • Menarik diri dari keluarga atau teman.
  • Penurunan kemauan yang signifikan untuk perawatan diri.
  • Menampilkan semua gejala tersebut tidak selalu menunjukkan adanya skizofrenia, tetapi ini adalah indikasi bahwa Anda membutuhkan evaluasi kesehatan mental. Jika seseorang mengalami onset skizofrenia, intervensi dini adalah kesempatan terbaik untuk mendapatkan hasil yang positif.

    Fase Skizofrenia Paranoid

    Gejala positif skizofrenia adalah hal-hal seperti halusinasi dan delusi. Setelah fase prodromal, penderita memasuki fase aktif skizofrenia, di mana penderita akan mengalami pemikiran yang melemahkan dan distorsi persepsi. Mereka juga akan mengalami gangguan fungsi motorik atau kognitif, termasuk bicara yang tidak teratur dan perilaku yang tidak teratur atau katatonik.

    Paranoia dalam skizofrenia paranoid berasal dari delusi atau keyakinan yang dipegang teguh dan bertahan meskipun ada bukti yang bertentangan, serta halusinasi atau melihat dan mendengar hal-hal yang tidak ada.

    Kedua pengalaman ini dapat bersifat penganiayaan atau mengancam. Dalam skizofrenia paranoid, penderita dapat mendengar suara-suara tak dikenal di kepalanya dan menganggapnya sebagai pikiran atau suara internal mereka sendiri. Suara-suara ini bisa merendahkan atau memusuhi, mendorong penderita untuk melakukan hal-hal buruk.

    Perilaku tidak biasa terjadi sebagai akibat dari delusi dan halusinasi ini. Penderita skizofrenia mungkin yakin bahwa pemerintah sedang mengawasinya dalam upaya untuk menyakiti dirinya dengan cara tertentu. Hal ini dapat menyebabkan prilaku mengurung diri dan cemas yang berlebihan.

    Penderita skizofrenia paranoid aktif dikonsumsi oleh delusi atau halusinasi mereka. Sebagian besar energi dan perhatian mereka terfokus pada menjaga dan melindungi keyakinan palsu atau distorsi persepsinya.

    Waktu yang paling tepat bagi penderita skizofrenia untuk mencari pengobatan awal adalah selama fase aktif, ketika psikosis sering membuat gangguan dramatis dalam kehidupan penderita hingga memengaruhi kehidupan orang-orang di sekitarnya.

    Setelah fase aktif, penderita memasuki fase residual skizofrenia. Sama seperti subtipe residual, halusinasi dan delusi melemah pada titik ini (biasanya dengan bantuan obat antipsikotik dan bentuk pengobatan lain), dan penderita akan mengalami gejala negatif.

    Penyebab Skizofrenia Paranoid

    Dikutip dari healthline.com, penyebab pasti skizofrenia paranoid masih belum diketahui. Skizofrenia sendiri dapat diturunkan dalam keluarga, sehingga ada kemungkinan kondisi tersebut bersifat genetik.

    Namun, tidak semua orang dengan anggota keluarga yang menderita skizofrenia akan mengalami gangguan tersebut. Dan tidak semua orang yang mengidap skizofrenia akan mengalami gejala paranoia. Faktor risiko lain untuk kondisi ini meliputi:

  • kelainan otak
  • pelecehan masa kecil
  • kadar oksigen rendah saat lahir
  • perpisahan atau kehilangan orang tua di usia muda
  • paparan virus selama masa bayi atau sebelum lahir
  • Pengobatan untuk Skizofrenia Paranoid

    Keberhasilan pengobatan jangka panjang untuk penyakit mental ini bergantung pada pendekatan kombinasi. Hal tersebut mencakup obat-obatan dan berbagai bentuk terapi. Dalam kasus yang parah di mana gejala menciptakan lingkungan yang tidak aman bagi penderita atau orang lain, rawat inap mungkin diperlukan.

  • Obat-obatan
  • Obat-obatan yang disebut antipsikotik dapat membantu meringankan gejala utama, seperti delusi dan halusinasi. Obat ini bekerja dengan mengontrol dopamin di otak. Pilihan obat-obatan tersebut meliputi:

  • klorpromazin (Thorazin)
  • flufenazin (Modectate)
  • haloperidol (Haldol)
  • perfenazin (Trilafon)
  • Para dokter mungkin juga akan meresepkan obat baru dengan efek samping yang lebih sedikit. Perlu beberapa waktu untuk menemukan obat yang tepat dan dosis yang paling sesuai untuk penderita skizofrenia paranoid. Penderita mungkin dapat mengalami penurunan gejala segera.

    Namun, terkadang penderita juga tidak mendapat efek penuh pengobatan selama 3 hingga 6 minggu. Bagi sebagian penderita, pengobatan mungkin memakan waktu hingga 12 minggu untuk mencapai efek penuh.

  • Terapi
  • Pilihan terapi dapat mencakup terapi kelompok atau psikososial. Terapi kelompok dapat membantu karena penderita akan bersama orang lain yang juga mengalami pengalaman serupa. Terapi juga membangun rasa kebersamaan untuk membantu melawan keterasingan yang biasa dihadapi orang-orang dengan skizofrenia.

    Terapi psikososial dapat membantu penderita mengatasi kehidupan sehari-hari dengan lebih efektif. Metode ini menggabungkan terapi bicara dengan strategi sosial untuk membantu penderita berfungsi dalam berbagai pengaturan.

    Selama sesi terapi, penderita akan mempelajari teknik mindfulness dan manajemen stres, serta tanda-tanda peringatan bahwa mereka perlu berkomunikasi dengan dokter atau orang yang dipercayai.

  • Rawat Inap
  • Ketika terdeteksi dini, skizofrenia dengan paranoia dapat merespon dengan sukses terhadap pengobatan dan terapi. Namun, jika penderita berisiko melukai diri sendiri atau orang lain, rawat inap mungkin diperlukan. Rawat inap juga terkadang digunakan untuk orang yang tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan, dan papan. (mdk/edl)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Adakah Hubungan antara Tingginya Kasus Skizofrenia di Indonesia dengan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Hantu?
    Adakah Hubungan antara Tingginya Kasus Skizofrenia di Indonesia dengan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Hantu?

    Tingginya kepercayaan masyarakat terhadap hantu bisa menjadi salah satu petunjuk terkait hubungan tingginya tingkat skizofrenia.

    Baca Selengkapnya
    Sindrom Skizofrenia adalah Gangguan Halusinasi, Ketahui Gejala dan Komplikasinya
    Sindrom Skizofrenia adalah Gangguan Halusinasi, Ketahui Gejala dan Komplikasinya

    Sindrom skizofrenia merupakan gangguan yang melibatkan halusinasi.

    Baca Selengkapnya
    Perlu Diwaspadai Segera, Kenali Tanda Dini Terjadinya Skizofrenia
    Perlu Diwaspadai Segera, Kenali Tanda Dini Terjadinya Skizofrenia

    Kondisi skizofrenia perlu diatasi dan dicegah secepatnya sebelum memburuk dengan menyadari tanda-tanda awalnya.

    Baca Selengkapnya
    Kerap Dianggap Sama, Ini Sebenarnya Perbedaan Halusinasi dan Delusi serta Cara Mengatasinya
    Kerap Dianggap Sama, Ini Sebenarnya Perbedaan Halusinasi dan Delusi serta Cara Mengatasinya

    Delusi dan halusinasi merupakan masalah yang kerap tertukar di antara keduanya.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Psikosis Bipolar, Saat Seseorang Sulit Membedakan Realita dan Imajinasi
    Mengenal Psikosis Bipolar, Saat Seseorang Sulit Membedakan Realita dan Imajinasi

    Psikosis bipolar adalah kondisi di mana seseorang sulit membedakan realita di sekitarnya dengan imajinasi di pikirannya.

    Baca Selengkapnya
    5 Masalah Kesehatan Mental yang Paling Sering Disalahpahami
    5 Masalah Kesehatan Mental yang Paling Sering Disalahpahami

    Sejumlah masalah kesehatan mental kerap disalahpahami sehingga bisa sangat berdampak pada penanganannya.

    Baca Selengkapnya
    Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara
    Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara

    Melantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.

    Baca Selengkapnya
    6 Penyebab Gangguan Psikosis yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya
    6 Penyebab Gangguan Psikosis yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya

    Gangguan psikosis merujuk pada kondisi mental yang melibatkan hilangnya kontak dengan realitas.

    Baca Selengkapnya
    8 Gejala Gangguan Bipolar yang Penting untuk Diwaspadai, dari Perilaku Impulsif Hingga Gangguan Tidur
    8 Gejala Gangguan Bipolar yang Penting untuk Diwaspadai, dari Perilaku Impulsif Hingga Gangguan Tidur

    Kesehatan mental adalah hal yang harus diperhatikan dengan serius. Salah satu gangguan kesehatan mental yang memerlukan perhatian adalah gangguan bipolar.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Halusinasi, Menyelusuri Dunia Pikiran yang Terdistorsi
    Penyebab Halusinasi, Menyelusuri Dunia Pikiran yang Terdistorsi

    Meski tak terlihat atau terdengar oleh orang lain, bagi penderita halusinasi, pengalaman tersebut terasa sungguh nyata.

    Baca Selengkapnya
    Viral Perjuangan Pemuda Rawat Ibu Diduga Idap Skizofrenia, Netizen Terharu Sampai Beri Pujian
    Viral Perjuangan Pemuda Rawat Ibu Diduga Idap Skizofrenia, Netizen Terharu Sampai Beri Pujian

    Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis ketika pengidapnya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap.

    Baca Selengkapnya
    9 Fakta tentang Kesehatan Mental, Perlu Tahu
    9 Fakta tentang Kesehatan Mental, Perlu Tahu

    Kesehatan mental adalah kondisi yang kompleks dan melibatkan aspek-aspek psikologis, emosional, perilaku, dan sosial.

    Baca Selengkapnya