Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Memulai tradisi kepemimpinan baru

Memulai tradisi kepemimpinan baru Mendiknas undur pelaksanaan UN. ©2013merdeka.com/m. luthfi rahman

Merdeka.com - Minggu (14/4) lalu, tiba-tiba Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menggelar jumpa pers. Mantan rektor Institut Teknologi Surabaya (ITS) itu mengumumkan penundaan Ujian Nasional (UN) SMA/SMK di 11 provinsi: dari jadwal semua dimulai Senin (15/4), diundur menjadi Kamis (18/4). Penundaan dilakukan karena masalah pencetakan dan pendistribusian soal UN.

Sudah bisa dibayangkan, besoknya, Senin (15/4), akan terjadi pemandangan yang memprihatinkan di kalangan siswa SMA/SMK di 11 provinsi. Mereka kecewa, resah dan marah akibat ujian diundur. Persiapan fisik dan mental menghadapi ujian terbuang percuma. Pemunduran ujian berarti menambah panjang tekanan batin.

Rupanya pemandangan yang memilukan juga terjadi di provinsi lain yang jadwal ujiannya tetap dimulai Senin (15/4) kemarin. Hampir di semua provinsi dilaporkan terjadi kebingunan dan kecemasan siswa. Penyebabnya adalah soal ujian datang terlambat, tidak mencukupi, atau tidak datang sama sekali. Sungguh penyiksaan mental yang luar biasa bagi siswa-siswa yang mengalaminya.

Orang lain juga bertanya?

Pejabat Kemendikbud bisa saja menyerukan agar siswa tenang dan memanfaatkan waktu mundur ujian untuk belajar. Tetapi mereka tidak bisa menyembuhkan kelelahan fisik dan mental para siswa yang diakibatkan oleh pengunduran dan amburadulnya pelaksanaan UN. Kejadian ini semakin membenarkan benak para siswa, bahwa mereka berada dalam sistem pendidikan yang tidak becus.

Akhir tahun lalu mereka mendengar, RSBI yang selama ini dikampanyekan guru-gurunya sebagai sekolah terbaik, tiba-tiba harus dibubarkan. Para siswa SMA/SMK itu samar-samar mengikuti perdebatan kurikulum baru yang tidak jelas ujung pangkalnya. Mereka juga tahu banyak pejabat pendidikan nasional maupun daerah masuk penjara gara-gara korupsi.

Semua itu adalah pendidikan terburuk yang diberikan oleh sistem pendidikan kita. Lalu siapa yang harus bertanggung jawab? Bagaimana bentuk pertanggungjawabannya?

Menyangkut kebijakan pendidikan, dalam hal ini pengembangan RSBI dan perubahan kurikulum, tentu tidak ada pejabat yang bisa dikenai sanksi, karena berdasarkan undang-undang mereka memang memiliki kewenangan itu. Perdebatan, pro-kontra bisa saja berlangsung atas suatu (rancangan) kebijakan. Tetapi begitu kebijakan diambil, ya harus dijalankan.

Tentu saja kesalahan pengambilan kebijakan, berbeda dengan kesalahan pelaksanaan kebijakan. Pemerintah tetap mengambil kebijakan UN meskipun terus menimbulkan pro-kontra. Tetapi mereka yang menolak kebijakan tidak bisa berbuat banyak, karena itu wewenang pemerintah.

Namun ketika kebijakan itu dilaksanakan, dan pelaksanaannya bermasalah, maka pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan tersebut harus bertanggung jawab dan dikenai sanksi. Pengunduran jadwal UN itu, bisa karena kelalaian, bisa juga karena kesalahan, apapun jika diruntut akan kelihatan, siapa yang harus bertanggung jawab dan siapa yang harus menanggung sanksi.

Sudah diketahui, sebab utama pengunduran jadwal UN adalah keterlambatan pencetakan dan pendistribusian soal UN. Pertanyaannya adalah, mengapa soal terlambat dicetak dan didistribusikan? Bisa saja pejabat Kemendikbud menyalahkan perusahaan percetakan dan logistik. Tetapi di balik ketidakbecusan itu terdapat keputusan konyol: sentralisasi pencetakan soal di Jawa.

Mengapa disentralisasi di Jawa, padahal tahun-tahun sebelumnya pencetakan soal UN disebar di luar Jawa, dan tidak jadi masalah? Inilah pokok soal yang harus ditelisik. Apalagi ini menyangkut dana besar, sehingga mungkin ada kaitannya dengan kalkulasi bisnis, di mana panitia tender akan dapat keuntungan. Sudah jamak, proyek besar selalu mendapatkan fee besar bagi pemberi proyek.

Tentu saja Menteri Nuh tidak terlibat tender pencetakan dan pendistribusian soal UN. Namun mustahil jika dia tidak tahu pemutusan sentralisasi pencetakan soal UN di Jawa. Pada titik inilah Menteri Nuh tidak bisa lepas tanggung jawab. Pejabat di bawahnya bisa saja dikenai sanksi, tapi Menteri Nuh tidak bisa lepas diri.

Sebaiknya dia mundur untuk menunjukkan rasa tanggung jawabnya atas amburadulnya pelaksanaan UN tahun ini. Sebagai orang kampus, Nuh tentu tahu bagaimana menunjukkan rasa tanggung jawab pimpinan atas kesalahan fatal yang dilakukan bawahan. Apalagi dia tahu pemutusan sentralisasi pencetakan itu.

Menteri Nuh bukanlah orang partai, sehingga pengunduran dirinya tidak membebani siapapun. Jika Nuh mundur dari jabatan menterinya, maka dia memberi pelajaran moral kepemimpinan yang luar biasa, sekaligus memulai tradisi baru bagaimana seharusnya seorang pejabat mempertanggungjawabkan amanah. (mdk/tts)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Terbuka Wacana UN Kembali Diterapkan: Ada Kesan Tidak Ada Ujian Itu Enggak Semangat
DPR Terbuka Wacana UN Kembali Diterapkan: Ada Kesan Tidak Ada Ujian Itu Enggak Semangat

Komisi X DPR RI terbuka membahas lebih lanjut mengenai rencana Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti kembali menerapkan UN.

Baca Selengkapnya
Ini Hasil Pra Muktamar Luar Biasa NU: Ada 9 Pesan Moral
Ini Hasil Pra Muktamar Luar Biasa NU: Ada 9 Pesan Moral

Ketua Panitia Pelaksana Pra-MLB NU, KH Mas Maftuh mengatakan, rangkaian kegiatan Pra MLB NU telah paripurna dilaksanakan.

Baca Selengkapnya
Nusron Wahid Diberhentikan dari Ketua PBNU: Sebagai Santri Saya Samina Wa Athona
Nusron Wahid Diberhentikan dari Ketua PBNU: Sebagai Santri Saya Samina Wa Athona

Nusron Wahid mengatakan taat pada putusan tersebut

Baca Selengkapnya
Peserta Pra-MLB NU Minta Gus Ipul Mundur dari Sekjen PBNU, Ini Alasannya
Peserta Pra-MLB NU Minta Gus Ipul Mundur dari Sekjen PBNU, Ini Alasannya

Peserta Pra-Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama meminta Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
Ketua PBNU Temui Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi
Ketua PBNU Temui Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi

KH dr Umar Wahid (Gus Umar) menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

Baca Selengkapnya
Mendikdasmen akan Evaluasi Kurikulum Merdeka dan Sistem Zonasi
Mendikdasmen akan Evaluasi Kurikulum Merdeka dan Sistem Zonasi

Abdul Mu'ti bersama jajarannya akan mengkaji ulang ketiga kebijakan tersebut dengan mendengarkan masukan dari berbagai pihak terkait.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menteri Nusron Ngaku Makin Cerdas Depan Cewek Cantik, AHY-Annisa Terbahak
VIDEO: Menteri Nusron Ngaku Makin Cerdas Depan Cewek Cantik, AHY-Annisa Terbahak

Nusron juga sempat menyinggung pidato tidak ditemani istri.

Baca Selengkapnya
Presidium Tegaskan Muktamar Luar Biasa Bukan untuk Bubarkan NU
Presidium Tegaskan Muktamar Luar Biasa Bukan untuk Bubarkan NU

Ketua Bidang Hukum Presidium Penyelamat Organisasi dan MLB NU Jafar mengatakan landasan penyelenggaraan organisasi adalah memegang teguh ketentuan AD/ART.

Baca Selengkapnya
PBNU Copot KH Marzuki Mustamar dari Posisi Ketua PWNU Jatim
PBNU Copot KH Marzuki Mustamar dari Posisi Ketua PWNU Jatim

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencopot KH Marzuki Mustamar dari posisi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Gus Salam: Pra MLB NU Digelar Desember di Surabaya
Gus Salam: Pra MLB NU Digelar Desember di Surabaya

Gus Salam mengatakan MLB NU siap dilaksanakan dalam waktu dekat di Surabaya, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pidato Nusron Wahid Minder Kalah Tampan dari AHY, Roasting Raja Juli Soal Istri Baru
VIDEO: Pidato Nusron Wahid Minder Kalah Tampan dari AHY, Roasting Raja Juli Soal Istri Baru

Nusron yang dikenal doyan bercanda, juga melakukan roasting kepada politisi PSI Raja Juli Antoni.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Sindir Pencopotan Ketua PWNU Jatim: Pengurus PBNU PNS Saja
Cak Imin Sindir Pencopotan Ketua PWNU Jatim: Pengurus PBNU PNS Saja

Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menilai pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur merugikan PBNU.

Baca Selengkapnya