Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Adu tarung program cagub, siapa yang layak memimpin Ibu Kota?

Adu tarung program cagub, siapa yang layak memimpin Ibu Kota? Baliho kampanye Pilkada DKI. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pilkada DKI Jakarta 2017 diwarnai kasus penistaan agama yang dilakukan gubernur non-aktif Basuki T Purnama (Ahok). Begitu kasus ini merebak, warga seolah terlarut dan memberikan perhatian khusus pada kasus ini.

Begitu kuatnya pengaruh kasus ini membuat program-program para kandidat nyaris luput dari perhatian warga. Warga seakan lupa, Pilkada DKI 2017 merupakan ajang dan momen membangun Ibu Kota secara bersama-sama. Sebab, program yang ditawarkan saat ini adalah salah satu cara menilai cagub dan cawagub, apakah mereka mampu membawa perubahan dan mengatasi persoalan di Ibu Kota yang sangat kompleks.

Pengamat politik Universitas Nasional, Alfan Alfian mengatakan, meskipun gencar melakukan kampanye, program para kandidat dinilai masih tumpang tindih. Hampir semua program yang ditawarkan sama dan belum ada yang membedakan mereka satu sama lain. Polanya juga sama, janji dan memberi bantuan langsung kepada masyarakat.

Orang lain juga bertanya?

"Ketiganya sama, hampir sama isu, janjikan sesuatu yg secara umum perbaikan materi. Sama-sama mengeksplorasi isu populis," kata Alfan kepada merdeka.com berapa hari lalu.

Alfan menilai, ajang kampanye masih seputar pencitraan dan sosialisasi pengenalan kepada warga. Adapun dalam kesempatan ini, warga tidak diberikan ruang yang cukup untuk mengkritisi program-program yang ada dalam visi dan misi mereka.

Apa yang dibutuhkan warga DKI?

Pengamat tata kota Yayat Supriyatna mengatakan, meski sudah menawarkan program, ketiga pasangan calon masih memperlihatkan taktik politik saling menjatuhkan satu sama lain. Dia menilai, ketiganya belum sampai pada akar persoalan yang dihadapi masyarakat DKI.

"Belum ada dalam visi misi. Hanya saling menjatuhkan satu sama lain. Memang etika kepemimpinan juga perlu. Jakarta juga perlu dibangun dengan etika, sopan santun, berbudaya. Itu yang kita dorong," kata Yayat kepada merdeka.com, Selasa (22/11).

Dari kebutuhan-kebutuhan di Ibu Kota, menurut Yayat, ada tiga hal mendasar perlu mendapat perhatian khusus dari ketiga kandidat. Ketiga hal itu antara lain layanan umum yang lancar, solusi banjir dan sampah serta ketersediaan lapangan pekerjaan. Tiga hal ini, kata dia merupakan persoalan klasik yang hampir belum ada jalan keluarnya.

"Konstruksi layanan sudah dibongkar habis, apa yang mau diubah, apa bisa selesaikan? Lalu layanan umum. Yang kita dorong adalah layanan umum lancar. Dan ketiga, agar warga DKI enggak berantem harus dibuat sibuk. Kerja," jelasnya.

anies baswedan kampanye di kepulauan seribu

Anies Baswedan kampanye di Kepulauan Seribu ©2016 Merdeka.com/Anisyah Al Faqir

Terkait layanan umum, kata Yayat, fokusnya adalah soal mengatasi kemacetan di Ibu Kota. Menurut dia, hal yang sangat perlu adalah bagaimana membuat mobilitas penduduk berjalan tanpa hambatan. "Macet itu biasa ya dan biarkan saja. Tapi bagaimana membuat agar mobil dan bus tetap berjalan lancar dan nyaman," jelasnya.

Kemudian, masalah banjir dan sampah harus diselesaikan secara bersama-sama. Hal ini bukan saja tanggung jawab pemerintah tapi bagaimana mengajak warga ikut terlibat dalam menangani masalah banjir. Warga, kata dia perlu didorong untuk membangun kesadaran untuk hidup bersih dan tertib.

"Sungai sudah bersih tapi kesadaran masyarakat belum ada. Ini PR besar, seakan cagub ini sinterklas. Seharunya ajak warga, sharing, sama-sama agar tidak ada lagi yang buang sampah sembarangan," tegasnya.

agus yudhoyono di kalideres

agus yudhoyono di kalideres ©2016 Merdeka.com/septian

Hal ketiga yang menjadi persoalan mendasar di Ibu Kota adalah ketersediaan lapangan pekerjaan. Tingginya tingkat urbanisasi tiap tahunnya tidak diimbangi oleh ketersediaan lapangan pekerjaan. Akibatnya, kata Yayat, Jakarta terlihat sebagai kota yang 'garing' dengan banyaknya persoalan karena kekurangan lapangan pekerjaan. Jakarta harus menjadi kota yang kreatif yang menjadi sumber penghasilan warga kelas bawah.

"Ini gagasan yang harus dibangun. Para calon belum pada gagasan konsep mengubah manusianya. Lebih menarik daripada janji dan hadiah," tutupnya.

Janji para calon

Tiga pasangan calon sudah menyerahkan program mereka untuk DKI dalam visi-misi yang diserahkan ke KPUD DKI Jakarta. Penyerahan visi-misi itu dilakukan ketika mendaftarkan diri pada Oktober lalu. Selain itu, visi misi ini mereka sosialisasikan ketika turun ke masyarakat untuk melakukan kampanye.

Pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengusung tema "Jakarta kota maju dan beradab dengan seluruh warga merasakan keadilan dan kesejahteraan" sebagai visi kerja mereka. Visi ini dinyatakan dalam tiga misi dengan memfokuskan pada aspek pembangunan.

Merujuk pada tiga hal yang disampaikan Yayat di atas, Anies-Sandiaga berjanji akan merevitalisasi pompa dan saluran air, membuat daerah resapan air dalam konsep zero run off sebagai program mengatasi banjir. Untuk mengatasi kemacetan, keduanya fokus pada pembangunan infrastruktur serta menambah armada angkutan umum di Jakarta. Sementara itu, untuk ketersediaan lapangan pekerjaan, Anies-Sandiaga akan membangun entrepreneurship center di kelurahan-kelurahan, program bantuan modal dan pengembangan usaha untuk UMKM sebagai penyerap tenaga kerja, dan sebagainya.

ahok dapat marga ginting dan karo karo

Ahok dapat marga Ginting dan Karo Karo ©2016 Merdeka.com/Achmad Fikri Faqih Haq

Adapun pasangan calon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat memiliki visi menjadikan Jakarta sebagai etalase kota Indonesia yang modern, tertata rapi, manusiawi, dan fokus pada pembangunan manusia seutuhnya dengan kepemimpinan yang bersih, transparan, dan profesional. Visi ini diwujudkan dalam lima misi besar.

Menjawab masalah banjir di DKI, pasangan petahana ini berniat melanjutkan program revitalisasi fungsi saluran air pada daerah sungai yang dijadikan hunian liar, mendrong pembangunan Ruang Terbuka Biru dengan menyelesaikan pembangunan 17 embung dan 9 waduk sebagai tempat tambahan penampungan air, dan sebagainya.

Untuk mengatasi macet, Ahok-Djarot tetap melanjutkan pembangunan MRT dan rencana tambahan armada bus. Adapun yang baru adalah mengimplementasikan Electronic Road Pricing (ERP), membangun jaringan 7 koridor LRT dalam kota sepanjang 110 km, dan sebagainya. Sementara itu, untuk mengatasi pengangguran, keduanya ingin meningkatkan peran BUMD untuk mempercepat pembangunan prioritas di bidang ketahanan pangan, penyediaan hunian layak dan infrastruktur, melanjutkan revitalisasi pasar tradisional, dan sebagainya.

Pasangan nomor urut tiga, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni memiliki visi "Dengan mempertimbangkan kondisi, masalah, dan perkembangan kekinian Jakarta dan aspirasi warga Jakarta akan masa depan, kami mencanangkan visi pembangunan Jakarta yang akan kami perjuangkan sebagai berikut: Menuju Jakarta tahun 2022 yang lebih maju, aman, adil, dan sejahtera". Visi yang cukup panjang ini dinyatakan dalam enam misi dengan kata mewujudkan Jakarta sebagai kota yang maju, aman, adil, sejahtera, hijau dan nyaman-bermartabat.

Untuk mengurangi banjir, keduanya berniat untuk meningkatkan kualitas dan fungsi saluran dan drainase perkotaan. Selain itu, keduanya meningkatkan kualitas normalisasi bantaran,

saluran sungai, waduk, dan situ. Masalah macet masuk dalam misi Jakarta Hijau. Agus dan Silvi berniat menambah feeder untuk Transjakarta dan mendorong berdirinya sarana parkir vertikal di lokasi-lokasi tertentu. Selain itu, masalah lapangan kerja yang masuk dalam misi Jakarta Sejahtera, keduanya akan menciptakan lapangan kerja baru melalui pemberdayaan UMKM, Kewirausahaan dan ekonomi kreatif.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Analisis Debat Perdana Pilgub Jakarta: Menguji Rasionalitas Program Ketiga Paslon
Analisis Debat Perdana Pilgub Jakarta: Menguji Rasionalitas Program Ketiga Paslon

Debat perdana Pilkada Jakarta akan digelar malam ini.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran Usul Debat Tak Saling Sanggah, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Curhat
TKN Prabowo-Gibran Usul Debat Tak Saling Sanggah, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Curhat

Debat merupakan sarana capres-cawapres mempertahankan visi-misi dan program dari pertanyaan dan kritik yang muncul dari lawan debat.

Baca Selengkapnya
Rano Karno Sentil Program RK di Jakarta, Ini Respons PKB
Rano Karno Sentil Program RK di Jakarta, Ini Respons PKB

Wasekjen PKB Syaiful Huda menilai kritik atas program yang disampaikan kandidat sangat penting untuk dilakukan agar dapat diuji di ruang publik.

Baca Selengkapnya
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?

Ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.

Baca Selengkapnya
SBY Nilai Rakyat Kurang Tahu Visi Misi Peserta Pemilu, Usul Konsep & Aturan Kampanye Diperbaiki
SBY Nilai Rakyat Kurang Tahu Visi Misi Peserta Pemilu, Usul Konsep & Aturan Kampanye Diperbaiki

"Sepertinya para penyelenggara Pemilu lebih menitikberatkan pada pemilihan presiden," kata SBY.

Baca Selengkapnya
BEM UI: Anies dan Prabowo akan Dialog di Kampus, Ganjar Ditunggu Keberanian dan Nyalinya!
BEM UI: Anies dan Prabowo akan Dialog di Kampus, Ganjar Ditunggu Keberanian dan Nyalinya!

“Kami butuh pemimpin yang cerdas dan berpihak untuk rakyat banyak,” kata Melki.

Baca Selengkapnya
TKN Tak Masalah Gibran Diremehkan: Kita Buktikan Dalam Arena Debat Cawapres
TKN Tak Masalah Gibran Diremehkan: Kita Buktikan Dalam Arena Debat Cawapres

TKN menjamin Gibran bakal membuktikannya pada debat nanti.

Baca Selengkapnya
Ditantang Badan Eksekutif Mahasiswa Debat Terbuka, Ini Jawaban Ganjar
Ditantang Badan Eksekutif Mahasiswa Debat Terbuka, Ini Jawaban Ganjar

Badan eksekutif mahasiswa (BEM) berbagai perguruan tinggi menantang calon presiden debat terbuka. Bacapres PDIP, Ganjar Pranowo pun merespons tantangan itu.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Pram-Doel Ungkap Tak Usung Program Mercusuar, Ini yang Ditawarkan buat Warga Jakarta
Blak-blakan Pram-Doel Ungkap Tak Usung Program Mercusuar, Ini yang Ditawarkan buat Warga Jakarta

Pram dan Rano fokus pada program yang nyata dan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Gagal Nyalon, Ini Nasihat Anies ke Warga Jakarta soal Siapa Cagub yang Harus Dipilih di Pilkada 2024
Gagal Nyalon, Ini Nasihat Anies ke Warga Jakarta soal Siapa Cagub yang Harus Dipilih di Pilkada 2024

Anies Baswedan berikan nasihat kepada masyarakat ibu kota soal bagaimana cara menentukan pilihan dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Kekhawatiran Ganjar akan Pemilih Muda yang Lebih Tertarik Gimmick
Kekhawatiran Ganjar akan Pemilih Muda yang Lebih Tertarik Gimmick

Pemilih pemula tidak tertarik dengan visi-misi hingga program dari calon pemimpin.

Baca Selengkapnya
Anies: Alhamdulillah Sekarang Kampanye Tukar Pikiran, Joget-Joget Berkurang
Anies: Alhamdulillah Sekarang Kampanye Tukar Pikiran, Joget-Joget Berkurang

Anies juga menyindir capres yang berkampanye dengan cara joget.

Baca Selengkapnya