Potret Dimas Banteng Jantan yang Bakal Kawini Lima Betina Taman Nasional Baluran, Bingung saat Pertama Datang ke Situbondo
Lebih dekat dengan Dimas, banteng pejantan yang bakal kawini lima betina Taman Nasional Baluran.
Banteng Jawa pejantan unggul
Potret Dimas Banteng Jantan yang Bakal Kawini Lima Betina Taman Nasional Baluran, Bingung saat Pertama Datang ke Situbondo
Seekor banteng Jawa pejantan dipindahkan dari Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen ke Taman Nasional Baluran, Situbondo. Kedatangan banteng bernama Dimas ini menambah jumlah banteng yang ada di Taman Nasional Baluran.
(Foto: Instagram @btn_baluran)
Indukan banteng jawa ini sebelumnya dirawat oleh pihak lembaga konservasi TSI II Prigen. Kini, Dimas resmi menjadi bagian dari Suaka Satwa Banteng (SSB) Taman Nasional Baluran.
(Foto: Instagram @btn_baluran)
Dimas merupakan anak dari indukan betina bernama Dini dan indukan jantan bernama Matos. Dimas bakal jadi indukan untuk pengembangbiakan banteng di Suaka Satwa Banteng.
Pejantan Unggul
Sebagai pejantan unggul, Dimas bakal dikawinkan dengan lima ekor banteng betina yang ada di Taman Nasional Baluran. Keberadaan Dimas diharapkan menghasilkan keturunan banteng yang unggul dan tangguh.
Kondisi Dimas
Saat pertama kali tiba di Taman Nasional, Dimas tampak bingung dengan habitat barunya. Ia pun sempat berdiam sejenak usai kotak yang membawanya dari TSI II Prigen ke Taman Nasional Baluran dibuka.
(Foto: Instagram @btn_baluran)
Saat ini, pihak Balai Taman Nasional masih menempatkan Dimas di tempat tersendiri sebagai bentuk adaptasi. Kelak, Dimas akan dipertemukan dengan para banteng betina jika kondisinya sudah tenang dan tampak nyaman di Taman Nasional Baluran.
(Foto: Instagram @btn_baluran)
Eksistensi Banteng Jawa
Populasi Banteng Jawa (Bos javanicus javanicus) di Taman Nasional Baluran pada tahun 2003 sampai dengan 2012 pernah berada pada titik kritis. Saat itu, populasi Banteng di Taman Nasional Baluran hanya sekitar 3-21 ekor. Angka populasi tersebut sangat mengkhawatirkan bagi keberlanjutan pengelolaan kawasan konservasi, seperti dilansir dari laman resmi balurannationalpark.id.
Balai Taman Nasional Baluran melakukan berbagai program untuk meningkatkan kuantitas banteng, mulai dari Peningkatan Efektivitas Patroli Pengamanan Kawasan, Pemulihan Ekosistem Savana sebagai habitat utama banteng, serta Pembangunan Suaka Satwa banteng (SSB) untuk pengembangbiakan semi alami.
Pada kurun waktu 2016-2020, jumlah banteng jawa di Taman Nasional Baluran menunjukkan tren meningkat. Tahun 2016 (45 ekor), Tahun 2017 (77 ekor), Tahun 2018 (112 ekor), Tahun 2019 (132 ekor) dan tahun 2020 (200 ekor).
(Foto: Instagram @btn_baluran)