Perang senyap di Trunojoyo
Merdeka.com - Sebagian jenderal di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia tidak suka dengan Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi calon kepala Polri. Apalagi Budi Gunawan memiliki kedekatan dengan Megawati Soekarnoputri
Selain itu, pencalonan Budi Gunawan oleh Presiden Joko Widodo tidak melalui mekanisme sidang Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tingi di internal Polri. Namun Polri membantah tudingan itu. "Tidak benar itu (tim sukses)," kata Kepala Biro Penerangan Markas Besar Polri Komisaris Besar Agus Rianto. Menurut dia, amanat undang-undang melarang polisi terjun langsung dalam politik praktis.
Saat kampanye pemilihan presiden tahun lalu, Budi Gunawan memang disebut bertemu Trimedya Panjaitan dari tim hukum pasangan Jokowi- Jusuf Kalla. Pertemuan itu tidak sengaja dilihat oleh Arif Yuwono, politikus dari Partai Gerakan Indonesia Raya. Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyebut ada petinggi Polri terlibat politik mendukung salah satu pasangan.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Kenapa Jokowi dibolehkan ikut kampanye? Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Apa jabatan politik Budi saat ini? Jabatannya adalah seorang Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
-
Siapa yang tidak disalami oleh Jokowi? Dalam video yang merekam momen tersebut, terlihat Try Sutrisno telah bersiap menyambut Presiden Jokowi yang menyalami tamu undangan satu pe rsatu. Saat itulah Jokowi melewati Try Sutrisno tanpa memberi salam sebagaimana Jokowi kepada para wakil presiden sebelumnya.
Sumber merdeka.com mengatakan Budi Gunawan tidak mendapat tiket dari Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi Markas Besar Polri untuk memimpin korps Tri Brata. Dia dituding partisan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Budi tidak mendapatkan dukungan dari delapan jenderal berbintang tiga di dewan itu. "Boleh pro presiden tapi gak boleh pro partai," ujar sumber namanya dirahasiakan.
Untuk menjegal Budi Gunawan melenggang ke kursi Tri Brata 1, seorang jenderal bintang tiga menggelontorkan bukti hasil pemeriksaan soal rekening gendut terhadap Budi Gunawan. Alat bukti pelengkap itu diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi. "Pengangkatan perwira tinggi bintang tiga itu atas persetujuan presiden," tutur sumber itu.
Sumber lain mengatakan hampir mirip. Langkah Budi Gunawan dijegal biar tak bisa menjadi kepala Polri. Ada ambisi dari seorang jenderal bintang tiga menduduki kursi Tri Brata 1. Sumber itu mengungkapkan Budi Gunawan memang tidak mendapat restu. Apalagi dia dinilai tidak mumpuni untuk merombak korps Bhayangkara.
"Belum ada yang cocok untuk menggantikan Pak Sutarman. Kalau Pak Suhardi dia tak pernah ambisi," katanya.
Isu kian berkembang. Nama mantan Kepala Badaran Reserse dan Kriminal Markas Besar Polri Komisaris Jenderal Suhardi Alius disebut-sebut sebagai pembocor data ke KPK. Akibat bocornya data itu, Polri meminta pertanggungjawaban Suhardi. Dia lantas dipindahtugaskan ke Lembaga Pertahanan Nasional sebagai sekretaris.
Kepada sejumlah media, Suhardi sudah memberikan klarifikasi terkait tudingan itu. Dia mengatakan dirinya difitnah. Suhardi mengaku dekat dengan KPK dan PPATK lantaran di jabatan sebelumnya memang kerap berhubungan dengan dua lembaga itu. "Saya difitnah," kata Suhardi.
Banyak pihak menolak pencalonan Budi Gunawan. Sebagian menuding dia calon titipan. Apalagi Presiden Jokowi dikabarkan juga menolak pencalonan Budi Gunawan. Namun untuk menolak secara halus, Jokowi menggunakan cara lain. Dia tetap mencalonkan Budi Gunawan sebagai kepala Polri dan membiarkan publik menilai.
Juru bicara PDIP Eva Kusuma Sundari membantah ada desakan untuk mengganti Jenderal Sutarman dengan Budi Gunawan. Dia mengatakan penunjukan kepala Polri merupakan hak preogratif Presiden Jokowi. "Itu semua kembali ke hak dan pribadi Pak Jokowi, partai tidak ikut campur," kata Eva saat dihubungi melalui telepon selulernya.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaIa juga menegaskan, bahwa Jokowi tidak pernah mendikte soal sikap tiap partai politik
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan Presiden Jokowi demokratis, dan menghormati independensi serta hak setiap partai politik.
Baca SelengkapnyaMenurut Otto, Prabowo sedikit berpesan bahwa jangan harap ada yang dapat memecah belah hubungannya dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPertemuan Jokowi dan Airlangga dilakukan di Kantor Presiden, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga menyinggung soal netralitas ini untuk BIN.
Baca SelengkapnyaJokowi dikabarkan memberikan tim khusus untuk mengkaji kepengurusan PDIP.
Baca SelengkapnyaPratikno mengakui ada pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh di Istana.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi gregetan disebut dengan julukan Lurah oleh banyak politisi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dituding cawe-cawe dalam kepengurusan PDI Perjuangan (PDIP) periode 2019-2028.
Baca SelengkapnyaSelain Pilgub Jakarta, Kaesang juga santer maju di Pilgub Jateng.
Baca Selengkapnya