Gerak penjilat dalam fans club Demokrat
Merdeka.com - Kecuali para penjilat yang berharap menangguk keuntungan, tidak ada yang enak hati, menerima SBY menjadi ketua umum Partai Demokrat dalam kongres di Bali, Sabtu (29/3) lalu. Perhatikan suasana kongres yang dilaporkan secara langsung televisi: tidak ada tepuk tangan membahana, tidak ada yel-yel penuh semangat. Semua menunjukkan wajah tertekan, seakan malu dengan apa yang sedang terjadi.
Kecuali para penjilat yang takut kehilangan posisi, tidak ada yang berkata meyakinkan bahwa SBY adalah pilihan terbaik bagi masa depan Partai Demokrat. Mereka bersuara lirih dan tersendat, bahwa SBY adalah pilihan terakhir. Sambil mengatakan, partai ini akan bubar jika tidak diambilbalih langsung oleh SBY, tanpa mengetahui siapa-siapa yang kuasa membubarkan partai.
Kecuali para penjilat yang merasa nyaman berada di dalam lindungan SBY, tidak ada yang berterus terang bahwa SBY adalah pilihan nurani. Mereka berkalkulasi tentang pemilu dan nasibnya sendiri: kebijakan KPU, langkah-langkah partai kompetitor, dan perilaku pemilih. Seakan mereka semua menjadi ahli strategi pemilu, sekadar membenarkan SBY yang paling bisa menghadapi.
-
Siapa yang menunjukkan dukungan kepada SBY di Pestapora? Selain mendapatkan dukungan dari anak dan menantunya, SBY juga memperoleh sokongan dari para cucu serta anggota keluarga lainnya.
-
Apa itu koalisi secara sederhana? Koalisi merupakan kata yang cukup sering muncul di berbagai media belakangan ini.Sebenanrnya, apa itu koalisi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian koalisi adalah kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh kelebihan suara dalam parlemen.
-
Bagaimana koalisi terbentuk? Koalisi juga dapat diartikan sebagai bentuk persetujuan secara formal yang memiliki kontrak bersama di antara dua partai politik atau lebih, guna menjamin kekuasaan pemerintah atas dasar adanya suara dari mayoritas.
-
Siapa yang mendampingi SBY di atas panggung? SBY didampingi oleh Vincent dan Desta sebagai pembawa acara.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Kenapa koalisi dibentuk di Indonesia? Dalam konteks kehidupan demokrasi di Indonesia, koalisi dibentuk dengan tujuan agar dapat mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden di pemilihan presiden.
Partai Demokrat memang partainya SBY dan keluarga. Mereka yang membidani, melahirkan, merawat, dan membesarkan. Dalam waktu singkat, partai ini telah sampai pada tujuan pembentukannya: mengantarkan SBY sebagai presiden.
SBY kecewa dengan proses politik selama SU-MPR 1999, yang membuatnya terpental jadi wakil presiden. Dia sadar, hanya dengan memiliki partai kuat, kursi presiden bisa diraih. Tetapi dia tidak mau gegabah. Dia tidak mau mengulangi langkah seniornya di Angkatan Darat, yang buru-buru membentuk partai hanya karena kalah bersaing di internal Golkar.
Dia juga sadar, ideologi sudah tidak penting lagi sebagai nyawa partai. Dia sadar pandangan rakyat sudah berubah. Mereka membutuhkan figur daripada program.
Sebagai jenderal yang banyak baca buku dan pejabat militer yang banyak bergaul dengan kaum intelektual, SBY menyerap banyak ilmu untuk menjadi pemimpin Indonesia di masa demokrasi, yang menggunakan pemilu sebagai sarana pokok untuk memilih pemimpin. Partai harus kuat, karena itu tuntutan politik dan konstitusi; ketokohan harus dikedepankan, karena itu tuntutan pemilih.
Bagi SBY, setelah SU-MPR 1999, membentuk partai bukanlah hal sulit dilakukan. Dia memiliki kolega dan jaringan yang mendorongnya untuk membentuk partai sendiri. Ketokohan juga tidak susah dimainkan, karena dia adalah menteri yang tampak paling pintar saat bicara di media. Tinggal tunggu momentum: kapan partai dideklarasikan, kapan ketokohan dijajakan.
Semua itu terjadi saat Presiden Megawati memecatnya sebagai menteri. Dia memanfaatkan betul nasihat para 'konsultan politik' di sekitarnya untuk memainkan derita karena dizalimi penguasa (Megawati dan Taufik Kiemas). Tentu di media SBY menang menghadapi Mega yang diam dan Taufik yang gagap bicara.
Melambunglah nama SBY, para fans kemudian berkumpul. Lalu, ketika Partai Demokrat dideklarasikan, segera saja jaringan fans SBY berubah menjadi jaringan partai politik. Pada Pemilu 2004, Demokrat meraih 7,5% suara, yang sama dengan 55 kursi DPR. Ternyata dukungan rakyat kepada SBY jauh lebih besar. Ini terlihat dari hasil pemilu presiden: SBY-Kalla mengalahkan Mega-Hasyim. Hal ini terulang lagi pada Pemilu 2009: Demokrat jadi juara pemilihan, SBY-Boediono mengalahkan Mega-Prabowo dalam satu putaran.
Lantas apa yang dicari SBY setelah menjadi presiden selama 10 tahun dengan beragam prestasi yang dicatat luar negeri? Apa yang akan diperjuangkan oleh SBY melalui Demokrat, sehingga dia mau memimpin langsung partai, yang dengan sendirinya mengesampingkan urusan negara? Apa yang dipertaruhkan SBY, sehingga dia membiarkan citra dirinya jatuh gara-gara memimpin Demokrat sepanjang 1,5 tahun masa kepresidenannya?
Dari mata awam, pilihan SBY sungguh tidak masuk akal. Apalagi hampir pasti, meski dia pimpin sendiri, Demokrat takkan menang pemilu lagi. Partai ini sudah demikian terpuruk akibat pengurusnya terlibat berbagai skandal korupsi. Apakah SBY yakin Demokrat tetap bisa jadi kendaraan politik efektif di masa depan?
Lantas kendaraan politik siapa? Sudah banyak yang menjawab: keluarga! Kalau SBY tidak punya kepentingan menjaga masa depan politik keluarga, pasti dia akan merelakan Demokrat dipimpin oleh orang lain. Di sinilah kepentingan SBY bersekutu dengan kepentingan para penjilat. Memang dalam kultur fans club, mental penjilat lebih dominan daripada daya kritis, apalagi daya juang. (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rapimnas Demokrat ditutup dengan nyanyian SBY, yang membuat seluruh tamu bergoyang
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaSBY bahkan membanggakan sosok Prabowo sebagai sahabat lama yang turut berjuant sejak zaman Taruna TNI
Baca SelengkapnyaSuasana HUT makin meriah saat para petingginya menyumbangkan satu dua buah lagu, termasuk Ketum AHY
Baca SelengkapnyaSBY menegur kadernya, karena mengobrol ketika konsolidasi Partai Demokrat di Sragen
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat menggelar acara buka puasa bersama dengan Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024, Rabu (27/3)
Baca SelengkapnyaPolemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSBY juga mengungkit adanya pihak yang pernah mencoba mengambil paksa Demokrat
Baca SelengkapnyaSBY juga menegaskan janji menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaSBY bertemu Presiden Jokowi membahas terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat menggelar Rapimnas pada 21 September 2023, dan akan dihadiri partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca Selengkapnya