Berikut Alasan dan Cara Merawat Ban Serep Mobil, Hindari Mengisi dengan Nitrogen.
Jangan Isi Ban Serep Mobil dengan Nitrogen, Berikut Alasan dan Cara Merawatnya
Alasan dan cara merawat ban serep mobil, jangan menggunakan nitrogen
Ban serep harus selalu ada di setiap mobil untuk mengatasi situasi darurat seperti ban mobil pecah atau bocor saat digunakan. Namun, setelah menemukan bengkel untuk memperbaiki ban utama, penggunaan ban serep tidak diperlukan lagi.
Para ahli ban merekomendasikan agar ban serep dirotasi dengan ban utama secara teratur, misalnya setiap 10.000 kilometer. Tujuannya adalah agar ban serep dapat terkena panas dan gesekan dengan aspal, sehingga karet ban tetap lentur.
Jarang sekali ban serep digunakan dan biasanya disimpan di dalam bagasi atau di bawah mobil karena ukurannya yang lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan dengan ban biasa, serta memiliki tapak yang lebih tipis. Sebab itulah, ban serep tidak disarankan untuk digunakan sehari-hari karena dapat mempengaruhi performa kendaraan. Namun, perlu diketahui bahwa ban serep tidak boleh diisi dengan nitrogen.
-
Mengapa ban harus diisi udara? Ada alasan tersendiri mengapa ban harus diisi udara, bukan yang lain.
-
Gimana cara supaya ban mobil gak cepet botak karena kebiasaan buruk? Kebiasaan berkendara yang buruk, seperti sering melakukan pengereman mendadak, belokan tiba-tiba, dan melewati jalan berlubang, dapat menyebabkan keausan ban yang tidak merata.
Karet ban serep dapat menjadi lebih cepat kering, keras, dan retak jika suhu angin nitrogen lebih rendah daripada angin biasa.
Dengan demikian, elastisitas dan daya cengkram ban serep dapat berkurang saat digunakan. Hal ini membuat angin biasa lebih sesuai sebagai pengisi ban serep karena suhunya yang lebih hangat dan kemampuannya untuk menjaga kelembaban karet ban serep. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami aturan penggunaan dan perawatan ban serep agar kualitasnya tetap terjaga meskipun jarang digunakan.
Apa alasan mengapa Ban Serep Mobil tidak bisa diisi dengan nitrogen?
Anda akan kehilangan fleksibilitas dalam mengatasi situasi darurat seperti ban kempes atau bocor jika nitrogen tidak tersedia di semua stasiun layanan dan pompa bensin untuk mengisi ban serep.
Penggunaan nitrogen untuk mengisi ban serep memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan udara biasa. Salah satunya adalah potensi perbedaan tekanan yang lebih rendah. Nitrogen memiliki sifat molekul yang lebih besar dan kurang reaktif, sehingga lebih lambat menyebar di dalam ban dan mempertahankan tekanan yang lebih stabil.
Namun, jika ban serep diisi dengan nitrogen sementara ban utama diisi dengan udara biasa, perbedaan tekanan yang signifikan antara ban utama dan ban serep dapat terjadi. Perbedaan tekanan yang ekstrim dapat mempengaruhi kinerja kendaraan dan mengurangi kontrol kendaraan Anda.
Namun, jika ada kebocoran atau kerusakan pada segel ban serep, nitrogen yang tersimpan dalam ban serep dapat mengalami kehilangan tekanan lebih lambat daripada udara biasa. Hal ini dikarenakan nitrogen cenderung lebih stabil daripada udara biasa dalam hal perubahan suhu. Ban serep umumnya disimpan di bawah kendaraan atau di bagasi dan kemungkinan terkena suhu yang berfluktuasi.
Kemampuan ban serep dapat berkurang, yang mengakibatkan kesulitan dalam memberikan bantuan darurat yang diperlukan saat Anda mengalami masalah di jalan.
Tersedia pilihan yang lebih mudah dan praktis yaitu udara biasa untuk mengisi ban serep karena dapat ditemukan di hampir semua stasiun layanan dan pompa bensin, sehingga tidak perlu mencari stasiun khusus yang menyediakan nitrogen saat ban serep diperlukan.
Merawat Ban Cadangan
Anda perlu memahami cara menurunkan ban serep agar tidak kesulitan saat membutuhkannya, terutama jika posisinya di pintu bagasi atau konde. Beberapa model mobil meletakkan ban serep di bawah dek bagasi, sementara ada juga yang meletakkannya di kolong bagasi.
Simulasi ganti ban serep dapat membantu kamu memahami cara penggunaannya saat dibutuhkan. Ini akan sangat merepotkan jika ban mobil bocor di malam hari atau di tempat sepi dan kamu tidak tahu cara menggantinya.
Jangan lupa memeriksa tekanan udara ban serep agar bisa langsung digunakan saat diperlukan. Selain itu, ada beberapa langkah perawatan ban serep yang bisa dilakukan secara mandiri, seperti memperhatikan kondisi karet ban apakah ada kerusakan seperti permukaan getas atau dinding ban yang benjol karena disimpan terlalu lama.
Pastikan tekanan udara sesuai dengan rekomendasi pabrikan, tambahkan 10 psi untuk mengantisipasi ban serep kempis saat disimpan.
Perhatikan kondisi telapak ban serep, pastikan tidak ada tanda-tanda keausan atau kerusakan seperti robek. Singkirkan kerikil atau batu yang terjepit di antara telapak ban tersebut. Bersihkan ban cadangan agar terhindar dari kotoran, debu, atau kemungkinan karat pada pelek.
Jangan lupa untuk melakukan rotasi ban serep yang memiliki ukuran yang sama dengan ban lainnya agar tingkat keausan ban menjadi merata dan mengurangi risiko ban menjadi kaku.