Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tangis Jalinah untuk jasad korban Situ Gintung

Tangis Jalinah untuk jasad korban Situ Gintung Tukang memandikan jenazah. ©2015 Merdeka.com/Benny

Merdeka.com - Tragedi jebolnya Tanggul Situ Gintung, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, merupakan pengalaman hidup tak terlupakan bagi No'an dan Jalinah. Voltase suara Jalinah tidak teratur ketika menceritakan kisah tujuh tahun lalu itu.

Situ Gintung jebol pada Jumat, 27 Maret 2009 pukul 04.00 WIB. Siangnya, No'an dan Jalinah mendapat panggilan telepon dari rumah sakit agar datang memandikan jenazah. Awalnya tidak ada isyarat apa-apa. Namun ketika sampai di rumah sakit, Jalinah ngilu melihat rupa 60 jenazah rata-rata kondisinya mengerikan.

"Saya terkejut dapat panggilan dari RS Fatmawati. Ternyata pas saya sampai ada 60 jenazah korban Situ Gintung yang harus dimandikan hari itu," kata Jalinah kepada merdeka.com, Senin (29/6).

Orang lain juga bertanya?

Jalinah menangis tidak tega ketika itu. Tapi dengan sabar dan telaten, pasangan suami-istri ini akhirnya mengerjakan tugas memandikan satu per satu mayat. Meskipun imbalan memandikan jenazah saat itu hanya Rp 90.000, pasutri yang umurnya tak muda lagi itu tidak protes.

"Enggak apa-apa, hitung-hitung ibadah. Kan kita sudah berbuat baik. Apalagi pemandi jenazah di DKI Jakarta boleh dibilang bisa dihitung dengan jari," ujarnya.

Jalinah menceritakan, saat itu kondisi jenazah korban jebolnya Tanggul Situ Gintung sangat memprihatinkan karena sudah bercampur lumpur dan terendam air. Dia pun sempat tak tega melihat kondisi seperti itu.

"Pokoknya serem lah. Saya sampai menangis melihatnya. Tapi biar bagaimanapun itu sudah kerjaan saya. Saya lakukan dengan ikhlas, saya mandiin sampai bersih satu per satu jenazah yang perempuan," tuturnya.

Ternyata tidak cukup waktu sehari untuk memandikan puluhan jenazah tersebut. Jalinah dan suaminya No'an pun melanjutkannya pada hari berikutnya. Namun pada hari berikutnya, jenazah di rumah sakit bukan berkurang tetapi malah bertambah.

"Yang enggak tega itu memandikan jenazah satu keluarga. Ada anak kecil, dan orangtuanya," ujar Jalinah.

Meskipun sedih, tapi pengalaman Jalinah sudah teruji. Sejauh ini, pekerjaannya itu tidak pernah terbawa mimpi. "Alhamdulillah enggak pernah mimpi. Kan kita sudah baik sama mereka. Pasti mereka enggak akan jahatlah," ucapnya.

Ketika ditanya pengalaman memandikan jasad mayat paling parah, Jalinah mengatakan, pernah memandikan jenazah perempuan hamil tertabrak kereta api. Satu yang terpenting baginya adalah membantu menyucikan jasad yang tidak dia kenal untuk menghadap sang khalik.

"Paling parah korban wanita hamil tertabrak kereta. Saya enggak tega melihatnya. Tapi saya tetap bersihkan. Karena kan setiap orang yang mau menghadap Allah harus bersih semua," ujarnya. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Potret Jeje Govinda di Pemakaman Sang Ibunda, Tak Kuasa Bendung Air Mata
10 Potret Jeje Govinda di Pemakaman Sang Ibunda, Tak Kuasa Bendung Air Mata

Ibunda Jeje Govinda, Farida Budyarti dimakamkan di TPU Cipinang Hanafi, Jakarta Timur hari ini.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tangis Ibu Pecah Peluk Boneka Saat Antar Empat Jenazah Anaknya yang Dibunuh Sadis Ayahnya di Jagakarsa ke Pemakaman TPU Perigi
FOTO: Tangis Ibu Pecah Peluk Boneka Saat Antar Empat Jenazah Anaknya yang Dibunuh Sadis Ayahnya di Jagakarsa ke Pemakaman TPU Perigi

Ibu korban menangis tiada henti saat mengantarkan empat peti jenazah anaknya ke TPU Perigi, Sawangan, Depok.

Baca Selengkapnya
Kronologi Ibu di Jagakarsa Banting Balita hingga Tewas, Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit
Kronologi Ibu di Jagakarsa Banting Balita hingga Tewas, Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit

Pelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya

Baca Selengkapnya
Nasib Pedih Gadis Cilik Rela Asuh & Gendong Adik ke Sekolah, Ibu Wafat Usai Berjuang dari Penyakit Kanker
Nasib Pedih Gadis Cilik Rela Asuh & Gendong Adik ke Sekolah, Ibu Wafat Usai Berjuang dari Penyakit Kanker

Di usianya yang masih kecil, dia harus merawat sang adik lantaran ibu telah wafat.

Baca Selengkapnya
Diduga terkait Pinjol, Satu Keluarga Tewas di Tangsel Sempat Didatangi Juru Tagih Utang
Diduga terkait Pinjol, Satu Keluarga Tewas di Tangsel Sempat Didatangi Juru Tagih Utang

YL adalah ibu rumah tangga biasa. Sementara suaminya AF, bekerja sebagai karyawan di toko roti kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Viral Suasana Lansia Berkumpul di Panti Jompo Malang, Bikin Haru Warganet
Viral Suasana Lansia Berkumpul di Panti Jompo Malang, Bikin Haru Warganet

Potret Griya Lansia di Malang yang penuh dengan ratusan lansia ini viral, bikin warganet sedih.

Baca Selengkapnya
ABK di Tasikmalaya Dianiaya Orang Tuanya sampai Meninggal Dunia, Dipukuli Pakai Sapu & Kepala Dibenturkan
ABK di Tasikmalaya Dianiaya Orang Tuanya sampai Meninggal Dunia, Dipukuli Pakai Sapu & Kepala Dibenturkan

Orang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.

Baca Selengkapnya
Keji, Ternyata Ini Motif Ayah Tiri di Tangerang Tega Aniaya Bocah Hingga Tewas
Keji, Ternyata Ini Motif Ayah Tiri di Tangerang Tega Aniaya Bocah Hingga Tewas

Korban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tangis Keluarga Pecah saat Terima 12 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek
VIDEO: Tangis Keluarga Pecah saat Terima 12 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek

12 Korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek yang sudah teridentifikasi diserahkan kepada pihak keluarga di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur

Baca Selengkapnya