Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

MMC Rumuskan Kolaborasi Bisnis dengan Go-Jek, sambil Timbang 'Faktor' Astra Group

MMC Rumuskan Kolaborasi Bisnis dengan Go-Jek, sambil Timbang 'Faktor' Astra Group chairman Mitsubishi Motors Corp Osamu Masuko. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Mitsubishi Motors Corp (MMC) secara intensif melakukan diskusi dengan Go-Jek untuk merumuskan kolaborasi bisnis yang bisa dijalankan di Indonesia. Rencana bisnis baru ini turut mempertimbangkan aliansi Go-Jek dengan PT Astra International Tbk (Astra Group) yang lebih dulu terjadi. Sebab satu lini bisnis utama Astra Group adalah otomotif yang membawahi merek Toyota dan Daihatsu.

Perumusan kolaborasi bisnis itu terjadi, karena pada 8 Juli lalu MMC dan Mitsubishi Corporation mengumumkan berinvestasi di Go-Jek. Ketiga pihak telah menandatangani nota kesepahaman membahas proyek bersama untuk menciptakan nilai dari layanan mobilitas baru di Asia Tenggara.

Dijumpai di Jakarta, Rabu petang (17/7), Osamu Masuko, Chairman MMC, tidak bersedia menyebutkan nilai investasi tersebut. "Maaf, saya tidak bersedia menyebutkan investai kami di Go-Jek," kata Masuko-san menjawab pertanyaan Merdeka.com.

Namun, Masuko memaparkan strategi dasarnya bekerja sama dengan Go-Jek. Kata dia, seluruh pabrikan otomotif di dunia saat ini berada dalam periode transformasi. Selama 100 tahun terakhir ini, bisnis industri otomotif atau mobil berjalan dengan baik dan nyaman. Kompetisinya juga tidak ketat.

"Namun, untuk 100 tahun ke depan, tiada yang tahu model bisnis industri otomotif. Tantangan juga makin banyak, selain ada perubahan tren zaman. Misalnya otonomous vehicle, kita harus memiliki mitra, aliansi, dan advisor supaya tujuan bisa dicapai lebih cepat. Belum lagi electric vehicle. Maka itu, kami putuskan aliansi dengan Go-Jek, yang banyak memiliki karyawan anak muda, generasi milenial," paparnya.

Menurutnya, tantangan kedua bagi MMC adalah menciptakan nilai baru. Inilah alasan pengumuman kami dan Mitsubishi Corp berinvestasi di Go-Jek. Go-Jek merupakan salah satu perusahaan startup terbesar yang mempresentasikan Indonesia saat ini. Saya sangat menghargai kesempatan untuk merambah solusi bersama mereka.

"Saya idak sabar untuk segera menciptakan inovasi melalui kerja sma dengan Go-Jek, yang dioperasikan oleh banyak milenial dengan nilai-nilai baru, serta dengan pengalaman panjang MMC," pungkas dia.

Menindaklanjuti investasi di Go-Jek, MMC akan 'menempatkan' Lina Endo 'bekerja' di Go-Jek. Saat ini Endo-san bekerja di MMC, tepatnya ASEAN Business Planning Department. Lina akan berdiskusi intensif dengan Go-Jek untuk merumuskan kolaborasi bisnis.

"Dengan mempertimbangkan bisnis Go-Jek dengan PT Astra International Tbk tentunya," tambah Lina yang mengaku siap ditempatkan di Go-Jek. (mdk/sya)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Honda dan Nissan Siap Merger Demi Jadi Produsen Mobil Terkuat di Dunia
Honda dan Nissan Siap Merger Demi Jadi Produsen Mobil Terkuat di Dunia

Honda dan Nissan juga berencana untuk mengakuisisi Mitsubishi Motors.

Baca Selengkapnya
Kue Bisnis GPS Tracker Masih Besar, Asal Pakai AI
Kue Bisnis GPS Tracker Masih Besar, Asal Pakai AI

Pasar GPS tracker masih besar, asal mampu mengembangkan inovasi AI yang relevan.

Baca Selengkapnya
Mitsubishi bergabung dengan Honda-Nissan dalam aliansi untuk mengembangkan mobil listrik.
Mitsubishi bergabung dengan Honda-Nissan dalam aliansi untuk mengembangkan mobil listrik.

Mitsubishi Gabung Aliansi Honda-Nissan Demi Mobil Listrik

Baca Selengkapnya
Cerita Dibalik Perjodohan Astra International dengan Toyota
Cerita Dibalik Perjodohan Astra International dengan Toyota

Cerita Toyota pilih Astra International jadi mitranya di masa awal pemerintah Soeharto.

Baca Selengkapnya
Menteri Perindustrian Ingin Masyarakat Indonesia Banyak yang Punya Mobil
Menteri Perindustrian Ingin Masyarakat Indonesia Banyak yang Punya Mobil

Rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia adalah 99 mobil/1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya
Astra International Lanjutkan Investasi, meski Sudah Gelontorkan Duit Rp 35 Triliun per September
Astra International Lanjutkan Investasi, meski Sudah Gelontorkan Duit Rp 35 Triliun per September

Presiden Direktur PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro menjelaskan, pihaknya telah mengeluarkan dana senilai Rp 34-35 triliun di kuartal III 2023.

Baca Selengkapnya
Presdir Mitsubishi: Xpander Hybrid Dipasarkan Dulu, XForce Kemudian
Presdir Mitsubishi: Xpander Hybrid Dipasarkan Dulu, XForce Kemudian

Mitsubishi Motors Indonesia sedang studi pasar untuk memasarkan varian hybrid (HEV) model compact SUV XForce.

Baca Selengkapnya
Transisi ke Kendaraan Listrik, Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) Percepat Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Transisi ke Kendaraan Listrik, Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) Percepat Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

Adopsi kendaraan listrik di Indonesia membutuhkan dukungan pembangunan ekosistemnya termasuk kebijakan yang berpihak dan fasilitas catu daya baterainya.

Baca Selengkapnya