Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tiket sejuta KTP dari TemanAhok

Tiket sejuta KTP dari TemanAhok Ahok. ©2015 merdeka.com/fikri faqih

Merdeka.com - "Lawan begal APBD DKI," begitu tulisan terpampang saat menggalang dukungan di Bundaran Hotel Indonesia beberapa bulan lalu. Penggalang dukungan ini muncul buat mendukung Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama untuk melawan para pembegal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Sejak polemik kisruh APBD DKI Jakarta pada Maret lalu, Ahok terus disudutkan. Bahkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta berencana memakzulkan Ahok untuk meninggalkan kursi gubernur lewat hak angket. Munculnya polemik ini membuat Ahok banjir dukungan. Ada yang mendukung Ahok untuk dilengserkan, ada juga menginginkan bekas Bupati Belitung Timur itu tetap duduk jadi Gubernur.

Salah satunya orang-orang yang tergabung dalam perkumpulan TemanAhok. Mereka adalah, Amalia Ayuningtyas, Singgih Widiiyastomo, Aditya Yogi Prabowo, Muhammad Fathony dan Richard Handris Purwasaputra. Kelima orang itu mendukung Ahok untuk terus memperbaiki Jakarta hingga 2022 mendatang. "Awal mulanya ketika ada kasus Pak Ahok dengan DPRD," ujar Amalia Ayungingtyas saat berbincang dengan merdeka.com melalui telepon seluler, Jumat (24/7) pekan kemarin.

Orang lain juga bertanya?

Kisruh soal dana APBD antara Ahok dan DPRD DKI Jakarta menjadi ihwal terbentuknya perkumpulan 'temanahok'. Lewat perkumpulan itu mereka menggalang dukungan bagi siapa saja warga Jakarta yang menginginkan Ahok tetap membenahi Jakarta. Ide awalnya kata Amalia memang mendukung Ahok untuk melawan bobroknya sistem penentuan anggaran yang akan digunakan untuk DKI Jakarta.

Maklum, nasib Ahok saat itu sudah di ujung tanduk. Meski Ahok sendiri siap jika diturunkan dari kursi Gubernur, namun para pendukung Ahok lewat 'temanahok' tak rela jika kakak dari Basuri Tjahaja Purnama ini lengser. Apalagi, inisiator temanahok ini merupakan orang-orang yang memantau perkembangan pemimpin setiap daerah. Ahok menjadi salah satu orang yang wajib didukung untuk menjadikan Jakarta lebih baik.

"Ternyata teman-teman masih memantau dan ingin Jakarta dipimpin orang seperti Ahok," ujar Amalia.

Ide itu pun lantas diaplikasikan. Lewat acara Car Free Day, para pendukung Ahok menggalang dukungan di Bundaran Hotel Indonesia. Banyak dari para perserta Car Free Day memburitkan tandatangan mendukung Ahok untuk melawan begal APBD. Mereka mendukung Ahok untuk berani melawan DPRD yang disinyalir membengkakkan anggaran.

Melihat banyaknya dukungan, inisiator TemanAhok yang terdiri dari lima orang termasuk Amalia, kemudian menggalang dukungan lebih konkrit. Apalagi kinerja Ahok dirasa mampu membenahi Jakarta, TemanAhok kemudian melakukan langkah lagi. Mereka menggalang dukungan untuk Ahok lewat sejuta KTP.

"Kemudian teman-teman sepakat untuk menggalang dukungan sejuta KTP, tiket untuk Pak Ahok maju Pilkada 2017," ujar Amalia.

Galang dukungan sejuta KTP ini memang bukan tanpa sebab, sejak Ahok menyatakan diri keluar dari partai Gerakan Indonesia Raya, yang mencalonkannya dulu maju bersama Joko Widodo di Pilkada DKI 2012, otomatis buat maju kembali, Ahok butuh dukungan.

Para pendukungnya yang tergabung dalam TemanAhok, kemudian mencari informasi di Komisi Pemilihan Umum Daerah. Hasilnya, buat maju sebagai calon independen, Ahok harus memiliki dukungan berupa sejuta KTP penduduk DKI sebagai syarat administratif. Syarat itu yang kemudian digalang TemanAhok sebagai modal untuk maju dari calon independen pada pilkada nanti.

"Daripada Pak Ahok punya utang dengan partai politik, lebih baik dengan masyarakat saja," tutur Amalia.

Pertengahan Juni lalu, TemanAhok mulai menggalang dukungan sejuta KTP. Mereka mencari siapa saja warga DKI yang menginginkan Ahok kembali memimpin Jakarta. Untuk mencari sejuta KTP, perkumpulan TemanAhok kemudian membuat posko di beberapa titik wilayah Jakarta. Tercatat hingga saat ini sudah ada 68 posko TemanAhok yang menyebar di berbagai wilayah Jakarta. Rencananya hingga akhir tahun TemanAhok menargetkan berdiri 150 posko.

Dari berbagai posko, uniknya perkumpulan TemanAhok juga menggalang dukungan untuk mendapatkan KTP hingga ke pusat perbelanjaan. Menurut Amalia, pendirian posko di pusat perbelanjaan itu merupakan cara mensosialisasikan sekaligus memberi kemudahan pagi warga Jakarta yang memang benar-benar mau memberikan dukungannya untuk Ahok.

"Tujuannya memberi kemudahan bagi siapa saja yang mau memberikan dukungan untuk Pak Ahok," ujarnya.

Selain lewat posko, perkumpulan TemanAhok juga menggalang dukungan bagi warga Jakarta yang tidak sempat untuk mengisi form dukungan di posko yang telah disediakan. Melalui situs temanahok.com, warga Jakarta juga bisa mengisi form aplikasi dukungan. Bahkan informasi soal kegiatan temanahok dipublkasikan dengan transparan.

Menurut Amelia, untuk dana jalannya gerakan sejuta KTP untuk Ahok ini dibiayai oleh para pendukungnya. Dalam perkumpulan 'temanahok' menolak jika pendukungnya memberikan uang, sebagai bentuk partisipasi, bagi warga Jakarta yang mau memberikan dananya bisa membeli merchandise TemanAhok sebagai bentuk dukungan. Dana itu yang kemudian digunakan untuk operasional.

"Kita tidak menerima uang, makanya kami menjual aksesoris TemanAhok dan dana itu yang digunakan untuk menjalani kegiatan ini," kata Amelia. Sejak sebulan berdiri, TemanAhok memang banyak mendapat tawaran dana. Namun dana itu ditolak. "Kami memang tidak menerima uang dan untuk laporan keuangan dananya akan kami publikasi minggu depan di situs TemanAhok," ujarnya.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang

Menurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.

Baca Selengkapnya
Pakai Blangkon, Ini Gaya Jusuf Hamka Blusukan ke Pasar Tanah Abang usai Dapat Mandat ke Pilkada Jakarta
Pakai Blangkon, Ini Gaya Jusuf Hamka Blusukan ke Pasar Tanah Abang usai Dapat Mandat ke Pilkada Jakarta

Jusuf Hamka blusukan perdana usai mendapatkan mandat dari Partai Golkar maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!

Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anies Temukan Amplop Isi Rp200 Ribu Sumbangan Pendukung saat Mau Nyoblos
VIDEO: Anies Temukan Amplop Isi Rp200 Ribu Sumbangan Pendukung saat Mau Nyoblos

Anies bercerita setiap kali kampanye ada saja masyarakat yang menyumbangkan uangnya.

Baca Selengkapnya
Langsung Dibalas Kontan oleh Tuhan, Momen Penjual Beri Nenek-nenek Mukena yang Tak Punya Uang Ini Viral
Langsung Dibalas Kontan oleh Tuhan, Momen Penjual Beri Nenek-nenek Mukena yang Tak Punya Uang Ini Viral

Viral di media sosial seorang nenek ingin membeli mukena, tapi tak punya uang.

Baca Selengkapnya