Saya ingin Golkar bersatu
Merdeka.com - Sejak Agung Laksono disahkan sebagai pimpinan sah Partai Golongan Karya (Golkar) oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM), gesekan antar para kader partai beringin itu makin memanas. Sebanyak 85 kader pendukung Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali langsung loncat ke kubu Agung.
Tentu, ini makin membuat panik kubu Aburizal Bakrie yang akrab disapa Ical. Maklum sebanyak 250 kadernya nangkring sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Beberapa anggota Dewan itu memilih tetap berada di Koalisi Merah Putih (KMP), koalisi partai eks pendukung Prabowo Subianto-Hatta Radjasa maju dalam pemilihan presiden tahun lalu.
Melihat banyak kader pendukung Ical loncat masuk menjadi pendukungnya, Agung pun senang. Dia melihat jika para kader itu sejalan dengan tujuan utama partai mendukung pemerintahan siapapun presidennya.
-
Siapa yang cocok disindir dengan kata-kata? Jika Ia tak kunjung memperbaiki diri, maka bicaralah dengannya baik-baik bahwa kamu tak nyaman dengan sikapnya yang belagu.
-
Siapa yang bisa dianggap menyinggung? Apa yang dianggap 'bahasa yang tidak pantas' oleh seorang kolega bisa jadi tampak tidak berbahaya bagi kolega lain, kata Brandon Smith, seorang terapis dan pelatih karier yang dikenal sebagai The Workplace Therapist.
-
Siapa yang pantas disindir? Mantan yang berusaha balikan adalah seperti burung gagak yang datang hanya untuk menganggu kehidupan.
-
Siapa yang 'mengolok-olok' perwira tersebut? “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Bagaimana sindiran disampaikan? Biasanya sindiran disampaikan dengan menggunakan kata-kata yang bersifat sinis atau penuh ironi, tanpa secara eksplisit menyatakan kritiknya.
-
Siapa yang ditanya soal bagi bansos? Daniel menyoroti Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang ikut membagikan bantuan sosial. Sementera, peran Memsos Risma justru minimalis.
"Iya saya yakin karena teman-teman saya, kader Partai Golkar ini ya mungkin sama jalan pikirannya kita sama mengedepankan azas kebaikan legalitas formal," kata Agung Laksono saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa malam kemarin.
Diapun berharap jika para kader kembali bersatu menjalankan amanat partai. Berikut petikan wawancara Agung Laksono kepada Muhammad Taufik dan Arbi Sumandoyo dari merdeka.com soal kisruh Partai Golkar.
Setelah Kemenkum HAM mengesahkan Anda sebagai ketua umum partai yang sah, apakah konflik Golkar ini masih terus berlanjut?
Saya berharap mereda. Hari ini saya dengar mereka mencabut gugatan di Jakarta Barat, lalu muncul di Jakarta Utara lagi. Saya berharap ini menjadi momentum untuk bersatu. Kalau Anda tanya apa program prioritasnya. Program saya adalah bersatu. Rekonsiliasi.
Apakah rekonsiliasi memungkinkan?
Mungkin tidak bisa 100 persen. Surat dari saya untuk meminta nama-nama berhari-hari tidak bersedia dijawab. Sudah lama akhirnya tidak mau mengirim nama. Ya sudah. Tapi saya sudah berusaha melaporkan ke pemerintah, melaporkan ke Mahkamah Partai. Namun syukur alhamdulillah secara pribadi dari pengurusan eks Bali banyak berdatangan. Ada 85 sampai 87 orang. Ada Pak Erlangga, ada Pak Yudin, ada Erwin Aksa, ada Chairul Azwar, ada banyak lah nama-nama yang muncul.
Setya Novanto juga ikut merapat?
Iya saya yakin karena teman-teman saya, kader Partai Golkar ini ya mungkin sama jalan pikirannya, kita sama mengedepankan azas kebaikan legalitas formal. Katakan lah daerah-daerah, bagaimanapun mereka, misal soal Pilkada di KPU itu menggunakan jalur normal. Akhirnya mereka mau menerima orang yang akan diusung bahkan dari partai yang sah. Dari mana? Dari Kemenkum HAM, bukan sahnya dari Kementerian Kesehatan, tapi dari Kementerian Hukum dan HAM. Jadi tidak bisa lari dari itu.
Sejauh ini apakah sudah ada komunikasi dengan Ical?
Saya sendiri belum, karena saya takut nanti belum sesuai hasil, karena ternyata dari mulai mediasi juga tidak berhasil. Semua dijawab tunggu pengadilan. Saya juga menghubungi ketua umum Pak Cicip, Pak Hidayat, mereka semua mengapresiasi langkah ini. Tidak bisa itu ada deal sebelum pengadilan. Tapi ini alhamdulillah tidak semuanya dari 250-an, sudah 85 orang. Saya yakin lambat laun, semakin ke sana semakin banyak dan itu melihat realitas politiknya.
Apa antisipasi anda menghadapi gugatan lainnya di pengadilan, mengingat prosesnya begitu panjang?
Ya kami harus siap. Yang penting sekarang adalah pengesahan pengurus. Dengan ini kita sudah bisa bergerak ke mana-mana. Saya tinggal nunggu itu saja. Saya juga yakinkan pengurus-pengurus di daerah, kalau dua hari selesai bahwa pemerintah itu sudah memutuskan bahwa hasil kepengurusan Munas di Ancol itu yang disahkan. Hanya disebut yang dipimpin saudara Agung Laksono hanya jajaran ke bawahnya ditunggu, tadi pagi sudah saya serahkan. Sudah selesai.
Bukan kah nantinya ini akan sulit di DPR?
Kalau agak sulit mungkin. Tapi saya tidak berani, tidak bisa ditembus. Bisa.
Bagaimana dengan kader-kader membelot, apakah ada pemecatan?
Saya tidak akan memecat. Ya sekali, dua kali, tiga kali kalau sudah kelewatan banget, ya seperti ada salah seorang yang ngomongnya mimpi basah, pokoknya pakai bahasa yang tidak edukatif, dia akan kena sanksi di Mahkamah Kehormatan Dewan.
Bagaimana cara menertibkannya?
Kalau sudah kelewatan banget ya bisa saja di-PAW kan. Saya juga punya alasan jika sudah mengganggu. Paling-paling mutasi-mutasi biasa. Perubahan-perubahan itu akan kami lakukan. Bukan didepak keluar tapi digeser sini, geser situ.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahlil menyatakan, kepentingannya adalah membuat Golkar lebih baik ke depan.
Baca SelengkapnyaMaman menjelaskan, buzzer ini berbeda dengan buzzer nonorganik. Sebab, buzzer nonorganik tak diketahui asal-asul atau sosok di belakangnya.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, apabila Golkar pecah, tidak akan bisa menang pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Penasihat Golkar Luhut Binsar Pandjaitan bicara lantang di hadapan kader partainya.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaDalam Survei LSI Denny JA, terungkap Golkar lebih memilih merapat ke Prabowo.
Baca Selengkapnya