Bang Pi'ie, pengikut Soekarno melawan Soeharto
Merdeka.com - Bang Pi'ie diangkat menjadi Menteri Keamanan Rakyat dalam Kabinet 100 hari menteri bentukan Presiden Soekarno pada 1946. Pengangkatan itu buah dari perjuangan Bang Pi'ie yang tergabung dan memimpin Laskar Barisan Bambu runcing. Dia memiliki peran melawan cengkeraman penjajah di Jakarta.
Dia ditunjuk langsung oleh Presiden Soekarno untuk mengurusi masalah keamanan rakyat pada saat itu. Sejak pasca-proklamasi kemerdekaan, situasi di Jakarta khususnya memang menjadi tak terkendali. Banyak bandit-bandit menjalankan aksinya. Itu juga yang membuat Tentara Nasional Indonesia kewalahan menangani itu. Namun bagi Bang Pi'ie urusan itu perkara mudah.
Dia dikenal sebagai pimpinan dunia hitam pada masa itu. Semua bandit-bandit tunduk di bawah perintahnya. Selain Bang Pi'ie, anak buahnya juga ikut masuk menjadi anggota TNI. Dari beberapa catatan, strategi merangkul para preman memang dinilai efektif untuk menjaga situasi keamanan. Apalagi Bang Pi'ie dikenal sebagai kelompok dunia hitam dari berbagai kalangan.
-
Kenapa orang tua Ida Ayu menolak Soekemi? Orang tua Ida Ayu tak rela jika harus kehilangan putrinya karena merestui hubungan mereka. Pasalnya, saat itu keluarga bangsawan Bali memiliki tradisi menikahkan anak-anaknya dengan sanak-saudara sendiri di pendopo agung.
-
Kenapa Soeharto diangkat jadi Jenderal Besar? Mabes ABRI tahun 1997 menyebutkan setidaknya ada tiga prestasi Soeharto yang membuatnya dinilai layak untuk mendapatkan gelar Jenderal Besar.
-
Siapa orang tua Jeje Soekarno? Untuk yang belum mengetahuinya, Jeje adalah anak Donna Harun dari pernikahannya dengan Hendra Rahtomo, cucu Soekarno.
-
Siapa yang menolak jadi jenderal? Bambang Widjanarko adalah Seorang Perwira KKO, kini Marinir TNI AL Dia menjadi ajudan presiden Sukarno tahun 1960-1967.
-
Kapan Bambang menolak kenaikan pangkat? Saat itulah tawaran masuk Sesko datang.Kali ini Bambang yang menolaknya. Dia ingin mendampingi Sukarno di saat-saat terakhirnya.
-
Kenapa Kolonel Bambang menolak jadi jenderal? Bambang menolak menerima begitu saja pangkat jenderal dari presiden, tanpa prosedur yang berlaku. Itu justru akan membuatnya dicemooh oleh sesama perwira dan merusak sistem yang berlaku.
Dari penuturan anaknya, Edi Syafi,ie, 57 tahun, ayahnya memang dikenal memiliki jiwa nasionalis yang tinggi. Bang Pi'ie benci sekali dengan Belanda. Nama bang Pi'ie bukan saja kesohor di kalangan para bandit. Dia juga dikenal sebagai pemberi rasa nyaman para pedangan pasar Senen. Cukup sebut namanya, orang pun segan untuk bertindak lebih jauh.
"Ayah saya memang benci sekali dengan Belanda," kata Edi saat berbincang dengan merdeka.com, Kemarin di Hotel Milenium Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Awal masuk menjadi anggota TNI, Bang Pi'ie berpangkat Kapten. Dia pernah bertugas di Batalyon Siliwangi, Bandung, Jawa Barat. Bukti itu terpampang dalam foto baju yang dia kenakan. Di lengan kirinya ada lambang Batalyon Siliwangi lengkap dengan pangkatnya.
Sebelum masuk ke dalam TNI, dua bulan setelah proklamasi kemerdekaan, pasukan laskar pimpinan Bang Pi'ie melakukan penyerbuan ke Stasiun Senen. Saat itu bang Pi'ie memimpin beberapa pasukan dari Pemuda KRIS, Pasukan Pemuda Batak, Barisan Keamanan Rakyat pimpinan RE Martadinata. Serangan itu dimenangkan oleh pasukan pimpinan Bang Pi'ie.
Peristiwa ini juga menjadi salah satu peristiwa terbesar dan masuk dalam sejarah pertempuran senen. "Ayah saya yang memimpin penyerangan itu," ujarnya.
Menjadi salah satu orang kepercayaan Presiden Soekarno, nama bang Pi'ie kemudian muncul kembali menjadi menteri. Dia dipercaya mengisi posisi Menteri Negara Urusan Keamanan Rakyat dalam kabinet Dwikora II. Jabatan itu disandang Bang Pi'ie sejak 21 Februari hingga 28 Maret 1966.
Sayang, kesetiaannya pada Presiden Soekarno, menjadi salah satu orang dibenci Soeharto. Bang Pi'ie dituduh Komunis meski sebelumnya dia ikut berjuang memberantas orang-orang PKI di Madiun. Dia ditangkap kemudian dipenjara di Lapas Nirbaya bersama Omar Dhani, Oei Tjoe Tat, Sri Mulyono Herlambang.
Sebelum dilepaskan, Presiden Soeharto memanggilnya untuk mengisi jabatan sebagai duta besar. Kepada Bang Pi'ie Soeharto meminta dia karena masih diperlukan untuk membantu pemerintahan. Namun Bang Pi'ie lantang menolak. Dia juga ditawari kenaikan pangkat menjadi Kolonel. Namun dia ogah menerima tawaran itu dan memilih untuk di rumah saja sebagai warga negara biasa.
Pangkat terakhir Bang Pi'ie Letnan Kolonel. Hingga akhirnya tutup usia, Bang Pi'ie lebih banyak di rumah. Letnan Syafi'ie meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto tahun 1972. Dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. "Ayah menolak ditawari jabatan dan kenaikan pangkat oleh Soeharto," tutur Edi.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.
Baca SelengkapnyaMeski tidak pernah mengungkapkannya ke publik, Soeharto menyimpan nama orang-orang yang dianggap pernah mengkhianatinya.
Baca SelengkapnyaJenderal yang paling dipercaya ini tiba-tiba berani mengkritik sepak terjang anak presiden. Jabatan taruhannya.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca SelengkapnyaTanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoeharto mengaku cepat akrab dengan keluarga BJ Habibie karena ibu Habibieyang berasal dari Yogyakarta masih fasih berbahasa Jawa.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai antitesis Soeharto, sosok Benny Moerdani ternyata memiliki kisah tak terungkap antara dirinya dan sang Presiden kedua RI. Simak ulasan berikut.
Baca SelengkapnyaHubungan Hoegeng dengan Soeharto memang renggang setelah mengusut kasus korupsi
Baca SelengkapnyaKIsah Presiden ke-2 RI pernah ingin jadi sopir taksi dan berhenti dari militer.
Baca SelengkapnyaPetisi dilakukan karena pidato Soeharto dianggap kontroversial.
Baca SelengkapnyaSoeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.
Baca Selengkapnya