Jangan melihat serangan teroris dari daya ledakan bom
Merdeka.com - Sejak serangan bom Thamrin beberapa waktu lalu, Indonesia menjadi sorotan dunia. Banyak dari berbagai negara memuji kecepatan keamanan Indonesia menangani serangan disebut-sebut dikendalikan dari Suriah itu. Bahkan, banyak juga memuji sikap warga Indonesia karena dianggap berani ketika ledakan bom terjadi.
Namun menurut mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai, serangan bom beberapa waktu lalu di Thamrin jangan dianggap sepele. Sebab, aksi terorisme itu bukan dilihat dari daya ledakan dan sikap warga yang seolah tidak takut. Ada dampak lain, misalnya kunjungan warga negara Asing untuk datang ke Indonesia dan situasi ekonomi negara.
"Melihat serangan teroris jangan dilihat dari daya ledakan yang dihasilkan. Coba anda lihat, itu teroris di California kemarin, itu kan hanya dua orang," ujarnya saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu kemarin.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
Berikut petikan wawancara Ansyaad Mbai kepada Arbi Sumandoyo mengenai jaringan terorisme di Indonesia
Banyak yang mengatakan daya ledak Bom Thamrin kecil?
Melihat serangan teroris jangan dilihat dari daya ledakan yang dihasilkan. Coba anda lihat, itu teroris di California kemarin, itu kan hanya dua orang. Begitu luar biasanya respon pemerintah, Obama langsung membuat pernyataan, mengutuk langsung. Alhamdulillah di kita belum terjadi kan, biar sebesar itu. Kalau di sana, presidennya langsung tampil. Saya bukan mengkritik, tetapi itu adalah realitas kita. Kita baru sampai tahap begitu, ini kan Santoso atau apa. Ia memang, kalau terorisnya ditangkap itu kan, ini kan hanya sarungan di santri. Yang jadi masalah itu kan, habis mengebom kemudian tidak tertangkap. Ini jadi masalah.
Wah ini kok lama ditangkapnya. Osama bin Ladin berapa tahun?, itu juga muncul isu. Semua kan terbantahkan oleh fakta, jika Santoso tertangkap baru lah mereka percaya. Oh iya ya, Santoso memang benar-benar ada.
Setelah Dr Azhari tewas, siapa generasi selanjutnya perakit bom?
Ada beberapa orang penerus tetapi sudah generasi ke berapanya begitu ya. Sebagian sudah ditangkap dan Bahrum Naim itu salah satu perakitnya. Soal perakit bom ini relatif, itu kan tidak hanya dari Nurdin M Top dengan Azhari.
Bagaimana dengan bahan-bahan yang mudah di dapat di pasaran?
Dari dulu semua bom yang menghujani kita itu bahan-bahannya di dapatkan, bisa diperoleh dari perdagangan bebas. Mulai dari pupuk, dari belerang dan itu bisa dibikin. Bahkan gula pasir bisa dipakai untuk membuat bom. Itu kan sangat mudah. justru itu ancaman dunia saat ini adalah dia tidak perlu sekolah sampai harus bikin rudal, cukup memahami unsur kimia ini..ini. Dia juga tidak harus membunuh ribuan orang, tetapi intinya adalah dia bisa membuat orang takut. Contohnya satu, meledak di Thamrin.
Apa maksudnya para teroris itu meneror Thamrin?
Yaiya, dia ingin menimbulkan ketakutan dan menyebar luas.
Artinya serangan teroris kemarin itu bisa dibilang gagal?
Bisa dibilang gagal, bisa juga tidak. Ingat, mungkin bisa dibilang gagal karena tidak menimbulkan korban jiwa dalam jumlah banyak, tetapi dia mampu membuat ketakutan yang menyebar luas. Contohnya ialah pihak asing. Ingat tujuan terorisme itu adalah, satu memaksa pemerintah mengubah kebijakan. Saya sering katakan, ini adalah rangkaian dari yang sering disebut sebagai konser akhir tahun. Konser akhir tahun itu bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia, empat benua itu. Lihat Turki, dari Turki ke Libanon, kemudian Metro Zet di Sinai, kemudian Prancis itu yang ke empat. Kemudian Mesir, California dan terakhir di Indonesia.
Kenapa di kita tidak terjadi di akhir tahun, karena di kita ini pada saat itu sudah terdeteksi dan tertangkap. Itu artinya ada 28 target yang di gagalkan, cuma karena tidak meledak itu dianggap sepele. Kalau di internasional, itu adalah masalah serius. Lihat sekarang yang di hebohkan di Prancis, itu soal penusukkan dan penculikan dan itu juga yang dihebohkan oleh Australia dan itu juga dijadikan bahan kampanye oleh Hilary Clinton tadi malam. Kita tidak bisa membiarkan itu.
Kalau melihat kondisi seperti ini, artinya jaringan teroris ada banyak?
Tentu. Tetapi syukur saat ini TNI sudah bergabung untuk mengatasi aksi terorisme. Saya dari tahun 2006 sudah teriak, Poso itu harusnya TNI Operasi Militer, harus di jalankan. Karena apa, saat ini masyarakat alergi, kemudian media, karena masyarakat ini tidak ingin militer ikut. Yaitu logis, sekaligus sinisme dan trauma masa lalu. Tetapi itu perlu diketahui terorisme ini ancaman universal. Perlu diketahui kapan militer akan dipakai. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies mengatakan, penangkapan pelaku pengancaman tersebut setidaknya memberikan pelajaran kepada siapa saja yang melakukan hal serupa.
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini mengajarkan semua pihak agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat.
Baca SelengkapnyaBahwa pernyataan itu telah disalahpahami dari video yang beredar di media sosial, karena perbedaan konteks.
Baca SelengkapnyaMahfud menganalisis berdasarkan ilmu intelijen, pihak yang melakukan pengancaman kadang kala bukan dari musuh.
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI mengatakan, sifat serpihan proyektil dan selongsong amunisi yang tercecer sangat sensitif jika tidak ditangani dengan baik.
Baca Selengkapnya