Kisah UMKM era Pandemi, Berdaya Berkat Teknologi
Merdeka.com - Saat ini, perkembangan teknologi digital berperan vital di segala sendi kehidupan manusia. Termasuk dalam dunia usaha. Teknologi berperan penting dalam mengangkat derajat usaha menengah kecil dan mikro (UMKM).
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menekankan pentingnya untuk UMKM melakukan digitalisasi. Menurutnya, go digital juga mencakup cara atau metode pembayaran.
Perry menyebutkan, saat ini metode pembayaran sudah kian beragam dan memudahkan konsumen dan pedagang dalam melakukan transaksi.
-
Kenapa digitalisasi penting bagi UMKM naik kelas? Bagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level. Bersaing dengan pebisnis dari daerah bahkan negara lain untuk berebut pasar yang lebih luas, dunia.
-
Bagaimana digitalisasi membantu UMKM naik kelas? Di tangan berinsting bisnis, digitalisasi telah mengubah cara meraup cuan. Tanpa harus punya toko fisik, semua bisa jadi penjual online. Asal punya gawai, ada akses internet, dan bubble wrap untuk pembungkus, transaksi jual beli barang atau jasa bisa berjalan. Uang masuk ke dalam kantong hanya dari sentuhan tangan.
-
Bagaimana BRI mendorong UMKM melakukan digitalisasi? “Contohnya saat pandemi, pelaku UMKM ‘dipaksa’ untuk melakukan digitalisasi. Penjualan harus online dan menarik saat dipasarkan secara daring. RUBY kasih pelatihan dan workshop. Pelaku UMKM terlihat ‘naik kelas’, ketika sebelum pandemi sebagian besar masih berjualan secara tradisional, kemudian upgrade skill mereka agar bisa memasarkan secara digital,“ lanjutnya.
-
Bagaimana BRI ukur digitalisasi UMKM? Penelitian ini dirancang untuk mengukur tingkat digitalisasi UMKM dengan menggunakan tujuh indikator seperti; Infrastruktur Digital, Kepemilikan Alat, Pengetahuan Digital, Pemanfaatan Layanan Digital, Kepercayaan terhadap Layanan Digital, Kesesuaian Antara Kebutuhan dengan Isi Layanan Digital, dan Kepuasan serta Pemahaman terhadap Regulasi.
-
Kenapa BRI penting bagi UMKM? Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI, mengungkapkan, komitmen BRI, PNM, dan Pegadaian dalam mengembangkan ekonomi di tingkat grassroot melalui Holding Ultra Mikro (UMi) menjadi contoh nyata bahwa transformasi ekonomi sejati dimulai dari bawah.
-
Apa manfaat UMKM go digital? Sekitar 80 persen UMKM yang terhubung ke sistem digital memiliki daya tahan lebih baik.
Direktur Konsumer Bank Rakyat Indonesia (BRI) Handayani mengatakan, tren transaksi digital melonjak di tengah pandemi Covid-19. Sebab, preferensi masyarakat berubah, dari menggunakan uang tunai menjadi cashless.
Oleh karenanya, industri keuangan termasuk perbankan memberikan mekanisme solusi berbasis digital. "Kita ingin mereka menikmati proses transaksi dengan nyaman," ujarnya.
Salah satu layanan digital dari bank pelat merah ini ialah BRIlink. Manfaat teknologi melalui layanan BRIlink dirasakan benar oleh Guyub Nurbian (41) pemilik bisnis penjualan pulsa dan ponsel.
Tergabung menjadi agen BRIlink, Guyub mampu menghasilkan lebih besar dari bisnis intinya. Per hari, Guyub bisa meraup Rp 300.000 dari pelanggan. Belum ditambah, Rp 4 juta dari BRI per bulannya.
"Sebelum Corona, transaksi bisa mencapai 100 kali per hari," ujarnya kepada Merdeka.com di Jakarta.
Produk perbankan berbasis teknologi digital ini melayani mengirim uang, membayar cicilan, tilang, pajak kendaraan, hingga belanja daring atau online. Mayoritas pelanggan Guyub ialah sopir bajaj dan pedagang kecil.
"Mereka butuh untuk mengirim uang ke keluarga di kampung halaman," ucap Guyub.
Perkembangan teknologi digital saat ini memungkinkan masyarakat bisa mendapatkan layanan perbankan tanpa harus datang ke bank.
Melek Teknologi, UMKM Jaga Ekonomi Negeri
Di era modern, pengusaha UMKM wajib untuk meningkatkan kesiapan dan skill dalam menggunakan teknologi digital agar tidak gagap. Menurut survei Google, Temasek & Bain, mencatat ada 21 juta konsumen digital baru pada 2021.
Maka dari itu, teknologi adalah kunci UMKM untuk bisa meningkatkan penjualannya di era industri 4.0 di mana internet sudah menjadi elemen dasar di kehidupan sehari-hari.
Penggunaan teknologi menjadi solusi yang paling pas untuk membantu roda perekonomian UMKM tetap berjalan. Salah catu cara yang bisa dilakukan adalah melakukan pemasaran melalui media sosial.
Asian Development Bank (ADB) menilai penguatan peran UKM merupakan model pertumbuhan yang diperlukan Asia keluar dari perangkap perlambatan ekonomi dunia.
Berdasarkan pengamatan ADB, porsi UKM mencapai 96 persen dari total perusahaan tersebar di 20 negara Asia Pasifik. Tidak hanya itu, UKM mengambil sebanyak 62 persen dari total angkatan kerja.
Bagi Indonesia, potensi UMKM dalam meningkatkan produktivitas ekonomi bangsa tak bisa dipungkiri. Sejarah mencatat, UMKM kebal terhadap krisis ekonomi atau tetap terjaga meski kondisi ekonomi nasional melambat.
Hal ini diamini oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. UMKM, menurutnya, berjasa besar dalam menjaga ekonomi sejak krisis moneter 1998.
Oleh karena itu, Bahlil meminta pelaku usaha besar untuk lebih aktif membantu pengembangan bisnis UMKM dalam menghadapi ancaman resesi global di 2023 mendatang. Hal ini sebagaimana arahan dari Presiden Jokowi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Digitalisasi oleh UMKM membuka berbagai peluang bagi perluasan akses pasar," kata Menteri Budi
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaMengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.
Baca SelengkapnyaMasih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.
Baca SelengkapnyaPara pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan social commerce yang merupakan gabungan dari sosial media dan e-commerce untuk memperluas jangkauan produknya.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, tekadnya membangun bisnis di dunia digital memberikan kesempatan pada Benny raih omzet ratusan juta!
Baca SelengkapnyaDinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong para pelaku usaha untuk menguasai keterampilan digital
Baca SelengkapnyaEra digitalisasi membuka pintu bagi transformasi yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk dalam dunia bisnis mikro dan keuangan perorangan.
Baca SelengkapnyaDebat senlanjutnya, giliran para cawapres yang akan beradu gagasan dan visi misi terkait dengan isu-isu ekonomi.
Baca SelengkapnyaPAN memandang UMKM perlu lecutan atau penggerak agar dapat go digital.
Baca SelengkapnyaDisisi lain, jumlah yang sudah go digital itu telah memberikan kontribusi signifikan bagi Product Domestik Bruto (PDB) Indonesia lebih dari 60 persen.
Baca Selengkapnya