Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dikejar Waktu Membangun Sirkuit Formula E

Dikejar Waktu Membangun Sirkuit Formula E Pembangunan Sirkuit Formula E di Ancol. ©2022 Merdeka.com/Ronald

Merdeka.com - Tidak ada waktu jeda. 24 Jam dalam sehari, pembangunan sirkuit Formula E dikebut. Kawasan di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara itu akan diubah menjadi lokasi balapan mobil formula bertenaga listrik.

Siang itu, Rabu 23 Februari 2022, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama (Jakon), pemenang tender pembangunan sirkuit Formula E mengerahkan ratusan pekerja untuk memadatkan tanah dan mengecor area sirkuit. Belum terlihat bentuk kuda lumping di sirkuit yang bernama resmi Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) itu.

Beberapa titik proyek masih berupa tumpukan tanah dan berbagai material. Di satu sisi, sebuah lintasan panjang yang terbuat dari batu kerikil mulai tampak. Berdiri di tengah lokasi calon sirkuit itu, sejauh mata memandang, yang terpantau adalah gerak tak putus para pekerja. Barisan truk dan alat berat tak henti lalu lalang. Semua sibuk dengan tugas masing-masing.

Orang lain juga bertanya?

Berpacu dengan waktu, begitulah kesan yang muncul. PT Jaya Konstruksi hanya memiliki waktu 54 hari kerja dimulai 3 Februari lalu dan harus selesai 28 Maret. Panitia penyelenggara sudah menetapkan hari balapan pada 4 Juni 2022.

"Ya, Insyaallah kelar dalam 3 bulan," ujar salah satu pekerja yang ditemui merdeka.com, di lokasi proyek, Rabu (23/2).

Pria yang enggan disebut namanya itu mengaku sebelumnya juga terlibat dalam proyek-proyek besar PT Jakarta Konstruksi. Karenanya, meskipun kontur dan karakteristik tanah membutuhkan upaya pekerjaan lebih, dia yakin sirkuit bisa dikerjakan dengan tuntas. Nama baik perusahaan jadi taruhan.

"Dulu kita pernah kejar target (pembangunan) enam ruas tol, dalam waktu tiga bulan selesai. Malu kalau kita enggak kelar (capai target)," ujarnya.

Manajer Senior PT Jakon, Ari Wibowo yang dihubungi terpisah menjelaskan, fokus pekerjaan saat ini adalah perkerasan lintasan dari mulai menguruk dan memadatkan tanah. Kemudian pengaspalan, pembuatan saluran drainase, hingga pembangunan paddock (garasi tim balap).

Ari mengungkapkan, masih dibutuhkan 15.000 ton hotmix (beton aspal) untuk memperkeras sirkuit yang terbagi dalam 5 zona itu. Dia menyebut, progres pembangunan sirkuit kini sudah mencapai 38 persen. "Kami sangat optimis dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu," ujarnya.

pembangunan sirkuit formula e di ancol©2022 Merdeka.com/Ronald

Ari mengakui, salah satu yang menjadi hambatan adalah kondisi tanah di zona 5 yang merupakan kawasan bekas rawa. Tanah lunak sepanjang hampir 1 kilometer yang meliputi 40 persen dari luas lokasi sirkuit itu membutuhkan penanganan khusus. PT Jakon kata dia, memanfaatkan bambu di bagian bawah untuk pengerasan lahan.

"Zona 5 ini paling sulit dan paling menguras energi dan konsentrasi," ucap dia.

Tidak ada waktu libur untuk pekerja. Ari menyebut, 565 orang bekerja bergantian dalam tiga sif sepanjang waktu. Dibantu 120 unit alat berat dan dump truk. Pihaknya juga melibatkan tenaga ahli terkait dengan desain tanah, sistem drainase, perkerasan jalan dan hotmix. Termasuk meminta masukan dari konsultan yang pernah terlibat dalam pembangunan sirkuit di lokasi lain baik nasional maupun internasional.

Ari menegaskan, pengerjaan sirkuit Formula E mengacu pada petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Formula E Operations (FEO). Mulai dari pemilihan material hingga desain lintasan berupa elevasi, kemiringan, dan tikungan. Desain sirkuit yang mirip kuda lumping memiliki layout searah jarum jam dengan 18 tikungan. Panjangnya mencapai 2,4 kilometer, lebar 12 meter ditambah area di kiri dan kanan lintasan selebar 4 meter. Salah satu lintasan lurus mencapai 600 meter.

Berbeda dengan Sirkuit Formula 1

Ketua Pelaksana atau Organizing Committee Formula E Ahmad Sahroni optimistis pengerjaan sirkuit akan selesai tepat waktu. Dari pantauan yang dia lakukan, proses pembangunan berjalan sesuai target.

"Saya juga minta kepada kontraktor menambah orang untuk pembangunan sirkuit," kata Sahroni di Ancol, Rabu (23/2) lalu.

Menjawab kekhawatiran sejumlah kalangan termasuk kritik keras dari anggota DPRD DKI, politisi Partai Nasdem itu menjelaskan, spesifikasi sirkuit Formula E tidak sama dengan sirkuit Formula 1 (F1).

"Jangan samakan sirkuit Formula E dengan sirkuit Formula 1, pasti beda, dan karena pasti beda, jadi jangan miss informasi," ujarnya.

"Semoga Formula E ini bisa menjadi ajang hiburan internasional yang terbaik untuk meningkatkan ekonomi Indonesia, khususnya di Jakarta," imbuh wakil ketua Komisi III DPR itu.

Penjelasan teknis perbedaan sirkuit disampaikan anggota Organizing Committee Formula E yang juga mantan pembalap Ananda Mikola. Khusus untuk Formula E, panjang lintasan tidak boleh melebihi tiga kilometer, sedangkan sirkuit F1 panjangnya mencapai lima sampai enam kilometer.

"Jadi memang sirkuit Formula E itu didesain dengan panjang hanya 2,4 hingga 2,5 kilometer dan memang sirkuit Ancol ini termasuk yang terbaik dari segi panjang lintasan," jelas Ananda.

Ananda yang pernah menjadi pembalap di ajang Formula 3000 itu memuji desain sirkuit. Dia menyebut di beberapa tikungan memiliki keunikan dibanding sirkuit e-Prix lain yakni lokasi naik-turun.

"Di beberapa titik ada kemiringan derajatnya dan itu bisa membuat pembalap lebih tertantang dan itu juga baik untuk show. Dan saya rasa ini akan menjadi salah satu sirkuit Formula E yang terbaik karena memang kita bangun sirkuit ini dari nol," ucap dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto mengungkapkan, persentase pengerjaan proyek sirkuit Formula E hingga 23 Februari sudah mencapai 28,5 persen. Capaian ini jauh melampaui target yang dipatok 19 persen.

"Untuk itu kami optimis akhir Maret atau awal April kita dapat menyelesaikan seluruh trek ini, Insyaallah dengan tepat kualitas dan lain-lain," kata Widi di Ancol.

Widi menyebut, pengerjaan paling berat berada pada zona 5 yang berada pada sisi paling timur lintasan. Meski begitu, zona 5 kini tinggal dilakukan pengerasan pada struktur tanah saja.

"Setelah pengerasan baru kita akan bikin pengaspalan dan lain-lain, itu yang terberat. Setelah itu kita jalan saja," tandasnya.

Soal desain sirkuit yang mirip kuda lumping, Widi menuturkan hal itu tidak disengaja. Desain sirkuit muncul setelah lahan di Ancol diputuskan menjadi lokasi balapan dari lima lokasi yang diusulkan kepada pihak Formula E Operation (FEO).

"Setelah diputuskan (di) Ancol, maka waktu itu kita langsung melakukan desain sirkuit ini seperti apa, inilah sirkuit yang seperti kuda lumping sekarang ini," katanya.

"Karena bentuknya mirip kuda lumping itu accidental, bukan kita bentuk seperti kuda lumping, bukan. Tapi adalah accidental," sambungnya.

Bagi Widi, lintasan sirkuit Formula E yang menyerupai kuda lumping justru menjadi nilai tersendiri dengan menghadirkan tradisi seni budaya Indonesia.

"Jadi seperti tradisi Indonesia asli," pungkas dia.

Mempertanyakan Kualitas Sirkuit

Optimisme pihak penyelenggara dan kontraktor JIEC bahwa sirkuit akan selesai sesuai deadline mendapat sorotan dari anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak. Baginya, bukan selesai tepat waktu, tapi kualitas pengerjaan sirkuit yang akan menjadi masalah di kemudian hari.

Pertengahan Februari lalu, Gilbert bersama sejumlah anggota DPRD DKI melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan sirkuit. Dengan sistem pengerjaan yang dikebut 24 jam setiap hari, dia menilai akan berdampak membengkaknya biaya dan kualitas akhir pengerjaan.

"Lalu yang mengerjakan itu bagaimana mau mengerjakan dengan bagus, akan terburu-buru. Harusnya (bagian) ini keras dulu, baru (bagian) ini. Ini kan tidak. Hajar saja terus," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com.

Gilbert mengungkit pernyataan pihak PT Jakpro saat balapan Formula E akan digelar di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin. PT Jakpro saat itu membutuhkan 6 bulan untuk menyiapkan sirkuit yang menggunakan jalan raya.

"Jadi waktu venue-nya direncanakan di Monas Juni 2020, awal Desember 2019 mereka sudah kerja. Mereka bikin pengaspalan segala macam. Ternyata kemudian gagal," ujarnya.

"Yang mau saya katakan, untuk tanah padat saja mereka membutuhkan 6 bulan lebih. Ini tanah lempung begitu. Jalan Tol Cipularang sampai sekarang tidak tuntas-tuntas di daerah yang berawa," kata Gilbert.

Terkait kekhawatiran kualitas pengerjaan yang dipertanyakan, Vice Managing Director untuk Formula E dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Gunung Kartiko mengingatkan spesifikasi lintasan untuk Formula E dengan sirkuit Mandalika di Lombok, NTB yang dipakai untuk balapan MotoGP berbeda.

Dia menyebut, pengerjaan lintasan untuk Formula E hampir sama dengan jalan protokol pada umumnya. Bedanya, sirkuit diharuskan memenuhi standar dan syarat keamanan khusus untuk balapan.

"Kalau ada yang bicara bahwa enggak bakal selesai nih 3 bulan karena bangun Mandalika saja berbulan-bulan, ya memang speknya beda. April sebenarnya sudah bisa tuntas," kata Gunung di Gedung DPRD DKI, Rabu (16/2) lalu.

Dia juga meminta masyarakat tidak selalu mengaitkan kesiapan pembangunan lintasan Formula E dengan sirkuit Mandalika, Lombok.

"Kalo trek motor itu enggak boleh ada bumpy kemudian sementara kalau mobil itu sepanjang trek itu ada barrier tinggi. Formula E itu memang tipikalnya balapan di jalan raya jadi treknya itu city track, jadi aspalnya pun aspal jalan raya sebenarnya," jelas dia.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jakpro Usul Formula E 2024 Diundur Tahun 2025
Jakpro Usul Formula E 2024 Diundur Tahun 2025

Jakpro memastikan Formula E tetap digelar untuk ketiga kalinya di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Formula E Kembali Digelar di Jakarta Pada 2025, Berikut Jadwalnya
Formula E Kembali Digelar di Jakarta Pada 2025, Berikut Jadwalnya

Formula E diselenggarakan pada 2022 silam di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan

Baca Selengkapnya
Formula E di Jakarta Diundur 2025, Ini Alasannya
Formula E di Jakarta Diundur 2025, Ini Alasannya

Balapan mobil listrik tersebut seharusnya diselenggarakan di Jakarta International E-Prix Circuit tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Jadi Magnet Pariwisata Dunia, Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan untuk 200 Hari Event Otomotif
Jadi Magnet Pariwisata Dunia, Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan untuk 200 Hari Event Otomotif

Jadi Magnet Pariwisata Dunia, Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan untuk 200 Hari Event Otomotif

Baca Selengkapnya
Promosikan Sirkuit Mandalika, Ajang Fastlane Mandalika Track Day 2024 Kembali Digelar
Promosikan Sirkuit Mandalika, Ajang Fastlane Mandalika Track Day 2024 Kembali Digelar

Ajang Fastlane Mandalika Track Day 2024 tersebut digelar untuk menyalurkan hobi otomotif, terutama mobil-mobil berkecepatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Jamin Kebutuhan Energi Jelang MotoGP Grand Prix of Indonesia di Mandalika
Pertamina Patra Niaga Jamin Kebutuhan Energi Jelang MotoGP Grand Prix of Indonesia di Mandalika

Suplai energi ini ditujukan bagi mobilitas logistik, mobilitas masyarakat yang datang ke Lombok.

Baca Selengkapnya
Indonesia GP2023 Mulai Digelar, Sirkuit Mandalika dapat Pujian dari Pembalap dan FIM
Indonesia GP2023 Mulai Digelar, Sirkuit Mandalika dapat Pujian dari Pembalap dan FIM

Indonesian GP 2023 telah resmi dimulai di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (13/10).

Baca Selengkapnya
Untung Rugi Bila Gelaran Formula E 2024 Benar-Benar Batal Digelar di Jakarta
Untung Rugi Bila Gelaran Formula E 2024 Benar-Benar Batal Digelar di Jakarta

Jakpro masih berupaya dan berdiskusi dengan Formula E Operation (FEO) agar bisa menggeser jadwal penyelenggaraan di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ahmad Sahroni Dukung Formula E 2024 Batal: Agar Olahraga Tak Jadi Sarana Politik
Ahmad Sahroni Dukung Formula E 2024 Batal: Agar Olahraga Tak Jadi Sarana Politik

Formula E Jakarta tidak masuk kalender balap musim 2024 yang dirilis Formula E ABB FIA. Karena jadwal yang bersamaan dengan masa Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: LRT Jakarta Velodrome-Manggarai Mulai Pengeboran Fondasi
FOTO: LRT Jakarta Velodrome-Manggarai Mulai Pengeboran Fondasi

Proyek LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai ditargetkan selesai pada 2026.

Baca Selengkapnya
Jakpro Sebut Formula E 2024 Tetap Diadakan di Jakarta
Jakpro Sebut Formula E 2024 Tetap Diadakan di Jakarta

MTZ berujar, Jakpro masih berkomunikasi dengan FEO terkait tanggal yang pas agar Jakarta bisa menyelenggarakan Formula E 2024.

Baca Selengkapnya