Tangis Jalinah untuk jasad korban Situ Gintung
Merdeka.com - Tragedi jebolnya Tanggul Situ Gintung, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, merupakan pengalaman hidup tak terlupakan bagi No'an dan Jalinah. Voltase suara Jalinah tidak teratur ketika menceritakan kisah tujuh tahun lalu itu.
Situ Gintung jebol pada Jumat, 27 Maret 2009 pukul 04.00 WIB. Siangnya, No'an dan Jalinah mendapat panggilan telepon dari rumah sakit agar datang memandikan jenazah. Awalnya tidak ada isyarat apa-apa. Namun ketika sampai di rumah sakit, Jalinah ngilu melihat rupa 60 jenazah rata-rata kondisinya mengerikan.
"Saya terkejut dapat panggilan dari RS Fatmawati. Ternyata pas saya sampai ada 60 jenazah korban Situ Gintung yang harus dimandikan hari itu," kata Jalinah kepada merdeka.com, Senin (29/6).
-
Siapa yang bisa memandikan jenazah? Orang yang dapat memandikan jenazah adalah perempuan untuk jenazah perempuan dan laki-laki untuk jenazah laki-laki.
-
Bagaimana cara memandikan jenazah? Cara memandikan jenazah dengan tepat meliputi membersihkan jenazah dengan penuh kehati-hatian, memperlakukan jenazah dengan penghormatan, dan mematuhi prosedur-prosedur syariat Islam yang telah ditentukan.
-
Siapa yang boleh memandikan jenazah perempuan? Memandikan Jenazah Perempuan Menurut syariat Islam, yang berhak memandikan jenazah perempuan adalah perempuan yang beragama Islam. Idealnya yang dapat memandikan jenazah perempuan adalah mahramnya, seperti ibu, anak perempuan, atau saudara perempuan. Jika tidak ada mahram yang bisa memandikan, boleh juga ditunjuk oleh suami atau kerabat wanita yang ada.
-
Bagaimana cara memandikan jenazah perempuan? Memandikan Jenazah Perempuan Menurut syariat Islam, yang berhak memandikan jenazah perempuan adalah perempuan yang beragama Islam. Idealnya yang dapat memandikan jenazah perempuan adalah mahramnya, seperti ibu, anak perempuan, atau saudara perempuan. Jika tidak ada mahram yang bisa memandikan, boleh juga ditunjuk oleh suami atau kerabat wanita yang ada.
-
Apa saja yang dibersihkan saat memandikan jenazah? Bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan, dan kaki serta rambutnya.
-
Mengapa mengurus jenazah jadi kewajiban? Mengurus jenazah bukan hanya kewajiban bagi keluarga mendiang saja. Setiap umat muslim yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mendiang juga punya kewajiban untuk mengurus jenazah.
Jalinah menangis tidak tega ketika itu. Tapi dengan sabar dan telaten, pasangan suami-istri ini akhirnya mengerjakan tugas memandikan satu per satu mayat. Meskipun imbalan memandikan jenazah saat itu hanya Rp 90.000, pasutri yang umurnya tak muda lagi itu tidak protes.
"Enggak apa-apa, hitung-hitung ibadah. Kan kita sudah berbuat baik. Apalagi pemandi jenazah di DKI Jakarta boleh dibilang bisa dihitung dengan jari," ujarnya.
Jalinah menceritakan, saat itu kondisi jenazah korban jebolnya Tanggul Situ Gintung sangat memprihatinkan karena sudah bercampur lumpur dan terendam air. Dia pun sempat tak tega melihat kondisi seperti itu.
"Pokoknya serem lah. Saya sampai menangis melihatnya. Tapi biar bagaimanapun itu sudah kerjaan saya. Saya lakukan dengan ikhlas, saya mandiin sampai bersih satu per satu jenazah yang perempuan," tuturnya.
Ternyata tidak cukup waktu sehari untuk memandikan puluhan jenazah tersebut. Jalinah dan suaminya No'an pun melanjutkannya pada hari berikutnya. Namun pada hari berikutnya, jenazah di rumah sakit bukan berkurang tetapi malah bertambah.
"Yang enggak tega itu memandikan jenazah satu keluarga. Ada anak kecil, dan orangtuanya," ujar Jalinah.
Meskipun sedih, tapi pengalaman Jalinah sudah teruji. Sejauh ini, pekerjaannya itu tidak pernah terbawa mimpi. "Alhamdulillah enggak pernah mimpi. Kan kita sudah baik sama mereka. Pasti mereka enggak akan jahatlah," ucapnya.
Ketika ditanya pengalaman memandikan jasad mayat paling parah, Jalinah mengatakan, pernah memandikan jenazah perempuan hamil tertabrak kereta api. Satu yang terpenting baginya adalah membantu menyucikan jasad yang tidak dia kenal untuk menghadap sang khalik.
"Paling parah korban wanita hamil tertabrak kereta. Saya enggak tega melihatnya. Tapi saya tetap bersihkan. Karena kan setiap orang yang mau menghadap Allah harus bersih semua," ujarnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibunda Jeje Govinda, Farida Budyarti dimakamkan di TPU Cipinang Hanafi, Jakarta Timur hari ini.
Baca SelengkapnyaIbu korban menangis tiada henti saat mengantarkan empat peti jenazah anaknya ke TPU Perigi, Sawangan, Depok.
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca SelengkapnyaDi usianya yang masih kecil, dia harus merawat sang adik lantaran ibu telah wafat.
Baca SelengkapnyaPotret Griya Lansia di Malang yang penuh dengan ratusan lansia ini viral, bikin warganet sedih.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.
Baca Selengkapnya12 Korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek yang sudah teridentifikasi diserahkan kepada pihak keluarga di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur
Baca Selengkapnya