Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setelah kesepakatan nuklir Iran di Wina

Setelah kesepakatan nuklir Iran di Wina Perundingan nuklir Iran. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Hari ini, Selasa, 14 Juli 2015 tercatat sebagai sejarah bagi Iran dan negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB yaitu AS, Rusia, China, Prancis, Inggris plus Jerman (P5 + 1 Talks) dalam menempatkan diplomasi sebagai solusi konflik yang utama khususnya dalam isu nuklir Iran.

Sebuah kesepakatan komprehensif telah tercapai, mengakhiri 12 tahun ketegangan yang hampir saja memicu perang baru di Timur Tengah, serta sekaligus dapat menerbitkan fajar baru hubungan Iran dengan Barat.

Kesepakatan yang diumumkan dalam sebuah pernyataan bersama oleh Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif dengan Policy Chief Uni Eropa, Federica Mogherini di Wina menggarisbawahi pentingnya diplomasi, koordinasi dan kerjasama dalam mengatasi ketegangan dan konfrontasi yang telah berlangsung lama.

Presiden AS Barack Obama di hari yang sama di Washington memuji hasil perundingan dan kepada rakyatnya mencoba meyakinkan bahwa kesepakatan yang baru saja dicapai di Wina itu tidak dibangun atas dasar kepercayaan (trust) melainkan atas dasar verifikasi atas komitmen Iran yang disampaikan dalam perjanjian. Obama menegaskan bahwa sanksi atas Iran baik yang datang dari AS maupun PBB hanya bisa dihapus jika Iran sudah terbukti memenuhi janjinya.

Bila dunia bisa bergembira dengan tercapainya kesepakatan itu, lain halnya dengan Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dikabarkan telah menyebut kesepakatan itu sebagai kesalahan historis bagi dunia. Katanya, Iran dengan pembebasan sanksi akan memperoleh miliaran dollar yang bisa digunakan untuk menghidupkan mesin terornya.

Perdana Menteri yang akrab dipanggil Bibi memang konsisten. Kita masih ingat dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2012, Netanyahu sambil membawa gambar bom yang mau meledak, memprovokasi dunia bahwa Iran telah 70% menyelesaikan tahapannya membuat senjata nuklir.

Dengan lantang bahkan ketika itu Netanyahu mengatakan bahwa pada musim semi atau paling lambat musim panas 2013, dengan tingkat pengayaan uranium seperti saat itu, Iran akan menyelesaikan pengayaan uranium tingkat menengah dan segera ke tahap akhir di mana Iran akan mampu membuat senjata. Tapi dunia tahu bahwa itu tidak terjadi.

Persoalannya kemudian, dengan dokumen perjanjian yang dikabarkan setebal 100 halaman termasuk 5 lampirannya, apakah butir-butir kesepakatannya tanpa tantangan, baik di Iran sendiri maupun di Barat khususnya AS?

Presiden Obama harus menghadapi Kongres AS yang selama ini skeptis dengan proses perundingan terlebih ada tentangan pula dari Israel dan Arab Saudi. Untuk itu nampaknya Obama harus bekerja keras untuk menghadapi tekanan Kongres yang berhak mereview perjanjian itu, jika tidak mau ditinggal oleh Uni Eropa dan China yang siap menghapus sanksi dan segera meningkatkan hubungan perdagangan dengan Iran.

Sementara itu Presiden Rouhani juga perlu mengatasi tentangan kelompok garis keras yang pada bulan April 2015 lalu berdemonstrasi di depan Parlemen Iran. Kelompok ini menilai apapun kesepakatan dengan Barat akan mencerminkan kekalahan Iran mengahadapi Barat yang selama ini telah menerapkan sanksi yang telah menyusahkan Iran khususnya secara ekonomi dan penguasaan teknologi.

Kelompok itu juga menilai bahwa kesepakatan di Wina bukanlah prestasi bersejarah bagi Iran namun lebih menjadi titik lemah Iran (achilles’ heel) karena dengan itu negara-negara asing bisa menerapkan syarat-syarat ketat bagi pengembangan program nuklir Iran.

Memang dari kesepakatan yang dicapai di Wina itu, “kekalahan“ Iran akan berupa kesanggupannya antara lain untuk mengurangi dua pertiga centrifuge dari 19.000 buah menjadi 6.104, dan dari jumlah itu 1.044 di antaranya akan digunakan untuk tujuan selain pengayaan uranium.

Selain itu muncul pula pandangan misalnya dari Fatima Ahmad Alsmadi (Al Jazeera, 14/7) bahwa kesepakatan itu akan dapat memicu ketegangan baru di Timur Tengah, karena Iran yang bebas dari sanksi ekonomi akan menjadi makin kuat dan makin terlibat dalam konflik di luar negaranya di kawasan Timur Tengah. Perwujudan kesepakatan nampaknya masih harus ditempuh dalam jalan yang terjal. (mdk/war)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Iran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Iran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat

Iran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat

Baca Selengkapnya
Angin Segar Bagi Palestina, Hamas dan Fatah Akhirnya Rekonsiliasi di Beijing, Sepakat Akan Bentuk Pemerintahan di Gaza Usai Perang
Angin Segar Bagi Palestina, Hamas dan Fatah Akhirnya Rekonsiliasi di Beijing, Sepakat Akan Bentuk Pemerintahan di Gaza Usai Perang

Hamas dan Fatah Akhirnya Rekonsiliasi di Beijing, Sepakat Akan Bentuk Pemerintahan di Gaza Usai Perang

Baca Selengkapnya
FOTO: Begini Kehancuran di Israel usai Dibombardir Ratusan Rudal Iran
FOTO: Begini Kehancuran di Israel usai Dibombardir Ratusan Rudal Iran

Setidaknya terdapat 150-200 rudal dan roket yang ditembakkan Iran untuk membombardir musuh utamanya, Israel.

Baca Selengkapnya
Iran Beri Sinyal Bakal Balas Serangan Israel
Iran Beri Sinyal Bakal Balas Serangan Israel

Serangan Israel yang menargetkan markas militer di beberapa lokasi.

Baca Selengkapnya
Sejarah 31 Agustus 1907: Penandatanganan Konvensi Anglo-Russian untuk Menyelesaikan Sengketa Persia
Sejarah 31 Agustus 1907: Penandatanganan Konvensi Anglo-Russian untuk Menyelesaikan Sengketa Persia

Konvensi Anglo-Russian adalah perjanjian yang ditandatangani oleh Inggris dan Rusia pada tanggal 31 Agustus 1907 untuk mengakhiri persaingan di Asia Tengah.

Baca Selengkapnya
Militer Iran Sebut Proyektil Israel yang Menyasar Teheran Bisa Dicegat
Militer Iran Sebut Proyektil Israel yang Menyasar Teheran Bisa Dicegat

Pernyataan itu diunggah militer Iran di platform media sosial X beberapa jam setelah terdengar sejumlah ledakan di ibu kota Iran, Teheran.

Baca Selengkapnya
Pemimpin Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel Semakin 'Dekat'
Pemimpin Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel Semakin 'Dekat'

Pemimpin Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel Semakin 'Dekat'

Baca Selengkapnya
VIDEO: Iran Ternyata Punya Pangkalan Rahasia Berisi Rudal Mematikan, Dipakai Serang Israel?
VIDEO: Iran Ternyata Punya Pangkalan Rahasia Berisi Rudal Mematikan, Dipakai Serang Israel?

Garda Revolusi Iran (IRGC) melancarkan serangan balas dendam terhadap Israel, pada Minggu (14/4/2024).

Baca Selengkapnya
Iran Batal Serang Israel dengan Rudal Jelajah Jarak Jauh Jika Syarat Ini Dipenuhi, Begini Tuntutannya
Iran Batal Serang Israel dengan Rudal Jelajah Jarak Jauh Jika Syarat Ini Dipenuhi, Begini Tuntutannya

Iran berjanji membalas Israel yang menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah.

Baca Selengkapnya
Tokoh Reformis Iran Terpilih Jadi Presiden Gantikan Ebrahim Raisi, Ingin Lebih Dekat dengan AS, Ini Sosoknya
Tokoh Reformis Iran Terpilih Jadi Presiden Gantikan Ebrahim Raisi, Ingin Lebih Dekat dengan AS, Ini Sosoknya

Ebrahim Raisi tewas pada Mei dalam kecelakaan helikopter saat sedang kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya
Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah

Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah

Baca Selengkapnya
Prabowo Bicara Konflik Dunia: Diduga Iran Sudah Uji Coba Nuklir untuk Lawan Israel
Prabowo Bicara Konflik Dunia: Diduga Iran Sudah Uji Coba Nuklir untuk Lawan Israel

Menurut Menteri Pertahanan ini, tindakan Israel dan Iran sudah membahayakan keadaan dunia.

Baca Selengkapnya