Nissan Mengurangi Produksi Sebesar 20% dan PHK 9.000 Pegawai
Nissan mengurangi produksi mobil sebesar 20% dan memotong 9.000 pekerjaan setelah mengalami kerugian finansial besar pada kuartal ketiga 2024.
Untuk mengatasi kerugian finansial yang signifikan, Nissan telah mengumumkan rencana untuk mengurangi produksi mobil sebesar 20 persen dan memotong hingga 9.000 pekerjaan di seluruh dunia. Tindakan ini diambil setelah perusahaan mengalami kerugian besar pada kuartal ketiga tahun 2024.
Dengan total karyawan mencapai 130.000 orang di berbagai negara, Nissan kini menghadapi tantangan yang serius. Perusahaan otomotif asal Jepang ini beroperasi di banyak negara, termasuk Jepang, China, Meksiko, dan Amerika Serikat.
CEO Nissan, Makoto Uchida, menyatakan bahwa perusahaan saat ini berada dalam "mode darurat," sehingga pengurangan produksi dan pemangkasan tenaga kerja menjadi langkah yang perlu diambil.
Penyebab Kerugian dan Pemangkasan Produksi
Di kuartal ketiga tahun 2024, Nissan mengalami kerugian yang cukup besar, mencapai 9,3 miliar yen (sekitar Rp1 triliun). Kerugian ini memaksa perusahaan untuk menyesuaikan proyeksi penjualannya untuk tahun 2024, yang sebelumnya diperkirakan akan mencapai 3,7 juta unit menjadi 3,4 juta unit.
Makoto Uchida menyatakan, "Kami tidak memiliki pilihan lain selain melakukan revisi terhadap sebagian dari rencana tersebut. Saya sangat menyesal harus menghadapi situasi sulit ini di tahun pertama pelaksanaan The Arc."
Rencana bisnis "The Arc" yang diumumkan pada Maret 2024 memang menetapkan beberapa target, termasuk peningkatan penjualan dan margin laba. Namun, kerugian yang dialami memaksa perusahaan untuk mengubah target-target tersebut.
Pemangkasan Pekerjaan dan Dampaknya pada Tenaga Kerja Global
Nissan mengumumkan bahwa sekitar 9.000 posisi akan dihilangkan sebagai bagian dari inisiatif efisiensi yang lebih luas. Ini mencakup pengurangan gaji bagi tim manajemen, di mana gaji CEO Makoto Uchida akan dipotong hingga 50 persen mulai bulan depan.
Langkah ini diambil untuk menekan biaya tetap perusahaan, yang direncanakan akan dikurangi hingga 300 miliar yen (sekitar Rp30 triliun). Selain itu, Nissan juga berencana untuk menjual sebagian besar kepemilikannya di Mitsubishi, yang mencakup sekitar 34,07 persen, sebagai bagian dari upaya restrukturisasi keuangan yang lebih besar.
Penurunan Penjualan di Pasar Utama dan Tantangan EV
Penurunan penjualan Nissan di dua pasar terbesar di dunia, yaitu China dan Amerika Serikat, berdampak pada kinerja perusahaan. Di China, penjualan mengalami penurunan sebesar 14,3 persen pada akhir September 2024, setelah sebelumnya turun 16,1 persen pada tahun 2023. Sementara itu, di Amerika Serikat, penjualan turun sebesar 15,5 persen, dengan kurangnya variasi model hibrida sebagai masalah utama.
Tyler Slade, yang menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Dealer Nasional Nissan di Amerika Serikat, mengungkapkan, "Semua pihak di Nissan menyadari bahwa ada kebutuhan mendesak untuk strategi produk yang mencakup powertrain hibrida yang lebih komprehensif di Amerika Serikat."
Rencana Nissan untuk Menghadapi Persaingan EV Global
Dalam situasi persaingan yang semakin sengit di industri mobil listrik, Nissan, yang sebelumnya menjadi pelopor dengan produk seperti Nissan Leaf, kini mengalami kemunduran signifikan dibandingkan dengan pesaing-pesaing besar seperti Tesla.
Pada tahun 2023, penjualan kendaraan listrik Nissan hanya mencapai sekitar 130.000 unit, jauh di bawah Tesla yang berhasil menjual 1,81 juta unit.
Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, Nissan telah bekerja sama dengan Mitsubishi dan Honda dalam pengembangan kendaraan listrik di pasar China. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat posisi Nissan di pasar mobil listrik yang terus berkembang, terutama dalam menghadapi produsen mobil asal China seperti BYD.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Strategi Nissan
Mengapa Nissan memangkas produksi dan tenaga kerja?
Nissan mengurangi jumlah produksi dan karyawan sebagai langkah untuk efisiensi biaya setelah menghadapi kerugian finansial yang besar pada kuartal ketiga 2024. Penurunan penjualan di pasar penting seperti China dan Amerika Serikat juga berkontribusi pada keputusan ini.
Berapa banyak pekerjaan yang akan dipangkas oleh Nissan?
Nissan menginformasikan bahwa sekitar 9.000 posisi kerja akan dihilangkan sebagai langkah untuk menekan biaya tetap perusahaan.
Apa dampak pengurangan produksi bagi penjualan Nissan?
Pengurangan dalam jumlah produksi dapat berdampak pada penurunan total penjualan Nissan untuk tahun 2024, dengan estimasi penjualan yang telah diperbarui menjadi 3,4 juta unit, yang lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang mencapai 3,7 juta unit.