Jalur Lobi Airlangga Menang Aklamasi
Merdeka.com - Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo bertemu di sebuah rumah kawasan Jakarta Selatan. Pertemuan dilakukan sebelum perhelatan Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar digelar. Masing-masing membawa dua orang loyalis. Seorang perwakilan Istana Negara juga ikut dalam pertemuan itu.
Airlangga dalam pertemuan itu didampingi Azis Syamsuddin dan Agus Gumiwang Kartasasmita. Sedangkan Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, hadir bersama Ketua Tim Sukses Ahmadi Noor Supit dan Nusron Wahid. Dalam pertemuan Bamsoet diminta kubu Airlangga untuk mengundurkan diri.
Permintaan itu disepakati Bamsoet. Mereka kemudian membulatkan kesepakatan. Dengan kesepakatan memasukkan sederet pendukung Bamsoet masuk dalam alat kelengkapan dewan (AKD) di DPR. Sumber merdeka.com dari loyalis Bamsoet menyebut Airlangga juga berjanji mengakomodir sederet pendukung Bamsoet dalam struktur DPP Partai Golkar setelah Munas X Partai Golkar selesai.
-
Apa yang diputuskan terkait kehadiran anggota DPR? “Karena memang setelah pemerintah mengumumkan masa pandemi berakhir, jadi di sekitar kantor DPR ini sekarang semua ya kehadiran itu adalah kehadiran fisik,“ ujar dia.
-
Bagaimana Golkar dapat mengonsolidasikan suara? “Rata-rata kami mempunyai 5 juta kader, jadi kalau dikalikan 10 saja, bisa menghitung, paling tidak ada 50 juta suara yang bisa kami konsolidasikan dari Hasta Karya ini,“ Diketahui, Partai Golkar memiliki sepuluh ormas.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Dimana Partai Golkar berkontribusi di pemerintahan? Per hari ini Partai Golkar melalui Ketua Umumnya Airlangga Hartarto terus berkontribusi penting di pemerintahan sebagai Menko Perekonomian untuk terus menguatkan ekonomi dan iklim investasi di Indonesia.
-
Bagaimana koalisi terbentuk? Koalisi juga dapat diartikan sebagai bentuk persetujuan secara formal yang memiliki kontrak bersama di antara dua partai politik atau lebih, guna menjamin kekuasaan pemerintah atas dasar adanya suara dari mayoritas.
-
Apa permintaan Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
"Dia (Bamsoet) diminta mundur lalu kita konsolidasi dan rekonsiliasi lagi semua potensi Partai Golkar untuk menjadi satu," kata dia bercerita kepada kami, Rabu, 5 Desember 2019.
Langkah mundur Bamsoet benar kejadian di hari pertama Munas digelar. Diawali pertemuan dengan Airlangga di kantor Menteri Koordinator Maritim dan Investasi sekaligus senior Golkar, Luhut Panjaitan. Hadir pula Aburizal Bakrie alias Ical sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar dalam
Pertemuan pada Selasa, 3 Desember 2019 itu selesai sekitar jam 7 malam. Ketua MPR itu keluar bersamaan. Kemudian di hadapan Airlangga, Luhut dan Ical, dia menegaskan mundur dari bursa pencalonan. Apalagi hasil pengamatannya sejauh ini perkembangan Munas Golkar semakin panas.
Alasan selanjutnya, terkait situasi nasional yang memerlukan situasi politik lebih kondusif dan menjaga harapan mempertahankan pertumbuhan ekonomi atas ancaman ekonomi global. Untuk itu Bamsoet dan Airlangga memerlukan rekonsiliasi sehingga kedua tim ke depan tidak lagi membuat kubuan.
"Maka dengan semangat rekonsiliasi yang telah kita sepakati bersama maka demi menjaga soliditas dan menjaga keutuhan Partai Golkar maka saya pada sore hari ini menyatakan tidak meneruskan pencalonan saya sebagai kandidat Ketua umum Partai Golkar," ujar Bamsoet usai pertemuan tersebut.
Ical mengaku dalam pertemuan itu mereka berempat banyak berbincang beragam masalah ekonomi negara. Keadaan ekonomi yang ini justru menjadi terbebani jika keadaan politik tidak tenang.
Beragam penjelasan itu membuat Bamsoet luluh. Semua merasa Partai Golkar sebagai salah satu partai yang memengaruhi politik nasional harus menjalankan Munas dengan damai. "Melihat dan berpikir tentang hal itu, Pak Bambang Soesatyo langsung menyatakan 'kalau begitu saya tidak ikut lagi dalam pencalonan ketua umum partai Golkar'," ungkap Ical.
Sedangkan Anggota Dewan Pembina Golkar, MS Hidayat, mengaku ada permintaan Bamsoet mundur dalam pertemuan dengan Airlangga, Luhut dan Ical itu. Sebagai pendukung Bamsoet sebagai calon ketua umum Partai Golkar, mengaku menyerahkan semua keputusan itu kepada sosok Ketua MPR tersebut. "Dia (Bamsoet) diminta menyatakan mundur dari pencalonan," ungkap MS Hidayat.
Peran Istana
Dalam pertemuan Airlangga dan Bamsoet di kawasan Jakarta Selatan sebelum Munas Golkar, memang diikuti seorang dari Istana. Sumber kami dari loyalis Bamsoet menyebut, peran orang Istana Negara itu hanya memberi wejangan. Terutama untuk Partai Golkar tetap bersatu demi stabilitas nasional.
Sosok itu disepakati tidak akan dibuka. Menurut dia semua akan terungkap jika nantinya Airlangga tidak menepati segala janjinya kepada Bamsoet setelah terpilih sebagai ketua umum.
Disebut ikut dalam pertemuan, Ahmadi Noor Supit tidak menampik itu. Terkait isi pertemuan itu, dirinya enggan berkomentar lebih jauh. Dengan nada mengancam, dia mengatakan akan membuka bagaimana suasana dan hasil pertemuan jika ke depan kubu Airlangga tidak memenuhi kesepakatan.
Luhut, Airlangga, Bamsoet dan Aburizal Bakrie 2019 Merdeka.com/Anisyah Al Faqir
"Karena itu bagian dari kesepakatan. Nanti kalau kesepakatannya enggak dipenuhi, baru saya buka semua," ujar Supit kepada merdeka.com di sela acara Munas Partai Golkar.
Adapun desas-desus sosok dari Istana Negara mengarah kepada Luhut Panjaitan. Kabar itu segera dibantah Bamsoet. Dia mengatakan Luhut tidak mungkin menjadi jembatan Presiden Joko Widodo untuk terlibat dalam polemik Partai Golkar.
Dia kembali menegaskan keputusannya mundur setelah mendengar nasihat para senior Golkar. Selain itu rekonsiliasi antara dirinya dan Airlangga segera menghasilkan keputusan sehingga partai berjalan baik. "Kita melakukan rekonsiliasi supaya adem," ungkapnya.
Demi Aklamasi
Tidak hanya Bamsoet yang mengundurkan diri. Bakal calon ketua umum lainnya, seperti Agun Gunandjar dan Ali Yahya juga ikut mundur. Pengunduran diri itu dilakukan di hari yang sama dengan Bamsoet.
Agun beralasan pilihan mengundurkan diri setelah bertemu loyalis Airlangga, yakni Melchias Markus Mekeng. Ketika itu bakal calon ketua umum lainnya, Indra Bambang Utoyo serta tim sukses Bamsoet juga ikut.
Keputusan mundur akhirnya diambil. Kala itu, Agun mengaku keputusan itu bisa diterima asalkan Airlangga berjanji menjalani partai dengan rekonsiliatif dan kolektif kolegial.
"Tapi prinsipnya Pak Mekeng menjamin bahwa Pak Airlangga akan menjalankan rekosiliatif ke depan. Yang pertama dia penuhi dalam menyusun komposisi kepengurusan. Dan yang kedua dia akan menjalankan partai moderen yang demokratis," tutur Agun.
Terkait mundurnya Ali Yahya, menurut Ketua Pelaksana Munas Adies Kadir, karena masalah kesiapan dukungan 30 persen untuk jadi calon ketua umum. Sedangkan Ridwan Hisjam memilih untuk maju melawan Airlangga sampai akhir, namun saat pembacaan pandangan umum terlihat seluruh DPD I dan II mendukung Airlangga kembali menjadi Ketua Umum Golkar periode 2019-2024.
"Ya saya sebagai kader Golkar Munas itu adalah keputusan tertinggi partai. Apapun keputusan saya sebagai kader Golkar yang loyal kepada partai harus menerima. Saya harus menerima tapi masyarakat tau bahwa ini adalah calon yang tidak pernah bertanding gitu loh," ucap Ridwan Hisjam.
Ridwan Hisjam mengaku didatangi pengurus DPP Partai Golkar dan diminta untuk mengundurkan diri. Namun, Ridwan sempat tidak ingin mundur dan memilih berjuang sampai akhir meskipun seluruh DPD sudah mendukung Airlangga. Alasannya ketika itu bahwa tidak ada kesalahan selama menjadi kader.
Loyalis Airlangga Adies Kadir membenarkan bahwa ada lobi-lobi dari kubu Airlangga untuk membuat pemilihan Ketua Umum Partai Golkar secara aklamasi. Manuver itu dilakukan menjelang pembukaan Munas.
"Lobi-lobi itu berarti pertemuan antara masing-masing calon kandidat ya. Kemudian bisa juga diwakili tim-tim sukses yang bersangkutan. Apakah ini kan bertarung terbuka di Munas atau saling bernegosiasi, tentunya kalau bernegosiasi kan ada hal-hal yang bisa saling disharing kan gitu loh," ungkap Adies.
Beragam upaya berbuah manis. Airlangga akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Partai Golkar setelah mendapat dukungan 100 persen pemegang hak suara. Sebanyak 558 pemegang hak suara menyatakan dukungan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Kamis kemarin.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awiek menagaskan, keputusan yang diambil baleg diperuntukkan seluruh rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaBamsoet menyebut,penambahan komisi diperlukan untuk memperlancar kerja eksekutif dan menyesuaikan penambahan jumlah kementerian di pemerintah Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani memimpin Rapat Paripurna DPR RI pengesahan jumlah Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPR periode 2024-2029
Baca SelengkapnyaAnggota DPR menyuarakan setuju terkait RUU Kementerian Negara, RUU TNI dan RUU Polri.
Baca SelengkapnyaGolkar menjadi salah satu partai yang banyak menempatkan kadernya duduk di Kabinet Merah Putih.
Baca SelengkapnyaAgus Gumiwang hingga Bamsoet masuk dalam radar Plt Ketua Umum Golkar.
Baca SelengkapnyaBamsoet menyapa para ketua umum partai politik dalam sidang tahunan MPR/DPR/DPD RI. Bamsoet sempat mencari-cari Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia.
Baca SelengkapnyaDraf akan diserahkan terlebih dahulu kepada pimpinan DPR untuk masuk dalam rapat paripurna.
Baca Selengkapnya