Agar mereka tak terguncang lagi jiwanya
Merdeka.com - Bau pesing dan bau kotoran manusia tercium begitu menyambangi salah satu barak penampungan pasien gangguan jiwa di Panti Bina Laras I, Cengkareng, Jakarta Barat. Siang itu, dua lelaki berbaju merah nampak berdiri di balik terali besi yang membatasi mereka dengan pengunjung. Keduanya tertunduk lesu di dekat tembok.
"Mereka masih agresif makanya ditempatkan di sini," kata Abdul Hakim, salah satu petugas di panti Bina Laras I saat merdeka.com berkunjung ke sana akhir waktu lalu.
Bagi Abdul, kendala utama dalam pendampingan terhadap pasien gangguan jiwa adalah membangun komunikasi dengan mereka yang baru datang pertama kali. Pasien baru akan sulit dikendalikan dan dicari informasi mengenai asal usul mereka. Banyak pula diantara mereka yang mengamuk atau berkelahi dengan pasien lain di dalam barak.
-
Bagaimana penanganan untuk gangguan mental? Penanganan yang tepat dan cepat dapat mencegah kondisi semakin memburuk dan membantu individu untuk kembali menjalani kehidupan yang normal.
-
Kenapa kemampuan menerima bantuan penting dalam pemulihan? Namun, individu yang bertekad untuk bangkit dari kesulitan menyadari bahwa meminta bantuan adalah langkah krusial dalam proses penyembuhan.
-
Siapa yang direhabilitasi? Jadi proses asesmen, dan juga rekomendasi asesmen ini tidak datang dari penyidik Polres Metro Jakarta Barat. Tetapi berdasarkan dari rekomendasi asesmen terpadu BNNP DKI Jakarta,' kata Syahduddi saat jumpa pers, Selasa (25/6/2024).
-
Mengapa gangguan mental pada lansia penting diatasi? Gangguan mental pada lansia, jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi seperti penurunan kualitas hidup, masalah kesehatan fisik, dan bahkan risiko percobaan bunuh diri.
-
Siapa yang membutuhkan terapi okupasi? Terapi okupasi bertujuan untuk membantu pasien agar bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mandiri.
-
Cara mengatasi gangguan mental ? Kamu tidak dapat mengontrol semuanya. Terkadang kamu hanya perlu rileks dan yakin bahwa segala sesuatunya akan berhasil. Lepaskan sedikit dan biarkan hidup terjadi.
"Kita selalu awasi. Biasanya itu pas mereka datang pertama kali namun hanya sekedar gertakan saja. Kita biasanya juga putar musik atau nonton bareng agar mereka tidak stress," cerita dia.
Untuk urusan pengobatan secara medis, Panti Bina Laras I bekerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Duren Sawit dan Puskesmas Kedoya Utara. Rujukan ke RSJ Duren Sawit biasanya bersifat mendesak, sedangkan untuk puskesmas dibuka layanan chek up setiap hari Jumat. "Dengan catatan mereka tidak ada keluarganya. Itu artinya negara yang rawat mereka. Dan untuk pelayanan puskesmas biasanya mereka yang datang setiap hari Jumat," jelas dia.
Pemandangan berbeda di Panti Bina Laras III. Di sini, pasien gangguan jiwa sudah bisa diberdayakan. Mereka sudah pandai membuat keset dan sapu. "Hanya kendala saat ini adalah bagaimana memasarkan produk Warga Bina Sosial ini. Kan di luar juga dibuat kayak di sini," kata Kasubag TU Panti Laras III, Ida Farida.
Pemberdayaan terhadap pasien dengan gangguan jiwa memang dibutuhkan sebagai bagian dari proses terapi atau pengobatan. Seperti yang dilakukan di RS Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Grogol, Jakarta Barat. Meski belum 100 persen, pasien yang sudah dinyatakan pulih diberi tanggung jawab untuk bekerja. Ada di antara mereka yang diberdayakan untuk menjadi cleaning service di RS tersebut. Petugas RS tidak kesulitan mengajari mereka bekerja. Mereka yang sudah dinyatakan pulih, lebih mudah untuk dipekerjakan.
"Mereka kerjanya malah lebih bagus dibanding orang waras. Hanya dikasih perintah, langsung dijalankan, tidak banyak protes dan lain-lain," ujar psikiater dan ahli kejiwaan RS Jiwa Grogol, Surya Widya.
Penderita gangguan kejiwaan yang sudah dinyatakan pulih dan masih dalam rentan usia produktif, biasanya selalu dilibatkan dalam sejumlah pekerjaan. Dinas Sosial Pemprov DKI sudah bekerja sama dengan sejumlah instansi untuk memberdayakan pasien-pasien yang sudah pulih. Ada diantara mereka yang kini sudah dipekerjakan sebagai tenaga kebersihan di Monas. Dua kali dalam sepekan, mereka bertugas membersihkan dan merapikan rumput di Monas.
"Sudah ada yang melakukan penjajakan kerja sama dengan kita, salah satunya KAI untuk pemberdayaan OMDK yang pulih. Ini bagus juga untuk mereka. Kalau fisik tidak digerakkan, pikiran kosong. Jadi mantan psikotik ini kita libatkan bersih lingkungan," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan.
Tidak semua dipekerjakan. Ada juga pasien yang sudah pulih, dijemput keluarganya. Contohnya Ayati (43), pasien Panti Bina Laras II, Grogol, Jakarta Barat. Wajahnya berseri-seri saat dijemput oleh kakaknya, Asep serta istri dan mertuanya. Mereka ingin membawa Ayati pulang ke Bogor. Setelah menyerahkan berkas, obat-obatan yang harus diminum, ibu dua anak itu memberikan salam perpisahan kepada pengelola Panti Laras. Dia bahkan menyempatkan diri menemui teman-temannya.
"Selamat ya Ayati. Kamu jangan lupa saya ya," kata teman Ayati yang sehari-hari bersamanya membuat keset. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi ODGJ, konsumsi obat secara rutin merupakan hal penting untuk cegah kambuhnya kondisi.
Baca SelengkapnyaKemenkes membuat pelatihan-pelatihan agar semakin banyak puskesmas yang dapat menangani masalah-masalah mental.
Baca SelengkapnyaSkrining tersebut dilanjutkan dengan diagnosis mendalam oleh psikiater.
Baca SelengkapnyaMomen viral ODGJ jadi bintang tamu hajatan sampai nyanyi bareng biduan.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan kelompok penyandang disabilitas mental atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) memiliki hak suara dalam Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPuskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama memiliki peran strategis dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa.
Baca SelengkapnyaMereka perlu mendapat perhatian dan perlakuan yang baik agar dapat berperan aktif sebagai warga masyarakat.
Baca Selengkapnya