Sulap sawah jadi hunian mewah
Merdeka.com - "Dulu Kelapa Gading itu daerah persawahan dan rawa yang di peruntukan untuk daerah resapan," kata pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga saat berbincang dengan merdeka.commelalui seluler semalam. Namun kini jangankan melihat sawah, aliran kali dengan air jernih pun sulit terlihat. Yang nampak ialah hutan beton dikelilingi perumahan mewah seharga miliaran.Tentu penghuni wilayah masuk Kota Administratif Jakarta Utara ini bukan warga sembarangan. Melainkan orang-orang dengan ekonomi menengah keatas. Berbagai iklan di situs jual beli rumah juga tak kalah heboh mempromosikan bangunan atau sebuah kamar di apartemen daerah Kelapa Gading. Contohnya, sebuah iklan jual rumah dibandrol seharga Rp 4,6 miliar. Sedangkan untuk tanah seluas 600 meter dihargai Rp 13,6 miliar.Harga yang begitu fantastis untuk sebuah rumah maupun kamar apartemen. Sejak dibukanya kawasan Kelapa Gading oleh pengembang, daerah ini kesohor disebut daerah elit di Jakarta Utara. Maklum, berbagai fasilitas penunjang tumpah melengkapi perumahan di daerah ini. Mulai dari pusat perbelanjaan hingga sekolah bertaraf internasional juga ikut bersaing menyedot peminat.Namun belakangan ini, daerah Kelapa Gading sering menjadi sorotan media massa. Saban musim hujan, wilayah Kelapa Gading selalu terendam banjir. Tidak tanggung-tanggung, akses jalan baik keluar maupun masuk tak bisa dilalui. Air setinggi 100 hingga 120 sentimeter kerap menggenangi wilayah ini saban masuk musim hujan."Lumpuh total kalau banjir," kata Muhammad Imam, salah seorang warga Kelapa Gading melalui pesan WhatsApp.Penyebab banjir di Kelapa Gading memang bukan tanpa sebab. Dalam Rencana Induk Jakarta 1965 (1965-1985), wilayah Kelapa Gading di peruntukan sebagai daerah resapan air. Kelapa Gading berdasarkan literasi dulunya merupakan daerah rawa dan juga persawahan.Namun sejak pengembang masuk sekitar tahun 1970, peruntukan daerah Kelapa Gading berubah. Dulu daerah resapan air kini didominasi permukiman warga. "Kelapa Gading dulunya juga rawa," ujar Nirwono.Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta 2030, peruntukan Kelapa Gading terus mengalami perubahan. Jika dalam peta Rencana Induk Jakarta 1965, Kelapa Gading masuk dalam daerah resapan air. Namun kini wilayah yang memiliki tiga kelurahan itu dijadikan sebagai kawasan perkantoran, perdagangan, jasa dan campuran.Dalam pasal 126 RTRW DKI Jakarta 2030 disebutkan jika fasilitas pengembangan perkantoran akan dilakukan di Kawasan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Sunter dan Enggano. Selain itu juga Kelapa Gading masuk dalam wilayah pengembangan kawasan tujuan wisata pesisir, di mana pusat perbelanjaan Kelapa Gading masuk dalam rencana pengembangan tersebut.Nirwono mengatakan, dampak pelanggaran peruntukan tata ruang wilayah DKI Jakarta itu akan menambah dampak panjang permasalahan di ibu kota. Dia menjelaskan jika masalah banjir dan kemacetan yang menjadi prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal terhambat. "Petanya akan terus meluas," kata Nirwono. Dia pun mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan sangsi bagi pemberi dan penerima izin penggunaan lahan tidak sesuai dengan peruntukan tersebut."Karena belum ada sistem hukum yang jelas," ujarnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wonosobo menyimpan rahasia. Salah satu desanya ternyata ada banyak rumah mewah.
Baca SelengkapnyaRumah di kampung miliader yang ada di Jawa Tengah ini tampak mewah.
Baca SelengkapnyaAda banyak fakta menarik dari Kemang, mulai dulu dikenal sebagai kampung terpencil hingga dapat julukan tempat jin buang anak.
Baca SelengkapnyaDesain rumah dekat sawah ini mungkin akan cocok untuk jadi inspirasimu. Yuk, simak!
Baca SelengkapnyaPerumahan mewah menjadi simbol dari kesuksesan sang pemilik hunian.
Baca SelengkapnyaDulunya kampung ini indah banyak pohon buah dan bioskop. Namun sekarang hampir tenggelam.
Baca SelengkapnyaBupati Wonogiri Joko Sutopo ternyata memiliki satu kediaman yang begitu menarik.
Baca SelengkapnyaKata surga amat cocok disematkan ke satu rumah di Cileunca ini. Pasalnya, rumah ini punya halaman dengan pemandangan terasering sawah yang indah di ketinggian
Baca SelengkapnyaDaerah yang hijau itu salah satunya berada di Kampung Cibogo, Desa Cibogo, Kecamatan Darmaraja.
Baca SelengkapnyaSimak potret transformasi rumah Ega Noviantika yang berada di tengah sawah.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kolam, dengan airnya yang mengalir dari celah bebatuan di bukit. Kondisi kolamnya jernih dan curi peratian.
Baca SelengkapnyaTak hanya punya gedung tinggi, Jakarta menyimpan keindahan alam yang layak dinikmati.
Baca Selengkapnya