Pelaku Bom Bali Raih Gelar Doktor, Rektor UMM Siap Beri Beasiswa untuk Mantan Teroris
Merdeka.com - Salah satu mantan teroris pelaku bom Bali, Ali Fauzi berhasil meraih gelar doctor Pendidikan Agama Islam (PAI) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kelulusan Ali Fauzi menjadi sejarah bagi UMM sebagai institusi pendidikan tinggi yang berhasil meluluskan mantan teroris.
Diketahui bahwa Ali Fauzi merupakan mantan pembuat bom dalam kelompok Jemaah Islamiyah. Dia tak lain adalah adik dari trio pelaku bom Bali I, Amrozi, Ali Gufron, dan Ali Imron. Kedua kakaknya, Amrozi dan Ali Gufron dieksekusi mati pada 2008 silam, sementara Ali Imron harus menjalani hukuman penjara seumur hidup.
Tobat dari jalan keliru, Ali Fauzi kemudian menjadi salah satu penggerak deradikalisasi. Pria yang pernah mengikuti pelatihan militer di Filipina Selatan pada tahun 1990-an itu berinisiatif membuat tempat transit para napiter untuk meninggalkan kekerasan.
-
Bagaimana Ma'ruf Amin mendapatkan gelar doktor? Pendidikan kemudian dilanjutkan sampai gelar Doktor (kehormatan) dalam bidang Ilmu Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, pada 2012.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Kenapa Engr Hadi Usman mendapatkan gelar doktor? Gelar tersebut diberikan sebagai pengakuan atas berbagai penemuan cemerlangnya, seperti generator tanpa bahan bakar, kompor yang beroperasi di atas air, dan helikopter bermesin Vespa.
-
Siapa yang pertama kali mendapat gelar sarjana di Indonesia? Sosok Sosrokartono menjadi salah satu inpirasi, sehingga dibentuk Hari Sarjana Nasional untuk memberikan penghargaan bagi anak bangsa yang telah berhasil menamatkan pendidikan tingginya.
-
Siapa yang berhasil kuliah? Joko pun mengaku bahwa dirinya dan keluarga sangat mementingkan pendidikan anak, meskipun ia berada dalam kondisi keterbatasan yang menyulitkan. 'Ya suatu kebanggan bagi saya, memang dari dulu sebelum menikah, bahkan saya itu punya cita-cita nanti kalau sudah berkeluarga dan punya anak, yang saya utamakan memang segi pendidikan, walaupun bapaknya kondisinya kayak begini, yang penting anaknya bisa sekolah,' jelas Joko.
-
Siapa saja pembicara di MA Goes To Campus Bali? Mulai Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, S.H., M.Hum, dan Ketua Pengadilan Negeri Denpasar Bapak I Nyoman Wiguna, S.H., M.H. Kemudian, ada pula Ketua Pengadilan Agama Denpasar Bapak Drs. H. Parhanuddin, Perwakilan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Denpasar Bapak Ifan Pahlavia Islamy, SH, Kepala Pengadilan Militer III-14 Denpasar Bapak Kolonel CHK Dedy Darmawan, S.H., M.H.
Menariknya, tempat yang dipilih menjadi lokasi deradikalisasi adalah Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan yang dulu pernah menjadi tempat menyimpan belasan toh bahan peledak pada tahun 2000-2009. Desa tersebut merupakan kampung halaman trio pelaku bom Bali I dan Ali Fauzi.
Beasiswa Pendidikan
bp2munnes.com ©2013 Merdeka.com
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Fauzan menegaskan bahwa pihaknya membuka kesempatan bagi siapapun mantan teroris yang ingin menempuh pendidikan di civitas akademika tersebut.
Bahkan, Fauzan mengungkapkan bahwa UMM memiliki beasiswa pendidikan yang ditujukan kepada orang-orang lemah dan marginal. Selain ditujukan untuk calon mahasiswa dari keluarga dengan tingkat ekonomi kurang, beasiswa tersebut juga menyasar calon mahasiswa yang dari keluarga lemah dalam aspek keagamaan dan kemanusiaan, salah satunya mantan teroris.
"Tentu ada (beasiswa bagi mantan teroris). Kita ini kan ada beasiswa untuk orang-orang yang lemah dan marjinal, khususnya dalam aspek kemanusiaan," jelasnya, dikutip dari akun Instagram @malangraya_info, Jumat (24/2/2023).
Komentar Warganet
Informasi mengenai keberhasilan mantan teroris meraih gelar doktor dan peluang beasiswa pendidikan bagi keluarga mantan teroris yang diberikan UMM itu ramai dikomentari warganet.
“Kenapa harus beasiswa? Dipersilakan kuliah di UMM sudah sangat bagus. Ini malah bikin orang mikir jadi teroris aja biar dapet beasiswa,” selidik pemilik akun Instagram @havit.m.y.
“Kasih beasiswa buat anak kang parkir biar bapaknya berhenti jadi tukang parkir. Tukeran gitu, kalau berhenti jadi tukang parkir, anaknya bakal dapat beasiswa,” komentar @hi.zly.
“Apakah aku harus jadi teroris dulu biar dapat beasiswa?” komentar pemilik akun Instagram @lyraprisnaa. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret Jenderal Polisi eks ajudan Wapres meraih gelar doktor.
Baca SelengkapnyaKasus di UMI tersebut diawali adanya laporan polisi yang diterima di SPKT Polda Sulsel pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaFauzan akan membantu Satriyo Soemantri Brojonegoro yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.
Baca SelengkapnyaRaja Juli mengajak masyarakat bersama-sama menjaga tanah wakaf dengan melakukan sertifikasi.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang empat TNI Angkatan Laut berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Cumlaude.
Baca SelengkapnyaNamanya dikenal banyak orang berkat misi mengejar sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora cs
Baca SelengkapnyaKini ia sedang mencari beasiswa lain untuk biaya hidup di Jogja
Baca SelengkapnyaNurul mengaku banyak dimudahkan dalam perjalanan studinya hingga bisa meraih gelar Guru Besar.
Baca SelengkapnyaPencabutan status tersangka tersebut setelah dilakukan gelar perkara khusus
Baca SelengkapnyaBantuan ditawarkan untuk membongkar kasus pembunuhan mahasiswa UI tersebut.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Udayana diduga terlihat korupsi Dana Sumbangan Institusi mahasiswa baru seleksi Jalur Mandiri tahun 2018 sampai 2022.
Baca SelengkapnyaIlmu yang diperolehnya tersebut dapat di aplikasikan untuk memberikan perlindungan, pengayoman
Baca Selengkapnya