Sesak napas lihat pemain Timnas
Merdeka.com - "Dulu kalau pakai kostum Garuda kita bangga sekali. Rasanya tidak bisa digantikan dengan uang,". Ujar Alexander Pulalo mengingat kenangan dulu saat dirinya membela Timnas Indonesia di turnamen Piala Asia tahun 1996. Kenangan itu masih diingat jelas Alex, karena Timnas Indonesia paling ditakuti negara-negara Asia termasuk Jepang dan Korea Selatan.
"Kalau sekarang, sama Malaysia dan Singapura saja kita sudah kalah jauh," ujar Alex membandingkan.
Bicara soal kejayaan Timnas sepak bola Indonesia, bisa dibilang era tahun 1993 sampai tahun 1994 adalah masa keemasan. Saat itu bisa dikatakan Indonesia menjadi kiblat sepakbola bagi negara-negara Asia. Nama-nama besar, seperti Bima sakti, Kurnia Sandi, Kurniawan, dan Anang Maruf, yang merupakan jebolan tim PSSI Primavera merupakan salah satu dari pemain-pemain berprestasi yang telah di gojlok di Italia.
-
Siapa pemain sepakbola legendaris Timnas Indonesia? Pemain legendaris Timnas Indonesia yang berposisi sebagai sayap ini dikenal dengan kelincahannya mengolah si kulit bundar saat berada di lapangan hijau.
-
Bagaimana sepak bola di Indonesia berkembang? Berkat PSSI, seiring berjalannya waktu banyak rakyat Indonesia yang bermain sepak bola baik itu di setiap sudut jalan hingga alun-alun.
-
Kapan Malaysia juara Pestabola Merdeka? Malaysia bertanding melawan Lebanon dalam final yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil pada Minggu (8/9/2024).
-
Kapan Timnas Indonesia kalah? Timnas Indonesia U-20 bertanding melawan Thailand di Stadion Mokdong, Seoul, Korea Selatan, pada Jumat (30/8/2024) sore WIB.
-
Dimana Timnas Indonesia kalah? Timnas Indonesia U-20 bertanding melawan Thailand di Stadion Mokdong, Seoul, Korea Selatan, pada Jumat (30/8/2024) sore WIB.
-
Siapa yang dianggap sebagai pesepak bola terbaik di Indonesia? Pria kelahiran Magelang ini dianggap sebagai salah satu pesepak bola terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Namun sayang prestasi Timnas Indonesia kini semakin terpuruk. Bahkan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), resmi membekukan sepak bola Indonesia per tanggal 30 Mei 2015 lalu. Akibatnya, Timnas Indonesia dilarang mengikuti kompetisi di bawah kalender AFC dan FIFA. Peringkat Indonesia di level dunia bahkan di bawah Malaysia dan Filipina. Menurut Alex, peringkat ini merupakan yang terburuk bagi Timnas padahal pada tahun 1998 Indonesia pernah mencapai peringkat 71 FIFA.
"Jepang dulu sama Korea itu masih imbang sama kita. Mereka juga takut kalau ketemu kita di babak penyisihan," tutur Alex
Alex sangat menyayangkan kondisi sepak bola tanah air sekarang ini. Menurut dia untuk bisa menembus level dunia dan menguasai kembali Asia, Indonesia harus melakukan revolusi besar-besaran. Revolusi itu kata Alex, bisa dilakukan dengan merombak kepengurusan PSSI dan memperketat seleksi pemain. "Mental pemain sekarang dan dulu sudah jauh berbeda. Pemain sepak bola sekarang lebih mementingkan uang dibanding membela bangsa dan negara," ujarnya. Dia pun menyayangkan jika pemain Timnas saat ini kebanyakan diambil dari Sekolah Sepak Bola (SSB) yang ada di kota-kota besar indonesia. Padahal bibit-bibit pemain berbakat banyak terdapat di pelosok.
"Saya yakin kalau 11 orang Papua aja masuk Timnas indonesia akan berhasil. Karena bakat mereka dari alam," katanya.
Bukan hanya Alex Pulalo yang mengkritisi prestasi sepak bola Indonesia saat ini, bekas pemain Timnas Senior, Zulkarnaen Lubis juga mengatakan hal yang sama. Menurut pria yang sempat ikut bermain dalam laga bersama Timnas tahun 1983 ini, kesalahan merosotnya persepakbolaan nasional lantaran Kepengurusan PSSI tidak pernah serius memajukan sepakbola indonesia. Dia punmencurigai jika sepak bola sudah di politisasi.
"Sepak bola itu tidak boleh dipolitisasi, harus independent. Di Arab sana biar negaranya lagi perang, sepak bolanya tetap jalan terus," ujar Zulkarnaen melalui sambungan seluler.
Dia pun berharap, jika pemerintah segera mengatasi karut marut persepakbolaan tanah air. "Saya sudah minta bantuan kepada Warta Kusuma, dan kiper Boyke Adam. Sudah saatnya sepak-bola kita berubah," kata pria yang sempat di juluki Maradona Indonesia ini. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkembangan sepak bola di Indonesia sudah mulai terbentuk dari zaman kolonial. Namun, di era PSSI Timnas Indonesia pernah menorehkan sejarah emas.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PSSI, Erick Thohir, mengucapkan terima kasih kepada para pemain Timnas Indonesia setelah laga kontra Bahrain.
Baca SelengkapnyaPelatih legendaris ini bandingkan perspektif sepak bola Brazil dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia kalah 1-2 di kandang Timnas China, Selasa (15/10/2024).
Baca SelengkapnyaKetum PSSI Erick Thohir terlihat begitu ekspresif. Dia tak bisa menyembunyikan wajah kecewanya kala Timnas Indonesia menyerah 1-3 dari Irak.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia menunjukkan progres yang positif usai bermain imbang 1-1 lawan Arab Saudi
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia akan membawa misi mustahil saat tandang ke markas Arab Saudi pada Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Jumat (06/09/2024).
Baca SelengkapnyaMenganalisis sebaran gol yang diterima oleh Timnas Indonesia selama putaran kedua dan ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Joko Widodo sempat ikut kecewa saat mengetahui gol Timnas Indonesia U-23 dianulir wasit
Baca SelengkapnyaSalah satu media di Vietnam menulis ulasan yang mengandung sindiran terhadap Timnas Indonesia.
Baca SelengkapnyaDeretan atlet Indonesia alami sakit. Beberapa vakum hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBahrain menang sekaligus memastikan Malaysia tersingkir di Piala Asia 2023 usai mencetak 1 gol.
Baca Selengkapnya