Potret Spanduk Ajakan Golput Pemilu 2024 di Malang, Rakyat Ungkapkan Ini
Merdeka.com - Menjelang pemilu bakal digelar tahun depan, tak heran jika sudah banyak pihak berkepentingan yang melakukan aksi kampanye. Salah satu yang marak dijumpai adalah keberadaan spanduk-spanduk di pinggir jalan.
Menariknya, tidak hanya para pihak yang berkepentingan untuk dipilih yang melakukan kampanye politik. Ada pula kampanye yang dilakukan oleh pihak yang mengindentifikasi diri mereka golput (golongan putih).
Sebuah spanduk bertuliskan ‘2024 Golput’ terbentang di jembatan penyeberangan Jalan Jenderal Basuki Rachmat, kawasan Kayutangan Heritage, Kota Malang.
-
Dimana Jembatan Gantung itu berada? Lokasi persis jembatan gantung ini berada di Dukuh Pidik, Desa Wonosari, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal.
-
Di mana Jembatan Gantung Panyindangan berada? Jembatan gantung Panyindangan penghubung Desa Baginda dengan Desa Gunasari, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat berhasil mencuri perhatian.
-
Kenapa warga takut lewat jembatan rusak itu? 'Takut kalau lewat, gemetar mah ada. Terus harus pegang, takut ke bawah (jatuh) aja ini mah,' terangnya.
-
Apa yang digunakan Jembatan Gantung itu? Dulu jembatan itu digunakan untuk lori yang mengangkut kayu.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa yang takut lewat jembatan rusak itu? 'Setiap hari harus lewat sini,' kata salah seorang warga Nangklak, Rumsah, mengutip Youtube SCTV Banten, Rabu (10/7).
Berita terkait Pemilu 2024 bisa dibaca di Liputan6.com
Sikap Kecewa Rakyat
©2023 Merdeka.com/Instagram @malangraya_info
Spanduk berwarna hitam dengan tulisan putih itu bertuliskan “2024 Golput, Pilihan Realistis atas Matinya Keadilan +62”. Pesan itu seolah menyiratkan sikap kekecewaan rakyat atas lemahnya penegakan hukum di Indonesia, sebagaimana dikutip dari akun Instagram @malangraya_info, Minggu (26/3/2023).
Salah satu bukti lemahnya penegakan hukum di Indonesia yang tidak akan pernah hilang dari ingatan warga Malang adalah Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 silam. Insiden yang menewaskan ratusan nyawa itu dinilai tidak diproses hukum dengan adil.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Malang, Alim Mustofa, mengatakan pihaknya berharap masyarakat Kota Malang tidak memilih sikap Golput
“Harapan kami, ajakan Golput itu tidak ada. Kalau kemudian ada beberapa kelompok yang kecewa terhadap proses sesuatu (hukum), itu kan tidak ada hubungannya dengan Pemilu,” ujarnya, Sabtu (25/3).
Pihaknya juga berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang mulai menggencarkan sosialisasi terkait Pemilu 2024 sebagai antisipasi potensi Golput sekaligus menyukseskan Pemilu 2024 mendatang.
Beragam Komentar
Spanduk berisi seruan golput yang membentang di kawasan Kayutangan Heritage Kota Malang itu mendapatkan komentar beragam dari warganet.
“Positif golput apalagi calonnya tidak ada yang benar,” komentar pemilik akun Instagram @yoga**
“Kalau bisa jangan golput, rek. Lebih baik coblos semua calon agar tidak sah. Kalau goput, surat suaramu rawan disalahgunakan,” tulis @indra**
“Serukan GOLPUT dengan mencoblos semua wajah, jangan sampai dikosongi nanti akan disalahgunakan oknum,” imbuh pemilik akun Instagram @x66**
“Golput atau milih tapi enggak sah sama saja menyerahkan pilihan pada orang yang salah, bukan pilihan yg bijak kawan. Tetap teliti, pilih pilihan yang jujur dan terbaik agar tampuk pimpinan tidak jatuh pada orang yag salah. Bukannya hancurnya hukum saat ini karena kita punya pemimpin yag salah? Makanya jangan diulangi,” komentar @yudho** (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beragam cara dilakukan warga Jateng untuk mendukung capres pilihan untuk Pemilu 2024 besok
Baca SelengkapnyaPuluhan pendemo berbaju putih membawa spanduk “Coblos Tiga Paslon”.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaPemasangan Atribut Peraga Kampanye (APK) Pemilu 2024 tersebut telah melanggar Peraturan KPU.
Baca SelengkapnyaKombes Jeki juga melakukan sosialisasi tahapan Pemilu dan menjaga Kamtibmas kepada warga di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaMereka meminta KPU untuk membatalkan pemilihan umum presiden 2024 yang dianggap tidak jujur dan adil.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya massa menuntut untuk menolak hasil Pemilu 2024 yang dianggap penuh kecurangan.
Baca SelengkapnyaMassa menolak kecurangan dalam Pemilu 2024 kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi bakar ban.
Baca SelengkapnyaDengan adanya aksi bakar ban tersebut, membuat jalan arteri atau non-tol menuju arah ke wilayah Jakarta Barat yang melalui depan Gedung DPR/MPR RI ini pun ditut
Baca SelengkapnyaKantor Bawaslu DKI Jakarta DKI Jakarta menjadi sasaran aksi protes dugaan kecurangan Pemilu 2024, pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaMenjelang Pemilu 2024, alat peraga kampanye (APK) bertebaran hampir di setiap sudut Jakarta.
Baca SelengkapnyaGerakan itu dilakukan untuk agar Hakim MK membuat keputusan tanpa terintervensi.
Baca Selengkapnya