Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alat deteksi malah bikin ragu

Alat deteksi malah bikin ragu Alat pendeteksi longsor dari UGM. ©Dwikorita Karnawati dan Faisal Fathani

Merdeka.com - Longsor beberapa kali mengubur permukiman penduduk ketika musim hujan. Longsor teranyar terjadi awal bulan ini di Brebes, Jawa Tengah. Tebing setinggi 50 meter dengan lebar 10 meter di Jalan Raya Tonjong longsor setelah diguyur hujan terus menerus. Lalu bagaimana cara mendeteksi bencana ini?

Sutopo Purwo Nugroho, Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan sebagai langkah antisipasi memasang alat pendeteksi memang penting, misalnya alat pengendus longsor buatan dua peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu. ”Tapi memasang alat bukan satu-satunya,” kata dia.

Terpenting adalah penyuluhan dan bantuan kongkret, misalnya dana untuk pembangunan tanggul, membangun pondasi penahan longsor, atau semacamnya. Bila hanya mengandalkan penyuluhan dan penanaman alat pendeteksi, warga sudah mulai kurang percaya.

Orang lain juga bertanya?

Misalnya teknologi deteksi dini longsor. Alat terlalu sensitif sehingga setiap hujan lebat dan sedikit retakan sirine tanda bahaya langsung berbunyi. Ketika sirine berbunyi, warga menjadi panik. Tapi longsor tidak terjadi. Contohnya pemasangan alat di Karanganyar.

Suatu saat di sana ada warga menggelar pesta pernikahan. Rumah mereka di bawah lereng perbukitan. Pada saat bersamaan hujan turun deras dan sirine pendeteksi longsor berbunyi. Mendengar sirine, otomatis orang-orang berlarian menyelamatkan diri. ”Tapi ternyata tidak ada longsor. Itu sering terjadi,” ujar Sutopo.

Sebab itu, di beberapa daerah kepercayaan masyarakat kepada alat mulai menurun. Sehingga masalahnya menjadi rumit. ”Saya pernah datang ke daerah-daerah itu, saya lihat tiang alat pendeteksi jadi patokan kambing, kabel-kabel alat dipotong, dan kawat sirine jadi tempat jemuran baju. Masyarakat belum siap.”

Pembuatan alat itu juga tidak mempertimbangkan faktor psikologi warga. Bunyi sirine keras, namun akurasi lemah tidak malah membantu, tetapi menjadi pengganggu. Mayarakat di Banjarnegara, Jawa Tengah, mengeluhkan masalah-masalah itu. Kemudian warga di Karanganyar, Jawa Tengah. Wilayah permukiman warga memiliki kondisi tanah berbeda. Longsoran tanah di sana berjalan lambat dan butuh berhari-hari hingga perlahan-lahan rumah rusak.

Beberapa kali sirine berbunyi tetapi longsor tidak terjadi. Akhirnya beberapa kampus datang melakukan penelitian di sana, sambil memasang alat pendeteksi berbeda-beda. ”Ada dari UGM, UNM, bahkan dari Jepang. Tetapi alat pendeteksi tidak ada yang tepat

Sejauh ini, BNPB baru memasang alat pencium longsor di sedikit daerah. “Dari total wilayah rawan, hanya satu persen dipasangi alat. Bagi pemerintah daerah pembelian alat tidak menjadi prioritas karena harganya mahal.” (mdk/fas)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemprov DKI Jakarta Klaim Data Kualitas Udara IQAir Tidak Akurat
Pemprov DKI Jakarta Klaim Data Kualitas Udara IQAir Tidak Akurat

Dinas Lingkungan mengungkapkan, data di situs informasi kualitas udara dunia IQAir tidak akurat.

Baca Selengkapnya
Identifikasi Polusi Udara Harus Merujuk ISPU, Ini Penjelasannya
Identifikasi Polusi Udara Harus Merujuk ISPU, Ini Penjelasannya

Standar konsentrasi baku mutu Indonesia memakai 55 mikrogram per meter kubik.

Baca Selengkapnya
Cara Mengetahui Apakah Seseorang Sedang Membohongi Anda
Cara Mengetahui Apakah Seseorang Sedang Membohongi Anda

Kita bisa mengetahui apakah seseorang sedang membohongi diri Anda dengan berbagai cara ini.

Baca Selengkapnya
Sejarah Lie Detector, Alat Deteksi Kebohongan Dipakai Polisi buat Interogasi Pelaku Kriminal
Sejarah Lie Detector, Alat Deteksi Kebohongan Dipakai Polisi buat Interogasi Pelaku Kriminal

Waktu berganti, zaman semakin modern, alat pendeteksi kebohongan alias lie detector pun diciptakan.

Baca Selengkapnya
6 Alasan Dewan Etik Persepi Sanksi Poltracking
6 Alasan Dewan Etik Persepi Sanksi Poltracking

Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) membeberkan alasan memberikan sanksi kepada lembaga Poltracking.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Penyebab Alat Pemantau Kualitas Udara Jakarta Rusak
Terungkap, Ini Penyebab Alat Pemantau Kualitas Udara Jakarta Rusak

Alat tersebut bermasalah karena diletakkan dekat dengan pabrik tahu dan pabrik pembuatan arang di wilayah Bekasi.

Baca Selengkapnya