Melihat Peran Perbankan dalam Mendukung Perekonomian Indonesia
Simak pendapat Herman Savio, Kepala Treasury & Pasar Modal Danamon berikut ini saat diwawancarai oleh Bisnis Indonesia.
Menghadapi akhir tahun 2024, Indonesia masih di posisi yang aman dalam segi ekonomi dibandingkan dengan negara lain. Ya, hal ini dibuktikan sendiri oleh data dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang di dalamnya menjelaskan tentang kondisi inflasi dan pertumbuhan perekonomian di dalam negeri.
Berdasarkan data tersebut, bisa dikatakan persentase inflasi Indonesia masih rendah pada Oktober 2024, yaitu sebesar 0,16% MoM, setelah 5 bulan terakhir mengalami deflasi. Meski demikian, inflasi ini menjadi yang terendah sejak Oktober 2021 dengan persentase 1,7% YoY per Oktober 2024.
-
Kenapa Bank Danamon ikut berinvestasi? Sejalan dengan komitmen MUFG untuk inovasi dan kolaborasi, dana ini bertujuan untuk mendukung perkembangan startup di Indonesia melalui kolaborasi strategis dengan Danamon dan Adira Finance, meningkatkan akses pasar, dan mendorong inklusi keuangan.
-
Bagaimana Danamon bantu perkuat hubungan Indonesia dan Jepang? Dengan partisipasi kembali Danamon, ADMF dan MUFG pada JJM tahun ini, grup ini ingin menegaskan komitmen untuk mendukung penguatan hubungan dan kolaborasi Indonesia dan Jepang dengan memfasilitasi transaksi dan kerja sama bisnis antara entitas usaha kedua negara.
-
Kenapa Danamon Cash Connect membantu kelola keuangan? Untungnya, saat ini kamu bisa mengatur keuangan secara lebih praktis dengan mengandalkan Danamon Cash Connect (DCC). Dengan modal internet dan smartphone saja, kamu sudah bisa mengelola bisnis keuangan atas transaksi perbankan secara aman, real-time dan fleksibel, serta di mana saja.
-
Bagaimana Danamon Cash Connect membantu bisnis dalam melakukan transaksi keuangan? Danamon Cash Connect memiliki segudang fitur dan keunggulan. Mulai cek dan monitoring rekening koran, mutasi rekening langsung dalam satu genggaman. Selain itu juga sangat mudah approve banyak transaksi dalam 1x approve sesuai level yang sudah diatur nasabah.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Bagaimana De Javasche Bank Cirebon membantu ekonomi? Adanya gedung bank ini membantu pertumbuhan ekonomi di Kota Cirebon, terlebih setelah terbentuknya otonomi khusus kota gementee Cheribon yang terbentuk pada 1 April 1906. Ketika itu, Cirebon yang sebelumnya dipimpin kasultanan, menjadi kotapraja.
Sementara itu, BPS juga mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III/2024 tercatat 4,95% YoY, lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2023 sebesar 4,94%. Hal ini tentu saja menjadi tanda positif bagi perkembangan dan pertumbuhan perekonomian di dalam negeri. Akan tetapi, hasil ini tentu saja tak bisa terjadi begitu saja. Dibutuhkan peran berbagai pihak untuk mewujudkannya, termasuk pula dari perbankan.
Lantas, apa peran perbankan dalam perekonomian Indonesia. Simak pendapat Herman Savio, Kepala Treasury & Pasar Modal Danamon berikut ini saat diwawancarai oleh Bisnis Indonesia.
Perbankan Punya Jangkauan yang Luas dalam Menghadirkan Solusi Keuangan Holistik
“Perbankan memegang peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menawarkan solusi keuangan yang holistik dan dapat dijangkau dengan mudah oleh para nasabah, baik lokal maupun global. Begitu pula dengan Danamon Group, yang menghadirkan inovasi serupa untuk para nasabahnya. Hal ini dibuktikan dengan Tumbuh bersama Danamon Group, yang merupakan wujud komitmen dalam menyediakan layanan keuangan yang inklusif dan adaptif,” jelas Herman kepada Bisnis Indonesia.
Dalam menjalankan komitmennya, Danamon juga disokong oleh jaringan global dan lokal bersama MUFG sebagai perusahaan induk. Kemudian, dukungan penting berbagai grup perusahaan, seperti Adira Finance, Home Credit Indonesia, Mandala Finance, Zurich Asuransi Indonesia, serta mitra strategisnya Grab, Akulaku, dan Manulife Indonesia juga tak kalah penting dalam mewujudkan transformasi solid sebagai Satu Grup Finansial. Grup ini kemudian bersinergis dalam jaringan global dan lokal, serta menghadirkan solusi finansial yang holistik untuk menjawab berbagai kebutuhan yang dimiliki oleh para nasabah.
Melalui layanan yang holistik, perbankan tidak hanya menyediakan produk dasar seperti tabungan dan kredit, tetapi juga menawarkan solusi khusus seperti pembiayaan bisnis, investasi, hingga perlindungan asuransi. Solusi seperti ini tentunya dipikirkan dan dirancang dengan penuh perhatian untuk menjawab kebutuhan dari setiap nasabah, mulai dari individu hingga perusahaan besar.
Di sisi lain, kolaborasi dengan lembaga jasa keuangan seperti perusahaan pembiayaan semakin memperluas akses layanan bagi masyarakat. Dengan pendekatan yang adaptif, perbankan membantu memperkuat ekonomi lokal sekaligus memfasilitasi pertumbuhan ekonomi di tingkat global. Inilah alasan mengapa perbankan menjadi motor penggerak utama dalam menghadirkan stabilitas dan inovasi ekonomi.
Sediakan Program Kredit yang Bantu Penuhi Kebutuhan Masyarakat
Perlu diketahui bahwa ruang bagi bank untuk meningkatkan penyaluran kredit semakin terbuka berkat kebijakan yang disesuaikan oleh pemerintah dan regulator. Ya, Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 6% serta memberikan insentif khusus bagi sektor UMKM dan ekonomi hijau.
Mulai 1 Juni 2024, BI memberikan insentif giro wajib minimum (GWM) untuk bank yang menyalurkan pembiayaan ke sektor otomotif, perdagangan, listrik, gas, utilitas air, dan lainnya. Selain itu, kebijakan loan to value (LTV) juga diperpanjang hingga 31 Desember 2025 untuk mendukung akses pembiayaan yang lebih luas. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat perekonomian sekaligus mendorong peran bank dalam mendukung sektor-sektor prioritas.
“Selain mendukung sektor tertentu, perbankan juga memainkan peran besar dalam mendorong konsumsi rumah tangga melalui penawaran kredit konsumsi. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,11% pada 2025 dan inflasi yang stabil di sekitar 2,51%, perbankan diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan pembiayaan konsumsi,” ujar Herman kepada Bisnis Indonesia.
“Agar lebih mudah menjangkau nasabah, bank umumnya menggunakan teknologi digital dan grup bisnis keuangan sebagai alat utama. Hal ini dipercaya dapat membuat proses pengajuan kredit lebih cepat dan efisien. Untuk produk nya sendiri, biasanya seperti kredit rumah dan kendaraan, karena dua hal ini menjadi pilihan populer dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang,” lanjutnya.
Sementara itu, otoritas moneter juga dapat memberikan stimulus tambahan untuk mendukung industri yang memiliki dampak ekonomi signifikan, seperti industri berorientasi ekspor dan padat karya. Dengan memperluas insentif GWM ke sektor-sektor tersebut, peluang pertumbuhan kredit bisa menjadi lebih besar.
Dukungan ini tentu tidak hanya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan mereka, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional. Dan untuk hal ini, peran perbankan dalam menyediakan program kredit menjadi kunci agar bisa memastikan masyarakat dapat terus berkembang secara finansial dan mendukung aktivitas ekonomi dalam negeri yang lebih solid.
Sasar Lapangan Usaha yang Potensial
“Bank juga dinilai bisa mendanai sektor-sektor usaha yang potensial seperti perkebunan, pertanian, perikanan, dan kelautan meskipun memiliki risiko yang cukup tinggi. Sektor-sektor ini dinilai berpotensi besar karena pemerintah sedang mempersiapkan investasi strategis senilai US$51,4 miliar untuk mendukung pengembangannya,” tutur Herman kepada Bisnis Indonesia.
Namun agar penyaluran kredit lebih aman, bank tentunya perlu menggunakan teknologi seperti credit scoring dan bekerja sama dengan lembaga penjaminan atau credit agency untuk membantu mengelola risiko. Selain itu, kebijakan bank sentral yang mendukung, seperti penurunan suku bunga pada 2025, diharapkan dapat memudahkan bank dalam mendanai sektor-sektor ini.
“Dengan kemudahan ini, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan daya belinya, yang pada akhirnya memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan konsumsi domestik akan memperkuat sektor-sektor tersebut, mempercepat pemulihan ekonomi, dan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tahun 2024 dan 2025,” ucapnya saat berbicara kepada Bisnis Indonesia.
Melihat perjalanan perekonomian Indonesia, peran perbankan menjadi sangat vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. MUFG pun, sebagai bagian dari ekosistem keuangan yang kuat, terus menunjukkan komitmennya lewat komitmen Tumbuh Bersama Danamon Group. MUFG percaya memiliki kapasitas yang tepat untuk memberikan solusi keuangan kelas dunia yang dapat diakses oleh berbagai kalangan.
Ke depannya, dengan semangat Tumbuh bersama Danamon Group dan dukungan inovasi dari MUFG, perbankan pasti akan dapat terus menjadi mitra terpercaya dalam menciptakan peluang, mendukung perkembangan usaha, dan memperkuat perekonomian Indonesia. Sebab pada akhirnya, ekonomi yang tangguh tercipta dari kolaborasi yang kuat antara masyarakat, sektor usaha, dan perbankan.