Dengan Grobogan tidak perlu impor
Merdeka.com - Kita belum tahu siapa yang akan jadi juara Wirausaha Muda Mandiri tahun ini. Minggu depan, dalam acara yang biasanya dihadiri 5.000 wirausaha muda, kita baru tahu siapa dia. Tiap tahun Bank Mandiri memang mengadakan lomba wirausaha untuk anak muda. Juaranya selalu hebat.
"Saya juara tahun lalu, Pak," ujar Adi Widjaja saat menyalami saya di sebuah desa di Purwodadi, Jateng. Saya memang ke desa Krangganrejo untuk bertemu warga di situ.
Desa ini dekat stasiun yang akan dirancang untukdisinggahi KA kelak. Saat ini stasiun yang dulunya tidak disinggahi KA itu sedang dibangun dan sudah kelihatan gagahnya.
-
Kenapa Kaltim ingin mencapai kedaulatan pangan? 'Berdaulat, artinya mampu mengelola secara mandiri. Saya senang, visi ini bagus untuk mentrigger. Walau harus jujur, apa langkah yang sudah kita lakukan? Seberapa besar anggaran yang kita spare untuk pangan. Ini yang belum kelihatan,' kata Akmal mengevaluasi pengelolaan sektor pangan daerah.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Mengapa Kemenkop UKM mendukung pengembangan industri sepeda motor listrik lokal? 'Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat UMKM melalui pengembangan ekosistem yang mendukung, memajukan industri sepeda motor listrik lokal dan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta kapasitas produksi nasional,' kata Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman, saat memberikan sambutan pada acara INABUYER EV Expo 2023 di Gedung SMESCO Jakarta, Selasa (28/11).
-
Bagaimana Kementan membantu produksi jagung di Gorontalo? Sebagai informasi, Kementan melalui Direktorat Perbenihan mengalokasikan bantuan benih senilai Rp65, 61 miliar ke Provinsi Gorontalo. Bantuan tersebut terdiri dari benih padi untuk lahan seluas 5.000 hektar senilai Rp2,92 miliar dan benih jagung dengan luas lahan 69.660 hektar sebesar Rp62,69 miliar.
-
Bagaimana Rumah Produksi Kelorida memproduksi daun kelor? Ida belajar mengolah daun kelor secara autodidak. 'Akhirnya di tahun 2016 kita mulai mengolah daun kelor menjadi produk dan launching tahun 2017. Namun, tetap terus belajar seperti mencari tau expired-nya berapa lama sehingga kita paham dan menguasai produk yang kita hadirkan. Mulai dari menanam, mengolah, hingga memproduksi yang saya pelajari secara autodidak,'
-
Apa program Kemenkop UKM untuk membantu UMKM masuk ke rantai pasok industri kendaraan listrik? Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Hanung Harimba Rachman mengatakan, ajang INABUYER merupakan peluang bagi UMKM sebagai start up, dealer, bengkel konversi, jasa swap baterai atau pengisian listrik dan rantai pasok komponen.
Adi Widjaja datang ke Krangganrejo dengan membawa dua bungkus plastik kedelai. Satu bungkus berisi kedelai impor dari Amerika Serikat. Satunya lagi berisi kedelai hasil tanamannya sendiri yang dibiayai dari hadiah Rp 1 miliar yang dia dapat dari Bank Mandiri .
Adi ingin agar saya melihat sendiri bahwa kedelai hasil tanamannya lebih bagus dari kedelai Amerika.
Waktu ikut lomba di Bank Mandiri dulu Adi memang mengajukan proposal bisnis kedelai yang menguntungkan. Proposal ini menarik perhatian, terutama di saat Indonesia kekurangan kedelai. Kita harus impor kedelai besar-besaran karena produksi kedelai kita sangat kecil.
Itu karena petani tidak mau tanam kedelai yang hasilnya kalah dari tanam padi atau palawija. Produktivitas tanaman kedelai kita hanya sekitar 1,5 ton/hektar. Kalau harga kedelai hanya Rp 7.000/kg, berarti satu hektar sawah hanya menghasilkan uang sekitar Rp 11 juta/hektar.
Adi Widjaja mengajukan proposal mengejutkan: bisa 3 ton/hektar. Bahkan bisa 3,4 ton/hektar. Kalau ini benar berarti satu hektar sawah bisa menghasilkan Rp 21 juta lebih.Cukup bersaing dengan tanaman padi. Apalagi kedelai Adi ini sudah bisa dipanen dalam 75 hari.
Adi yang lulusan S1 Biologi Universitas SatyaWacana Salatiga dan S2 di Victoria University Melbourne, Australia, itu mengaku bahwa dia hanya mengembangkan penemuan bapaknya. Sang ayah, drh Tjandramukti yang lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) meninggal dunia tiga tahun lalu dalam usia 75 tahun.
Kalau penemuan Adi ini dikembangkan, maka gugurlah tesis selama ini bahwa kedelai tidak cocok ditanam di negara tropis seperti Indonesia. Selama ini text book mengatakan bahwa kedelai hanya cocok ditanam di negara subtropik yang mataharinya bersinar lebih panjang.
Dari logika "sinar yang lebih panjang" itulah Tjandramukti berangkat melakukan penelitian. Sang ayah ingin membuktikan bagaimana sinar yang pendek bisa ditangkap maksimal sehingga hasilnya sama dengan sinar yang panjang.
Tjandramukti fokus membuat daun kedelai yang mampu menangkap sinar dalam waktu yang lebih pendek tapi daya serapnya lebih besar. Dalam kasus singkong, para penemu membuat daun singkongnya lebih banyak dan tidak cepat rontok.
Dalam hal kedelai ini, ayah Adi tidak ingin membuat daun kedelai yang lebar dan banyak. Ini karena daun yang lebar cenderung melengkung kalau terkena terik matahari yang sangat panas. Kalau daun itu melengkung daya serapnya terhadap sinar berkurang.
Tjandramukti justru ingin menciptakan daun kedelai yang tebal. Agar posisi daun tidak mudah melengkung saat ditimpa terik matahari. Lalu ruas-ruas batang kedelai dia buat pendek untuk efektivitas sistem transportasi. Untuk menciptakan dua hal itu (daun tebal dan ruas pendek) harus diciptakan pupuk khusus.
Walhasil pupuk khusus inilah yang ditemukan Tjandramukti. Jenis pupuk yang bisa mengubah tanah dan mengubah tanaman.
Adi yang meneruskan penelitian sepeninggal ayahanda merahasiakan formula pupuknya. Tapi dia mau menjelaskan bahwa semua itu berbasis kotoran sapi. "Hanya saja makanan sapinya kami atur secara khusus," kata Adi. "Tetap ada unsur serat, protein, dan karbohidrat, tapi kami campur dengan ramuankhusus," tambahnya.
Begitu mendapat hadiah Rp 1 miliar dari Bank Mandiri , Adi langsung bergerilya mencari petani yang mau sawahnya ditanami kedelai dengan benih dan pupuk khusus. Dia dapat sawah seluas 950 hektar. Minggu lalu kedelai hampir 1.000 hektar itu panen. Hasilnya 3,4 ton/hektar. Sama dengan produktifitas kedelai Amerika.
Hebatnya kedelai Adi ini bukan teknologi transgenik. Ini kedelai organik. Butirannya lebih seksi dan sedikit lebih besar dari kedelai Amerika.
Mengapa hanya tanam 950 hektar? "Itulah maksimum volume pupuk yang bisa kami buat. Kami hanya punya 50 ekor sapi," ujarAdi. "Kami perlu beli sapi tambahan untuk bisa bikin pupuk khusus yang lebih banyak."
Sambil meninggalkan Purwodadi kemarin, saya merasa bersyukur Bank Mandiri bisa“menemukan”Adi Widjaja.Tantangan berikutnya tinggal mengembangkannya. Kita sudah mendapat kendaraan untuk swasembada kedelai. Kita tinggal menyediakan jalannya. Kita bisa!
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, Prabowo meyakini Indonesia akan bisa swasembada pangan dan kemudian menjadi eksportir ke dunia.
Baca SelengkapnyaGibran menduga Mahfud agak ngambek atau kesal dengan pertanyaan Gibran sebelumnya yang Mahfud tidak bisa jawab.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBelum ada pelaku industri agro mengeluh terkait pelemahan nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan Indonesia semakin dekat untuk menjadi bangsa berdikari
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto secara konsisten menyuarakan agar Indonesia bisa swasembada pangan, meski dalam realisasinya hal itu sulit.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, Indonesia sendiri dalam hal ini adalah swasta pada dasarnya telah memiliki industri ponsel sendiri.
Baca SelengkapnyaMirip Jokowi, Prabowo Juga Kampanye Ingin Bangun Mobil Nasional
Baca Selengkapnya