MMC Rumuskan Kolaborasi Bisnis dengan Go-Jek, sambil Timbang 'Faktor' Astra Group
Merdeka.com - Mitsubishi Motors Corp (MMC) secara intensif melakukan diskusi dengan Go-Jek untuk merumuskan kolaborasi bisnis yang bisa dijalankan di Indonesia. Rencana bisnis baru ini turut mempertimbangkan aliansi Go-Jek dengan PT Astra International Tbk (Astra Group) yang lebih dulu terjadi. Sebab satu lini bisnis utama Astra Group adalah otomotif yang membawahi merek Toyota dan Daihatsu.
Perumusan kolaborasi bisnis itu terjadi, karena pada 8 Juli lalu MMC dan Mitsubishi Corporation mengumumkan berinvestasi di Go-Jek. Ketiga pihak telah menandatangani nota kesepahaman membahas proyek bersama untuk menciptakan nilai dari layanan mobilitas baru di Asia Tenggara.
Dijumpai di Jakarta, Rabu petang (17/7), Osamu Masuko, Chairman MMC, tidak bersedia menyebutkan nilai investasi tersebut. "Maaf, saya tidak bersedia menyebutkan investai kami di Go-Jek," kata Masuko-san menjawab pertanyaan Merdeka.com.
-
Bagaimana Kemendikbudristek mendorong kolaborasi Astra dan IPB? Dengan memanfaatkan Kedaireka, kata Bondan, Astra telah menjalani berbagai program. Mulai dari Desa Sejahtera Astra maupun Hutan Karbon Produktif dengan total dari 2020-2024 mencapai Rp5 miliar lebih.
-
Kenapa Mitsubishi Motors hadir di GIIAS 2024? Tema tersebut untuk menegaskan komitmen selalu memanjakan konsumen melalui beragam produk dan layanan.
-
Siapa yang bantu Astra dapat keagenan Toyota? Dan dibantu lobi Soedjomo Hoemardani, asisten pribadi Presiden Soeharto, jadilah Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia (hlm 76).
-
Dimana Mitsubishi Motors populer? Mitsubishi Motors terkenal di dunia reli lewat Pajero dan banyak melahirkan produk-produk andal di roda empat.
-
Bagaimana Isuzu mendukung bisnis mitranya? Selama lima dekade, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) telah memberikan layanan kepada para mitra Isuzu dalam mendukung mobilitas bisnis mereka.
-
Siapa yang bertemu untuk membahas peluang kerja sama? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah bertemu Duta Besar untuk Laos, Grata Endah Werdaningtyas.
Namun, Masuko memaparkan strategi dasarnya bekerja sama dengan Go-Jek. Kata dia, seluruh pabrikan otomotif di dunia saat ini berada dalam periode transformasi. Selama 100 tahun terakhir ini, bisnis industri otomotif atau mobil berjalan dengan baik dan nyaman. Kompetisinya juga tidak ketat.
"Namun, untuk 100 tahun ke depan, tiada yang tahu model bisnis industri otomotif. Tantangan juga makin banyak, selain ada perubahan tren zaman. Misalnya otonomous vehicle, kita harus memiliki mitra, aliansi, dan advisor supaya tujuan bisa dicapai lebih cepat. Belum lagi electric vehicle. Maka itu, kami putuskan aliansi dengan Go-Jek, yang banyak memiliki karyawan anak muda, generasi milenial," paparnya.
Menurutnya, tantangan kedua bagi MMC adalah menciptakan nilai baru. Inilah alasan pengumuman kami dan Mitsubishi Corp berinvestasi di Go-Jek. Go-Jek merupakan salah satu perusahaan startup terbesar yang mempresentasikan Indonesia saat ini. Saya sangat menghargai kesempatan untuk merambah solusi bersama mereka.
"Saya idak sabar untuk segera menciptakan inovasi melalui kerja sma dengan Go-Jek, yang dioperasikan oleh banyak milenial dengan nilai-nilai baru, serta dengan pengalaman panjang MMC," pungkas dia.
Menindaklanjuti investasi di Go-Jek, MMC akan 'menempatkan' Lina Endo 'bekerja' di Go-Jek. Saat ini Endo-san bekerja di MMC, tepatnya ASEAN Business Planning Department. Lina akan berdiskusi intensif dengan Go-Jek untuk merumuskan kolaborasi bisnis.
"Dengan mempertimbangkan bisnis Go-Jek dengan PT Astra International Tbk tentunya," tambah Lina yang mengaku siap ditempatkan di Go-Jek. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Honda dan Nissan juga berencana untuk mengakuisisi Mitsubishi Motors.
Baca SelengkapnyaPasar GPS tracker masih besar, asal mampu mengembangkan inovasi AI yang relevan.
Baca SelengkapnyaMitsubishi Gabung Aliansi Honda-Nissan Demi Mobil Listrik
Baca SelengkapnyaCerita Toyota pilih Astra International jadi mitranya di masa awal pemerintah Soeharto.
Baca SelengkapnyaRasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia adalah 99 mobil/1.000 penduduk.
Baca SelengkapnyaPresiden Direktur PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro menjelaskan, pihaknya telah mengeluarkan dana senilai Rp 34-35 triliun di kuartal III 2023.
Baca SelengkapnyaMitsubishi Motors Indonesia sedang studi pasar untuk memasarkan varian hybrid (HEV) model compact SUV XForce.
Baca SelengkapnyaAdopsi kendaraan listrik di Indonesia membutuhkan dukungan pembangunan ekosistemnya termasuk kebijakan yang berpihak dan fasilitas catu daya baterainya.
Baca Selengkapnya