Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebab Plasenta Previa pada Wanita dan Komplikasi yang Menyertainya

Penyebab Plasenta Previa pada Wanita dan Komplikasi yang Menyertainya Ilustrasi Hamil. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim sedemikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum sehingga plasenta berada di depan jalan lahir. Ini ditandai dengan perdarahan uterus yang dapat keluar melalui vagina tanpa adanya rasa nyeri pada kehamilan trimester terakhir, khususnya pada bulan kedelapan.

Plasenta previa sejalan dengan bertambah membesarnya rahim dan meluasnya segmen bawah rahim kearah proksimal. Ini memungkinkan plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim ikut berpindah mengikuti perluasan segmen bawah rahim seolah plasenta tersebut berimigrasi.

Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi di segmen bawah rahim yang dapat memberikan dampak yang sangat merugikan ibu maupun janin berupa perdarahan, prematuritas dan peningkatan angka kesakitan dan kematian prenatal. Berikut pengertian lebih lanjut mengenai penyebab dan klasifikasi plasenta previa.

Klasifikasi Plasenta Previa

Klasifikasi plasenta previa terbagi dalam empat tingkatan, yaitu:

  1. Plasenta previa totalis atau komplit adalah plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri internum. Pada jenis ini, jelas tidak mungkin bayi dilahirkan secara normal, karena risiko perdarahan sangat hebat.
  2. Plasenta previa parsialis adalah plasenta yang menutupi sebagian ostium uteri internum. Pada jenis inipun risiko perdarahan sangat besar, dan biasanya janin tetap tidak dilahirkan secara normal.
  3. Plasenta previa marginalis adalah plasenta yang tepinya berada pada pinggir ostium uteri internum. Hanya bagian tepi plasenta yang menutupi jalan lahir. Janin bisa dilahirkan secara normal, tetapi risiko perdarahan tetap besar.
  4. Plasenta letak rendah, plasenta lateralis, atau kadang disebut juga dangerous placenta adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim sehingga tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum. Jarak yang lebih dari 2 cm dianggap plasenta letak normal. Risiko perdarahan tetap ada namun tidak besar, dan janin bisa dilahirkan secara normal asal tetap berhati-hati.

Penyebab Plasenta Previa

Penyebab plasenta previa masih belum jelas diketahui. Menurut Mochtar (1998) dalam publikasi ilmiah Universitas Muhammadiyah Solo, terdapat beberapa faktor penyebab plasenta previa, yaitu umur, hipoplasia endometrium, endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang, bekas operasi, kuretase, korpus luteum bereaksi lambat, tumor seperti mioma uteri, malnutrisi.

Mengutip dari alodokter.com, faktor risiko penyebab plasenta previa juga bisa disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini;

  • Berusia 35 tahun atau lebih.
  • Merokok saat hamil atau menyalahgunakan kokain.
  • Memiliki bentuk rahim yang tidak normal.
  • Bukan kehamilan pertama.
  • Mengalami plasenta previa pada kehamilan sebelumnya.
  • Posisi janin tidak normal, misalnya sungsang atau lintang.
  • Hamil bayi kembar.
  • Pernah keguguran.
  • Pernah menjalani operasi pada rahim, seperti kuret, pengangkatan miom, atau operasi caesar.
  • Gambaran Klinis Plasenta Previa

    Mengutip dari publikasi usu.ac.id, ciri yang menonjol dari plasenta previa adalah perdarahan uterus yang keluar melalui vagina tanpa disertai dengan adanya nyeri. Perdarahan biasanya terjadi diatas akhir trimester kedua.

    Perdarahan pertama berlangsung tidak banyak dan dapat berhenti sendiri. Namun perdarahan dapat kembali terjadi tanpa sebab yang jelas setelah beberapa waktu kemudian. Dan saat perdarahan berulang biasanya perdarahan yang terjadi lebih banyak dan bahkan sampai mengalir.

    Karena letak plasenta pada plasenta previa berada pada bagian bawah, maka pada palpasi abdomen sering teraba bagian terbawah janin masih tinggi diatas simfisis dengan letak janin tidak dalam letak memanjang. Pada plasenta previa ini tidak ditemui nyeri maupun tegang pada perut ibu saat dilakukan palpasi. 

    Diagnosis Plasenta Previa

    Diagnosa plasenta previa ditegakkan dengan adanya gejala-gejala klinis dan pemeriksaan:

    1. Gejala klinis

    Gejala utama berupa perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau pada kehamilan trimester III yang bersifat tanpa sebab (causeless), tanpa nyeri (painless) dan berulang (recurrent).

    2. Palpasi abdomen

    Janin sering belum cukup bulan, jadi fundus uteri masih rendah dan bagian terbawah janin belum turun, biasanya kepala masih floating.

    3. Pemeriksaan inspekulo

    Tujuannya adalah untuk mengetahui asal perdarahan, apakah perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum atau dari kelainan serviks dan vagina.

    4. Penentuan letak plasenta tidak langsung

    Dapat dilakukan dengan radiografi, radioisotop dan ultrasonografi. Akan tetapi pada pemerikasaan radiografi clan radioisotop, ibu dan janin dihadapkan pada bahaya radiasi sehingga cara ini ditinggalkan. Sedangkan USG tidak menimbulkan bahaya radiasi dan rasa nyeri dan cara ini dianggap sangat tepat untuk menentukan letak plasenta.

    5. Penentuan letak plasenta secara langsung

    Pemeriksaan ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan banyak perdarahan. Pemeriksaan harus dilakukan di meja operasi. Perabaan forniks. Mulai dari forniks posterior, apa ada teraba tahanan lunak (bantalan) antara bagian terdepan janin dan jari kita. Pemeriksaan melalui kanalis servikalis. Jari di masukkan hati-hati kedalam OUI untuk meraba adanya jaringan plasenta

    Komplikasi Plasenta Previa

    Komplikasi dapat terjadi pada ibu dan bayi yaitu:

    Selama kehamilan pada ibu dapat menimbulkan perdarahan antepartum yang dapat menimbulkan syok, kelainan letak pada janin sehingga meningkatnya letak bokong dan letak lintang. Selain itu juga dapat mengakibatkan kelahiran prematur. Selama persalinan plasenta previa dapat menyebabkan ruptur atau robekan jalan lahir, prolaps tali pusat, perdarahan postpartum, perdarahan intrapartum, serta dapat menyebakan melekatnya plasenta sehingga harus dikeluarkan secara manual atau bahkan dilakukan kuretase.

    Sedangkan pada janin plasenta previa ini dapat mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan rendah, munculnya asfiksia, kematian janin dalan uterus, kelainan kongenital serta cidera akibat intervensi kelahiran. (mdk/edl)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Mengenal Plasenta Previa: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
    Mengenal Plasenta Previa: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

    Plasenta previa terjadi ketika plasenta menempel dekat atau menutupi seluruh atau sebagian jalan lahir. Hal ini memicu perdarahan yang serius saat hamil.

    Baca Selengkapnya
    Bahaya Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil, Ketahui Risikonya
    Bahaya Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil, Ketahui Risikonya

    Tekanan darah tingi dapat menempatkan ibu dan bayi pada risiko kesehatan selama kehamilan.

    Baca Selengkapnya
    Doa Menghentikan Pendarahan setelah Melahirkan
    Doa Menghentikan Pendarahan setelah Melahirkan

    Selalu libatkan Allah dalam segala situasi, baik dalam kondisi bahagia maupun saat sedang menghadapi kondisi kritis.

    Baca Selengkapnya
    10 Gangguan Kehamilan yang Wajib Diwaspadai, Ketahui Pula Cara Mencegahnya
    10 Gangguan Kehamilan yang Wajib Diwaspadai, Ketahui Pula Cara Mencegahnya

    Ada banyak hal yang harus diwaspadai saat hamil, di antaranya adalah kondisi-kondisi berikut ini.

    Baca Selengkapnya
    Ciri-Ciri Panggul Sempit dan Risikonya, Perempuan Wajib Tahu
    Ciri-Ciri Panggul Sempit dan Risikonya, Perempuan Wajib Tahu

    Panggul sempit memiliki beberapa risiko saat melahirkan.

    Baca Selengkapnya
    Muncul Kontraksi pada Trimester Ketiga, Sejumlah Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya
    Muncul Kontraksi pada Trimester Ketiga, Sejumlah Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya

    Pada masa trimester ketiga, sejumlah kontraksi bisa terjadi dan tak melulu karena kehamilan sudah dekat.

    Baca Selengkapnya
    Perlu Cepat Disadari! Ini 6 Tanda Terjadinya Hamil Anggur yang Perlu Cepat Ditangani
    Perlu Cepat Disadari! Ini 6 Tanda Terjadinya Hamil Anggur yang Perlu Cepat Ditangani

    Hamil anggur, yang juga dikenal sebagai mola hidatidosa, adalah suatu kondisi kehamilan tidak normal di mana jaringan plasenta berubah menjadi kumpulan kista.

    Baca Selengkapnya
    Dampak Polusi Udara bagi Ibu Hamil, Bisa Sebabkan Kelahiran Prematur hingga Keguguran
    Dampak Polusi Udara bagi Ibu Hamil, Bisa Sebabkan Kelahiran Prematur hingga Keguguran

    Keberhasilan dan kesejahteraan ibu hamil serta janin yang dikandungnya dapat terpengaruh oleh berbagai faktor eksternal, salah satunya adalah polusi udara.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mencegah Kelahiran Prematur Berulang, Ubah Gaya Hidup Si Ibu
    Cara Mencegah Kelahiran Prematur Berulang, Ubah Gaya Hidup Si Ibu

    Kelahiran prematur berulang bisa menimbulkan berbagai komplikasi bagi bayi. Oleh karena itu, penting untuk mencegah kondisi ini.

    Baca Selengkapnya
    Hendak Hamil, Wanita Penderita Diabetes Disarankan untuk Kendalikan Kondisinya Terlebih Dahulu
    Hendak Hamil, Wanita Penderita Diabetes Disarankan untuk Kendalikan Kondisinya Terlebih Dahulu

    Sebelum merencanakan kehamilan, wanita penderita diabetes perlu untuk menstabilkan kondisinya terlebih dahulu.

    Baca Selengkapnya
    7 Bahaya Menggunakan Pakaian Ketat Saat Hamil, Bisa Hambat Peredaran Darah
    7 Bahaya Menggunakan Pakaian Ketat Saat Hamil, Bisa Hambat Peredaran Darah

    Ada banyak pantangan yang harus dijalani ibu hamil, salah satunya adalah memakai pakaian yang terlalu ketat.

    Baca Selengkapnya
    Dampak Diabetes pada Ibu Hamil, Kenali Gejalanya
    Dampak Diabetes pada Ibu Hamil, Kenali Gejalanya

    Diabetes saat hamil, atau diabetes gestasional, dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang signifikan, baik bagi ibu hamil maupun janin.

    Baca Selengkapnya