1 Korban miras oplosan mengalami pendarahan lambung dan kebutaan
Merdeka.com - Lima orang korban miras oplosan masih di rawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Selasa (9/2). Kondisi empat di antaranya sudah membaik, namun satu orang masih kritis dan dalam perawatan intensif.
Dr Faisal Hariono Spesialis Penyakit Dalam RSUP Sardjito menjelaskan kondisi empat korban yang sudah membaik sudah bisa beraktivitas normal. Sementara satu orang kritis dalam keadaan koma.
"Yang kritis itu mengalami pendarahan lambung dan kebutaan," katanya dalam konferensi pers di RSUP Sardjito, Selasa (9/2).
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Bagaimana kondisi Meriam Honisuit? Dilansir dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, dulunya meriam ini berdiam di pinggir pantai Kota Manna sebagai jantung pertahanan ketika ada musuh dari laut. Kemudian, Meriam Honisuit ini sempat berada di belakang gedung DPRD Bengkulu Selatan. Dalam beberapa tahun senjata berat ini sempat dimanfaatkan untuk monumen oleh Korem 041 Garuda Emas Bengkulu.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Bagaimana kondisi motor driver ojol tersebut? Isi Pesan di Helm 'Terima kasih sudah naik ojek bapak saya. Maaf kalau bapak bawanya pelan ya kak.. Karena bapak sudah tua. aku takut bapak kenapa-napa kak. Motor juga sudah rusak. Terimakasih kak..' isi pesan yang ditulis tangan itu. Rupanya, driver ini memang sudah tak lagi muda. Usianya sudah menginjak 60 tahun, namun tetap harus bekerja untuk keluarganya. Karena itu juga, anaknya juga merasa cemas pada bapaknya.
-
Apa yang dilihat oleh orang-orang nyaris mati? Beberapa pasien pun membuka diri tentang apa yang mereka lihat. Mengutip Unilad, Senin (13/5), beberapa pasien mengingat mimpi tertentu, seperti seseorang yang mengatakan bahwa mereka 'ingat berada di lapangan luas dengan tenda abu-abu tersebar di mana-mana'. 'Ada sosok tak berwajah. Saya ingat berjalan melewati ngarai. Di kedua sisi ngarai ada pria berjubah putih dengan tudung yang menyembunyikan wajah mereka. Hal terakhir yang kuingat adalah mereka semua menunjuk ke arahku,'
Pendarahan tersebut diperkirakan akibat kandungan metanol dalam miras oplosan yang diminum pasien. Selain itu kondisi pasien saat dibawa ke rumah sakit juga sudah cukup parah.
"Ada keterlambatan saat dibawa ke rumah sakit, metanol sudah terurai efeknya menyebabkan mual dan gangguan penglihatan," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Humas RSUP Sardjito menambahkan, sejak Kamis (4/2) ada 18 orang yang dilarikan ke Sarjito akibat miras oplosan. Dari 18 tersebut, 4 orang meninggal dunia setelah tidak tertolong lagi. Setelah itu ada 2 korban meninggal di TKP yang dibawa ke Sardjito untuk pemeriksaan forensik.
"Dari 18 itu, 4 meninggal, 5 orang masih perawatan, sisanya sudah pulang ke rumah masing-masing," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua di antara tiga yang ditangkap merupakan pasangan suami istri yang ditangkap di daerah Doyo Sentani, Kabupaten Jayapura.
Baca SelengkapnyaA divonis mengalami mati batang otak karena tidak sadarkan diri usai operasi amandel
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku miras oplosan terancam hukuman seumur hidup.
Baca SelengkapnyaLawan Perampok, Penjaga Warung di Musi Banyuasin Ditembak pada Bagian Mata
Baca SelengkapnyaKejadian berawal saat korban duduk main handphone di tembok jembatan saluran air.
Baca SelengkapnyaDua dari tiga orang korban meninggal tersebut diketahui merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca SelengkapnyaKepala Puskesmas Kampili, Imran membenarkan video tersebut dan terjadi Minggu (5/11).
Baca Selengkapnya