Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Memaklumi Fahri dengan melihat Ahok

Memaklumi Fahri dengan melihat Ahok Ahok-Fahri Hamzah. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Mungkin Anda termasuk yang sebel dengan pernyataan-pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Lebih-lebih ketika dia membela habis-habisan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan mantan Ketua DPR Setya Novanto. Juga ketika dia mengkritik bahkan menyalahkan apapun yang dilakukan oleh KPK dan Presiden Jokowi.

Namun Anda mungkin juga tak rela Fahri dipecat begitu saja, hanya karena membela kolega atau mengkritisi lawan politik. Tentu ada nilai positif dari pernyataan lugas dan keras seorang politisi setelah sekian lama jagad politik dipenuhi basa-basi.

Apalagi sebagai wakil ketua DPR memang menjadi tugasnya untuk mengawasi pemerintah. Sebagai pimpinan partai oposisi, menjadi kewajibannya pula untuk terus mengimbangi pemerintah. Bukankah politik transaksional yang berbuah korupsi selama ini adalah buah kongkalikong partai-partai politik pemerintah dan oposisi?

Soal tutur kata Fahri sesungguhnya tak beda dengan Ahok. Namun orang menyukai Ahok bukan semata kata-katanya. Di balik itu, orang melihat dan menilai Ahok adalah pribadi lurus dan bersih. Tidak punya kepentingan pribadi dan utang budi, sehingga bernyali menghadapi siapa saja: mafia DPRD, mafia birokrasi, mafia prostitusi, mafia tanah, mafia pasar, mafia sampah, dll.

Jika orang berkata lugas dan berterus terang sering dinilai arogan, Ahok tidak peduli. Ahok malah menantang: yang tersinggung, terganggu, dan dirugikan, silakan menghadapinya. Ahok tidak peduli, siapa pun yang hendak mencuri harta Pemda, dilawannya. Satunya kata dan perbuatan adalah kunci Ahok mendapat banyak simpati.

Kelugasan dan ketegasan Fahri sebetulnya tak jauh beda dengan Ahok. Demikian juga dengan rekam jejaknya. Sebagai seorang aktivis mahasiswa yang terjun di dunia politik selama 15 tahun, belum terlihat jejak buruknya. Setidaknya belum ada orang yang bisa menunjukkan bahwa dia ikut serta menjarah uang negara.

Bedanya, Ahok menjalani kehidupan politik secara perseorangan, sedangkan Fahri berpolitik bersama partai yang solid. Sebagai homo politicus, Ahok meloncat dari Partai Indonesia Baru, Partai Golkar, dan Partai Gerindra; sedangkan Fahri ikut membesarkan dan dibesarkan Partai Keadilan dan Partai Keadilan Sejahtera.

Beberapa partai politik punya urusan dengan Ahok, meski Ahok merasa tidak punya masalah dengan mereka. Urusan satu-satunya partai politik adalah mencegah agar Ahok tidak jadi gubernur lagi. Sedangkan Ahok merasa tidak jadi gubernur pun tidak apa. Namun karena dukungan TemanAhok dan warga Jakarta, Ahok maju Pilkada nanti.

Sementara Fahri, yang merasa sudah mati-matian membela PKS, harus menghadapi kenyataan lain: pimpinan PKS saat ini memiliki kebijakan lain, yang berbeda dengan pimpinan PKS sebelumnya. Sebagai kader, Fahri dituntut mengikuti kebijakan pimpinan PKS yang sekarang. Karena tidak mau tunduk dan bahkan melawan, maka dia dipecat.

Manakala tidak menjadi anggota partai lagi, maka tanggal juga status keanggotaannya di DPR. Artinya, Fahri tidak lagi menjadi wakil ketua DPR. Sebagai aktivis, Fahri mungkin siap jadi 'gelandangan' politik, atau jadi aktivis dakwah seperti sebelum berpartai dulu.

Fahri juga bisa terus berpolitik, misalnya dengan menjadi anggota partai politik lain. Tetapi berbeda dengan Ahok, kini Fahri tidak punya momentum Pemilu yang memungkinkan dia masuk Senayan lagi. Sedangkan Ahok punya momentum Pilkada yang bisa membawanya kembali memimpin DKI Jakarta. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Ganjar Ungkap Sosok Ahok: Semoga Tak Ada yang Tersinggung
VIDEO: Ganjar Ungkap Sosok Ahok: Semoga Tak Ada yang Tersinggung

Ganjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik

Baca Selengkapnya
Ganjar: Ahok itu Jujur, Mudah-mudahan Tak Ada yang Tersinggung
Ganjar: Ahok itu Jujur, Mudah-mudahan Tak Ada yang Tersinggung

"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.

Baca Selengkapnya
Ahok: Ganjar-Mahfud Pasangan Lengkap, Berani Sikat Koruptor
Ahok: Ganjar-Mahfud Pasangan Lengkap, Berani Sikat Koruptor

Bukan hanya retorika semata, selama ini Ganjar dan Mahfud sudah membuktikan keberaniannya itu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blak-blakkan Ahok Pilih Ganjar-Mahfud Lebih Teruji Dibanding Gibran
VIDEO: Blak-blakkan Ahok Pilih Ganjar-Mahfud Lebih Teruji Dibanding Gibran

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan lebih memilih pasangan Capres-Cawapres, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.

Baca Selengkapnya
Dinilai Ahok Tidak Bisa Kerja, Gibran: Enggak Apa-Apa Kritikan dari Mentor Kami
Dinilai Ahok Tidak Bisa Kerja, Gibran: Enggak Apa-Apa Kritikan dari Mentor Kami

Gibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.

Baca Selengkapnya
Usai Bertemu Ahok, Pramono Singgung Pembenahan Kalijodo
Usai Bertemu Ahok, Pramono Singgung Pembenahan Kalijodo

Menurut Pramono, Ahok merupakan sosok yang tegas dan berani dalam mengambil suatu kebijakan.

Baca Selengkapnya
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Meski Gibran Maju Cawapres, Ahok Lebih Pilih Ganjar-Mahfud
Meski Gibran Maju Cawapres, Ahok Lebih Pilih Ganjar-Mahfud

Untuk mengurus negara, setidaknya harus pernah menjadi legislatif tingkat nasional maupun eksekutif tingkat provinsi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui "Saya Terlalu Sombong"

Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dibilang Tak Bisa Kerja, Gibran Sebut Ahok Ialah Mentornya
VIDEO: Dibilang Tak Bisa Kerja, Gibran Sebut Ahok Ialah Mentornya

Cawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.

Baca Selengkapnya